HIJRAH CINTA ANNISA

HIJRAH CINTA ANNISA

1. Prolog

Dubai 2021.

Bandara Internasional Dubai (DXB) berada sekitar 1,196 km dari pusat kota. Rata-rata Bandara Internasional Dubai memiliki 3 penerbangan yang berangkat setiap hari. Bandara yang tergolong ramai, karena Dubai merupakan Sebuah negara yang saat ini menjadi Peradaban Baru tidak hanya dalam dunia bisnis, namun saat ini Dubai juga Telah menjadi salah satu destinasi wisata internasional. Tah heran jika banyak wisatawan dari negara lain yang berdatangan ke negara tersebut.

Dan kali ini merupakan Penerbangan Terahir yang aku tumpangi, untuk mengantarkan ku ke negara tersebut.

Annisa Emilia Zahra (26 Tahun) atau orang kerap memanggilku dengan Annisa atau Nissa. Ini merupakan tahun ke tiga ku menuntut ilmu di negeri Uni Emirate Arab ini, Menjalani sisa-sisa Semester akhir di negeri gudang emas tersebut terasa begitu menyenangkan bagiku.

Dubai menjadi pusat perhatian masyarakat dunia karena merupakan wilayah yang unggul dalam hal budaya pariwisata, juga ekonomi.

United Arab Emirates University (UAEU), merupakan tempat dimana aku mengejar gelar Master ku dalam dunia Bisnis. Cadar yang ku kenakan tidak pernah membatasi aktifitas ku, bahkan aku merasa sangat bangga mengenakannya. Terlebih orang tuaku juga selalu mendukung aktifitas ku yang sangat positif.

Mengenakan Gamis Berwarna lemon, dengan Hijab dan cadar dengan warna senada, membuatku merasa nyaman untuk melangkah, meski tak jarang pandangan orang terhadap diriku begitu menyakitkan, Tatkala mereka mengatakan dengan kalimat-kalimat rasis.

Berjalan dengan langkah cepat menyusuri lorong-lorong airport, untuk menuju pintu keluar, karena hari semakin larut Annisa berencana langsung menuju apartemen miliknya.

Beruntung Annisa di negara tersebut mendapatkan sebuah apartemen dari fasilitas beasiswa yang dia dapatkan. Sehingga dia tidak perlu merogoh kocek dalam untuk sekedar biaya tempat tinggal.

Bukan apartemen mewah, dan tidak begitu besar, namun itu saja Annisa sudah sangat bersyukur mendapatkan nya.

Brug.

Seorang gadis kecil berusia kurang lebih 4 tahun yang sedang bermain dan berlarian tidak sengaja menabrak Annisa yang juga berjalan dengan langkah cepat.

"Maaf ka" ucap gadis tersebut dengan wajah memerah karena rasa takut.

Annisa pun tersenyum melihat raut wajah takut gadis kecil tersebut, terlebih ternyata gadis kecil itu Juga berasal dari Indonesia, Anisa langsung tahu dari kata Maaf yang dia ucapkan.

"Hei, kau dari indonesia ?" Ucap Annisa.

Dan gadis kecil tersebut menganggukkan kepala, dengan memegang lututnya yang terasa sakit.

"Apa itu sakit, Boleh aku melihatnya ?" Ucap Annisa dengan suara lembut.

Dan gadis itu pun menganggukkan kepala lagi, dengan memperlihatkan lututnya yang mengeluarkan sedikit darah.

Annisa pun langsung mengambil plester yang selalu ada didalam tas nya "Kakak akan mengobatinya" Ucap Annisa dengan menempelkan plester tersebut di lutut gadis kecil itu.

"Terima kasih " Ucap gadis kecil itu.

"Sama-sama sayang,lain kali hati-hati yaa" Pinta Annisa pada gadis kecil itu. dan segera dijawab dengan anggukan kepala oleh gadis kecil tersebut.

"Yasmin !" Sebuah panggilan dengan suara kencang terdengar di pasang telinga Annisa, panggilan yang terasa mengarah pada keduanya, Annisa dan gadis kecil yang berada di depannya.

Dua orang wanita muda, mengenakan seragam yang sama, menghampiri Annisa dan gadis kecil tersebut. Seperti dua orang baby sitter yang tengah mencari anak majikanya.

"Maaf Nona" ucap salah satu dari dua pengasuh tersebut kepada Annisa yang masih duduk jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Yasmin yang duduk di lantai.

Satu pengasuh lainya membantu berdiri Yasmin dan memegang tangan gadis kecil tersebut, seorang gadis kecil yang belakangan Annisa ketahui jika dia bernama Yasmin.

"Yasmin, mba mohon jangan Berlari seperti itu, mba bisa di marahi Daddy kalau kamu seperti ini" Ucap pengasuh tersebut dengan nafas terengah dan dada yang terlihat naik turun.

"Maafkan kami nona, Yasmin memang selalu seperti ini, Maafkan Yasmin jika sudah mengganggu anda" ucap pengasuh tersebut dengan membungkukkan badan. Annisa pun tersenyum pada dua pengasuh tersebut.

Sementara Yasmin pun semakin mendelik merasa takut. karena merasa bersalah pada Annisa dan kini harus di marahi oleh pengasuhnya.

"Mba, Yasmin tidak salah, saya tadi yang kurang hari-hati" Ucap Annisa memberi penjelasan.

"Hai jadi namamu Yasmin, kamu cantik sekali " ucap Annisa mencoba menenangkan Yasmin.

Mendengar suara merdu dan lembut Annisa , membuat Yasmin seketika tersenyum ceria menampakkan gigi gigi kecilnya.

Annisa berjongkok kembali untuk mensejajarkan tubuhnya dengan gadis kecil itu, Annisa mengulurkan tangannya "Kamu Yasmin ?, Aku Annisa " Ucap Annisa dengan senyum di balik cadar yang dia kenakan.

"Kakak Cantik sekali " ucap Yasmin dengan menatap lekat mata Annisa.

Mendengar pujian dari gadis kecil di hadapannya membuat Annisa terkekeh kecil.

"Kamu lucu sekali, bagaimana bisa tahu kakak cantik ?, kakak kan pakai cadar " Ucap Annisa dengan menyentuh pipi chubby Yasmin.

"Dari mata kakak, mata kakak seperti mata Mommy" Ucap Yasmin kemudian

"Ohya, wah pasti Mommy sangat cantik ya" Jawab Annisa kemudian. Dan Yasmin mengangguk kan kepala, namun seketika wajahnya berubah sendu.

"Hei kenapa ?" Tanya Annisa dengan suara lembut. Dan Yasmin pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Atau Yasmin masih merasa sakit di bagian ini?" Tanya Annisa dengan menunjuk pada bagian Lutut yang sebelumnya dia tempelkan plester.

Yasmin pun menggelengkan kepala, masih dengan wajah sendu.

"Apa kau mau ini ?" ucap Annisa dengan menyodorkan sebuah Lolly pop yang dia ambil dari dalam tas ranselnya.

Yasmin pun menerima dengan wajah berbinar. Begitu juga dengan Annisa yang seketika tersenyum bahagia melihat gadis kecil di hadapannya tidak jadi bersedih.

"Sudah ya jangan Sedih lagi, Ohya, kakak janji jika lain kali kita bertemu, kakak akan traktir Yasmin ice cream" Ucap Annisa lagi.

"Benarkah ?" Tanya Yasmin penuh semangat, dan Annisa menganggukkan kepala, dengan senyum manis di balik cadar yang dia kenakan.

Setelah melihat Yasmin yang kembali ceria, Annisa pun berpamitan kepada Yasmin dan dua pengasuhnya untuk meninggalkan tempat tersebut.

Awalnya Yasmin menolak, dan ingin ikut Annisa namun setelah di bujuk oleh dua pengasuhnya akhirnya Yasmin menurut dan tidak lagi memaksa untuk ikut Annisa.

***

Berada di apartment kecil miliknya, Annisa merebahkan tubuhnya di kasur berukuran sedang tersebut, kasur yang mungkin hanya muat untuk satu orang saja.

Setelah cukup mengistirahatkan tubuhnya yang terasa lelah, Annisa segera melepas baju dan hijab yang dia kenakan, membersihkan diri, dan mengganti pakaiannya, kemudian melaksanakan sholat isya yang sempat tertunda.

Begitu khusyu Nissa melaksanakan sholat, hingga tanpa terasa tiga puluh menit sudah berlalu, Annisa kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur minimalis nan empuk tersebut.

Annisa harus kembali segar esok hari karena dia akan bertemu dengan seseorang Prof. untuk kegiatan mengkonsultasikan Tesis yang sudah hampir 90% siap. Meski dengan tubuh yang terasa sangat lelah, menempuh perjalanan berjam-jam lamanya, namun Annisa selalu semangat menjalani aktifitas apapun yang dia lakukan saat itu.

Tring Tring Tring

Dering telepon yang terdengar kembali membangunkan Annisa dari tidur nya yang juga masih belum nyenyak.

"Ummi ?" gumam Annisa.

Segera Annisa menggeser layar Handphone miliknya, dan menggeser ikon tanda hijau disana.

"Assalamualaikum Ummi" Ucap Annisa dengan suara lembut.

"Waalaikumsalam Nak, Apa kamu sudah sampai Nis ?, Bagaimana Perjalananya ada masalah kah ?" tanya Ummi Fatimah pada putrinya.

Mendengar pertanyaan Random orang tuanya membuat Annisa menyunggingkan senyum di bibir manisnya " Alhamdulillah Ummi, Annisa Baik-baik saja, dan ini sudah di Apartemen kok Mi" Ucap Annisa dengan suara lembut.

"Ummi tidak perlu khawatir, InshaAllah Annisa bisa jaga diri " Ucap Annisa lagi

"Syukurlah kalau begitu, Alhamdulillah kamu sudah sampai, Ya sudah Ummi tutup telponnya Nis, kalau ada apa-apa langsung kabari ummi ya"

"Assalamualaikum" Ucap Ummi Fatimah dengan menutup teleponnya

"Waalaikumsalam Ummi" Jawab Annisa dengan menganggukkan kepala.

Ummi Fatimah tahu jika pasti Annisa sangat kelelahan setelah menempuh perjalanan Indonesia ke Dubai, jadi tidak ingin berlama-lama dalam sambungan telepon. Mendengar kabar jika Annisa sudah sampai dan dalam kondisi baik saja sudah membuat Ummi Fatimah bahagia.

***

Pagi hari.

Suasana sejuk terasa di negara yang menyimpan sejuta pesona, tinggal di wilayah Sheik Khalifa Bin Zayed Street, Asharej, Al Ain, Abu Dhabi, United Arab Emirates, yang merupakan wilayah dekat dengan kampusnya, sehingga hal itu membuat Annisa hanya perlu berjalan kaki untuk menuju kampusnya.

Tidak butuh waktu lama bagi Annisa, lima belas menit berjalan akhirnya Annisa sudah berada di kantor sang dosen. Mengkonsultasikan hasil pekerjaan yang dia buat selama di Indonesia.

Annisa yang memang mahir dalam berbahasa Arab maupun bahasa Inggris membuat dia tidak kesulitan memahami apa yang di ucapkan oleh sang dosen.

***

Terima kasih sudah berkenan membaca Novel Author, semoga Menghibur para Reader semua.

Jangan Lupa Untuk selalu Memberikan Like dan Komentar Terbaik Ya, Dan jangan Lupa Vote nya ya 🤗🥰🙏🙏

Terpopuler

Comments

winarti 151

winarti 151

mampir kk

2024-05-04

0

mawar sari

mawar sari

Telat mampir thor

2024-05-01

1

lili

lili

baru mampir thor

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!