Semenjak kandungan Andini menginjak usia tiga bulan, dia sering muntah darah dan kata dokter itu karena dia sama sekali tidak ada makan nasi sehingga asam lambung jadi naik.
bau mulut nya juga membuat Hendra sangat bingung, tubuh Andini juga kurus kering seperti tengkorak. hingga Hendra pun memutuskan untuk pulang kedesa nya saja.
Bagai mana kisah mereka?
Mampu kah Hendra membawa istri nya pulang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Ternyata bukan
Wanita hamil lima bulan ini tersentak bangun karena ternyata itu semua hanya mimpi saja, dia berada di dalam kamar karena tadi memang istirahat bersama dengan Wati juga yang nanti akan bersiap untuk acara pengajian di rumah mereka ini. mimpi Andini terlalu buruk dan sama sekali bukan seperti mimpi, seperti sungguhan dan terasa begitu nyata.
Apa lagi bayangan perut wanita meledak itu terus saja menari nari di pelupuk mata, ingin di lupakan tidak bisa. Andini keluar dari kamar karena hari juga sudah malam, mungkin karena tertidur terlalu lama sehingga dia mengalami mimpi buruk yang terasa sangat nyata dalam diri nya Andini.
"Tunggu! ini sudah malam, lah kok bisa Wati tidak membangun kan aku." pekik Andini baru sadar.
Gagal total sudah rencana pengajian karena seharus nya mau di adakan sekitar jam empat sehabis ashar, namun dia malah ketiduran sampai malam sehingga lupa sholat dan tidak ingat apa apa lagi sangking pulas nya.
"Kurang ajar juga si Wati ini, kenapa dia tidak membangun aku!" Andini kesal bukan main sekarang.
Karena keadaan rumah sangat tidak bagus sehingga butuh pengajian agar bisa menghilang kan setan, tapi ternyata dia malah gagal dan tidur sampai mengalami mimpi buruk tiada tandingan nya, apa lagi dia dalam kondisi hamil begini.
"Ibu!"
Wati yang bersembunyi di balik tembok menarik tangan Andini, dia pucat pasi entah karena apa. yang ada Andini kian emosi karena tidak di bangunkan oleh pembantu nya, acara itu menurut dia sangat penting tapi malah gagal total begini.
"Kamu gimana sih, Wati? kenapa tidak bangun kan saya!" kesal Andini.
"Saya sudah bangunkan Ibu, tapi Ibu bilang tidak mau bangun dan acara nya besok saja." jawab Wati yang gemetaran.
"Kapan saya bilang begitu! kamu jangan bohong ya, saya tidur dari masuk kamar dan baru bangun ini." sentak Andini kian marah.
"Demi allah saya membangun kan Ibu, tapi Ibu berteriak dari dalam kamar agar besok saja rencana pengajian nya." Wati berkata apa ada nya.
Andini terpana karena antara percaya dengan tidak, dari wajah nya Wati terlihat tidak bohong sama sekali. malah sekarang dia pucat bagai kan orang yang tidak punya darah, bahkan dia juga gemetar seolah sedang kelaparan beberapa hari tidak makan.
"Kamu kenapa sih?!" Andini belum hilang rasa kesal nya.
"Tuan! itu Tuan sama siapa, Bu?" Wati menunjuk dapur dekat kulkas.
"Suami saya?!
"I-itu Tuan sedang bersama wanita." Wati memberanikan diri untuk mengintip kearah dapur.
"Wanita!" Andini kaget karena selama ini dia memang takut bila Hendra tergoda wanita lain.
Tampak di meja dapur dekat kulkas Hendra sedang mematung dengan nafas terengah engah, bahkan ada sosok berambut panjang di hadapan nya. Andini mendekati dan berteriak keras karena mengira suami nya selingkuh, Wati juga mendekat walau masih takut.
"Abang!"
Mata Hendra langsung terpanas melihat istri nya datang, Andini kaget karena saat di dekati wanita berambut panjang tadi sudah tidak ada lagi. dia menghilang dengan sangat cepat, bahkan satu kali kedipan mata saja sudah hilang entah kemana.
"Wati, kamu!" Hendra kaget nya karena Wati bersama Andini.
"Saya, sa-saya kenapa, Tuan?" Wati tergagap ketakutan.
"Di mana wanita tadi, Abang!" pekik Andini merah padam.
Tidak bisa Hendra mau menjawab karena sangking bingung nya dengan keadaan sekarang, Wati bersama dengan Andini dari arah kamar sana. tapi kenapa tadi Wati bersama dia dan menggoda diri nya, bahkan sampai Hendra tidak bisa bergerak seolah dalam pengaruh sihir yang sangat kuat.
"Apa yang kamu lakukan padaku, Wati?!" Hendra marah pada Wati.
"Saya kenapa, Tuan?" Wati akhir nya menangis juga.
"Kamu kenapa memarahi Wati, Bang?" Andini juga heran pada suami nya.
"Tadi...tadi aku seolah dalam pengaruh sihir sehingga tubuh ku tidak bisa bergerak, dan wanita tadi adalah Wati." jelas Hendra gagap juga jadi nya karena cemas dan ketakutan.
"Tapi saya dari dalam kamar, mendengar suara mobil Tuan maka saya cepat keluar karena mau bilang bahwa Ibu tidak bangun bangun sejak siang tadi. namun saya malah melihat Tuan sedang bermesraan dengan seorang wanita, saya dari dalam kamar." Wati berkata apa ada nya.
Hendra terpana karena dia jelas sekali melihat bahwa itu memang Wati, dan bila memang Wati kenapa pembantu nya malah keluar bersama Andini dari arah depan. wanita yang bersama dia juga mendadak menghilang, karena Andini datang berteriak.
"Abang tidak bohong, tolong percaya sama Abang ya." Hendra takut bila Andini menuduh yang tidak tidak.
"Abang!"
"Demi allah, Sayang! Abang tidak bohong, tadi memang dia berupa Wati dan tubuh Abang tidak bisa bergerak." Hendra di serang rasa panik yang luar biasa.
"Apa itu setan yang tadi ya?" Andini bergumam pelan.
"Setan! setan apa yang kamu bicarakan, Sayang?" kaget Hendra.
Andini langsung menceritakan semua yang sudah ia alami bersama Wati tadi, tak lupa juga menceritakan bagai mana dia tertidur sampai malam sehingga acara pengajian gagal total akibat tertidur. Wati bilang dia di bangun kan tidak mau, tapi Andini sama sekali tidak merasa bicara soal itu.
"Kita harus minta tolong pada Purnama, Abang sudah bilang dari kemarin kan!" panik Hendra kian menjadi.
"Purnama sedang liburan, tadi aku sudah menghubungi dia." jawab Andini.
"Apa Arya juga?" tanya Hendra duduk tidak tenang.
"Bagai mana ini, apa sebaik nya kita tidur hotel saja dulu." ajak Hendra.
"Kamu hubungi dulu Arya atau Purnama, tanyakan bagai mana langkah yang akan kita ambil." saran Andini.
Hendra pun setuju untuk menghubungi Purnama atau Arya, yang duluan di hubungi adalah Purnama karena wanita itu yang memegang kekuasan besar.
"Hallo, kau tidak tau waktu apa? menghubungi orang malam begini." rutuk Purnama karena aktivitas malam nya jadi terganggu.
"Maafkan aku, Mbak Pur! tapi aku butuh bantuan, rumah kami ada setan nya dan dia sudah menghantui kami." pinta Hendra.
"Acara pengajian nya bagai mana?" tanya Purnama melepaskan diri dari Zidan yang tanggung.
"Gagal, Andini tertidur tidak bisa di bangun kan karena dia mengalami mimpi buruk! serta aku barusan hampir di perkosa oleh setan itu, dia menyerupai pembantu kami." jelas Hendra.
"Aku sedang liburan, tapi sebentar lagi member ku akan datang melindungi dan melihat setan apa yang ada di rumah mu." jawab Purnama.
"Terima kasih sebelum nya, Mbak Pur!" Hendra sangat senang.
Purnama mematikan telefon nya karena dia akan kontak batin dengan member yang akan pergi kerumah Hendra, pasti nya duo besty yang tak akan terpisah kan itu.
Terima kasih up nya untuk hari ini. Semangat terus ka 💪
Sehat selalu 😄
kesal kali kalau part kau ni muncul ,pengen bungkam mulut kau dengan sambal setan .
Heh! dengar cinta bisa hilang asal gak kau pelihara,asal kau niat melupa, waktu akan menenggelamkan rasamu asal kau mau dan tidak bersua dengan Hendra 😡 .
dasar ndableg,belegug, ah serah manehna. Laila semoga othor gak ngabulin doamu ...