Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Setelah selesai ke kamar mandi, Sesilia bergegas ke dapur untuk membuat sarapan dengan bahan seadanya.
"hufttttt, hanya ada telur dan bumbu bumbu. Aku akan membuat nasi goreng saja" batin sesilia.
Steven bukan tipe pria yang gemar memasak, dia selalu makan di luar. Jadi wajar jika dia tidak memiliki stok makanan di kulkas.
Steven pelan pelan membuka matanya dan mencari cari keberadaan sesilia yang sudah tidak ada di kamar.
"emmmmm bau nya sedap" batin Steven mengendus endus karna mencium aroma sedap dari arah dapur.
Steven bergegas mandi dan mengganti pakaian nya lalu dia pun keluar kamar.
Terlihat sesilia sedang memindahkan makanan ke 2 piring dan meletakan nya di meja.
"Ayo sarapan, Hanya ada telur di kulkas jadi aku bikin nasi goreng saja" kata sesilia sembari menyiapkan minum untuk mereka berdua.
Steven pun duduk bersebrangan dengan sesilia.
"kau pandai memasak rupa nya walaupun dengan bahan seadanya tpi ini sangat lezat" kata Steven memuji makanan sesilia dan memakan nya dengan lahap.
Sesilia hanya tersenyum dengan wajah merah nya, dia tersipu malu mendengar pujian dari Steven.
Selama ini Steven tidak pernah memiliki kekasih, dia tidak tertarik. Karna baginya wanita itu merepotkan. Tapi kali ini mendapat perlakuan dari sesilia walaupun hanya di siapkan makanan itu membuat Steven sedikit merubah pandangan nya pada wanita.
Setelah selesai makan, sesilia mencuci piring. Dan Steven sibuk dengan laptop nya di sofa.
"Ini kopi. Apa kau tidak ke kantor" tanya sesilia sembari meletakkan kopi di atas meja.
"terimakasih, aku ingin bekerja dari sini saja" kata Steven tanpa menoleh dan fokus pada laptop nya.
Sesilia pun duduk bersebebrangan dengan Steven sembari membaca buku agar cepat menghafal kehidupan Steven.
Sesilia telah selesai membaca buku dan berbaring di sofa. Dia ketiduran
Tak terasa jam menunjukan pukul 12 siang.
"mengapa dia tidur disitu, aku akan pesan makanan dulu. Setelah datang baru aku akan membangun kan nya" batin Steven.
Tak menunggu waktu lama. Makanan yang Steven pesan pun sampai.
Steven menata makanan lezat itu di piring dan menyediakan nya di atas meja lalu Steven pun mendekati sesilia.
"Sesilia, bangun lah. Ayo makan siang" kata Steven menepuk pelan lengan sesilia.
"Emmphhhhh, ahhhhh iya maafkan aku ketiduran" kata sesilia langsung duduk.
"Tak apa, ayo makan" kata Steven.
Mereka pun makan dengan keheningan. Karna tak ada seorang pun yang membuka obrolan.
Setelah selesai makan, seperti biasa sesilia mencuci piring. Steven kembali duduk di sofa dan melanjutkan pekerjaannya.
Karna bosan, sesilia memainkan handphone nya. menonton film kesukaan nya di kamar.
tak terasa jam sudah menunjukan pukul 4 sore.
*CEKLEK
Steven membuka pintu dan masuk ke kamar. terlihat sesilia sedang menonton.
"Apa kau bosan?" tanya Steven.
"Ya, sedikit" jawab sesilia tanpa menoleh.
"Ayo ke mall, aku akan bersiap. belanja persiapan untuk menemui orang tua ku" kata Steven yang langsung memasuki kamar mandi.
DEGG DEGG DEGG DEGG
"aku sangat gugup" batin sesilia meremas ujung sprei.
Tak lama Steven keluar dari kamar mandi, sesilia pun masuk untuk membersihkan diri.
Setelah kedua nya siap, mereka pun meluncur menuju mall menggunakan mobil sport milik Steven.
Di perjalanan mereka hanya diam tidak ada yang membuka obrolan.
kok malah jd lemah,,kewaspadaan dan kejelian kurang,,bis adibikin kocar kacir sama vito,,bahkan mereka menembak sembarangan diarwa hotel...
maunya terongnya Mark busuk gak bisa dimanfaatin biar inpas
semoga orang2 didunia nyata yg seburuk Mark selalu sial sepanjang hudupnya
tapi nanti kalo Mark gak dpt balasan setimpal moga penulisnya diare selama 40 x 24 jam