"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.
"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.
"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.
"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.
"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.
"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.
"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
.
.
Namun segera mungkin aldi merapikan itu semua. lalu bergegas keluar rumah. dan dirasa suaminya pergi kini ada perasaan yang mengganjal dalam hati shely. Shingga dirinya mencoba mengambil amplop juga album tersebut.
'Tidak ada yang mencurigakan? Ini hanya foto saat mas aldi kecil juga ada foto kakak-kakak nya' batinnya lalu beralih melirik sebuah map bewarna coklat.
"Apa ini kenapa mas aldi menyimpan map ini disitu sih" batin nya namun saat ia membuka isi dalam map nya.
Saat dirinya membuka map tersebut matanya membola seketika dan. Semakin membuat hatinya tersakiti. Dan nampak foto suaminya yang tak memakai busana. bersama wanita lain yang terlihat sangat cantik.
"Astaqfirlloh mas apa ini? Kenapa kamu menghianati aku mas hiks hiks. Sungguh aku tak sanggup aku mas jika terus begini?." akhirnya shely pun meraung namun tak bisa mengeluarkan suara. Ia simpan lukanya sendiri di dalam kamar. Hatinya hancur dirinya terbuai lemas di samping kasur.
Luka yang tadinya belum kering kini sudah basah kembali. Dengan adanya kenyataan yang baru saja ia lihat serta bukti foto-foto. Yang ada tertera pada tanggal shely sudah menikah 9 bulan sama aldi.
"Jadi selama ini kamu menduakan aku mas! Tega! Kamu tega mas! Aku benci sama kamu!." umpatnya yang tak sanggup menahan air matanya. Yang kini sudah mengalir deras.
.
.
Ya' shely menikah pada tanggal 18 bulan juni tahun 1999 dan perselingkuhan itu terjadi. Saat shely sudah hamil jalan 5 bulan. Di thun 2000 kini ia baru tau jika suaminya sudah kencan dengan yang lain.
"Tegaaaa!!! Kamu mas!! Selama ini aku di bohongi di khianati hiks hiks"Raungnya sambil meremas seprai kasur. Sehingga terlihat sedikit berantakan.
.
.
.
Bruymmm bruymm bruymmm.' Suara deru motor suaminya.
Aldi pun masuk ia teringat hal foto yang ada di kamar. Ia berfikir sempat tadi istrinya melihat. Dan merasakan dirinya tak tenang hatinya gundah. Khawatir jika istrinya akan melihat foto tersebut.
Sehingga aldi pun menerobos masuk kedalam kamarnya. Namun sayangnya dikunci dan ia mendengar suara seperti sedang menangis. Sehingga tak sabar aldi pun menggedor-gedor pintu kamarnya.
"Dek buka pintunya!."teriaknya namun tak ada sahutan. Semakin membuat aldi cemas dibuatnya. Sedangkan istrinya sedang mengandung benih nya.
"Dek bukain napa pintunya? Jangan kaya anak kecil napa!."lagi-lagi tak ada sahutan sehingga membuat nya semakin kesal.
Ia perkuat lagi gedorannya.
"Dek! Bukak nggak pintunya! Atau mas dobrak ya!." sehingga pintu pun terbukak. Namun seketika aldi terkejut dengan pemandangan didalam kamarnya. Dan seisi kamarnya sudah berantakan juga ada foto-foto dirinya dengan wanita lain. Kini sudah berada di tangan sang istri. Itu tandanya istrinya sdah melihatnya.
"Dek?"lirihnya dengan suara yang dibuat selembut mungkin.
Shely tak menyahut ia duduk di ujung dekat lemari. dengan kaki bersila sambil memegangi perutnya. Sambil sesekali meneteskan air matanya. Dan kini matanya pun sembab sebab menangis terus.
Aldi pun mendekat hendak memegang tangan sang istri. Namun tanganya di tepis oleh shely. Wajahnya kini menampakkan raut kekecewaan. Ia tak mau disentuh lagi dengan suaminya.
"Jangan kamu sentuh aku! Aku jijik sama kamu!." sehingga membuat aldi malah tersulut emosi. sehingga aldi tanpa sadar menampar istrinya.
Plakkk plaakk plakkk..
"Alah masalah kek gini aja kamu jijik sama aku!. Ingat kamu sudah jadi istriku juga perut mu lihat sudah ada benihku." ucapnya tanpa merasa bersalah. Hingga membuat wanita yang dihadapan nya menatap suaminya dengan tatapan tajam.
Kini shely yang sudah memantapkan hati. ia harus mengambil langkah yang tegas. Dan terlihat tidak lagi menyesal meninggalkan nya.
"Baiklah? Aku mulai hari ini akan pulang pada orang tuaku. Ketimbang aku disini sama kamu!! Setiap aku disini selalu saja kau siksa batinku! lalu mentalku!. kau abaikan begitu saja!. tanpa ada pikiran tentang anakmu di dalam rahimku!. dan fisikku!!." Bentak shely aldi pun hanya terdiam tanpa suara. Mungkin ia merasa bersalah tapi tak mau mengakuinya.
Shely yang merasa dirinya tak dihargai suaminya lagi. Ia mengambil langkah yang tegas juga tekat yang bulat.
"Apa kau tau! Sekarang banyak luka di dahi. Dan setiap kali kau sengaja ingin mencoba mencekikku!! Apa kau ingat! hah. Dan aku mau mulai hari ini kita berpisah! akan aku bawa anakku sendiri!. Minggir awas jangan halangi aku!." sambungnya yang sudah mulai kesal pada suaminya. Kini shely pun mendorong tubuh kekar suaminya.
Dan sekarang ia sudah memikirkan semua ini dengan matang. Tanpa ada tedeng aling-aling shely pun membawa tas. Yang berisi beberapa bajunya lalu beranjak pergi dari kamarnya.
Beruntung dirumah tak ada siapa-siapa. Sehingga shely pun tak ada yang menanyai nya.
"Dek? Maafin mas dek. mas khilaf?." jawabanya namun shely terus berjalan keluar.
Tanpa menghiraukan suaminya yang mengejar. Namun istrinya yang berjala cepat dan akhirnya. Aldi pun merelakannya pergi tak ingin lagi mengejarnya.
Tanpa berpikir panjang. Shely berlari-lari kecil sehingga nyaris hampir tertabrak mobil. Beruntung mobil itu sempat berhenti kalau tidak nyawanya terancam. Sehingga terlihat angkot dari arah timur. Segera dirinya menghentikannya. Sesekali ia melirik rumah yang tak terlalu besar itu. Menatap suaminya yang masih berdiri mematung.
“Aku pergi jika itu membuatmu bahagia?. Biarkan luka ini ku sembuhkan sendiri. Berpuaslah dengan wanita lain?. Aku tidak akan mengganggumu lagi.” ucapnya lirih Sebelum menaiki angkot. Hingga didalam angkit shely pun masih sesekali meneteskan air matanya. Namun secepat kilat ia tepis.
.
.
Sesampainya di perkampungan. shely turun dari angkot tak lupa membayarnya. Kini beralih memanggil ojek yang tak jauh dari tempat dirinya turun. Agar cepat sampai dirumah saja karna jarak jalan raya masuk ke perdesaan lumayan jauh. Bisa bikin kaki nya lemes.
Dengan langkahnya gontai. Shely berjalan namun masih sesekali menitihkan air matanya. Lalu ia seka dengan cepat.
"Mbak mau kemana ya?." tanya salah satu abangnya menghampiri shely. Yang nampak berjalan sempoyongan.
Shely pun hendak ingin pingsan. Andai tidak ada abang ojek itu tak menarik tangannya. Mungkin dirinya akan terhuyung ke selokan.
"Mbak tidak apa-apa kan?." tanya tukang ojeknya.
"Hmm,, tidak apa-apa mas makasih ya?." kataku sambil memegangi kepala yang mulai berdenyut.
"Emang mbak mau pulang kemana?." Ujarnya sambil menyalakan motornya.
"Nanti saya kasih tau mas." ucap shely sungguh dirinya lemas ingin sekali segera sampai rumah.
"Hmm,, saya anter aja mau mbak. Kebetulan saya juga ojek disini?." Dustanya sehingga shely pun mengangguk saja.
"Cepet ya mas." keluh nya yang sudah tidak sabar lagi sampai dirumah.
"Iya mbak ayo naik." jawabnya.
Kini setelah menaiki motor lalu. Perjalanan pun di mulai. Untung nya abang ojek itu bisa mengencangkan motornya. Namun tetap dalam berhati-hati karna yang dibonceng nya bukanlah wanita berbadan satu. Melainkan berbadan dua.
Tak ada omongan disepanjang jalan. Hanya sura deru motor juga pengendara lain. Yang selalu lewat juga mobil truk juga angkot.
15menit.
Sesampainya di rumah ia juga tak lupa membayar ojek nya tadi. Memang tak banyak hanya 15 ribu aja. Namanya orang juga ojek haruslah di bayar. Seperti siapapun yang memiliki hutang juga harus dibayarkan juga diingat ya he he. Maaf ya gaes author emang nyeselin ini.
Saat hendak masuk shely pun bergegas menyusul ibunya. Yang sepertinya berada di dapur sedang memasak.
Bu ilma yang sedang menggoreng ayam. Kini mendengar deru motor. Yang dipikirnya adalah suaminya yang kembali pulang dari rumah temennya. Namun saat di intip dari jendela dapur ternyata anak pertamanya.
"Assalamu'alaikum. Ibuk apakabar?." tanya shely yang melihat jika ibunya butuh bantuan. Kini setelah menyalaminya. Ia beralih ke perbumbuan diatas meja.
"Wa'allaikumsalam. Anakku sayang. Btw kenapa kok sendirian?." Bu ilma pun mencari seseorang dikira bersama anak mantunya.
Namun shely saat ditanyai ibunya soal keberadaan aldi. Namun tak kunjung di jawabnya. Bu ilma pun kini mulai berfikir jika anaknya. Sedang memiliki masalah yang menurutnya rumit.
Karna tak biasanya shely berkunjung kerumah. Dengan biasanya penuh senyuman juga banyak aja tingkah jailnya kalau ibunya masak. Namun berbeda dengan sekarang jika terdapat masalah rumah tangganya selalu murung. Jika ia memiliki masalah pasti datangnya dengan raut wajah kusam dan terlihat kusam.
Bu ilma pun selesai menggoreng tempe dan ayam. Kini mendekat ke tempat meja makan dimana shely sedang mengiris bumbu.
"Nak kamu kenapa? Ada masalah lagi ya sama aldi?." tanya ilma dengan berhati-hati. Dan shely pun menganggukkan kepalanya. Lalu menghentikan kegiatan nya dan langsung memeluk ibundanya.
"Iya buk hiks hiks hiks. Aku bingung buk harus bagaimana lagi. Mas aldi sudah mengkhianati pernikahannya." jawabnya sambil berurai airmata.
Sedangkan bu ilma mulai mengeratkan pelukan anaknya. Agar anaknya merasa lega dan mau menceritakan apa yang sudah terjadi. Dengan tenang tanpa menangis.
Kini setelah shely mulai tenang. Dan bu ilma mengambilkan segelas air putih. Agar bisa membuat anaknya lebih enakan.
Shely yang merasa sudah enakan. Dan tenang kini mulai menceritakan apa yang sudah terjadi. Dari firasatnya tak enak. Dan suaminya tak pulang.
Shely pun merasa sesak saat bercerita sama ibunya. Dirinya menarik nafas terlebih dahulu. Lalu melanjutkan ceritanya. Bu ilma pun masih setia mendengarkan cerita anaknya.
Bersambung..