Alan adalah CEO tampan dan kaya, karena trauma dia membenci wanita. Untuk mendapati penerus, dia memilih nikah kontrak dengan Azalea, dan begitu ia melahirkan, pernikahan mereka berakhir.
Patah hati karena pria dingin itu, Azalea melahirkan anak kembar dan membawa salah satu anak jauh dari Alan tanpa sepengetahuannya.
Lima tahun kemudian, kedua putra Azalea secara tidak sengaja bertemu di rumah sakit. Saat itu, satu anak dalam keadaan sehat dan satu lagi sakit parah. Azalea yang malang diam-diam menukar identitas kedua putranya agar putranya yang sakit dapat diselamatkan.
Akankah rahasia identitas itu terungkap?
Akankah ia terjerat lagi dengan Alan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah sakit
Sementara itu, di kediaman Annovra .Terlihat, bocah gembul menghindari kejaran dua orang bodyguard. Dia berlari keluar pagar, dan tidak menghiraukan teriakan keduanya.
"TUAN MUDA!! BERHENTI!! TUAN!"
Bocah gembul itu terus berlari hingga keluar pagar, dia tetap berlari meski sudah di jalan besar.
"TUAN KECIL! BERHENTI!"
"DI BILANGNA! JANAN KEJAL-KEJAL! ULUCIN CANA PAPAH GALAK! JANAN ULUCI LEKCI!"
Bocah itu menghiraukannya, hingga dia terhenti di tengah jalan besar dan menatap sebuah mobil yang melaju dengan kencang ke arah.
BRAKK!
Bocah itu hanya bisa memejamkan matanya, dan tak lama dia merasa tubuhnya terpental menghantam aspal. Telinganya berdenging, tubuhnya tak merasakan sakit apapun. Namun, kegelapan merenggut kesadarannya.
"TUAAANN!"
.
.
.
Azalea tengah berjaga di sebuah toko kue, dia sedang melayani pembeli. Dia sudah bekerja sebagai penjaga toko selama kurang lebih satu tahun lamanya. Pemilik toko, sangat mengenal Azalea dan begitu baik padanya.
"Ini yah bu, terima kasih." Ujar Azalea sembari memberikan belanjaan sang pembeli.
Setelahnya, Azalea kembali mengecek persediaan kue yang ada di sana. Saat asik mengecek persediaan kue, deheman seseorang membuat fokusnya terpecah.
"Ekhem!"
Azalea mendongakkan kepalanya, menatap seorang pria yang tersenyum manis padanya
"Kau lagi?! apa kau tidak bosan setiap hari menggangguku hah?!" Kesal Azalea.
Pria bertubuh jangkung, wajah yang tampan dan pemilik senyuman manis itu menyukai Azalea. Dia seorang pengacara terkenal di kota itu, dan saat dia bertemu Azalea di toko kue yang kebetulan langganan ibunya itu. Dia langsung jatuh hati pada Azalea. Bahkan, dia sempat mengajukan keinginannya untuk menikahi Azalea. Namun, Azalea menolaknya dengan tegas.
"Tidak, aku tetap menunggumu. Setahun saja aku kuat menunggu, menunggu beberapa bulagi tak masalah kan?" Jailnya sembari mengedipkan sebelah matanya.
Azalea memutar bola matanya malas, dan tetap menghiraukan kedatangan pria itu. Dia melepas apronnya dan menaruhnya di gantungan.
"Kau mau kemana? kau mau ke rumah sakit kan? aku akan mengantarmu." Serunya dengan semangat.
Azalea menghentikan langkahnya, dia memakai cardigannya dan juga tas selempangnya.
"Reagan, lebih baik kamu berhenti mendekatiku. Kamu masih muda, belum pernah menikah. Kamu pasti akan mendapat wanita yang jauh lebih baik dariku," ujar Azalea.
Reagan Xaver, pria mapan dan sukses di usianya yang kini beranjak 27 tahun. Banyak wanita yang mengejarnya, tetapi hanya Azalea lah yang mampu memporak-porandakan hatinya.
"Tapi aku hanya mencintaimu! kau tahu itu kan? Aku gak masalah dengan statusmu, aku bahkan bisa menerima putramu. Kau tahu, aku sangat menyayangi putramu. Apa kau tidak bisa memberiku kesempatan?" Sahut Reagan yang mana membuat Azalea terdiam.
Reagan mendekat pada Azalea, dia meraih tangan Azalea dan menatap mata indah milik wanita itu.
"Berikan aku kesempatan, aku sangat mencintaimu. Bukan hanya kamu, bahkan aku menyayangi anakmu." Tulus Reagan.
Azalea menepis halus tangan Reagan dari tangannya, dia menatap Reagan dengan tersenyum tipis.
"Reagan, kamu pria yang sangat baik. Terima kasih atas pengakuanmu, tapi ... aku belum ingin menikah lagi. Kalau gitu, aku pergi dulu."
Reagan merasakan sakit atas penolakan yang Azalea lakukan padanya, tetapi dia tak lagi mencegah Azalea dan hanya menatap kepergian wanita itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Aku akan tetap menunggu hatimu kembali terbuka Azalea, dan di saat itu tiba ... aku akan menerobos masuk ke dalam hatimu." Gumam Reagan dan sebelum akhirnya pergi meninggalkan toko itu.
Azalea menaiki sebuah angkot, dia berniat akan ke rumah sakit. Dia hanya bekerja setengah hari, setelah itu dia akan berganti sift dengan pegawai yang lain.
"Kiri pak!" Seru Azalea.
Angkot terhenti di depan rumah sakit, Azalea pun turun dan tak lupa membayarnya. Dia melangkah memasuki rumah sakit yang besar itu.
Saat akan memasuki pelataran rumah sakit, langkah Azalea terhenti ketika mendengar suara ambulan yang mendekat. Dia berbalik dan menatap ambulan yang terhenti tak jauh di dekatnya.
"SIAPKAN BRANKAR!!" Teriak seorang suster.
Pintu mobil Ambulan itu di buka, brankar di dalam di tarik keluar. Namun sayangnya, Azalea tak bisa melihat siapa korban itu. Sebab, korban tersebut tertutup oleh para pria berpakaian besar dan bertubuh tegap.
"Eh liat, aku sudah membaca beritanya. Anak itu adalah anak seorang CEO muda, dia tertabrak mobil. Darahnya sangat banyak, semoga dia selamat."
Azalea menatap kedua wanita yang tengah bergosip di sampingnya. Dia menjadi mengerti mengapa kedatangan ambulan itu menghebohkan orang-orang. Kecelakaan di kalangan orang terkenal, pasti akan membuat heboh sosial media. Azalea sudah tak heran akan hal itu.
"Pantesan aja ada banyak bodyguard, ternyata anak CEO." Gumam Azalea dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah sakit.
Azalea berjalan santai di lorong rumah sakit, dia sembari melihat-lihat ke sekitar rumah sakit. Saat dia melewati ruang UGD, dokter dan para perawat tengah cekcok.
"Bagaimana bisa stok nya habis?! Coba kabarkan pada rumah sakit yang lain! Jika dia tidak selama, reputasi rumah sakit kita yang akan di taruhkan!" Bentak dokter itu pada sang suster.
"Ba-baik dok!" Suster itu segera pergi meninggalkan sang dokter ryang memijat pelipisnya.
Karena penasaran, Azalea mendekat. Belum sampai pada sang dokter, ketiga bodyguard datang menghampirinya.
"Bos kami sedang perjalanan kesini, dia sedang terhalang macet"
"Tuan, bisakah bos kalian cepat sampai? pasien membutuhkan donor darah A, kebetulan di rumah sakit stok nya sedang kosong." Ujar dokter itu dengan takut.
"APA?! CEPAT CARI KE RUMAH SAKIT LAIN! JIKA TIDAK, RUMAH SAKIT INI AKAN BOS KAMI HANCURKAN!!" Sentak bodyguard itu.
Azalea terdiam, keningnya mengerut setelah mengerti apa yang mereka bicarakan. "Ooh mereka lagi butuh donor darah. Golongan Darah ku kan A, bantu aja kali yah." Gumam Azalea.
Selang beberapa detik berpikir, akhirnya Azalea memutuskan untuk mendekati mereka.
"Ekhem! maaf, tadi saya tak sengaja mendengar ada yang membutuhkan donor darah? nah, kebetulan golongan darah saya A. Jadi gimana? Boleh saya bantu?"
Dokter tersebut menatap Azalea dengan tatapan berbinar, lalu dia memegang tangan Azalea seakan Azalea adalah solusi dari masalahnya.
"Ka-kamu bisa ikut saya? kita cek darah, setelah terbukti cocok. Kita akan langsung melakukan pendonoran, bagaimana?"
Azalea akhirnya mengangguk setuju, dia di bawa oleh dokter itu ke sebuah ruangan transfusi darah. Sementara ketiga bodyguard, tetap berjaga di sana. Darah Azalea cocok, sehingga dia melalukan transfusi darah jingga satu kantong saja. Setelah kantong itu penuh, Azalea di minta untuk istirahat.
"Jangan pulang dulu, istirahat saja dulu. Siapa tahu orang tua pasien ingin bertemu kamu untuk mengucapkan terima kasih." Pinta sang dokter.
Bukannya menuruti, Azalea justru tersenyum manis. Baginya, mendapatkan ucapan terima kasih tidak lah penting. Yang penting, dia rela mendonorkan darahnya untuk orang yang membutuhkannya.
"Tidak perlu, terima makasih dok. Jangan beritahu orang tua pasien siapa saya, cukup kalian berikan darah saya untuk anak mereka. Setelah ini saya akan ke lantai tiga, putra saya tengah di rawat di sana," ujar Azalea dengan penolakannya yang lembut.
"Ooh gitu, baiklah. Saya akan merahasiakannya. Oh ya, putramu sakit apa?"
Azalea yang kembali memakai Cardigannya menatap sang dokter dengan tersenyum sendu.
"Gagal Ginjal kronis." Jawab Azalea.
Dokter itu tampak terkejut, penyakit yang di idap oleh anak Azalea tidaklah main-main.
"Dari kapan putramu sakit parah seperti itu?"
"Sejak umurnya empat tahun, saat ini dia sudah berumur lima tahun. Dia anak yang hebat, bahkan dia bisa bertahan sejauh itu. Dari kecil, dia memang sudah mengalami tubuh yang lemah di antara bayi yang lain. Tapi, saya tidak pernah berpikir jika dia akan mengalami sakit seperti ini." Lirihnya.
____
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAHNYA🥳🥳🥳😍😍😍
Terima kasih, semoga sehat selalu😊
calandra bukan? terus yang jadi king atau kakak diva itu siapa?