Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Lalu pandangannya menyusuri anak anak yang mengeroyok putranya sampai pandangan nya tertuju pada security yang tidak jauh dari sana hanya diam menyaksikan putranya di keroyok.
Dengan marah Diana mendekati security itu.
"Pak saya mau tanya?" ucap Diana
"Tanya apa nona?" tanya security itu heran
"Apa bapak punya kelainan mata seperti katarak, atau mines, atau silinder atau lebih parahnya buta?" tanya Diana serius
"Tidak nona saya sehat sehat saja tidak ada kelainan itu semua, saya sehat mata saya normal jelas" jawab security itu
"Oh begitu, pantas ternyata bapak buta hati, sepertinya bapak gak pantas kerja di sini lagi. orang yang tidak punya hati dan pikiran tidak pantas menjadi keamanan sekolah ini, saya ayo kita temui kepala sekolah dan guru guru bodoh yang ada di sekolah ini" ucap Diana menarik pelan tangan Dio.
"Kalian juga ikut atau kupatahkan kaki kalian, jika kalian laki laki ikut dengan ku dan bertanggung jawablah atas perbuatan kalian jika kalian lari kalian banci pakai rok saja" ucap Diana lalu berjalan lagi kearah kantor sekolah.
Sesampainya disana Diana mengetuk pintu dan kebetulan di dalam kantor itu guru guru sedang berkumpul.
"Selamat siang buk pak, maaf gak bisa basa basi karena ini sudah basi, saya bukan tidak sopan tapi saja ingin meminta keadilan untuk putra saya" ucap Diana lalu menceritakan semua yang terjadi pada Dio, dan bagaimana tentang keamanan sekolah belum lagi guru yang tidak memperhatikan kelakuan muridnya.
"Masak tidak dengar teriakannya, saya saja yang ada di toko saya di sebrang sana terdengar keributan ini masak kalian satupun gak ada yang dengar dan keluar untuk memeriksa. Jangan bilang namanya anak anak ribut biasa, jika sudah kehilangan nyawa baru ya kalian akan bilang maaf kelalaian kami tapi kami sudah melakukan yang terbaik, baik apa nya apa lagi security bodoh itu." ucap Diana marah.
"Tenang dulu nona, jangan buat keributan dan siapa anda saya rasa anda sedang bermimpi Dio itu tidak punya ibu, ibunya sudah tidak ada. Jadi jangan ngaku ngaku jadi ibunya di bayar berapa kamu, lagian Dio ini juga tidak pernah ada yang perduli buktinya setiap pembagian raport atau pertemuan orang tuanya tidak pernah datang, gak tau dia punya orang tua atau tidak" ucap salah satu guru dengan sinis
Mendengar itu Diana sangat marah, ia mendekati guru itu lalu mencubit bibir merah guru itu.
"Punya mulut itu di jaga, kamu itu mau menjadi guru atau mau ke club malam menor sekali, dan apa pantas seorang pendidik berbicara begitu pada muridnya dan membeda bedakan dia dari murid yang lain."Ucap Diana
"Walau kedua orang tuanya tidak terlihat tapi Dio tidak pernah bukan nunggak bayaran sekolah, atau ada masalah pembayaran, itu artinya orang tuanya mengurus dengan baik, atau jangan jangan kau kesal pada Dio karena orang tuanya tidak bisa kau jilat untuk mendapatkan keuntungan darinya, tidak seperti orang tua lain yang Axis datang kesekolahan pamer kekayaan tapi saat bayaran nunggak sampai tiang tertinggi" ucap Diana
Sayang panggil papa mu untuk datang kita tunjukkan siapa papamu jangan kau sembunyikan terus indetitas mu ini waktunya mereka tau, dan kalian juga panggil orang tua kalian, atau jangan jangan mereka tidak akan datang saat kalian buat masalah karena malu" ucap Diana. Lalu mengajak Dio duduk dan menyenderkan kepalanya Dio yang hangat pada pundaknya.
"Setelah ini kita periksa lagi kedokter dan jangan membantah mama gak mau kamu sakit" ucap Diana
"Iya mama " jawab Dio
Semua tercengang dengan kelakuan ibu dan anak ini guru sampai tidak bisa bicara apapun, guru sombong tadi terdiam lalu ia sangat kesal
"He... Gadis kecil jangan sok kamu, kamu masih kecil tapi gak punya sopan santun dengan yang lebih tua" ucap guru itu.
"Iya iya saya tau saya masih muda dan cantik sedangkan anda sudah tua lihat keriput ada di mana mana, jadi saya maklumi jika anda gila hormat" jawab Diana.
Semua guru yang ada disana hampir menyemburkan tawa mereka, selama ini banyak guru yang tidak suka dengan guru sombong itu karena terlalu berkuasa hanya karena ia adalah adik dari donatur di sekolah itu
"Kau... Kau kurang ajar" ucap guru itu marah
"Miss Ria cukup, apa anda tidak menghormati saya sebagai kepala sekolah disini, anda juga salah kenapa menghina orang lain itu tidak pantas di katakan oleh seorang pengajar, dan untuk nona maaf kami tadi sedang rapat dan tidak tau jika ada masalah ini, kami juga belum ada laporan apapun tentang kenakalan atau masalah anak anak ini, pak Iko tolong hubungi orang tua murid lainya" ucap kepala sekolah itu dengan tegas.
"Pak anda berani sekali membentak saya, anda tau posisi anda itu hanya kepala sekolah Jika aku mau anda akan saya pecat dari sekolah ini, aku adalah adik dari donatur disini jadi jangan sok mengajariku" ucap guru sombong yang bernama Ria
"He nenek sihir yang donatur itu kakakmu bukan kamu, kamu gak malu pakai nama kakak mu untuk mengancam orang lain, yang nyumbang siapa yang berkuasa siapa, emang kamu nyumbang juga gak kan jadi kamu juga sama saja, jika kamu tidak terima panggil kakak mu itu suruh temui aku jika dia tidak mau jadi donatur lagi biar papa Dio yang akan jadi donatur tetap di sekolah ini baru Donatur satu sekolah saja bangga, bangga itu kalau jadi donatur seluruh sekolah yang ada di negara ini baru bangga" kesal Diana.
Diluar ternyata sudah ada Danendra yang mendengar semua ucapan Diana, ia tersenyum kecil sedangkan semua guru tegang, Guru Ria sangat marah saat ia akan menjawab ucapan Diana terdengar suara pria.
"Permisi saya orang tua wali, ada apa saya di panggil" ucap Danendra
Semua orang menoleh kearah asal suara, guru ria yang melihat Danendra yang sangat tampan ia jadi terpesona dan salah tingkah.
"Tuan silahkan duduk, ini hanya kenakalan anak anak, hanya tadi ada anak dan ibu yang tidak tau diri membuat ulah, hanya anak miskin kami sedang menunggu ayahnya pulang jadi kuli" ucap guru Ria sembari bersikap lembut dan suara yang di buat mendayu dan itu membuat Danendra dan Diana ingin muntah.
Diana yang iseng pun memulai aksinya,
"Sayang kenapa lama sekali, kamu tau tidak putra kita hampir saja jadi bulan bulanan anak anak nakal, dak kamu tau sayang putra kit selalu kena palak dan tugas rumahnya selalu di rebut anak anak ini, tadi aku melihat sendiri jika putra kita hampir di hajar oleh mereka semua" ucap Diana manja.
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana