seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6 iii
Difa tidak lagi menjawab suaminya yang memarahi nya, dia hanya diam dan memeluk putri nya.
" Bawa pria itu kemari, kalian harus menikah dan laki laki itu harus bertanggungjawab, kau benar-benar membuat aku malu Fadilah" Kata Dimas menggeleng melihat anaknya.
"Jadi bagaimana ini Dimas" Tanya ayah Aggam pada Dimas yang dari tadi hanya diam.
Dimas benar benar bingung ingin menjawab apa, tapi tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu. " Assalamualaikum." Mereka semua mengalihkan pandangannya pada sosok gadis bercadar yang memberi salam di depan pintu kamar Fadilah.
"Waalaikumussalam, Aara, kau sudah pulang nak" Tanya paman Dimas, sebelum Aara menjawab Dimas, ayah Aggam sudah lebih dulu berbicara.
"Bagaimana jika ponakan mu itu yang menggantikan putrimu Dimas" Kata ayah Kusuma.
"Sudah lah ayah, jangan di teruskan lagi" Sahut Aggam yang dari tadi diam dan melihat gadis bercadar dihadapan nya.
"Tidak bisa Aggam, kau ingin membuat keluarga paman Dimas malu jika pernikahan ini tidak di teruskan." Kata ayah Aggam.l, sedangkan mama Aggam hanya diam, dia malas mencampuri urusan suaminya karena dari awal dia memang tidak menyetujui perjodohan yang di atur oleh suaminya itu.
Aara masih diam dengan wajah bingung nya, dia tidak mengerti ada apa sebenarnya, dan apa yang sedang di bicarakan.
"Aara, ikut paman ke kamar mu sebentar" Kata paman Dimas,
Aara hanya diam dan mengangguk Patuh.
Akhirnya Aara ke kamar bersama pamannya di susul oleh tantenya Difa.
"Aara, apa boleh paman meminta tolong padamu kali ini nak" Lembut Dimas pada ponakannya saat sudah tiba di kamar Aara.
"Iya paman, tentu saja, apa itu paman" Tanya Aara.
Dimas mulai menceritakan tentang apa yang berlaku baru baru ini pada di rumah, Aara yang mendengar cerita paman nya langsung kaget.
"Bagaimana Aara, apa kau mau menolong paman" Tanya Dimas dengan berat hati, karena Dimas tidak ingin ponakan nya itu tertekan, tapi mau bagaimana lagi dia sendiri juga tidak punya pilihan lain, selain mengganti kan Fadilah dengan Aara.
"Anggap saja ini sebagai balas Budi mu pada kami, lagian kau juga beruntung, Aggam itu keluarga kaya raya, jadi jangan sok munafik." Ujar Difa pedas melihat tidak senang pada ponakannya itu.
"Difa" Tegur Dimas pada istrinya yang mengeluarkan kata kata pedas pada ponakannya.
"Baik lah paman aku mau menggantikan kak Fadillah" Benar apa yang di katakan Tante Difa... Aku seharusnya sadar diri, aku hanya hidup menumpang di rumah ini. Sambung Aara membatin
"Maafkan paman Aara, paman tidak berniat membuat mu terdesak dalam situasi ini" Kata Dimas dengan raut wajah sedih dan rasa bersalah pada Aara.
"Tidak paman, aku baik baik saja, bukan kah semua sudah di atur oleh takdir... Aku ridho dengan ketentuannya paman" Aara berusaha menyembunyikan perasaan sedihnya pada pamannya.
Dan akhirnya Aara dan Aggam melangsungkan ijab kabulnya yang sempat tertunda tadi
Selesai
Flashback
,,,,,,,
Keesokan harinya Aara sudah bangun dan bersiap untuk sholat subuh. Selesai solat Aara langsung membersihkan villa Aggam, karena Aara juga akan berangkat bekerja setelah selesai semua yang di perintahkan oleh Aggam.
Aara melangkah ke atas di lantai dua villa Aggam, dan Aara melihat ada sebuah pintu warnanya berbeda dari semua pintu yang berada di dalam villa itu.
Aara menduga itu pasti kamar Aggam, Aara mendekat lalu mengetuk pintu kamar Aggam.
Cklekkl
Rossa yang membuka pintu hanya mengenakan handuk yang memperlihatkan dada jumbo dan juga paha mulusnya.
Aara langsung menundukkan pandangan nya dari tubuh Rossa.
Miris sekali hidupmu Aara. Batin Aara melihat Aggam juga hanya mengenakan kimono mandi, dia baru tau jika Aggam dan Rossa sudah sering melakukan hubungan suami istri, dan itu tidak menafikan jika Aara juga merasa sedih, meski bagaimana pun Aggam itu adalah suaminya.
"Kau ingin membersihkan kamar ini" Tanya Rossa dengan angkuh, Aara hanya mengangguk menjawab Rossa. "Sepertinya istri mu ini bisu sayang, dia tidak pernah berbicara." Kata Rossa kembali melangkah ke ruang ganti untuk memakai pakaiannya.
"Apa lagi yang kau tunggu di situ, masuk dan bersihkan kamar ini" Suara bariton Aggam mengagetkan Aara.
Aara buru buru masuk dan mengemas kamar Aggam, tidak berapa lama Rossa juga keluar dari ruang ganti lalu duduk di paha Aggam, sengaja untuk memperlihatkan pada Aara jika Aggam itu adalah miliknya.
u bisa sekesal itu, tapi u tidak pernah merasa bersalah😌😌😌