Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 12.
Keesokan paginya, Herna bangun terlambat, demikian juga dengan Mila. Ibunya sengaja tak membangunkannya karena mengetahui Herna dan Mila tidur larut malam.
Setelah bangun tidur dan duduk sebentar lalu Herna pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Herna menyadari bahwa ia harus mandi wajib. Herna mandi dengan membasahi seluruh tubuhnya tanpa terkecuali, sehingga ia harus melakukan keramas pada rambut indahnya.
Setelah mandi Herna terlihat segar, lalu ia pun berdandan di depan cermin. Herna memakai makeup tipe natural.
Ketika Herna merias dirinya,Mila pun masuk kamar mandi dengan bergantian. setelah selesai mereka pun langsung sarapan sambil berbincang bincang membahas masalah semalam yang mereka alami.
Sementara itu kedua orang tua Herna telah pergi ke ladang.
Pada suatu kesempatan Mila bertanya pada Herna, " Kamu mimpi apa semalam? , Aku perhatikan kayanya kamu mimpi jorok ya?", mendengar pertanyaan seperti itu Herna menjadi malu. Dalam hatinya ia berkata " dari mana ia tahu kalau aku mimpi jorok semalam? Aku jadi penasaran" .
kemudian Herna balik bertanya " emang kamu ngintip ya?" Mila hanya menggelengkan kepala. mila bertanya kembali pada Herna, "apakah kamu sudah lama pacaran dengan Hasan?" lalu Herna menjawab" aku tidak pacaran ,kenal juga baru seminggu yang lalu". "oh begitu", tapi aku lihat kamu begitu mesra dengannya Sambung Mila dengan sedikit menyindir. Herna hanya terdiam dan tersipu malu.
Setelah beberapa saat, kemudian Mila berkata "aku semalam mendengar ada yang gempa bumi, orangnya mengatakan ah ah ah, lalu aku perhatikan, eh ternyata ada yang banjir" Herna belum faham dengan ucapan Mila. Lalu ia bertanya"Terus orangnya ke mana" . Mila pun menjawab "orangnya ada di sini yang lagi makan, tadi ia habis mandi basah.
Mendengar ucapan Mila seperti itu Herna tertawa "hahaha ternyata Kamu sudah tahu.
Mereka pun tertawa terbahak bahak.
Pagi itu Herna terlihat sangat ceria dan cantik jelita, walaupun umurnya baru menginjak 17 tahun, namun ia sudah seperti warna dewasa.
Hari itu adalah hari Minggu, cuaca agak sedikit berawan.ibu Herna memanggil anaknya " her tolong bantu ibu temenin ke pasar ya, sebab di rumah kita akan mengadakan acara haul kakekmu, bagaimana bisa, tidak?". Herna hanya menganggukkan kepalanya, tandanya ia setuju, lalu ia bertanya "Bu belanjaannya banyak nggak kira kira?, bolehlah saya di temani teman?" , lalu ibunya menjawab, boleh".
Mereka pun berangkat bertiga.
Sesampainya di pasar, ibunya langsung berbelanja barang barang yang di butuhkan, Herna dan Mila pun membantunya. Banyak lelaki yang memperhatikan kecantikan Herna dan Mila,baik itu pemuda mau pun para duda. Mereka semua ingin tahu dan ingin kenal dengan herna dan Mila.
Ketika di sebuah toko mereka di hampiri oleh seorang pelayan toko. Ia terlihat tampan. Rambutnya cepak bajunya rapi dan wangi, dengan sopan ia bertanya "ada yang bisa saya bantu say?" sambil melemparkan senyuman ke arah Mila dan Herna, mereka pun membalasnya.terlihat wajah Herna semakin cantik.
Pelayan toko melayaninya dengan cekatan, namun ia sedikit agak grogi, karena di hatinya sedikit menyimpan rasa kekagumannya pada mereka berdua.
Pada suatu kesempatan pelayan itu bertanya " siapa namamu say?" sambil mengedipkan mata nakalnya, Herna dan Mila pun menjawab dengan sedikit bercanda " siapa aja boleh hihihi", lalu pelayanan pun bertanya lagi " say aku serius" namamu siapa, bolehkah kita berkenalan?", belum juga sempat mereka berkenalan tiba tiba ibunya memanggilnya. Lalu mereka pun meninggalkan toko tersebut.
Baru juga mereka berjalan beberapa langkah tiba tiba ada suara yang memanggilnya dari sebuah mobil sedan berwarna putih, setelah diperhatikan ternyata itu adalah Rudi.
Sebetulnya Rudi sejak dari tadi memperhatikan Herna dan Mila, namun ia menunggu kesempatan untuk memanggilnya.
Rudi turun dari mobilnya, lalu ia menghampiri Herna, kemudian Rudi berkata " her sama siapa?", lalu Herna menjawab " aku bersama ibu dan kawan" .dengan sedikit senyuman dan mata genitnya Rudi berkata " bolehkah jika aku mengantarmu pulang?, Herna pun terdiam.lalu Rudi pun menarik tangan Herna dengan lembut dan berkata ayolah sekalian aku main ke rumah kamu". Herna pun tak bisa menolak niat baik Rudi, mereka pun lalu masuk ke dalam mobil dan langsung berangkat.