‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Setelah keluarnya kedua wanita yang menjadi orang tua leo dan vanya, seketika itu juga hawa dingin terasa menyeruak di ruangan tersebut.
Vanya merasa aura leo kini berbeda, tadi sewaktu ada mommy nya, pria itu terlihat tidak semenyeramkan sekarang. Bahkan tatapan mata nya terlihat dingin dan menakutkan.
Ekhem..
Vanya berdehem kecil, mencoba untuk mencairkan suasana.
"Kak leo....,"
Belum sempat vanya melanjutkan ucapan nya, leo sudah lebih dulu mengangkat tangannya, seolah meminta gadis itu untuk berhenti bicara.
Vanya mengerutkan kening nya, bingung..
"Aku sudah banyak bertemu wanita seperti mu. Jadi sebelum aku menyakiti mu lebih jauh, aku minta kamu tidak melanjutkan kencan buta ini!!"
Deg.
Vanya mematung. Terkejut mendengar ucapan pria di hadapan nya ini. Vanya gadis muda yang sedang merintis karir di bidang modeling di tolak mentah mentah oleh pria itu. Sungguh ini sangat tidak mungkin, siapa yang bisa menolak pesona seorang vanya. Dari jaman sekolah sampai sekarang, dia selalu menjadi primadona dan juga banyak pria tampan yang menginginkan nya.
"Maksud kak leo apa ya ?" tanya vanya pura pura tidak mengerti, meski sebenarnya vanya tau apa maksud ucapan pria itu
"Aku tidak akan mengulangi perkataan ku tadi. Jadi aku harap tidak ada pertemuan selanjutnya setelah ini!!"
Setelah mengatakan hal itu, leo langsung beranjak dari duduk nya kemudian pergi begitu saja meninggalkan gadis tersebut seorang diri.a
Sambil terus menatap punggung lebar leo yang semakin menghilang dari balik pintu, ada senyum yang terukir di sudut bibir gadis itu.
"Jangan panggil aku Vanya kalau tidak bisa mendapatkan pria seperti mu!!" gumam vanya dalam hati nya.
Jujur saja, ada rasa tertantang dalam diri vanya karena di tolak mentah mentah di pertemuan pertama mereka. Sungguh, tidak ada yang boleh menolak vanya kecuali dirinya sendiri yang menolak pria itu.
Setelah beberapa saat, nyonya inara dan nyonya sofi pun kembali masuk ke dalam ruangan. Tadi mereka berdua menghabiskan waktu bersama dengan berbelanja di salah satu brand terkenal yang ada di mall tersebut, maka nya tidak ada satu pun dari mereka yang tau kalau ternyata leo sudah pergi beberapa waktu yang lalu.
"Vanya, ko kamu sendirian ??" tanya ibu nya, terkejut melihat putrinya hanya duduk seorang diri dengan raut wajah sedih
"Astaga! Jangan jangan anak itu pergi meninggalkan kencan buta nya lagi!!" batin nyonya inara harap harap cemas, semoga yang di takutkan nya tidak terjadi lagi. Sebab dia pasti akan merasa tidak enak sekali pada nyonya sofi yang merupakan teman sekolah nya saat mereka sama sama kuliah di salah satu universitas di kota asal mereka.
"Kak leo pergi begitu saja, bu. Aku tidak mau lagi ikut kencan buta seperti ini. Hiks..hiks.. Ini memalukan, bu!!"
Melihat raut wajah nyonya inara yang cemas, semakin membuat hati vanya senang, karena akting nya berhasil telah membuat mommy dari pria yang menolak nya tadi merasa tidak enak hati pada nya.
Ya memang itulah yang vanya inginkan, sebab setelah ini dia yakin, setidak nya nyonya inara akan membuat mereka bertemu kembali, karena putra nya itu harus meminta maaf pada dia dan ibu nya.
"Bagaimana ini, jeng ?? Kenapa leo membuat putri ku menangis begini..??" Nyonya sofi kecewa karena sikap leo yang sudah membuat putri semata wayang nya bersedih hati, sebagai seorang ibu dia pun ingin memberikan yang terbaik untuk putri nya tersebut.
Maka nya dia mau vanya melakukan pertemuan dengan leo, anak dari teman kuliahnya dulu. Meskipun dulu nyonya inara dan nyonya sofi tidak begitu akrab, namun mereka di pertemukan kembali beberapa bulan lalu saat sama sama menghadiri acara pernikahan putri dari salah satu rekan bisnis perusahaan masing masing. Dan disitulah keakraban mereka di mulai.
"Aku minta maaf jeng, aku juga tidak tau kenapa leo pergi, mungkin ada urusan pekerjaan yang mengharuskan dia meninggalkan vanya sendirian.." ucap nyonya inara, mencoba membela putranya yang sebenarnya dia pun tau pasti bukan itu yang menjadi alasan leo pergi.
"Hiks..hiks..hiks.." Vanya terus menangis,
"Sudah, kamu jangan menangis ya, sayang. Nanti tante akan meminta leo untuk datang kerumah kamu dan meminta maaf. Atau tante jadwalkan kalian makan malam bersama, bagaimana ? Kamu mau, kan ??"
"Yess!!" vanya bersorak riang dalam hati nya. Ternyata mudah membodohi nyonya inara, hanya dengan air mata buaya rencana nya langsung berhasil..
"Sayang, ayo kita pulang. Kamu tidak pantas di perlakukan seperti ini!!" ucap nyonya sofi yang tidak tau rencana putri nya.
"Jeng, pliss, jangan marah seperti ini!" nyonya inara menahan tangan nyonya sofi saat wanita itu mencoba untuk pergi dari ruangan tersebut "Kita bicarakan ini baik baik. Aku janji leo pasti akan datang kerumah kalian dan makan malam bersama disana untuk menebus kesalahan nya hari ini..."
"Bu, sudah bu. Kita berikan kak leo kesempatan.. Kasihan tante inara.." vanya kembali berakting, membujuk ibu nya agar tak perlu marah marah yang berlebihan karena ini memang rencana nya...
Nyonya sofi terdiam sesaat sambil melihat ke arah nyonya inara.. "Baiklah. Kalau begitu akhir pekan ini aku tunggu kedatangan putra mu di rumah ku!!"