Deskripsi
Perjalanan hidup seorang gadis perantauan, hidup dikota dengan harapan bisa merubah ekonomi keluarga nya.
Sebut saja Aisha, dia terkenal dengan sikap nya yang terkesan dingin, tak pandai berteman dan sering memilih untuk menyendiri.
Kesendirian itulah yang membuat nya bertemu dengan gadis cantik keturunan Korea.
Pertemuan itu pun akhirnya membuat Aisha nyaman dan memilih untuk berteman dengan gadis Korea yang sebenarnya tidak terlihat oleh mata teman-teman kerja nya.
Bagaimana kisah Aisha yang berteman dengan hantu?
Ikuti keseruan ceritanya hanya di novel karya putri cobain.
Silahkan membaca, ditunggu like komen dan jangan lupa subscribe nya, biar semangat update nya 😃😃🙏 terima kasih sebelumnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dimensi lain
Setelah selesai makan, Sean pun kembali mengantar Aisha pulang, dan saat akan pulang, Adit pun mengejar mereka berdua.
"Sorry Sha, sepatu lu kayak nya jatuh dijalan, nanti gua ganti Sha."
Ucap Adit yang memberi tahu pada Aisha.
"Nggak usah diganti, sepatu itu emang udah layak dibuang."
Jawab Aisha yang masih memegang sepatu nya sebelah.
"Oke, thanks and sorry."
Ucap Adit kembali dan kemudian pergi ke arah Rey yang sudah menunggu nya.
"Lu nggak marah Sha?, harusnya lu marah dong, itu kan sepatu lu."
Tanya Sean yang mengendarai motor nya.
"Buat apa Sean?, sepatu gua nggak ada harganya, jadi buat apa, itu juga sepatu sudah rusak."
Jawab Aisha yang terlihat tersenyum di kaca spion motor.
"Lu cantik kalau lagi tersenyum, coba lu bisa sedikit merawat diri, pasti akan terlihat berbeda."
Ucap Sean yang memuji Aisha.
"Buta kali mata lu Sean, baru kali ini gua denger ada yang bilang gua cantik, jadi pengen muntah gua."
Jawab Aisha yang tertawa saat mendengar ucapan dari mulut Sean.
Sean pun hanya tersenyum, matanya tidak berhenti melihat wajah Aisha yang tersenyum manis saat itu.
Tak lama kemudian, mereka pun akhirnya sampai di kontrakan Aisha, dan Aisha pun mengajak Sean untuk mampir sebentar ke tempat nya.
"Sean, lu mau mampir dulu nggak?, apa lu mau langsung pulang."
Ucap Aisha yang hanya basa-basi dan berharap agar Sean menolak nya.
"Boleh juga, kayak nya enak kalau nongkrong sebentar."
Jawaban Sean yang jauh dari dugaan Aisha.
"Aduhhh, kenapa juga harus mau Sean, gua cuma basa basi."
Ucap Aisha di dalam hati nya.
Melihat wajah Aisha yang kurang suka, Sean pun makin sengaja membuat nya berlama-lama di sana.
"Besok libur kan?, jadi gua nggak ganggu istirahat lu kan?."
Tanya Sean yang menahan tawanya.
"Iya, besok libur, jadi nggak masalah sih."
Jawab Aisha dengan tangan nya yang memukuli kepala nya.
"Oh iya Sha, berapa lu bayar kontrakan setiap bulan?."
Tanya Sean yang tidak punya bahan pembicaraan.
"Sebulan lima ratus ribu, cukup mahal sih kalau menurut gua, mana kamar mandi bareng-bareng lagi."
Jawab Aisha yang terlihat sedang membuat kan kopi untuk Sean.
"Murah banget Sha, mau kalau segitu gua."
Jawab Sean yang membuat Aisha kaget.
"What!, murah banget?, bapak lu kaya jadi murah buat lu, emang sue ngomong orang kaya."
Aisha di buat kaget saat mendengar ucapan Sean.
"Nggak perlu kaget segitunya kali Sha.''
Jawab Sean yang menunggu kopi untuk nya.
"Susah ngomong sama orang kaya, apa-apa di bilang murah."
Ucap Aisha yang masih saja mengaduk kopi.
"Hei Sha, itu kopi mau lu aduk nyampe besok, keburu pulang gua."
Tegur Sean yang melihat Aisha yang masih terus mengaduk kopi nya.
"Eh iya, sampai lupa gua, sorry."
Jawab Aisha yang memberikan kopi pada Sean.
Malam itu mereka banyak berbicara, ada hal yang seperti nya ingin di gali oleh Sean, ada sesuatu yang ingin di cari oleh Sean.
"Sha, lu tahu dunia lain?, apa ada orang yang bisa masuk ke dimensi itu?."
Tanya Sean yang mengarah ke arah lain.
"Dunia lain gimana?, gua nggak ngerti."
Jawab Aisha yang berpura-pura tidak tahu.
"Jujur Sha, kalau lihat, gua emang nggak bisa, tapi kalau sekedar ngerasain kehadiran nya, itu masih gua bisa."
Ucap Sean yang menatap mata Aisha.
"Keren lu, bisa ngerasain yang kaya gituan, gua jadi merinding."
Jawab Aisha yang merasa jika Sean semakin menjebak nya.
"Lebih keren kalau bisa lihat hantu langsung, kaya lu mungkin."
Ucap Sean yang berbisik ditelinga Aisha.
Aisha pun dibuat tidak nyaman dengan ucapan Sean, bagaimana dia bisa tahu jika dirinya bisa melihat hantu, padahal dirinya tidak pernah memberi tahu pada siapapun tentang apa yang dia lihat selama ini.
"Sudah lah Sha, gua cuma bercanda, jangan di ambil hati, oh iya, gua balik sekarang."
Ucap Sean yang berpamitan pulang pada Aisha.
Sementara itu, Aisha terlihat masih memegang kepalanya, masih terus berpikir tentang Sean yang sudah tahu jika dirinya bisa melihat hantu.
"Hei Sha!, gua mau balik, lu mikirin apa sih!, kan gua udah bilang kalau gua cuma bercanda."
Ucap Sean yang sudah bersiap untuk pergi.
"Oh iya, gua sampai lupa, gagal fokus jadi nya."
Jawab Aisha yang terdengar belepotan.
Melihat Aisha yang bingung, Sean pun semakin yakin jika Aisha lah dia cari selama ini, entah apa yang sebenarnya di cari oleh Sean.
Singkat cerita, Sean pun akhirnya pergi, dan kini tinggal Aisha sendiri yang masih terus memikirkan tentang dimensi lain yang dikatakan oleh Sean saat itu.
Aisha tidak sadar jika dirinya sedang di lihat oleh Aska dan beberapa teman kontrakan nya, mereka melihat Aisha yang sering terlihat aneh dari biasa nya.
"Ka, gua jadi kasihan sama tuh anak, kayak nya ada sesuatu yang sedang dia pikirkan."
Ujar Zian yang masih tetangga kontrakan.
"Kalau menurut gua sih, dia itu korban bullying, gua sering denger dari dia sendiri."
Jawab Aska yang dianggap dekat dengan Aisha.
"Lu kan deket tuh ma dia, sebaiknya lu kasih di masukkan lah, kasihan kalau dia sampai terus-terusan begitu."
Ujar Zian kambali.
"Gua coba ajak dia ngobrol, lu diam disini."
Jawab Aska yang berjalan menghampiri Aisha.
"Sha, gua lihat dari tadi lu kayak lagi bingung, lagi mikirin apa lagi?."
Tanya Aska yang mencoba mencari tahu.
"Ka, apa bener kalau dimensi lain itu ada?, apa lu pernah denger ada orang yang bis masuk dimensi itu."
Tanya Aisha yang sudah biasa bertanya pada Aska.
Aska kaget saat mendengar ucapan dari Aisha, karena baru kali ini Aisha bertanya tentang hal gaib.
"Sha, dunia lain emang ada, mungkin dimensi lain ya sama aja dengan dunia lain."
Jawab Aska yang hanya mengira-ngira.
"Jadi benar, kalau begitu pasti ada jalan masuk ke dimensi lain itu."
Ucap Aisha yang terlihat jika dirinya tertarik pada hal gaib.
"Sha!, jangan konyol deh, jangan main-main dengan hal yang seperti itu, bisa gila kalau nggak kesampaian."
Ujar Aska yang khawatir pada Aisha.
"Gua cuma nanya, lagi pula mana tahu gua hal yang kaya gituan, udah ah, gua ngantuk."
Jawab Aisha yang mengatakan jika dirinya sudah mengantuk.
"Oke, nice dream, jangan lupa berdoa sebelum tidur."
Ucap Aska yang kembali berjalan menghampiri Zian.
"Gimana Ka?, apa lu tahu apa yang buat Aisha aneh."
Tanya Zian yang dari tadi menunggu.
"Oh, nggak ada apa-apa, dia cuma lagi banyak kerjaan, biasa perempuan, ruwet kalau ada masalah."
Jawab Aska yang menutupi pembicaraan sebenarnya.
"Ya elah, cewek emang gitu, menyebalkan."
Jawab Zian yang menganggap jika itu masih wajar dan biasa.
Aska pun di buat bingung dengan ucapan Aisha, untuk apa dia bertanya tentang dunia lain, rasanya aneh, Aisha yang sering berbicara tentang kehidupan sehari-hari nya, kini berpindah pada hal yang dianggap gaib.
Sementara itu, Aisha pun masih bertanya-tanya, masih terus berpikir tentang dimensi lain yang dianggap nya ada.
Jika dimensi itu ada, mungkin ada harapan untuk membawa nya masuk kedalam nya, Aisha berpikir jika Ara terjebak dalam dimensi itu.
Malam itu, Aisha pun akhirnya bisa tertidur, dalam tidurnya dia pun seakan dibawa kembali pada masa lalu, dimana saat itu, Aisha bisa melihat Ara yang kemungkinan masih hidup.
"Ara, apa itu kamu?."
Tanya Aisha yang mencoba untuk bertanya pada Ara.
"Ara!, ini aku Aisha, apa kamu tidak melihat aku?."
Panggil Aisha yang ternyata tidak bisa dilihat oleh Ara.
Aisha hanya bisa melihat apa yang sedang terjadi pada Ara, sesuatu yang membuat nya terkurung di dalam kamar pabrik tempat nya bekerja.
"Hanya gadis suci yang bisa membuka pintu ini, ingat itu Seol."
Ucap seseorang yang tidak pernah dilihat Aisha.
"Gadis suci!, aku yakin, suatu saat nanti, Ara akan bebas, aku yakin itu."
Teriak seorang laki-laki yang sangat mirip dengan Sean.
"Sean!, apa itu kamu?, Sean! denger aku."
Teriak Aisha yang juga tidak terlihat oleh Sean.
Dan akhirnya, Aisha pun terbangun masih dengan menyebut nama Sean,
Siapa sebenarnya Sean?, kenapa dia ada bersama dengan Ara.
"Sean?, kenapa kamu hadir dalam mimpi ku? apa ada hubungan nya dengan Ara?."
Pertanyaan yang kini terus menerus ada di pikiran Ara.
lanjutkan semangat menulis dan berkarya selalu