Mafia (Alana Safira Mahendra)

Matthew langsung duduk di sofa yang tadi di duduki oleh mommy nya sebelum duduknya berpindah dengan daddy nya.

Matthew bingung harus memulai dari mana ia menjelaskannya pada kedua orang tuanya.

Diana dan Farhan yang melihat anaknya kebingungan merasa heran sebenarnya apa yang ingin dia bicarakan.

  "Boy sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan" ucap Daddy Farhan memulai pembicaraan.

"I-itu da-dad" ucap Matthew terbata bata.

Daddy yang mendengar anaknya bicara seperti itu malah tertawa terbahak bahak.

" hahaha .. hahaha.. boy ada apa dengan cara bicaramu itu hahaha.. hahaha.." ucap Daddy Farhan sambil tertawa terus menerus.

Matthew yang di mendengar daddy nya mengejeknya merasa kesal. Dia membuang muka dari daddy nya.

Sedangkan Diana yang melihat itu hanya dapat menepuk jidatnya karan kelakuan dua laki laki di depannya.

  "Jadi hal apa yang membuat mu sampai tergagap seperti itu Matt" tanya Mommy Diana.

  "Wanita Mom" ucap Matthew singkat tapi dapat membuat kedua orang tuannya terkejut.

Diana dan Farhan saling melirik dan mereka tersenyum senang mereka bisa menebak bahwa anak mereka mungkin sedang jatuh cinta. Karna mereka mengira bahwa anak mereka belok.

  "Boy ku kira kau belok" ucap Daddy spontan.

Matthew yang mendengar ucapan Daddy nya merasa kesal pasalnya ia di anggap tak normal karna selama ini dia tak pernah dekat dengan wanita.

Mommy yang mendengar ucapan suaminya pun langsung memukul punggung sang suami.

PLAK ..

  "Kalau ngomong tuh di saring dulu dad, masa anak kita yang ganteng ini belok" ucap Mommy.

Matthew senang karna mommy membelanya dia pun menjulur kan lidah pada Daddy nya.

Daddy yang melihat hal itu merasa kesal ingin sekali dia menghajar anak kurang ajar itu.

  "Ya kan selama ini kita gak pernah lihat bocah itu mengenalkan atau jalan sama gadis Mom, jadi kan bika salah Daddy berpikir seperti itu" jelas Daddy.

  "Ya tapi kan mungkin saja dad matthew belum menemuka seseorang yang cocok" jawab Mommy.

  "Betul kata Mommy aku belum menemukan seorang yang cocok aja Dad" bela Matthew.

  "Jadi sekarang kau ceritakan pada Daddy dan Mommy siapa gadis yang berhasil membuat mu jatuh cinta boy?" Tanya Daddy.

Akhirnya Matthew menceritakan kejadian saat ia di keroyok dan di tolong oleh Lana yang membantunya menghajar orang orang yang mengeroyoknya, dan Matthew juga menceritakan kejadian hari ini di arena balap dan di taman ia menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya.

  "Wow Mommy tak percaya bahwa dia gadis yang kuat dan tangguh sayang, pantas saja anak Mommy ini jatuh cinta pada pandangan pertama" goda Mommy

Hal itu berhasil membuat Matthew malu sekarang wajahnya sudah seperti kepiting rebus.

  "Kalau begitu cepat bawa mantu Daddy kemari boy, Daddy tak sabar ingin bertemu" ucap Daddy.

  "Nanti senin Matt akan pindah ke SMA CIPTA NUSA bareng yang lain" memberi tahu kedua orang tuanya.

Kedua orang tua mengerti kenapa putranya sampai pindah sekolah.

  "Jangan lama lama boy nanti mantu Mommy di ambil orang" ucap Mommy tersenyum.

  "Apa harus langsung kita lamar saja boy?" Goda Daddy.

Matthew tak menjawab ucapan kedua orang tuanya, karna sudah tak tahan dengan godaan Mommy dan Daddy nya ia pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

Farhan dan Diana yang melihat kepergian putranya hanya tersenyum, sebelum matthew mencapai tangga terakhir menuju lantai atas Daddy kembali menggodanya.

  "Awas boy jika kau terlalu lama kau akan menangis karna dia menjadi milik orang lain" kekeh Daddy.

Mendengar hal itu Matthew merasa tak senang dan berbalik menatap Daddy nya, Daddy yang di tatap oleh Matthew hanya terkekeh melihat tingkah putranya.

Matthew kembali berbalik dan menuju kamarnya. Mommy yang mendengar godaan sang suami untuk putranya hanya dapat menggeleng.

Matthew telah berada di dalam kamarnya, ia merebahkan badannya di atas kasur sambil mengingat kembali kejadian di taman. Ia hanya tersenyum mengingat kejadian tersebut.

  "Untung gak kebablasan, maen nyosor aja nih" ucap Matthew sambil memukul bibirnya sendiri.

  "Mulai senin nanti kita akan sering bertemu bee" ucap Matthew memeluk bantal guling dan memejamkan matanya.

Di markas The Devil.

Ketiga sahabat Lana telah sampai di markas mereka mencari keberadaan Lana. Saat mencari keberadaan Lana mereka beberapa kali berpapasan dengan anggota yang lain dan saling menyapa.

Mereka bertanya pada seorang anggota yang sedang mengobrol.

  "Apa kau lihat Queen?" Tanya Adella.

  "Queen sedang ada di tempat latihan" ucap anggota the devil.

  "Thank's" ucap Lexa

Mereka bertiga berlari menuju tempat latihan. Mereka mengira Lana sedang melakukan adu tanding karna jika Lana melakukannya di pastikan semua anggotanya pasti akan babak belur yang lebih parahnya mereka akan masuk rumah sakit.

Setelah mereka memasuki tempat latihan ternyata yang mereka khawatirkan tak terjadi, karna Lana hanya sedang mengawasi latihan pra anggotanya.

Lana yang menyadari kedatangan sahabatnya membaik kan badan menghadap ke arah pintu masuk. Lana yang melihat sahabatnya sudah datang ia menghampirinya.

  "Baru dateng ?" tanya Lana singkat.

  "Hmm" jawab Lexa tak kalah singkat.

  "Ruang atas" ucap Lana meninggalkan tempat latihan dan sahabatnya yang masih mematung.

  "Gila tuh anak dinginnya melebihi kutub selatan" cicit Ayunda.

  "Udah mendingan ikut aja, ayo" timpal Adella.

Mereka pun akhirnya mengikuti Lana menuju ruang atas. ruangan atas yang Lana maksud adalah ruangan di lantai 3 yang biasa di pakai anggota inti untuk berkumpul.

Lana pun menduduki sofa favoritnya sahabat Lana pun duduk di sofa yang terdapat di ruangan tersebut.

  "Ada apa Lan loe nyuruh kita semua kesini?" tanya Ayunda.

  "Loe semua temenin gue disini, soalnya gue minta bang Daren sama yang lain buat kesini malam ini" jelas Lana.

Mereka bertiga kaget dengan ucapan Lana karna mereka tau Daren dan Erland sedang mengurus kelompok mafia mereka di negara D. sedangkan David dan Liam sedang mengurus perusahaan orang tua mereka yang berada di negara A.

Tapi mereka tau sekali bagaimana abang angkat Lana sangat menyayanginya jadi mereka pasti akan menuruti semua yang adiknya katakan.

  "Loe beneran nyuruh mereka balik?" tanya Adella.

  "Yups" singkat Lana.

  "Ada hal apa sampe loe nyuruh mereka balik" tanya Lexa.

  "Ada yang mau gue lakuin dan gue harus libatin mereka semua" jawab Lana.

  "Oke, tapi ngomong ngomong pesen makan yu udah jam 8 ini" ucap Ayunda.

  "Kita keluar aja" Ucap Adella.

  "Oke" jawab Lana setuju.

  "Lex loe gimna?" tanya Adella.

  "Gue ikut aja" jawab Lexa.

Mereka meninggalkan markas dengan menggunakan mobil Ayunda karna mereka terlalu malas untuk mengendarai sepeda motor.