NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19. INTEROGASI

Rion mengantarkan Lili dan Lucas pulang ke rumah setelah puas bertemu dengan Robert di restoran. Tak ingin melepaskan pandangannya dari dua orang tersebut setelah apa yang terjadi. Terutama dengan pesan masuk penuh ancaman yang tidak berani Rion beritahukan pada Lili. Takut kalau hal itu akan membuat sang gadis panik dan terburuknya memilih untuk tidak ingin berurusan lagi dengan Rion maupun Lucas.

"Aku masih akan mengurus beberapa hal. Pastikan untuk tidak keluar rumah, jika butuh sesuatu beritahu Flinz dan Nate saja, oke," ucap Rion yang berada di ambang pintu.

"Baik. Dan kau juga hati-hati." Masih ada kekhawatiran di wajah Lili, walau tidak sekentara sebelumnya.

Anggukan kepada Rion berikan. Melihat Lili masih dibaluti kekhawatiran ingin sekali ia memeluk sang gadis, namun tetap saja dirinya harus menahan diri. Tapi mungkin ia akan mengakui perasaannya kepada Lili sebentar lagi, meskipun ia tidak yakin apakah gadis itu memiliki perasaan yang sama kepadanya atau tidak. Jujur saja, ia tidak ingin instingnya sebagai pria yang tertahan membuat Rion kelepasan menyentuh bahkan melakukan hal yang tidak gadis itu inginkan dan tanpa izinnya. Untuk saat ini sekedar ingin menyentuh wajah gadis itu pun Rion ragu, takut kalau ia akan melewati batas.

"Rion?" panggil Lili ketika mendapati pria itu hanya terdiam layaknya patung.

"Yes, Princess?" sahut Rion, keluar dari lamunan kecilnya begitu mendengar suara sang gadis.

"Ada apa? Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Lili.

Senyum pria itu terulas. Ia memberanikan diri, mengangkat satu tangannya dan menyentuh pipi gadis itu, membelainya lembut ketika tak ada penolakan dari sang gadis. "Aku hanya mengkhawatirkan dirimu dan Lucas," katanya.

Untuk beberapa detik Lili terkejut ketika mendapati Rion membelai pipinya, namun tahu kalau Rion tidak memiliki niat jahat ia hanya membiarkannya saja. Lili bisa melihat netra aquamarine itu mengeras karena kekhawatiran, sama seperti Lili hari ini.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik," ucap Rion sebelum melangkah pergi meninggalkan rumah menuju ke mobil hitamnya.

Begitu banyak hal yang ingin ia katakan kepada gadis itu, namun untuk saat ini ia harus membereskan sesuatu terlebih dahulu.

Deru mobil yang ia kendarai sendiri kini tak menutupi amarah yang kembali melonjak dalam dirinya ketika mengingat hal sore tadi. Ia melesatkan mobil itu bagai peluru ke dalam remang malam yang telah turun satu jam lalu.

Ia membelokan mobilnya menuju ke toll 101 dan terus melesat memasuki area pelabuhan di timur San Fransisco. Tempat dimana markas dirinya dalam pekerjaannya yang lain berada, markas Phantom.

Begitu ia memberhentikan mobilnya di area pergudangan, ia di sambut dengan begitu banyak orang berjas hitam yang merupakan pada anak buah Rion. Semua menundukkan kepada penuh hormat ke pria berambut legam tersebut, tak ada yang berani untuk menangkat kepada sekedar melihat. Bahkan memandang bayangan pria itu saja mereka tak berani.

Rion berjalan memasuki gudang besar, dimana memiliki ruang rahasia yang digunakan pria itu untuk melakukan interogasi. Pintu ruangan interogasi tersebut terbuka, membuat Rion dapat mendengar jerit penuh kesakitan dari seorang pria. Membuatnya memercepat sedikit laju jalan, tak sabar mendengar apa yang ingin pria itu dengar.

"Dimana dia?" tanya Rion saat ia melihat siluet Dante di antara dua orang di sana.

"Ini penguntitnya," jawab Dante seraya menunjukan pria yang telah babak belur tergeletak di tanah.

Rion mendudukkan dirinya di kursi yang menjadi singgasana dirinya ketika berada di ruang interogasi. Menyandarkan tubuh di pungguh kursi, dan melipat kaki seraya menumpukan kedua tangan di lengan kursi.

"Dia diperintahkan oleh seseorang untuk memata-matai rumahmu dan orang yang ada di dalamnya. Dia telah melakukan itu selama empat hari belakangan. Aku juga mendapati rekaman CCTV dan benar kalau ia terus melakukan pengintaian di rumahmu sejak empat hari lalu. Dan ketika melihat Lili dan Lucas keluar dari ini, dia pun mengikutinya," lapor Dante yang telah mendapatkan informasi dari pria penguntit tersebut setelah beberapa saat melakukannya dengan pukulan dan paksaan.

"Bawa dia ke sini," perintah Rion dengan nada yang tidak ada ramah sama sekali. Justru terdengar menakutkan bahkan untuk Dante yang telah bekerja cukup lama dengannya. Tahu kalau jika Rion sudah seperti itu, maka pria itu sedang marah besar.

Dua pria yang menjaga pria penguntit itu segera menariknya hingga berada di hadapan Rion, tersimpuh di bawah kaki pria tersebut karena telah terkurasnya tenaga setelah dipukuli dan disiksa.

Rion dengan keras menginjak kepala pria itu, tak ada rasa kasihan di paras pria itu. Netra biru itu seakan membeku dan dingin bagai es ketika mengarahkan tubuh untuk bicara dengan penguntit tersebut. "Jadi katakan siapa yang menyuruhmu?" tanya Rion.

"A-aku tidak tahu. Aku hanya dibayar untuk mengawasi rumah itu dan orang yang ada di dalamnya dan memberikan informasi ke orang yang membayarku," jawab pria tersebut dengan susah payah dan penuh ketakutan.

"Kau tidak tahu? Tidak mungkin kau tidak tahu tentang orang yang menyuruhmu. Kau pasti tahu rumah siapa itu, kan?" tanya Rion lagi seraya menekan kakinya di kepala sang penguntit.

"Rumah pengusaha Lorenzo," jawabnya.

"Dan kau berani memata-matai kediamanku. Jadi katakan siapa yang menyuruhmu, tidak mungkin kau tidak tahu orangnya jika kau harus menguntit kediaman orang sekelas Lorenzo."

"Sungguh aku tidak tahu namanya. Dia hanya memberikanku uang yang besar tapi tidak boleh mencari tahu siapa dirinya. Yang kuingat pria itu memiliki luka di pipi dan juga tato di pergelangan tangannya," jawab pria itu lagi yang tak ingin berpura-pura tidak tahu ketika hidupnya di ujung tanduk.

"Tato seperti apa?" tanya Rion.

"Tato seperti serigala atau anjing, aku tidak yakin," jawab sang penguntit sebisa yang ia ingat.

"Apa yang sudah kau laporkan pada orang itu?" Rion bertanya dengan nada geram, seakan tahu siapa dalang di balik penguntit ini.

"Tidak banyak karena itu seperti kosong, hanya dua penjaga. Lalu aku melihat seorang wanita dan seorang anak kecil lalu melaporkannya."

Dengan keras Rion menendang penguntit itu ketika mendengar jawaban yang sangat tidak ingin Rion dengar. Murka sudah pria itu mendengar kalau dalang di balik penguntit ini telah mendapatkan informasi bahwa Lili terlibat dengan Rion.

"Dia mengirimkan foto Lili ke orang tersebut, dan setelah melakukan pelacakan, nomor itu tidak lagi bisa ditemukan. Tapi kemungkinan terbesar itu adalah anggota dari Red Dog, atau bahkan pimpinan Red Dog itu sendiri. Dan pria yang menguntit ini hanya seorang amatir. Preman yang pernah tinggal di daerah dekat Ocean Ave, memiliki banyak hutang karena judi," ucap Dante yang kembali memberikan laporan terkait penguntit dan juga orang yang menyuruhnya.

Rion mengambil ponsel pria penguntit itu, dan mengantonginya, tahu siapa yang akan bisa membantu lebih untuk mencari informasi.

"Apa yang ingin kau lakukan sekarang dengan pria ini?" tanya Dante ketika mendapati pria itu terus memohon ampunan kepada Rion dan yang lain, penuh ketakutan luar biasa.

"Bereskan, dan jangan tinggalkan jejak seperti biasa," perintah Rion yang kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut. "Dan perketat penjagaan di rumah, kantor, dan juga restoran ayah Lili. Jangan sampai ada penguntit seperti ini lagi," sambungnya sebelum benar-benar meninggalkan ruangan tersebut.

"Baik," jawab Dante tanpa bantahan sedikit pun. Telah terbiasa dengan pekerjaan yang tak mengenal belas kasihan ini.

Lagi, semua pria berjas hitam tersebut kembali menundukkan kepala ketika Rion berjalan di hadapan mereka untuk pergi. Semua orang tidak ada yang berani mengangkat kepala sampai mobil yang dikendarai oleh Rion melesat pergi meninggalkan pelabuhan. Semenakutkan itu Rion di mata mereka semua, karena merekalah yang tahu bagaimana kejamnya Rion yang menurut mereka berdarah dingin.

Walau sepertinya hanya Dante di sana yang tahu kalau pria berambut legam yang merupakan pimpinan dari Phantom, justru adalah pria yang memiliki banyak ketakutan dan juga kekhawatiran. Dan Dante juga tahu kalau kini, ketakutan Rion telah bertambah satu. Tak menyangka kalau pria yang telah menjadi atasannya itu akan melunak seperti sekarang. Namun hal itu juga hal yang dikhawatirkan Dante, karena seorang Rion Lorenzo saat ini memiliki dua kelemahan.

1
Mawar Berdury
mantap mantap sangat bagus alur ceritanya Thor👍👍👍👍
Mawar Berdury
ada,,sjh km Rion
Mawar Berdury
mampir Thor jlan cerita nya bagus
Yhunie Arthi: terima kasih udah baca dan suka sama ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Mawar Berdury
aduhhh maksa deh
Mawar Berdury
aduhhh knp di pecat sih ap slahnya coba.../Smug//Smug/
Mawar Berdury
semoga sjh mereka berjodoh ..ngk ad slahnya kan🤭🤭🤭
Mawar Berdury
duuhhhh salah paham kan jadinya
Aerik_chan
1 iklan buatmu kak...semangat
Aerik_chan
little nggak tuh
Mawar Berdury: suka banget
total 1 replies
Aerik_chan
1 bunga mendarat dengan sempurna untukmu
Aerik_chan
li lu bisa tidur ditatap cogan?
Aerik_chan
ayo temui lilipad
Aerik_chan
woy salah paham pak Rion!!!
Aerik_chan
1 iklan untukmu kak
Aerik_chan
tuan kecil, dicariin papah. pulang yok
Aerik_chan
kak yuk saling support
Aerik_chan
anakmu selamat kok bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!