Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 - Aku Anterin, Ya?
"Keren dari mana sih!" Putri sungguh tidak habis pikir dengan jalan pemikiran Ridho. Menurutnya akting yang ditunjukkan Viera tadi sangat biasa saja dan tidak pantas dijadikan pemeran utama wanita.
Ridho tidak ingin lagi menanggapi perkataan Putri. Dia memilih untuk mengajak Viera berbicara untuk mempertanyakan kesanggupan Viera menerima peran yang ia berikan.
"Bagaimana, Ra. Apa kamu setuju jadi pemeran utama wanita?" Tanya Ridho.
Viera menatap Ridho dengan ragu. Hiko yang berada di sebelah Ridho pun tersenyum pada Viera seakan mendukung Viera untuk menerima tawaran Ridho.
Setelah cukup lama berpikir, kepala Viera akhirnya mengangguk mengiyakan tawaran Ridho.
Melihat respon yang Viera tunjukkan, akhirnya membuat Ridho merasa lega. Karena masih banyak pemeran di dalam drama yang harus ia tentukan siapa pemerannya, Ridho langsung saja menunjuk siap saja orang yang pantas untuk memerankan tokoh yang tertera di dalam naskah.
"Apa, aku berperan sebagai kakak tiri?" Pekik Putri. Dia sungguh terkejut dengan pilihan Ridho yang memintanya sebagai pemeran antagonis.
"Ya, menurutku kau lebih pantas untuk memerankannya." Balas Ridho apa adanya.
"Tapi aku..." Putri hendak protes. Namun perkataan Hiko mengurungkan niatnya.
"Kenapa kau terlalu banyak protes dari tadi? Kita ini ingin membuat drama bukannya ingin berdebat." Kata Hiko. Pria itu sudah jengah berlama-lama hanya menentukan pemeran di dalam drama.
Putri menggerutu di dalam hati. Karena pria pujaan hatinya sudah memberikan ultimatum agar tidak banyak protes, pada akhirnya ia mengiyakan perkataan Ridho untuk menjadi peran antagonis di drama yang akan mereka buat.
Setelah cukup lama menghabiskan waktu untuk menentukan pemeran drama, Ridho langsung saja membagikan naskah pada Viera dan Hiko agar mereka dapat membaca isi naskah tersebut dan menghapalnya.
Setelah merasa hapal dengan isi percakapan di dalam naskah, Viera dan Hiko langsung saja berakting dengan diarahkan oleh Ridho.
Putri dan yang lainnya hanya bisa menatap akting mereka dengan tatapan geram. Mereka sungguh tidak terima jika wanita cupu seperti Viera ditunjuk sebagai ratu oleh Ridho.
"Ridho benar-benar buta. Dia tidak bisa membedakan mana yang ratu, mana yang upik abu!" Rutuk Putri.
Niki yang berada di sebelahnya mengangguk membenarkannya. Bukan hanya Putri, Niki pun turut dibuat kesal karena Ridho memilih Viera menjadi pemeran utama di dalam tugas drama mereka.
Lama Viera dan Hiko melakukan akting satu sama lain. Hingga akhirnya beberapa jam berlalu, Hiko yang melihat jam sudah menunjukkan pukul lima sore meminta acara kerja kelompok mereka hari itu diakhiri mengingat rumah Viera cukup jauh dari rumahnya dan dia tidak ingin Viera pulang terlalu malam.
"Aku anterin pulang, ya?" Tawar Hiko saat Viera ingin berpamitan untuk pulang.
Kepala Viera menggeleng. "Tidak perlu. Aku bisa pulang naik sepeda." Balasnya.
"Tapi cukup jauh bagi kamu mengayuh sepeda dari sini sampai ke rumah."
Viera tersenyum tipis kemudian berkata. "Aku sudah terbiasa melakukannya. Jadi tidak perlu mengkhawatirkan aku."
Hiko terdiam. Lidahnya terasa sulit untuk berkata-kata sebab ia baru saja melihat senyuman yang terbit di wajah Viera.
Melihat diamnya Hiko, membuat Viera menatap wajah pria itu dengan intens. Menyadari jika saat ini tatapan mata Hiko tak lepas dari wajahnya, Viera pun sontak tertunduk malu. Dia merasa tidak percaya diri ditatap seperti itu oleh pria tampan seperti Hiko.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗