Cristian Agung Jaya si pria tampan yang di juluki dengan CEO gila pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia. Gila yah benar-benar gila, dia sangat antusias untuk membuat para pekerjanya pusing bahkan hampir terkena struk ringan. Namun kegilaannya di balas lebih gila lagi oleh seorang wanita yang baru saja bergabung di perusahaannya miliknya. Wanita cantik pemilik nama Naila Cynthia ini justru berbeda dari pekerja lainnya yang takut menghadapi Cristian, dia bahkan melakukan segala kegilaan untuk membalaskan semua keluhan pekerja di perusahaan besar itu. Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya mari di baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
First Kissss!!!
Tian tetap menahan Thia dan tidak mengijinkannya untuk pergi dari tempat itu.
"Apaan sihhh, awas gue mau balek ngapain sih Lo malah ngehalangin gue!!!!" Katanya dengan emosi sambil menepis tangan Tian.
"Gue mau ngomong sesuatu!!!" Ucap nya dengan nada menekan
"Ngomong apa sihh, udah yahh gue gak mau denger apa pun dari Lo, lagian mau ngomong apa coba, bukannya Lo tadi ke sini sama cewek Lo yah, ngapain Lo malah datang ke gua!!!" Ucap nya dengan penuh emosi
"Gue gak punya cewek kan udah gue bilang dari kemarin-kemarin"
"Iya emang Lo gak punya pacar, tapi Lo mainin cewek sana sini kan, Lo pikir gue gak ngerasa Lo juga mainin gue!!!!"
"Minggu lalu Lo bilang kalau Lo tertarik sama gue, tadinya gue pikir kita makin dekat ehhh taunya Lo malah makin jauh!!" Ucap nya dengan penuh amarah dan kesal pada Tian, dia sebenarnya bingung kenapa semua ucapannya itu bisa keluar begitu.
"Maksud Lo?" Jawab Tian dengan ekspresi mengintimidasi.
"Lo pikir aja sendiri, udah ahhh malas banget gue mikirin Lo"
Tapi lagi-lagi langkah Thia di hentikan nya.
"Gue suka sama Lo!!! Gue gak tau gimana cari nya buat nyampein itu ke Lo, gue suka sampe gue gak bisa ngelihatin Lo lebih lama, Lo pikir semuanya gue sengaja? Gue selalu mikirin Lo sampe gue gak bisa dekat sama Lo, maaf yahh gue gak bisa nyampein perasaan gue secepat yang Lo harapkan, tapi gue senang ngelihat dan nge dengar Omelan Lo tadi" katanya menjelaskan.
Thia masih begong dan belum bisa menjawab perkataan Tian semuanya masih dia usahakan untuk di saring dan di cerna dengan baik.
"Gue tadi kesini bareng adik sepupu gue, dia bukan cewek yang gue mainin dan itu masih anak SMA"
"Ouhhhh gitu" kata Thia
"Emmm hanya itu doang? Gak ada jawaban lain?" Tanya Tian
"Gue bingung mau bilang apa, yahh kalau pun gue balas ya Lo kan udah paham sama perasaan gue dari semua ungkapan gue tadi" katanya begitu.
"Artinya Lo suka juga kan sama gue?" Tanya Tian
"Iahhhhhhhhhhhh" ucap nya dengan suara yang semakin pelan.
"Gue gak dengar, apaaaa?"
"Iyaaaa gue juga suka sama Lo" ucap nya lagi.
Tian dengan gembira langsung memeluk tubuh mungil Thia dan mengelus-elus rambut Thia dengan lembut.
"Makasih ya Lo udah terima perasaan gue, butuh waktu lama dan berpikir untuk ngungkapin ini semua" ucap Tian
"Emang sesusah itu?" Tanya Thia
"Hemmm, apalagi seminggu ini ketemu Lo di kantor gue beneran gak bisa nahan sampe gue harus milih buat jaga jarak dulu, dan akhirnya gue bisa nyampein ini" ucap nya lagi dengan posisi masih tetap memeluk Thia
"Ternyata Lo punya sisi lain juga yahh, sekarang udah berubah jadi harimau baik hati hehhehe, cukup di kantor aja yah Lo jadi harimau gila" ucap nya lagi
"Iyaaaa sayangggg"
"Hehehhheh gue agak geli dengarnya" ucap Thia
"Yaudah kali geli juga gak masalah karna gue bakal sering-sering manggil Lo sayang" katanya menatap dalam ke mata Thia.
"Okelah sayang kita balik yok" ajak Thia melepas pelukan itu
"Ehhhhh kenapa di lepas, buru-buru amat sihhh" kata Tian
"Udah ahhh, emang mau pelukan sampe besok?" Tanya Thia
"Iya enggak juga sihh, Sini sekali lagi aja" Thia langsung kembali ke dalam pelukan Tian dan memeluk nya dengan erat.
Setelah puas berpelukan keduanya pun pulang, tadinya Thia ingin di antarakn oleh Tian, namun dia takut mobilnya malah di ambil, jadi akhirnya Tian yang mengiringinya dari belakang.
Sepanjang jalan rasa ingin mendekap kekasihnya itu selalu muncul dipikiran Tian, dia merasa lega karna keduanya tidak sesulit itu untuk memilikinya, untung saja keduanya memang memiliki perasaan yang sama.
Tak lama keduanya pun sampai di parkiran rumah Thia, dan keduanya masuk kedalam rumah Thia, Tian berniat untuk menyapa papi dan mami Thia dulu sebelum kembali ke rumahnya.
"lahhh kok gak ada orang yahh, papi dan mami di mana?" kata dia saat masuk kedalam rumah nya tak ada orang yang dia jumpai.
"Coba tanya dulu lewat telpon" kata Tian
Thia pun memilih untuk menelpon mami nya, setelah mengobrol sebentar di dalam telepon, Thia kembali ke ruang tamu tempat Tian menunggunya.
"Papi dan Mami lagi pigi ada urusan keluarga yang penting" katanya memberitahu Tian
"Trus kamu di rumah sendirian? Gak ada asisten?" tanya Tian
"Gak ada, Dari aku kecil mami gak pernah pakai asisten rumah tangga, selalu di siapin dan di urus mami sendirian" ucap Thia menjelaskan
"Ouhhh brarti sekarang hanya kita berdua doang nih di rumah?" tanya Tian dengan tatapan penuh arti.
"Iyaaaaaa" jawab Thia dengan lantang tanpa memikirkan hal negatif sama sekali.
Berbeda dengan Tian yang sedari tadi sudah memikirkan Thia saja, semua pikirannya di penuhi oleh Thia.
Tian pun menarik tangan Thia dan tubuh Thia terjatuh ke samping nya.
"Kenapa tiba-tiba? Mau pelukan lagi?" tanya Thia sambil merentangkan tangannya menandakan dia mau di peluk lagi oleh Tian.
"Kali ini beda" ucap Tian yang langsung bergerak cepat malah menyosor dan mengarahkan bibirnya ke bibir Thia.
Yap betul sekali adegan yang pembaca inginkan juga pastinya hahhaha. Awalnya Thia sangat shock karna itu termasuk serangan mendadak, namun Thia berusaha untuk tidak menolak dan mengikuti permainan kekasihnya itu sampai pada akhirnya keduanya menikmati ciuman panas itu.
"Enghhhhhhfff napas aku habis" kata Thia melepaskan ciuman itu sebentar.
Namun baru saja Thia menghirup napas baru, Tian tak memberikan nya jeda dia langsung menyosor kembali dan melumat bibir merah Thia dengan lembut. Itu adalah ciuman pertama Thia, dan sangat terlihat jelas jika Thia masih kaku dan tidak lihai saat berciuman.
Melihat tubuh yang di Kungkungan nya itu sudah terlihat lemas, Tian pun melepasnya dan menatap penuh cinta pada Thia.
"Makasih yah sayang kamu udah terima harimau gila ini" ucap nya lalu merapikan rambut dan pakaian thia yang dia hancurkan.
"Emmm sebenarnya itu ciuman pertama aku" kata Thia menunduk malu dengan pipi yang sudah seperti tomat.
"Firasat aku juga bilang gitu kok sayang, kamu belum lihai, tapi aku senang karna aku yang jadi cowok pertama yang ngerasain bibir manis kamu" ucap Tian dengan bangga
"Kamu beneran senang?" tanya Thia
"Emmmm senang banget" Jawab Tian lalu kembali memeluk tubuh mungil Thia lalu mengelus-elus rambutnya.
"Sayang kalau kita di kantor jangan di tunjukin yahh, aku takut nanti malah ada gosip yang enggak-enggak" ucap Thia
"Iyaaa sayang kita atur aja mana baiknya, yang pentingkan di ruangan kita bebas mau ngapain aja" kata Tian dengan mata genitnya itu.
"Dasar Mesummm" ucap nya
kalau ada waktu luang mampir ya di novel aku juga.
"aku dan teman kamarku."