"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..
Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali
Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pil Luar Biasa
Satu hari satu malam berlalu, Long Chu mulai dapat merasakan sengatan listrik bertegangan tinggi tidak lagi menyiksa tubuhnya dan itu berangsur-angsur menghilang.
'Sepertinya tubuhku sudah beradaptasi dengan belut ini. Jadi tidak lagi merasakan hal yang menyakitkan.' Dia pun mengulurkan tangan menangkap satu pada batok kepalanya untuk menghancurkan keraguan yang membayang
Wash!! Satu ekor sidat dapat ditangkap. Long Chu sangat senang dengan hal itu. Segera dia keluar dari kolam. Meski sidat itu terus meronta dan memberikan sengatannya. Tapi dia tidak merasakan hal yang mempengaruhi tubuhnya.
"Maafkan aku kawan, sekarang kau akan menjadi makanan pembuka pagi ini" katanya seraya tersenyum, mengambil pisau kecil di kantong penyimpanan miliknya dan memotong kepala sidat itu. Kemudian membersihkan isi perut dengan air panas.
Api menyala di ujung jarinya meski sedikit goyah tapi itu adalah hasil yang sangat dia kagumi. Bahwa dia juga seorang jenius langka yang terlahir kembali.
'Seperti ini rupanya Qi itu, aku tak pernah menduga akan memilikinya, memang sangat berbeda dengan tenaga dalam. Tenaga dalam memerlukan pernapasan yang baik untuk mengeluarkannya. Sedangkan Qi bisa dengan mudah dikeluarkan asalkan bisa mengatur besaran tenaga yang dikeluarkan. Dan hal ini sangat bagus untuk kasus pada tubuhku yang tak bisa menampung tenaga dalam, syukurnya bisa menampung Qi. Dan Qi memiliki beberapa warna seperti yang ku lihat ada dua warna. Merah dan biru. Mungkin ada bagian yang lainnya. Tapi harus mencari tau dari ahlinya.' Kini dia duduk santai membatin dengan satu ekor sidat yang terpanggang. Menunggu matang.
"Dengan kekuatan ini meski lawan berada di tiga tingkat diatas aku, aku bisa meyakini dapat mengalahkannya. Walaupun dengan usaha yang cukup keras juga. Tingkatan kependekaran aku memang belum naik, tapi untungnya dengan Qi ini, setiap nafasku terisi dengan baik. apalagi kitab pedang dewa semakin menunjukkan keagungannya. Setiap naik tingkatan ataupun bertambah kekuatan tubuh. Kekuatan dari serangannya semakin bertambah kuat dari sebelumnya. Semacam kitab itu memiliki tingkatannya sendiri.
Dia membalik sidat yang sudah matang di sisi yang lainnya.
Lalu mengeluarkan benda yang diberikan oleh Wen Hao sebelumnya.
Segera dia mencoba mengalirkan Qi ditangannya dan memasukan ke benda itu. Benda yang cukup panjang sekitar tiga puluh sentimeter itu mengalami perubahan.
Terlihat dari garis-garis yang ada disana dan tulisan kuno lainnya menyala. Seperti merespon.
Argh!! Long Chu berteriak ingin menghentikan namun tidak bisa.
itu berhenti hanya beberapa detik saja, aliran Qi yang disedotnya begitu banyak dari tubuh Long Chu, setelah habis tidak menyala lagi.
"Benar apa yang dikatakan Guru, bahwa cara kerjanya memang dengan Qi, tapi sepertinya Qi ku tidak cukup untuk membuatnya terbuka atau menunjukan wujud aslinya"
Long Chu merasakan kebas pada tangannya, segera dia menyimpan kembali benda itu lalu bersila dan menyerap energi alam untuk memulihkan Qi dalam tubuhnya yang terkuras banyak.
Satu persen mungkin terkumpul dia pun mencium bau gosong di hadapannya. Segera dia membuka matanya untuk menyelamatkan sarapan paginya.
"Untung masih sempat, jika tidak akan berasa makan arang" katanya lagi.
Dia mendengar pintu Gua terbuka dan terlihat seorang lelaki tua yang tersenyum ke arahnya. "Apa guru mau?" Long Chu bertanya seraya mengangkat, menunjukan sidat gosong di tangannya.
Wen Hao mendekat dan duduk disamping Long Chu "Habiskan saja…. Apa kau pernah bertemu seseorang atau mengenal seorang ahli obat?" Wen Hao bertanya dan menunggu dengan penasaran seraya mengeluarkan sebuah kotak berbentuk segi empaT kecil yang didalamnya ada sebutir pil yang mengandung energi, Wen Hao dapat merasakan hal itu. Walaupun dia tidak tahu persis bagaimana caranya membuat energi terkumpul dalam sebutir Pil. Biasanya, dia hanya mendapati pil untuk penyembuh luka. Dan itupun juga mahal harganya namun juga tidak terlalu cepat penyembuhannya.
"Aku tidak tau dan tidak pernah merasa mengenal, sedangkan aku hanya hidup di hutan sebelum kita bertemu, mengapa guru menanyakan itu, dan apa isi kotak ini guru?" Long Chu menyambut apa yang diberikan oleh Wen Hao.
"Hemm, cukup aneh memang. Mungkin kau belum ingat. Ini pemberian seseorang untukmu, dan katanya dia akan menagih pembayaran dimasa depan jika kau menjadi orang yang kuat, di dalamnya juga ada sebuah kertas yang sepertinya pesan untukmu"
Long Chu terdiam dengan beribu pertanyaan. Segera dia membuka penutup kotak itu dan mereka dapat mencium wangi semerbak yang bisa menggetarkan hati.
"Ini pil!?" Long Chu sangat senang, dalam ingatannya. Pil itu adalah pil yang bisa membuat seseorang naik satu ranah yang artinya jika dia berada pada tingkat pendekar Emas bintang satu. Bisa langsung menjadi tingkat pendekar prajurit bintang satu. 'Pil yang sangat luar biasa' batinnya.
"Apakah guru tahu kegunaan pil ini?" Long Chu bertanya agar dia tidak dicurigai.
Wen Hao berdiam sebentar, setelah dia mendapatkan ingatan, segera dia mengatakannya. "Ini seperti Pil embun, dilihat dari bentuknya yang bening. Aku yakin harganya ini sangat mahal sekali, bahkan bisa dibilang harga satuannya milyaran koin emas. Dan itu pun sangat sulit ditemukan.
Karena jika ada, orang-orang kaya bahkan para raja dan pihak istana kekaisaran akan menawarnya dengan kekayaan serta kekuasaan mereka.
Kau sangat beruntung mendapatkan ini dengan gratis, setidaknya untuk saat ini jangan kau pikirkan dulu pembayarannya" kata Wen Hao bersemangat, karena dia akan memiliki seorang murid yang luar biasa. Jika Long Chu langsung mengkonsumsinya maka akan segera naik satu ranah.
"Aku akan membawamu nanti untuk kompetisi antar sekte yang akan diadakan satu tahun lagi.
Kau tak perlu ikut kompetisi wilayah dalam untuk masuk wilayah inti. Karena kau sudah berkontribusi cukup besar atas kelanjutan sekte Fajar Senja.
Aku yakin dengan adanya dirimu dalam pertarungan kelompok usia. Tidak akan ada yang mengalahkanmu, atau juga dalam tingkatan yang sama" kata Wen Hao dengan keinginan hatinya ingin membangkitkan sekte Fajar Senja seperti jaman leluhurnya yang sempat mendominasi.
"Cepat konsumsi!" Katanya lagi.
"Guru, aku tak ingin terburu-buru dalam melakukan hal itu. Sangat sayang jika aku harus mengkonsumsinya sekarang. Paling tidak aku harus berada di tingkat prajurit tahap satu agar bisa memaksimalkan potensi yang terkandung dalam pil ini. Takutnya, tubuhku tidak sanggup menerima energi yang sangat besar dan akhirnya tubuhku meledak" terang Long Chu.
"Maaf aku lupa, saking bersemangatnya!" Wen Hao tersenyum malu.
"Tidak apa guru, aku juga masih memiliki pil yang guru berikan sebelumnya. Yang kata guru itu hanya diperuntukan jika hendak menembus tingkat prajurit dan sangat kebetulan atau memang keberuntungan datang lagi pil luar biasa ini" katanya seraya tersenyum. Dia berdiri dan membersihkan tangannya dan mencuci wajahnya di aliran air yang banyak sidatnya. Dia tak takut lagi dengan hal itu. Karena dia sudah merasa berkawan dengan para makhluk air itu.