NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:21M
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.


Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.


akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sah

Malam harinya Adel tak bisa menutup matanya, dia berguling-guling diatas kasur miliknya.

" Duh, ni mata napa gak bisa merem sih." Keluh Adel.

Adel bangun dari tidurnya, dia mendudukkan tubuhnya dan mengacak-acak rambutya. Telpon Adel berdering disana tertera nama Farid yang digabungkan dengan Luna dan juga Nabila, dia mengangkat telponnya kemudian wajah ketiga sahabatnya muncul di layar hp nya.

"Ngapain loe pada nelpon gue?" tanya Adel.

"Kalem aja kali, gue gak bisa tidur nih enaknya ngapain yak?" Tanya Nabila.

"Tadi si Farid ngajakin gue futsal di gor bang Samidun." Ucap Luna.

"Iye gue mau ajakin loe pada futsal nih, pada bisa kagak? Disana juga banyak orang, kebanyakannya sih cewek." Ucap Farid.

"Emangnya ada acara apa?" Tanya Adel.

"Katanya gor bang samid udah beres di bangun, jadi udah gunting pita kata temen gua sih buat hari ini gor nya bebas mau di pake siapa aja, kalau besoknya beda lagi kudu sewa kalo mau maen kesono." Jelas Farid.

"Yaudah gas lah, kuy kita ketemuan di warung babeh jule seperti biasa." Ucap Adel.

Ketiga sahabatnya mengacungkan jempolnya, Adel langsung mematikan telponnya lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian sepak bola.

Ceklek

Adel menutup pintu kamarnya, dari arah samping Fatimah menghampiri Adel yang sudah lengkap dengan pakaian sepak bolanya.

"Adel kamu mau kemana?" Tanya Fatimah.

"Biasa, maen bola bu." Jawab Adel.

"Bukannya besok kamu mau menikah, lebih baik kamu istirahat di kamar, nak." Ucap Fatimah.

"Enggak ah bu Adel gak bisa tidur, lagian gapapa juga mau nikah mah tinggal nikah aja kan nikahnya juga gak ada perayaan sama sekali, kan kata ibu juga kalau Adel udah nikah Adel harus ngurus suami pasti susah kalo pengen maen anggap aja ini futsal terakhir Adel." ucap adel.

"Yaudah, jangan lama-lama mainnya, langsung pulang kalo udah beres futsalnya." Pesan Fatimah.

"Iya ibuku sayang, muahhh." Ucap Adel sambil mengecup pipi ibunya. .

Adel pergi menenteng sepatunya, dia berjalan kaki menuju warung babeh jule, disana sudah ada ketiga sahabatnya yang menunggu.

"Let's go." Ajak Farid.

Adel ikut naik motor bersama Nabila, sedangkan Farid membonceng Luna. Sampai di gor keempatnya langsung memakai sepatunya dan ikut bergabung dengan yang lainnya, karena hari sudah malam sebagian banyak orang sudah pulang ke rumahnya masing-masing hanya tersisa beberapa orang lagi di dalam gor tersebut.

*

*

keesokan harinya ..

Pintu kamar Adel terus di ketuk dari arah luar oleh ibunya, Adel tetap dengan alam mimpinya. Semalam Adel pulang jam satu malam bersama para sahabatnya, dia main sampai puas sehingga saat dia pulang Adel langsung tidur tanpa membersihkan tubuhnya.

tok. . Tok .. Tok ..

"Adel bangun del." Panggil Fatimah dari arah luar.

Adel membuka matanya lalu menggeliatkan tubuhnya, dia lupa kalau hari ini adalah hari dimana dia akan menikah dengan anak sulung Indah.

"Apa sih, Bu! jam segini udah berisik aja." Sahut Adel dari dalam.

"Kamu ini lupa apa gimana? Sekarang kan kamu mau nikah." Omel Fatimah, lama-lama dia juga kesal membangunkan Adel dari subuh sampai sekarang waktu menunjukkan pukul tujuh pagi.

Adel langsung bangkit dari tidurnya dan melompat, dia membuka pintu kamarnya disana sudah ada ibunya yang memasang wajah marahnya.

"Siapa mereka, bu?" Tanya Adel.

"Mereka orang suruhan calon mertua kamu, katanya mereka di suruh dandanin kamu." Jawab Fatimah.

"Tapi Adel ngantuk." Keluh Adel.

"Kan ibu sudah bilang semalem, jangan terlalu malam pulangnya kamunya aja gak dengerin omongan ibu, udah sekarang kamu mandi biar ibu bantuin kamu dan jangan protes." Ucap Fatimah kembali mengomel pada Adel, pasalnya Indah sudah beberapa kali menelpon asistennya menanyakan Adel.

Adel di bawa masuk ke kamar mandi oleh Fatimah, selesai dengan mandinya penata rias kini melakukan tugasnya. Adel di dandani dengan sangat cantik, balutan kebaya putih dan siger bertahtakan di atas kepalanya.

"Cantik sekali anak ibu." Ucap Fatimah terharu.

Adel tak menanggapi ucapan ibunya, dia kembali tertidur saat sedang di dandani.

"Ini anak tidur mulu kerjaannya, kayak orang pingsan." Ucap Fatimah menggelengkan kepalanya.

Fatimah membangunkan Adel, Yusuf menghampiri anaknya yang sudah cantik. Yusuf pangling melihat anaknya yang barbar kni menjadi anggun, dia langsung mengusap air matanya lalu menerbitkan senyuman terbaiknya dihadapan Adel.

"Ayah jangan nangis dong, Adel kan cuman nikah bukan meninggal jadi gak perlu ditangisi." Ucap Adel tanpa di saring.

"Kamu ini, namanya orangtua pasti akan menangis saat melepas anak gadisnya menikah." Ucap Yusuf.

"Tau nih, kamu kalau ngomong asal jeplak aja, nanti juga kamu bakal ngerasain gimana posisi kita sebagai orang tua." ucap Fatimah.

"Permisi apa semuanya sudah siap?" Tanya Satria.

"Sudah." Jawab Yusuf.

"Mari kita masuk ke dalam mobil, nyonya besar sudah menunggu." Ucap Satria.

Fatimah membantu Adel berjalan menuju mobil yang sudah di siapkan oleh Satria, Adel tidak terbiasa memakai hak tinggi dan memakai pakaian anggun saking kesalnya dia berjalan lama Adel memegang tangan kedua orangtuanya lalu bergelantung seperti anak kecil, kedua orangtuanya menahan beban berat saat adel bergelantung di tangannya beruntung tubuh Adel mungil jadi memudahkan keduanya membawa Adel masuk ke dalam mobil.

Di Mansion Wiguna.

Sebelum pengantin wanita datang Albert sarapan terlebih dahulu dan di beri obat seperti biasanya, saat ibunya memberitahukan bahwa hari ini dia akan menikah Albert tak menolak keinginan ibunya, entah mengapa dia langsung menyetujui pernikahannya dengan wanita yang sama sekali tidak di kenalnya.

"Al, kau tampan sekali." Puji Indah.

Albert sudah rapih dengan jas putih yang dipakainya, Indah tak bisa membendung air matanya. Albert mengusap tangan indah dan mengusap air matanya, dia menatap ibu yang sudah melahirkannya ibu yang kuat dengan segala cobaan demi cobaan yang menghampirinya, ibu yang tak pernah mengeluh mengurusnya.

"Kenapa Mommy menangis?" Tanya Albert.

"Tidak apa-apa, kau terlihat sangat tampan Al. Sebentar lagi kamu akan menikah Mommy bahagia karena kamu mau menuruti keinginan Mommy." Ucap Indah.

"Al akan penuhi keinginan Mommy, karena hanya Mommy satu-satunya orang tua yang Al miliki." Ucap Albert.

Tok .. Tok .. Tok ..

"Masuk." sahut Albert.

Pak Ahmad masuk dan menundukkan kepalanya. .

"Pengantin wanita sudah datang nyonya besar." Ucap Pak Ahmad memberikan laporan.

"Baiklah, kalau begitu katakan pada Satria untuk menunggu." Ucap Indah.

"Baik nyonya."

Pak Ahmad pergi keluar melangkahkan kakinya ke lantai bawah dimana Adel dan kedua orangtuanya sudah menunggu.

"Nyonya besar bilang tunggu dia datang sebentar lagi." Ucap pak ahmad pada satria.

"Baiklah." Jawab Satria.

Indah mendorong kursi roda menuju lift, Rasya dan Cindy turun lewat tangga menuju lantai bawah dimana pernikahan akan di laksanakan. Kedua netra mata Adel menangkap Indah mendorong pria yang duduk di kursi roda lengkap dengan jas yang di pakainya, wajah tampan Albert membuat Adel terkesima.

'apa pria itu yang akan di nikahkan denganku? Sepertinya aku pernah melihatnya? Tapi dimana?' batin Adel.

Albert memasang wajah datarnya. Dia menatap sekeliling ruangan dimana dia melihat wanita yang memakai baju pengantin duduk diapit oleh pria dan wanita yang dia tebak sebagai orangtua dari gadis tersebut, Cindy menatap dengan seksama pengantin wanita yang di rasa sperti mengenalnya.

"kok wajahnya mirip Adelia ya?" gumam Cindy.

karena rasa penasarannya Cindy menghampiri Adel dan memanggilnya.

"Adelia."Panggil Cindy memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.

Adel menengok ke arah Cindy alangkah terkejutnya dia melihat teman yang sudah lama tak bertemu kini ada di hadapannya.

"Cindy." ucap Adel kaget melihat Cindy.

Keduanya berpelukan, Cindy tak menyangka jika wanita yang akan di nikahkan dengan kakaknya adalah temannya sendiri.

"Jadi, Adel yang akan nikah sama kak Al Mom?" tanya Cindy kepada ibunya.

Indah menganggukkan kepalanya. Cindy bahagia sekali bisa satu rumah dengan teman baiknya, dia percaya kalau Adel adalah pilihan terbaik untuk kakaknya.

Kini Adel dan Albert duduk berdampingan dimana sudah ada penghulu, saksi dan juga wali nikah dari pihak perempuan. Yusuf tidak banyak bertanya melihat kondisi Albert, Adel pun merasakan hal yang sama dalam hati dia bertanya-tanya mengapa calon suaminya duduk di kursi roda.

"Tuan muda, apa anda sudah siap?" Tanya Penghulu.

"hem." Jawab Albert.

"Baiklah, untuk wali dari pihak perempuan silahkan jabat tangan pengantin laki-lakinya."Titah penghulu kepada Yusuf.

Yusuf menjabat tangan Albert seketika jantung Albert berdetak lebih cepat, tiba-tiba dia merasa gugup namun Yusuf memberikan isyarat kepadanya agar tetap tenang. penghulu membimbing Yusuf dan Albert sebelum ijab qabul berlangsung, setelah keduanya mengerti kini Yusuf memulai ijab qabulnya.

"Saudara Albert Satya Wiguna, aku nikahkan dan kawinkan engkau dengan putriku yang bernama Adelia Cahya Kinanti Binti Yusuf dengan mas kawin uang tunai sebesar seratus juta rupiah dan satu unit mobil di bayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Adelia cahya kinanti binti Yusuf dengan mas kawin tersebut di bayar tunai...!

"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya penghulu.

"Sah"

"Sah"

"Sah"

Dalam satu tarikan nafas Albert menyelesaikan ijab qabulnya dengan lancar, Indah memeluk tubuh Cindy keduanya menangis bahagia melihat Albert kini telah sah menjadi suami dari Adelia.

1
Juniarsih Hariany
Luar biasa
C_Anggrek
gak akan d pecat, si bar bar udh naik jabatan jdi ibu boss /Facepalm//Facepalm/
riyanti
haaaahaaa
Firman Firman
lnjut 💪 semngat
Firman Firman
mng kmu cocok jadi kecebong liar 😄🤗
Firman Firman
mam harus kuat dan berjuang 🤲
Firman Firman
bntar lagi kecebong liar yg diangkat pangeran kodok 😄🤭
Darweti
Oalah kenapa Cindy?
Darweti
Kebenaran yang di maksud adalah pengorbanan yang tak terhingga
Retno Anggiri Milagros Excellent
mulai sama-sama bucin ya..
Nanik Kusno
Albert dah kebelet njebol gawang nih...🤭🤭🤭
Little Angel
Luar biasa
Selvi Sitio
mampir kekaryaku ya teman-teman @sipencuri hati mafia & @jangan ikuti aku
Zuhril Witanto
kan anak Al 2
Zuhril Witanto
habis ..
WiwikAgus
kapan jonimu berguna kakanda al 🤭
Zuhril Witanto
jadi gak usah rebutan
Zuhril Witanto
kembar
Azidan 2307
Luar biasa
Darweti
Hahaha Satria enbet aja apa lagi yang di tunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!