Pernikahan Singkat
Semua terasa sangat indah bagi Melody saat ini. Dirinya akan segera menikah dengan kekasih hatinya besok. Semua persiapan telah dilakukan olehnya, baik dokumen, gaun pernikahan, gedung, cattering, band pengiring, dan lainnya.
Semuanya dirasa sudah cukup bagus, dan persiapan sudah matang 100%. Semua pakaian juga sudah pas, baik untuk dirinya ataupun keluarganya. Semua orang nampak bahagia begitu juga dengan dirinya.
Melody akan menikah dengan kekasihnya bernama Andrew. Mereka sudah berjanji akan melalui bahtera rumah tangganya bersama-sama, itulah janji mereka pada mendiang ayah Melody yg meninggal setahun lalu.
Perjanjian pra-nikah juga sudah mereka lakukan mengenai hak masing-masing. Warisan Melody pun akan jatuh ke tangannya besok setelah dirinya menikah. Warisan yg tak begitu banyak berupa rumah, persawahan, pabrik beras, dan juga beberapa kendaraan mobil.
Semua sudah diatur oleh ayahnya dulu. Baik Melody maupun adik-adik tirinya semua sudah mendapatkan bagiannya. Meski memang sebagian besar jatuh ke tangan Melody.
.....
Malam sebelum hari pernikahan, Melody pun sangat gugup dan terus berdoa agar besok semuanya lancar. Andrew juga sudah memintanya untuk tenang saja karena takkan ada masalah nantinya.
Melody pun akhirnya bisa tertidur lelap dan bagun di pagi harinya. Dirinya segera bersiap dan dirias sedemikian rupa sesuai konsepnya.
"Mbak, sesuai konsep ya.. Jangan menor." ucap Melody.
"Baik non."
Sementara ibu tirinya masuk dan melihat Melody tengah dirias. Dengan pura-pura perhatian, Ibu tirinya bernama Desi itupun membawakannya sarapan pagi.
"Melody, jangan lupa sarapan ya.. Ibu sudah bawakan sarapanmu." ucap Desi.
"Terimakasih bu. Nanti aku makan." ucap Melody.
Kemudian, Desi pun meninggalkan Melody dengan raut wajah bahagia. Sepertinya dirinya telah merencanakan sesuatu pada pernikahan Melody.
"Berbahagialah dulu anak tiriku, lalu menderita kemudian." gumam Desi dalam hati.
Desi pun masuk ke kamarnya, dan kedua anak gadisnya sudah menunggu.
"Bagaimana bu?" tanya Riri.
"Sudah kalian tenang saja." ucap Desi.
"Ya kali ini harus berhasil bu, Andrew sudah berjuang untuk kita." ucap Melisa anak sulungnya.
"Tentu Mel, habis ini semuanya akan jadi milik kita." ucap Desi.
"Ya bu, aku tak terima karena ayah pilih kasih pada Melody." ucap Riri.
"Kau tenang saja Ri, habis ini Melody yg akan melarat, dan kita yg akan kaya." ucap Melisa.
"Melisa benar, kita harus bersabar menanti rencana kita berhasil." ucap Desy.
Ketiganya pun merahasiakan sebuah rencana yg akan menghancurkan Melody. Dan Melody tidak tahu apapun. Dirinya masih menghormati ibu tirinya yg telah bersamanya, serta adik-adik tirinya.
Hingga acara pernikahan pun berlangsung. Andrew beserta keluarganya pun tiba di tempat dan disambut dengan baik. Melody pun masih berada di dalam kamar menunggu kabar dari keluarganya.
Setelah penyambutan, acara akad nikah pun dimulai. Melody ditemani keluar kamar oleh Melisa dan Riri. Keduanya pun berpura-pura bersikap baik dan ramah padanya padahal sesungguh kedua adik tirinya itu sangat membencinya.
"Kak Melody, jangan gugup ya.. Harus tetap tenang." ucap Melisa.
"Jangan lupa tersenyum kak." tambah Riri.
"Terimakasih kalian sarannya." ucap Melody.
Keduanya pun memasang senyum palsu, dan berkata dalam hati kalau ini adalah kebahagiaan terakhir Melody sebelum penderitaannya.
"Bahagialah kak, sebentar lagi kau akan menderita." gumam Melisa dalam hati.
Melody pun dibawa ke ruang akad nikah mereka. Dan Andrew menatapnya takjub karena Melody sangat cantik dengan riasan dan pakaiannya. Seketika tatapan Melisa pun menatap tajam pada Andrew yg menatap Melody dengan intens.
Tapi beberapa detik kemudian, Melisa memasang senyum terbaiknya di hadapan banyak orang. Dan duduk disamping ibu dan adiknya.
Mereka pun melakukan ijab, dan disaksikan oleh keluarga dan kerabat. Kata "Sah" pun diucapkan banyak orang menandakan keduanya sudah menjadi pasangan suami istri secara resmi baik secara agama maupun secara negara.
Setelah semuanya usai, mereka pun lanjut dengan resepsi pernikahan yg sudah diatur sedemikian rupa. Dan pestanya cukup meriah, karena konsep dan keuangan yg kuat dari Melody.
Melisa pun dari kejauhan menatap kesal serta iri pada Melody yg menikahi kekasihnya. Kekasihnya yg saat ini sedang berpura-pura menikahi Melody agar mendapatkan kekayaan Melody.
Semuanya sudah diatur selama beberapa tahun yg lalu oleh Melisa dan Desi. Keduanya kompak dan meminta bantuan Andrew yg merupakan kekasih Melisa agar kehidupan mereka lebih baik. Apalagi setelah mereka sadar kalau semua harta ayah mereka sebagian besar jatuh pada Melody.
Dan mereka berharap kali ini rencana mereka berjalan dengan sukses.
...
Seiring berjalannya waktu tamu undangan pun semakin ramai dan Melody beserta Andrew menyambutnya dengan ramah dan penuh senyuman. Hingga akhirnya acara resepsi itu telah berakhir dan semua tamu undangan sudah pulang. Begitu juga dengan pasangan pengantin tersebut, yg menginap di hotel terdekat.
Saat itu, Melody pun masuk ke kamar yg sudah dipesan bersama suaminya. Lalu seorang petugas hotel pun membawakan minuman untuk keduanya.
"Sayang minumlah jus ini agar kau lebih segar lagi." ucap Andrew.
"Terimakasih sayang." ucap Melody.
"Iya, ini jus khusus yg aku pesan untuk kita." ucap Andrew lalu meminum jus miliknya.
Sementara milik Melody sudah diberi obat khusus. Dan tak lama, Melody merasa pusing kepalanya. Lalu Andrew menanyakan beberapa pekerjaan padanya.
"Sayang, ini bagaimana?" tanyanya.
"Aduh kepalaku pusing, bisa nanti saja?" balas Melody.
"Ini harus dilakukan sekarang." ucap Andrew.
"Aku hanya harus tanda tangan kan?" tanya Melody.
"Iya benar.." ucap Andrew.
"Baiklah." ucap Melody dalam kondisi setengah sadar dan pandangannya mulai kabur.
Setelah tanda tangan, Melody pun diminta untuk istirahat oleh Andrew. Dan tentunya pria itu tersenyum setelah menipu Melody. Setelah Melody sudah terlelap, Andrew pun meninggalkannya di kamar tersebut sendirian. Meski agak menyangkan momen tersebut karena harusnya mereka melakukan malam pertama.
"Sayang sekali aku tak boleh menyentuhnya, jika aku nekat Melisa akan membunuhku." gumam Andrew dalam hati.
Andrew pun meninggalkan Melody dan menemui Melisa serta ibunya Desi. Mereka pun tertawa bersama setelah mendapatkan dokumen tersebut. Dan pastinya saat Melody sadar, anak tirinya sudah tidak memiliki apapun lagi.
Desy dan kedua anaknya pun pergi dari hotel tersebut. Begitu juga dengan Andrew yg menghilang pergi ke kota lain. Semua meninggalkan Melody setelah berhasil mengambil semua aset miliknya.
Pada tengah malam, Melody pun baru tersadar dan melihat sekitarnya. Andrew suaminya hilang entah kemana. Dan Melody mencoba menghubunginya berkali-kali tapi tidak diangkat.
Bak petir di siang hari, Melody mendapatkan pesan dari nomor suaminya kalau dirinya ditalak melalui pesan singkat. Dan Melody mencoba menghubungi nomor itu lagi, tapi nomornya tak kunjung aktif.
Melody pun menghubungi ibu tirinya tapi tak diangkat juga. Kemudian Melody menghubungi keluarga Andrew tapi nomor mereka juga tak bisa dihubungi.
Malam itu hati Melody hancur berkeping-keping ditalak tanpa masalah. Dan anehnya suaminya menghilang begitu saja begitu juga dengan keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
nona kim
sadis banget
2024-12-04
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-10-22
0
Anonymous
keren
2024-10-18
0