Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Penawaran diluar anggaran
Di depan sebuah rumah di salah satu keluarga bangsawan yang cukup terpandang di desa kecil.
Banyak orang berbondong-bondong untuk membeli obat langkah yang dimiliki oleh pria dalam rumah tersebut.
Di antara kerumunan yang mengantri untuk membeli obat tersebut, salah satunya juga ada Kartika dan putrinya.
Mereka berdiri berbaur dengan orang-orang yang ada di sana, karena tidak pandang status sosial, orang-orang berbaris hanya untuk mencoba melihat Bagaimana rupa obat yang sangat mujarab itu.
Obat yang dikatakan mampu mengobati lebih dari 100 penyakit telah menarik perhatian seluruh penghuni desa di tempat itu.
Emiralda yang berdiri di samping ibunya merasa begitu kesal karena orang-orang yang berdesak-desakan dan yang membuatnya jijik ialah tepat di sampingnya seorang pria berpakaian kuno yang datang hanya untuk melihat obat tersebut, membuatnya tidak tahan untuk mendesah kesal.
"Ini tidak baik bu! Aku sangat jijik dengan orang-orang di sekitar kita! Sebaiknya kita pergi saja, tidak ada gunanya berada di sini!" Gerutu emiralda yang kebingungan gara-gara ibunya mengajaknya pergi melihat obat yang tidak menarik perhatiannya.
"Tahanlah sebentar, mungkin kita bisa membelinya dan katanya jika dijual pada keluarga kaya di ibukota, bisa mendapatkan uang lebih banyak sampai 1 juta rupiah," kata Kartika membuat Emiralda terkejut.
"Ibu bilang satu juta? Itu sangat mahal! Berapa banyak yang akan dijualkan oleh keluarga ini?" Tanya Emiralda memperhatikan pintu di depan mereka.
"Ssst! Ibu dengar mereka hanya akan menjualnya dengan harga 200.000 saja!" Ucap Kartika.
"Apa?!" Emiralda terkejut, namun mendengar keuntungan yang bisa mereka dapatkan 800.000 maka dia menahan diri di sana dan berharap bisa mendapatkan obat tersebut supaya dia bebas berbelanja sepuas hati.
"Iya, satu juta untuk setengah botol, dan kalau kita mendapatkan satu botol maka harganya 2 juta namun setengah botol yang lain harus digunakan untuk menyembuhkan tubuh kakakmu! Dan jika membelinya di ibukota, maka harganya sangat mahal jadi bisa membelinya dari tempat ini akan membuat kita menghemat lebih banyak bahkan masih bisa menambah pemasukan!" Tegas Kartika membuat Emiralda merasa begitu senang.
Ketika semua orang sedang berdesak-desakan, akhirnya pintu gerbang rumah terbuka, dan semua orang berjalan memasuki kediaman tersebut, pemilik rumah segera keluar sambil menatap semua orang yang sudah mengantri sedari tadi.
"Aku tidak akan berbasa-basi, aku akan menunjukkannya sekarang," pemilik rumah menatap ke arah seorang pelayan di sampingnya hingga pelayan itu membuka sebuah nampan yang ditutup dengan rapat.
Begitu nampannya terbuka, maka semua orang melihat sebuah botol transparan berisi bubuk berwarna merah pekat.
Botol tersebut penuh, namun hanya diperlihatkan sesaat saja sebelum dibawa kembali masuk karena cemas orang-orang mungkin akan berebut ke depan untuk mendapatkannya sebelum laku terjual.
"Saya akan membuka harga dari rp200.000, siapapun yang tidak memiliki uang rp200.000 silahkan tinggalkan tempat ini!" Ucap pemilik rumah sambil menoleh ke arah para pelayannya membuat para pelayan dengan cepat mengecek satu persatu orang yang ada di sana.
Setiap orang yang memiliki harga rp200.000 akan tetap tinggal sementara yang tidak memiliki langsung diusir keluar dari kediaman.
Pada saat itu juga, Linda bersama beberapa orang pengawal yang mendampinginya kini telah tiba dan langsung memasuki kediaman setelah menunjukkan nominal uang yang mereka miliki.
Linda berdiri di belakang kerumunan orang, dan melihat seorang pria yang berkata, "Baiklah, siapapun yang menawar lebih tinggi dari 200.000 bisa mendapatkan obatnya!"
Seorang pria pendek gemuk langsung menawar dengan harga tinggi, "rp500.000!"
"Apa?" Kartika melototkan matanya menatap pria yang langsung menawar dengan harga yang begitu tinggi.
Sementara Linda yang berdiri di belakang, dia yang mendengar suara Kartika langsung menatap Kartika dan putrinya sambil tersenyum, 'ternyata Mereka ada di sini,' ucap Linda dalam hati.
"Rp500.000! Adakah yang memiliki penawaran lebih tinggi?" Tanya tuan rumah sambil memperhatikan sekitarnya.
"Rp600.000!" Kartika dengan berani menawar, bagaimanapun harga rp600.000 masih terlalu kecil.
"800.000!" Seorang pria lain berbicara membuat Kartika menganga karena tak menyangka harganya akan naik begitu cepat.
"800.000, 1 kali, dua kali--"
Kartika menggertakkan giginya, uang yang mereka bawa hanyalah rp850.000, namun tentu saja mereka masih bisa kembali mengambil sebanyak apapun uang yang mereka butuhkan.
Tetapi harga itu sudah terlalu mahal!
"Bagaimana ini Bu? Dia akan mengambilnya dengan harga rp800.000!" Ucap emiralda.
Kartika yang mendengar ucapan putrinya segera memikirkannya, kalau mereka tidak bisa mendapatkan obat itu maka selamanya Putranya akan terbaring di ranjang dan tidak akan bisa bersaing dengan putra-putra dari saudara suaminya yang lain untuk memperebutkan gelar kepala keluarga.
Oleh sebab itu Kartika dengan cepat berkata, "850.000!"
"Wah,,, keluarga Sinea sepertinya sangat menginginkan obat ini," pria pendek gemuk menatap Kartika sambil tersenyum.
"Hm,,, tentu saja kami menginginkannya! Kalau tidak, Kenapa kami harus menawarnya?" Ucap Kartika sambil mendenggus kesal.
"Aku dengar putramu sudah sakit begitu lama,, Sepertinya kau menginginkan obat ini untuk diberikan pada Putra mu, tapi aku rasa apapun yang kau berikan pada putramu tidak akan membuatnya sembuh. Menyerahlah sekarang, obat ini untuk kami saja!" Kata Sang pria pendek gemuk dengan senyuman konyol di wajahnya.
"Jaga bicaramu! Putraku pasti akan sembuh dan akan menjadi pewaris keluarga sinea! Saat itu terjadi, Jangan harap keluargamu masih bisa merendahkan kami!" Geram Kartika.
"Ha ha ha..." Pria pendek gemuk tertawa, "bahkan jika dia sembuh, dia tidak akan bisa mengalahkan sepupunya yang jenius itu, aku dengar dia akan kembali dari ibukota setelah mendapat gelar sarjananya, sementara putramu Hanya berbaring saja tidak memiliki gelar apapun. Bagaimana bisa mereka dibandingkan?" Pria pendek gemuk menikmati raut wajah Kartika yang sangat buruk.
"Kau!!" Kartika menahan diri untuk tidak membuat keributan Karena bagaimanapun, tidak ada lagi orang yang menawar dan saat itu pemilik obat telah menghitung.
"850.000 satu kali, 850.000 dua kali."
Kartika menggigit Bibir bawahnya, dia tidak sabar untuk mendapatkan obat itu dengan harga yang murah.
"850.000 3 kal--"
"Satu juta!" Suara yang tenang dan penuh kepercayaan diri dari belakang semua orang membuat orang-orang terkejut, mereka Langsung berbalik menatap sumber suara.
Seorang gadis cantik menggunakan pakaian putih bersih dengan hiasan pita berwarna pink melingkar di pinggangnya memberikan kesan manis Pada penampilan gadis cantik itu.
Wajah yang bersinar terkena cahaya matahari dan rambut panjang setengah diikat dan setengah lagi dibiarkan terurai sampai ke pinggang tertiup oleh angin yang lembut memberi kesan kecantikan layaknya seorang Dewi.
Sebuah tusuk konde yang diletakkan di kepalanya terlihat jelas berasal dari emas asli dan permata berwarna merah muda yang menandakan asal-usul garis itu dari sebuah keluarga kaya raya.
Di sekitar garis itu berdiri beberapa orang yang menjaga gadis itu dengan sangat baik mereka menggunakan pakaian pengawal yang berkualitas tinggi bahkan dari pakaiannya terlihat dibuat dari kulit lembu asli.
Tidak ada yang tidak terpana, semua orang terkesiap menatap gadis cantik yang pertama kali muncul di desa mereka.
Bahkan Emiralda yang selalu menjadi salah satu primadona di desa tersebut merasakan kecantikannya langsung merosot ke peringkat paling bawah setelah melihat gadis cantik itu.
"Si,, Siapa kau?" Pria pendek gemuk tidak tahan untuk bertanya, matanya hampir keluar dari tempatnya melihat perempuan gadis cantik di hadapannya.
"Tidak perlu tahu, aku hanya menginginkan--"
"Kau!!" Kartika menyelah, dia jelas mengenali suara itu dan jelas mengenali fitur wajah di hadapannya ini, namun sesaat kemudian dia terdiam dengan rasa tak percayanya.
Baru beberapa waktu yang lalu ia melihat Linda dibawa oleh seorang pria kaya raya untuk dijadikan pelayan, Jadi tidak mungkin perempuan itu muncul di hadapan mereka dengan uang yang begitu banyak untuk bersaing dengan semua orang dan terlebih menjadi sangat cantik seperti itu.
Kemustahilan ini sama seperti kemustahilan seekor ayam memangsa buaya hidup-hidup!
"Ibu mengenal dia?" Emiralda bertanya pada ibunya tanpa bisa menyembunyikan ekspresi kesalnya.
Kartika menggeleng, dia jelas tahu bahwa tidak mungkin menyinggung perempuan di hadapannya karena jika perempuan itu berasal dari keluarga ternama, maka dia bisa langsung disingkirkan seperti menepuk seekor lalat.
"Baiklah ada penawaran di atas 1 juta?" Tuan rumah akhirnya kembali melanjutkan lelang tersebut.
Kartika menggigit Bibir bawahnya, 'bagaimana ini? Kalau aku tidak mendapatkannya, maka keluarga kami selamanya tidak akan mendapat kesempatan untuk berada di posisi kepala keluarga. Apa yang harus kulakukan?' Kartika kebingungan.
Di saat Kartika kebingungan, Emiralda yang merasa kesal karena gadis cantik akan mendapatkan obat itu, akhirnya dia dengan cepat berkata, "rp1.500.000!"
"Apa?" Kartika melototi putrinya dengan ekspresi terkejutnya.
Rp1.500.000!
Itu di luar anggaran keluarga mereka!
Meski satu juta masih bisa mereka kumpulkan dengan susah payah, namun satu juta lima ratus tidak akan bisa mereka kumpulkan meski diberi waktu 2 minggu lagi untuk membayarnya.
Linda jelas bisa melihat kekhawatiran pada wajah Kartika, sehingga dia tersenyum mengejek, 'uang mereka pasti tidak cukup. Lagi pula tanpa mendapatkan obat ini pun kami masih bisa mendapatkannya di ibukota. Dan lagi, tidak ada efek yang akan ditimbulkan jika menunda pengobatan Alaska selama beberapa hari lagi,' pikir Linda dalam hati.
"Rp1.500.000 satu kali! Rp1.500.000 dua kali!" Pemilik lelang melanjutkan lelangnya.
Kartika merasakan keringatnya berderai dengan deras di belakang punggungnya, ia berbalik menatap Linda dan berharap gadis cantik itu akan menaikkan harganya agar keluarga mereka tidak terpuruk.
Tetapi saat itu, Linda telah berbalik untuk pergi dari sana membuat pupil mata Kartika membesar.
Mereka akan dipermalukan jika tidak mampu membayarnya dan selain itu mereka akan mendapatkan hukuman!
"Rp1.500.000 3 kali! Dimenangkan oleh keluarga Sinea, pembayaran dilakukan hari ini juga dan jika tidak mampu membayar sampai matahari terbenam, maka keluarga Sinea harus menyerahkan salah seorang putri mereka untuk menikah dengan Putra kami, Rianus!" Ucap sang pemilik rumah membuat Kartika melotot sempurna.
Rianus, seorang pemuda di desa Mereka yang mengalami gangguan kejiwaan dan satu-satunya hal yang bisa dia lakukan dengan benar yaitu tidur, bahkan saat buang air pun masih melakukannya di sembarang tempat seperti anak berusia 1 tahun!
"Ibu, cepat bayar!" Ucap Emiralda bersamaan dengan suami Kartika yang baru saja tiba di tempat itu.
"Su,, suami," Kartika menghampiri suaminya.
"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Suami Kartika.
"Kami baru saja melelang sebuah obat yang bisa menyembuhkan kakak pertama. Sekarang tinggal membayarnya, hanya seharga rp1.500.000, Dengan begitu kita telah menghemat 500.000!" Ucap Emiralda dengan ekspresi polosnya, dia tidak tahu apa-apa namun saat ini dia hanya merasa sangat senang melihat ke arah Linda yang berdiri di sebelah kuda mengusap-ngusap leher kudanya.
Dalam hati, Emiralda berkata, 'keluargaku jelas lebih kaya dari keluargamu, jadi tidak ada gunanya kecantikanmu itu! Cantikan juga aku, lebih kaya aku dan lebih terhormat aku!'
Tetapi Emiralda sangat terkejut ketika ayahnya berkata, "gadis bodoh!"
Sebuah tetapan tajam dan penuh kemarahan ditujukan sang ayah pada putrinya membuat Emiralda seketika terkejut.
"A, ayah?" Ucap Emiralda tergagap.
"Satu juta saja itu sudah terlalu mahal, kita tidak memiliki uang sebanyak itu, bahkan jika bisa mengumpulkannya maka kita tidak akan makan selama sebulan ke depan! Beraninya kalian berdua menawarnya rp1.500.000 dari mana uangnya?!!" Teriak suami Kartika membuat semua orang terkejut
Orang-orang yang hendak pergi dari tempat itu akhirnya menghentikan langkah mereka, semua orang tinggal untuk menonton sesuatu yang sepertinya akan sangat menarik.
Kartika melihat sekelilingnya, dia tahu bahwa ini adalah langkah untuk mempermalukan diri mereka sendiri. Tapi apa yang bisa dilakukan untuk menghindarinya? Ucapan suaminya benar, mereka tidak punya uang!
Dan saat ini pun mereka tidak punya jalan untuk mundur.
@@@... Jangan lupa subscribe ya....
biar makin semangat
thankyou ya Thor..