Hijrah Cinta Annisa
Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.
***
Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.
Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.
Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.
Akankah Cinta bersemi diantara kami.
Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Kemarahan Emran
Hari berganti hari, kegiatan dan rutinitas yang sama hampir setiap hari Annisa Lakukan di tempat yang sama dan jam yang sama pula. Yang membedakan adalah Annisa akan membuat Bekal lebih untuk makan siang bersama Yasmine dan Kedua pengasuh putri dadakannya tersebut.
"Mommy !" Panggil Yasmine, suara gadis kecil yang terdengar menggema di seluruh ruangan.
Hari ini pertama kalinya Yasmine menjelajah kantor ayahnya, hanya di temani dua pengasuhnya, karena biasanya dia akan menunggu di luar atau di Timezone untuk menghabiskan waktu.
"Yasmine !" Jawab Annisa dengan mensejajarkan tubuhnya dengan Yasmin. Annisa tampak mengerutkan dahi.
"Kenapa tidak tunggu Mommy di taman saja sayang !" Tanya Annisa.
Bukan apa-apa hanya saja beberapa rekan kerjanya melihat Annisa dengan tatapan aneh, mendapati kata Mommy tersemat untuk dirinya.
"Yasmine kangen Mommy" Ucap Yasmine dengan nada celotehan.
"Annisa ! , dia anak mu ?" tanya seorang teman yang kebetulan melintas
Annisa hanya tersenyum dadi balik cadar yang dia kenakan.
"Apa aku tidak salah dengar dia memanggilmu mommy ?" Tanya yang lainya.
Beberapa orang mengerubungi mereka, Merasa terkejut dengan Annisa yang tiba-tiba memiliki anak berusia kurang lebih 4 tahun.
Pasalnya semua orang tahu jika Annisa belum menikah, jangankan menikah, dekat dengan seorang laki-laki pun sepertinya tidak. Karena memang tidak ada yang pernah melihat Annisa kencan dengan laki-laki mana pun.
Melihat banyaknya orang berkumpul, membuat Yasmin ketakutan ketakutan, karena merasa dirinya akan di marahi.
Annisa mengusap lembut bahu Yasmine untuk menenangkan gadis kecil yang matanya telah berkaca-kaca.
Umpatan dan ejekan seketika melayang begitu saja pada Annisa, Kedua pengasuh Yasmine pun tidak dapat berbuat apa-apa.
Yasmine hanya memegang erat paha Annisa, dan menenggelamkan wajahnya di gamis besar yang di kenakan Annisa.
"Katakan Annisa, Kenapa kau diam saja ?" Tanya seorang rekan kerja Annisa
"Apa ini anakmu ?" ucap yang lain
"Lalu siapa ayahnya ?"
"Atau jangan-jangan ini anak haram, Hasil hubungan gelap mu" Ucap lainya
Deg.
Mendengar pertanyaan yang begitu mengejutkan membuat Annisa merasa sedih, namun mau menjawab apa, Nyatanya memang Yasmine memanggilnya dengan kata Mommy, atau apakah mereka akan percaya jika Annisa mengatakan Yasmine bukan anaknya, lalu jika hal itu Annisa lakukan makan akan sangat melukai hati Yasmine gadis kecil yang saat ini tengah memeluknya dengan sangat erat.
Annisa hanya mampu menatap satu per satu rekan rekan kerjanya dengan tatapan nanar, penilaian buruk yang di sematkan pada dirinya cukup membuat Annisa down saat ini.
Annisa memang terkenal gadis yang kuat dan tangguh, namun ada kalanya dia juga akan menjadi seseorang yang mudah rapuh, terbukti saat ini, ucapan demi ucapan, penilaian buruk yang di layangkan kepada dirinya mampu membuat Annisa merasa sakit hati.
Annisa kembali menundukkan wajahnya, melihat betapa Yasmin sangat ketakutan, Annisa pun mengangkat tubuh kecil Yasmine, menggendongnya, dan membenamkan gadis kecil itu dalam pelukannya.
Sekuat tenaga dia mencoba menenangkan Yasmine yang telah terisak, mengusap lembut punggung gadis kecil tersebut.
"Kenapa kau hanya diam !"
"Jawab Annisa !"
"Apa anak ini hasil hubungan gelap mu dengan laki-laki yang tidak bertanggungjawab?" Ketus salah seorang rekan kerja Annisa dengan begitu berani dan lancang mengatasi Annisa.
"Jangan sok suci Annisa, nyatanya kamu tidak lebih dari wanita murahan!" ucap salah seorang lainya yang memang telah lama tidak menyukai Annisa.
"DIA PUTRI KU !!!" Suara bariton yang seketika memecah kerumunan banyak orang yang mengerubungi Annisa dan Yasmine.
Tidak hanya Annisa dan Yasmine yang merasa terkejut, hampir semua orang yang berada di sana dibuat kaget dengan suara lantang itu.
Semua orang merasa tercengang, Dengan kedatangan Emran yang tiba-tiba, raut wajah yang sudah tidak lagi ramah, pancaran kemarahan yang jelas terlihat di wajah tampannya,
Takut dan terkejut yang saat itu menjadi satu dirasakan para karyawan perusahaan Emran Company, terlebih dengan pengakuan Emran yang teramat mengejutkan, yang mengakui gadis kecil di depan mereka adalah Putri nya.
Masih tidak percaya , jika seorang direktur utama, yang baru mereka kenal sehari yang lalu, merupakan Pimpinan tertinggi mereka, mengakui anak kecil yang sebelumnya memanggil Annisa dengan sebutan Mommy, merupakan putri dari bos mereka.
Melihat perubahan wajah Emran, tidak sedikit diantara orang-orang yang berkerumun itu merasa sangat ketakutan, Terlebih kebanyakan gosip beredar , Emran merupakan orang yang dingin dan tidak segan memecat orang yang berlaku tidak baik di perusahaanya.
Semua orang Menundukkan wajahnya dengan rasa takut masing-masing.
"Apa kalian sadar, Siapa yang telah kalian Rendahkan !" Bentak Emran dengan suara keras.
Dan para karyawan itu hanya menundukkan wajah.
"DIA PUTRIKU !!" Ucap Emran lagi dengan menunjuk Yasmine yang tengah ketakutan, dengan menundukkan wajahnya di celekuk leher Annisa.
Setelahnya Emran menarik tangan Annisa dan membawanya pergi dari kerumunan tersebut.
Menarik kasar tangan Nissa menuju ruangan pribadinya. Disusul dua orang pengasuh Yasmine yang mengikuti dari belakang.
Emran
Emran & Annisa
Ini ya Visualnya Emran dan Annisa Maaf ya kalau nggak sesuai sama ekspektasi bisa menghalu sesuai dengan keinginan masing-masing ya bebas.
***
Setelah berada tepat di depan ruang kerja Emran, Emran pun mengambil Yasmine dari gendongan Annisa, Meminta dua pengasuhnya untuk menjaga Yasmine.
Sementara Emran kembali meraih tangan Annisa, menyeretnya masuk kedalam ruangan.
Menutup dengan keras pintu ruangan tersebut, hingga Yasmine dan dua pengasuhnya terhenyak kaget.
Annisa berusaha keras melepaskan tangannya yang tengah di pegang erat oleh Emran.
"Lepaskan saya pak !" pekik Annisa penuh permohonan
Emran pun mengibaskan tangannya, dan seketika melepaskan cengkeraman tangan Annisa.
"Lancang sekali kau menyuruh putriku kemari !" Ketus Emran dengan suara keras.
Annisa hanya menundukkan wajahnya dengan pikiran yang masih kalut. Belum juga rasa sakit Annisa karena cemoohan rekan-rekan kerjanya, kini dia sudah harus berhadapan dengan sosok direktur utama yang begitu Arogan.
"Apa kau memanfaatkan putri Ku untuk mendekatiku !" Sergah Emran dengan nada sarkas
Mendengar hal itu Annisa Mendongakkan wajahnya, menatap tajam pada sosok di hadapannya.
Annisa saat ini memang sangat takut, namun pernyataan Emran yang baru saja dia dengar cukup membuat Annisa meradang dan Kini keberaniannya pun terbakar.
"Apa ?" ucap Anisa tidak kalah ketus.
"Saya memanfaatkan Yasmin untuk mendekati Anda ?" tanyanya lagi.
"Saya mengenal Yasmin sebelum saya mengenal anda, dan sebelum saya tahu jika anda adalah direktur di Tempat ini tuan !" Ucap Annisa dengan suara tegas.
Tidak terima harga dirinya yang seolah di injak-injak begitu saja.
"Daddy !" pekik Yasmine yang tiba-tiba memasuki ruangan Emran.
"Maaf Tuan, Kami sudah berusaha mencegahnya, namun nona memaksa" ucap Asih dengan rasa takut.
Emran hanya menatap tajam pada dua orang pengasuh putrinya tersebut.
"Daddy , please jangan marah pada Mommy " pinta Yasmine dengan wajah memelas.
Memeluk erat kaki Emran yang jenjang, Yasmine begitu memohon belas kasihan sang ayah.
Melihat kesedihan di wajah putri kecilnya, Emran pun merasa sedih. Kemudian berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi badan Yasmine.
"Daddy jangan marah pada Mommy" Pinta nya lagi.
Emran hanya menghela nafas dan menghembuskan ya kasar. Kemudian memilih mengalah dan menganggukkan kepala pada sang putri tercinta.
Melihat hal itu seketika raut wajah Yasmine pun berubah ceria, mencium dan kemudian memeluk daddy-nya dengan penuh cinta.
"Thanks Daddy" Ucap Yasmine dengan suara celotehannya.
Yasmine pun segera melepaskan pelukannya dari Emran,dan kemudian menghampiri Annisa yang masih berdiri mematung dengan menundukkan wajahnya.
"Mommy, Maafkan Daddy ya " ucap Yasmine dengan suara lembut
Annisa pun berjongkok, mengusap lembut wajah gadis kecil di hadapannya, tersenyum di balik cadar yang dia kenakan.
"Mommy Sedih ?" Tanya Yasmin, Yang melihat genangan Air membasahi cadar yang dia kenakan.
Mendengar hal itu Annisa hanya menggelengkan kepala "Mommy tidak sedih sayang " Ucap Annisa kemudian
"Ohya Mommy bawakan Yasmine makanan yang kemarin Yasmine minta " Ucap Annisa dengan semangat, merubah topik pembicaraan diantara mereka.
Meski masih merasakan rasa sakit hati, namun Annisa memilih menutupinya, agar gadis kecil di hadapannya tersebut tidak terlalu memikirkan dirinya.
"Mauuu!" ucap Yasmine penuh semangat.
"Okay, kita makan di taman lagi ?" tanya Annisa kemudian.
Annisa pun bergegas menggandeng Yasmin menuju pintu keluar.
"STOP !!" suara bariton Emran kembali terdengar.
"Aku tidak mengizinkan membawa putriku " Ucapnya kemudian
Annisa yang mendengar hal itu pun sontak mengerutkan dahi. Namun menyadari kemarahan Emran, Annisa memilih menurut dan tidak ingin terlibat masalah lebih jauh dengan bos besarnya tersebut.
"Em Yasmine tinggi di sini ya, Mommy akan Ambil boks makannya " Ucap Annisa kemudian.
Yasmine pun mengangguk penuh semangat.
***
Yuk Komen dan Like nya ya jangan Lupa 🤗
Semoga terhibur dengan tulisan Author ya