Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Situasi Menjadi Kacau
Riri baru saja terbangun setelah mendapat telfon dari Mita sekretarisnya. Karena dua hari Riri menonaktifkan ponselnya, dan tidak mau bertemu dengan siapapun. Dengan penuh semangat ia bangun dari ranjangnya, lalu beranjak berdiri berjalan menuju ke balkon kamar. Dengan wajah yang masih berantakan dan rambut lurus yang tidak beraturan Riri berdiri di balkon apartemennya, Riri memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen elit di kota Jakarta, ia tidak ingin pulang ke rumah orang tuanya karena tidak ingin sang mama dan papa mengetahui bahwa anaknya sedang tidak baik-baik saja.
Riri begitu menikmati udara segar di pagi hari, dengan kedua tangan terlentang dan mata memejam, namun akhir-akhir ini Riri merasa tubuhnya sedang tidak fit, dan mudah lelah, fikir Riri mungkin karena kelelahan dan kurang beristirahat saja.
Waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi, Riri pun segera bergegas untuk mendi lalu berangkat ke kantor. "Tidak ada waktu lagi untuk bermalas-malasan Ri, kamu juga tidak perlu bersedih dan menangis, ibumu merakit tubuhmu selama 9 bulan 10 hari, haruskah kamu patah semangat untuk hidup hanya karena laki-laki brengsek seperti Samuel." Riri yang kembali memberi support untuk dirinya sendiri.
Setelah hampir satu jam membersihkan diri dan bersiap-siap, Riri pun segera untuk berangkat ke kantor, di dalam lift Riri mendengar ponselnya berdering di dalam tas, ia yang mendengar ponselnya berdering pun segera meraihnya, saat menatap pada ponsel, Riri tidak perduli karena itu telefon dari Alexsa, lalu ia kembali mamasukan ponselnya ke dalam tas.
Di tempat lain, Samuel masih berdiri mondar-mandir untuk menghubungi seseorang, yaitu anak buahnya yang ia perintahkan untuk mencari Riri, karena hampir dua hari ini Riri sangat susah di hubungi, bahkan Samuel menghubungi Ibu mertuanya yaitu mama Riri, namun Riri juga tidak pulang ke rumah orang tuanya.
"Di mana kamu Ri, kenapa kamu pergi tanpa jejak." Samuel yang terus gelisah.
Samuel yang masih berdiri di depan jendela pun tiba-tiba terkejut, akan kehadiran Adel di belakangnya. "Mau sampai kapan kamu akan mencari dia?." tanya Adel.
Beberapa hari ini Samuel sedang berada di apartemen Adel, karena perintah dari tante Rita agar menjaga anaknya, sebab kandungan Adel begitu sangat lemah, bahkan mudah pingsan, itulah alasan Samuel terus menemui Adel dan terpaksa selalu menemaninya.
"Riri tidak ada kabar, aku takut dia akan melakukan sesuatu yang gila."
"Mas, Riri itu sudah dewasa, bahkan lebih dewasa dariku, tidak mungkin lah dia akan melakukan sesuatu, bukankah itu hal bagus jika dia tidak ada kabar lagi."
"Jaga ucapan mu, bagaimana pun Riri itu masih istri sahku, dan masih tanggung jawabku." sahut Samuel.
"Lalu sampai kapan aku hanya menjadi istri siri mu, dan berapa kali kamu bilang kepadaku, jika kamu akan segera menceraikan Riri, tapi apa, hampir 7 bulan kita menjalin hubungan, kamu tak kunjung menceraikannya juga, apa kamu membohongiku?."
"Tidak semudah itu Del menceraikan Riri, Riri bukanlah wanita biasa, dia terlahir dari keluarga bangsawan, kau tau sendiri bukan siapa orang tua Riri, jika menceriakan dia tanpa alasan itu akan mempengaruhi karir dan juga perusahaan ku."
"Aku tidak perduli itu, kamu kira aku tidak muak menjadi istri simpanan, yang hanya di simpanan di dalam apartemen, tidak boleh keluar, hanya di dalam kamar seperti burung di dalam sangkar!."
"Lalu apa harta mu sudah cukup, untuk hidup kita berdua, apa harta mu 7 turunan tidak akan habis, lihat bahkan hidupmu dan hidup ibumu, itu tergantung denganku, jika memang harta mu bisa sampai 7 turunan tidak akan habis, aku akan siap menceraikan Riri, bahkan menceraikannya di depan matamu." Samuel yang berjalan begitu saja namun di cegah oleh Adel.
"Lalu apa kamu tidak akan menceriakan Riri, lalu apa Arti diriku mas, apa kamu tidak memikirkan aku, dan calon anak kita?."
"Aku memikirkannya, aku sangat memikirkannya Del, namun aku memintamu untuk sabar, aku selalu bilang kepadamu bukan? jika aku bisa memiliki separuh saham perusahaan Riri aku akan meninggalkannya, namun sekarang situasi kacau, tidak sesuai rencana."
"Lalu kamu menyalahkanku, jika Riri mengetahui perselingkuhan kita?."
"Sudah cukup, aku lelah berdebat denganmu, istirahatlah yang cukup, aku tidak mau kamu kenapa-napa, aku akan keluar untuk mencari Riri." ucap Samuel.
"Mas.." Adel yang menarik tangan Samuel.
"Aku mohon kerja samanya, jika Riri hilang atau kenapa-napa, itu akan menjadi masalah besar untukku." jelas Samuel kepada Adel.
Adel pun melepaskan tangan Samuel, lalu Samuel pun berjalan keluar dari apartemen Adel. Hari ini Samuel akan kembali pergi ke kantor Riri. Namun sebelum ke kantor Riri, Samuel memutuskan untuk bertemu dengan Alexsa terlebih dahulu.