Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.6 Dua Hati yg terluka
Melody pun melangkahkan kakinya keluar dari pengadilan. Melody berharap ini adalah pertama dan terakhir kalinya dirinya menginjakkan kaki di tempat ini. Dirinya pun menatap ke depan sembari berharap masa depannya mungkin akan sedikit cerah dan dirinya punya sedikit kebahagiaan.
Disaat yg sama Zayn juga tengah berada disana. Mereka tak sengaja bertemu dan bertegur sapa.
"Melody, kau disini juga." ucap Zayn.
"Ya.. Ada sedikit urusan." ucap Melody.
"Aku juga, ada urusan disini." ucap Zayn.
"Kalau begitu sampai jumpa." ucap Melody.
"Ya.." balas Zayn kehabisan kata-kata.
Dihari yg sama, Zayn juga bercerai dari mantan istrinya. Jika Melody ditipu dan diselingkuhi, maka Zayn pun tak jauh berbeda. Mantan istrinya meninggalkannya dan langsung mengajukan cerai dengan alasan tak bahagia hidup bersamanya.
Tanpa Zayn tahu sebab musababnya, mantan istrinya tersebut tak pernah menjelaskan apa yg terjadi. Padahal rumah tangga mereka yg baru berjalan setahun itu baik-baik saja dan tak ada perdebatan keras dari keduanya. Zayn pun ditinggalkan begitu saja oleh mantan istrinya.
Hingga Zayn pun berakhir di apartemennya kini, dirinya tak ingin kembali ke rumah lamanya yg ia tinggali bersama mantan istrinya. Bahkan kabarnya, Zayn sudah memasang iklan agar rumah tersebut segera dijual saja.
Zayn pun menatap tajam pada sebuah mobil yg berhenti di depannya. Mobil mengkilap yg terlihat mahal tersebut nampak sedang menunggu seseorang. Dan tak berselang, mantan istrinya Ditya pun keluar dan menyambut pria yg ada di mobil tersebut.
"Maaf ya sayang lama.." ucap si pria.
"Tak apa sayang, semuanya berjalan lancar." ucap Ditya.
"Masuklah, kita pulang."
"Aku mau makan dulu.."
"Baiklah."
Zayn pun melihat dan mendengar dengan mata kepalanya sendiri. Ternyata alasan dibalik Ditya mantan istrinya meninggalkannya adalah demi pria kaya yg ada di hadapannya. Sementara Zayn, tidak sekaya pria itu karena bukanlah anak sulung keluarganya. Dirinya hanyalah anak bungsu dari istri ketiga ayahnya.
Meski Zayn tak hidup dalam kesulitan dan mendapatkan kelayakan hidup, tapi Ditya tak puas dengan pencapaian Zayn. Wanita itu memilih pria yg jauh lebih kaya raya yg mampu membahagiakannya.
Tak ingin berlarut dalam emosi, Zayn pun pergi ke kantornya dan lanjut bekerja. Jika wanita itu memilih pergi dari sisinya maka wanita itu bukanlah pasangan yg terbaik untuknya. Meski Zayn sudah berusaha mencukupi segala permintaan wanita itu.
....
Sementara Melody, dirinya pun pulang ke apartemennya. Dan tanpa sadar diikuti oleh Melisa. Melisa pun penasaran dimana Melody tinggal, dan Melisa akan membalas perbuatan Melody.
"Oh, jadi kakak tinggal disini.." ucap Melisa.
"Iya, ada perlu apa?" tanya Melody.
"Boleh aku masuk?" tanya Melisa.
"Tidak boleh, dan lagi orang tak berkepentingan dilarang memasuki gedung ini." ucap Melody.
"Aku penasaran, siapa pria yg sudah membelimu kak, pasti sangat kaya hingga memberimu sebuah apartemen." ucap Melisa.
"Kau bebas berasumsi terhadapku, aku tak perduli." ucap Melody.
"Jadi benar kakak menjual diri?" ucap Melisa dengan nada tinggi.
"Jika kau punya bukti, laporkan saja." ucap Melody menantangnya.
"Ck.. Kau sombong sekali kak, padahal kau hanyalah pel**ur..!" ucap Melisa.
"Hmm.. Jika sudah selesai pergilah, aku tak mau buang-buang energi melawanmu." ucap Melody.
"Dasar pelac**r..!" hina Melisa.
"Aku sudah merekamnya, jika kau tak pergi aku bisa melaporkanmu dengan bukti ini." ucap Melody kemudian memutar percakapan keduanya.
"Kau..! Cepat hapus.." ucap Melisa berusaha merebut ponsel Melody.
"Katanya kau tidak takut, mana keberanianmu tadi? " tanya Melody.
"Kemarikan ponselmu." ucap Melisa.
Melodi pun mengangkat tangannya dan Melisa yg bertubuh lebih pendek darinya tak mampu menggapainya. Lalu satpan apartemen pun mendatangi Melody.
"Ada apa nona?" tanyanya.
"Pak, usir wanita ini dan jika kemari jangan diijinkan masuk. Dia suka mengacau." ucap Melody.
"Baik nona." ucap petugas satpan tersebut menyeret Melisa keluar.
"Lepaskan aku..!" teriak Melisa.
"Maaf nona, jangan membuat keributan disini." ucap kedua satpam tersebut.
Sementara Melody masuk ke dalam apartemennya. Rasanya adik tirinya itu belum cukup menghancurkan hidupnya. Tapi bukti hari ini akan ia simpan dan gunakan jika dirinya terdesak.
"Mereka belum puas juga menyakitiku rupanya.." gumam Melody dalam hati.
Melody pun masuk ke dalam unit apartemennya dan beristirahat. Dirinya cukup lelah setelah semalaman begadang mengerjakan beberapa project. Hingga sore hari, Melody pun terbangun. Tanpa sadar dirinya tidur cukup lama.
Dan Melody mendapat email masuk mengenai project dengan perusahan Z.corp. Mereka ingin merekrut Melody secara resmi, bukan sebagai pekerja lepas. Tentunya ini tawaran yg cukup bagus untuk Melody. Tapi Melody juga diharusnya masuk ke kantor jika di butuhkan.
Menimbang semua untung dan ruginya, Melody pun ingin melihat dahulu kontrak kerjanya. Mereka terlihat tertarik dengan Melody berkat keberhasilan project sebelumnya.
Dan Melody diminta hadir pada waktu yg ditentukan. Melody pun melihat jadwalnya dan dirinya bisa hadir. Mungkin Melody akan sangat serius bekerja jika kontrak ini sukses.
...
Beberapa hari kemudian, Melody pun datang ke kantor tersebut dengan tampilan yg rapi. Dan dirinya menemui HRD di kantor tersebut. Beberapa kesepakatan pun diterima olehnya. Setelah semuanya disetujui, Melody pun resmi menjalin kontrak dengan perusahaan tersebut.
Tentunya Melody harus siap jika berhadapan dengan beberapa orang nantinya. Di perusahaan yg sama Zayn pun bekerja disana juga sebagai CEO Z.corp. Zayn tak tahu menahu soal programer yg tengah direkrut oleh stafnya. Dirinya hanya menyetujui tambahan staf yg diperlukan tanpa melihat dan menilai siapa orangnya, karena yakin stafnya memiliki penilaian yg bagus.
Meski berada di kantor yg sama, keduanya pun tak bertemu. Dan Melody pulang ke apartemennya setelah menandatangani kontrak kerjanya. Tapi sebelum pulang, dirinya mampir ke sebuah tempat makan.
Di tempat tersebut, Melody makan dengan nyaman. Hingga melihat adik tirinya dan mantan suaminya yg bre**k.
"Pemandangannya sungguh menyebalkan." gumam Melody dalam hati.
Rasa sakit hatinya pun muncul, melihat kedua orang tersebut bahagia di atas penderitaannya. Bahkan Melisa mendatangi mejanya saat melihatnya bersama Andrew.
"Wah, kakakku ini sepertinya punya uang banyak ya bisa makan disini." ucap Melisa.
"Ya.. Aku kemari karna mampu membayar." ucap Melody.
"Aku penasaran pria mana yg mensupport dirimu, yg kutahu kau kehilangan segalanya termasuk pekerjaan." ucap Andrew.
"Yg kutahu pula, kalian adalah dua orang penipu. Tanpa menipu aku tak yakin kalian bisa makan disini." balas Melody.
"Kau.. Dasar kakak tak tahu diri." ucap Melisa.
"Ck.. Aku penasaran sekaya apa pria yg menjadikanmu simpanannya." ucap Andrew.
"Simpanlah rasa penasaranmu itu sampai kau mati. Dan kalian membuatku tak nafsu makan." ucap Melody.
Melody lalu memanggil pelayan untuk membungkus makanannya. Dan keduanya pergi sebelum menjadi pusat perhatian. Tapi saat Melody hendak pergi, Melisa dengan sengaja menumpahkan minuman ke pakaian Melody. Saat itu Melody sedang melewati meja mereka.
Byurr..
"Upss.. Maaf tanganku licin." ucap Melisa.
"Kau baik-baik saja sayang.?" tanya Andrew.
Sementara pakaian Melody basah oleh jus strowberry yg berwarna merah yg sangat membekas di pakaiannya. Melody pun pergi ke toilet, untuk membersihkan pakaiannya.
Dan Melisa mengikutinya sampai di toilet. Rasanya wanita itu belum cukup menyakiti dan menghinanya.
"Bagaimana kak? Masih mampu melawanku?" tanya Melisa.
"Tentu saja, memangnya apa salahku pada kalian hingga aku takut?" balas Melody.
"Kau itu dulu hanyalah wanita culun, dimana kau mendapatkan keberanian ini?" tanya Melisa mendekati Melody.
"Oh ya? Jadi dimatamu aku culun, baiklah haruskah aku mengubah image ku? Demi membalas rasa sakit hatiku." ucap Melody membalas Melisa.
"Kau sangat pemberani, mungkin karena om-om simpananmu itu kaya." ucap Melisa.
Plaakkkkk..
Melody yg sudah tak tahan pun menampar adik tirinya tersebut.
"Sakit? Kuharap kau sadar dari khayalanmu." ucap Melody kemudian meninggalkannya.
Sementara Melisa kesakitan karena pipinya ditampar dengan keras oleh Melody.
Hinaan demi hinaan pun terus diterima oleh Melody. Seolah semua yg mereka renggut tak cukup untuk menghancurkan hatinya. Melody pun tak bisa terus diam menghadapi adik tiri dan mantan suaminya tersebut.