NovelToon NovelToon
Wife Number 1

Wife Number 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Percintaan Konglomerat / Model / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:54.9k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.

"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"

Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?

Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya......

Dominic serasa mati kutu sekarang. Kesalahan yang tidak ia lakukan, bahkan tidak tau menau sekarang harus ia selesaikan. Bahkan tatapan eyang nya sudah menyala untuk diberikan jawaban segera. 'Awas kau nanti kelinci kecil ku. Selesai dari sini, jangan harap bisa keluar dari kamar!' Tentunya Dominic hanya bisa berujar dalam hati, tapi tatapannya tertuju pada istrinya itu. Lihatlah, rasa tidak bersalahnya.

'Tatapan nya.... Aku jadi sangat takut.' batin Shazia yang kembali berpaling dari mata suamimu.

"Dominic!"

"Iya eyang, itu..... Itu punya Justin. Eyang tau dia kan?"

"Lalu? Apa hubungannya? Ini di dalam tas mu!"

"Iya, aku tau..... Dia memberikan beberapa map yang merupakan kontrak kerja sama eyang."

"Bicara yang jelas!" Ujar eyang dengan nada tinggi.

"Dia memberikan nya untukku... Katanya itu hadiah pernikahan ku. Dan Shazia akan suka, dia bilang semua wanita akan menyukainya. Apalagi semakin tipis, semakin mahal eyang. Ya.... Begitu." Dominic jadi keringat dingin, terserah dia menjual nama asisten nya. Yang jelas masalah ini harus selesai.

"Eyang.... Mana mungkin aku akan membayangkan wanita lain, istriku ini sangat cantik. Eyang tau itu kan?" Langit Dominic merayu eyang nya dengan kata-kata manisnya.

"Lalu kenapa kau simpan?"

"Lalu harus ku buang? Maksud ku aku harus membicarakan dengan istriku. Dia pasti ingin membeli beberapa, ini sangat bagus eyang. Jangan lihat model nya eyang, tapi pakaiannya. Benar kan istriku? Kau suka kan? Kau pasti mau membelinya kan?" Jelas Dominic menekankan beberapa kata pada Shazia.

"Iya eyang, aku suka beberapa model baju nya. Dan aku percaya pada suamiku."

"Baiklah! Tapi tidak perlu juga dengan seperti ini! Pilih saja yang tanpa modelnya. Buang ini! Pokoknya eyang tidak mau melihat barang ini dirumah eyang!"

"Iya eyang, jangan khawatir." Jelas Dominic yang langsung menyembunyikan majalah itu.

"Dan untukmu Rania..... Kau sudah melanggar aturan dan nilai kesopanan. Kau masuk ke kamar ku tanpa izin dan mengambil barang milikku. Lebih baik kau segera berangkat sekarang!"

"Tapi kak.... Aku...." Dominic langsung memberikan kode agar Rania diam.

"Aku tidak menerima alasan apapun. Kesalahan mu sangat fatal bagiku. Entah apa tujuanmu, tapi aku tidak suka caramu. Jadi lebih baik kau segera pergi."

"Eyang dengarkan aku dulu. Maksud ku bukan begitu eyang. Bukan majalah itu tapi aku......"

"Dan!" Panggil Shazia yang langsung membuat beberapa orang dengan pakaian yang sama masuk.

"Mari nona, waktu terus berjalan."

"Eyang dengarkan aku!!!!!" Suara Rania perlahan menghilang seiring dengan tubuhnya yang diseret oleh suruhan Shazia.

Setelah kepergian Rania, eyang menatap cicit dan istri cicit nya. "Kalian baru mandi?" Tanya eyang.

"Ya eyang, tepatnya berenang." Jawab Shazia.

"Shazia dengarkan eyang, kalau Dominic macam-macam bilang pada eyang."

"Iya eyang."

"Dasar cicit nakal. Entah turunan dari mana dia mendapatkan pemikiran seperti itu."

"Eyang tidak marah......"

"Mengenai Rania?" Langsung Shazia mengangguk.

"Tidak! Bahkan eyang sangat senang! Seharusnya kau lakukan hal itu sejak dulu." Shazia langsung tersenyum sumringah.

"Aku sayang eyang!"

"Eyang juga. Pergilah mandi, dan juga sarapan."

"Baik eyang."

"Meri, ayo bawa aku ke kamar." Pinta eyang yang membuat Meri langsung mendorong kursi roda itu kembali.

"Iya eyang." Shazia merasakan lapar di perut nya. Dia melihat sekeliling, tapi tidak menemukan suaminya.

"Kemana dia? Entahlah... Aku mau makan dulu, perutku sangat lapar." Jelas Shazia, dia menuju meja makan yang tersedia sarapan pagi dan langsung menikmatinya. Urusan suaminya, nanti saja, yang penting perut kenyang dulu.

"Kemana para pelayan lain?" Shazia menjadi heran, karena biasanya ada beberapa pelayan yang berdiri di dapur dan meja makan.

"Sudahlah! Lagipula aku bisa ambil sendiri." Shazia yang baru saja selesai menikmati sarapan nya menuju dapur dan membuka kulkas. Dia mengambil beberapa kotak buah strawberry dan membuat smoothies. Suara blender yang halus bahkan terdengar karena saking sepinya keadaan.

"Kalau begini aku bisa mandi. Entah kemana suamiku itu. Atau mungkin dia memang membuang majalah itu..... Padahal susah payah aku membelinya, itu ada koleksi limited edition nya."

"Tidak apa! Aku beli lagi saja. Uang suamiku itu banyak." Dengan langkah santai, Shazia memasuki kamarnya, terlihat kosong. Sehingga dia langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Membuka bathrobe yang menutupi tubuh polosnya. Dan langsung menyalakan shower.

"Menyegarkan sekali. Tidak ada gangguan dan....." Manik Shazia yang sedang terpejam langsung terbuka lebar ketika merasakan sentuhan tangan di tubuhnya, sepasang tangannya langsung ditarik dari belakang dan tubuhnya terhimpit dan tercetak di sela-sela kaca itu.

"Dom!"

"Apa sayang? Kau merasa senang ya. Sedangkan aku tersiksa. Aku tidak akan melepaskan mu sekarang."

"Eghhh!" Shazia terpekik ketika merasakan jari-jari kasar Dominic langsung menuju lembah surgawi nya.

"Dom....."

"Bibirmu tidak akan bicara lagi karena setelah ini kau hanya akan menyebut namaku!"

"Ahhh!" Shazia merasakan benda tumpul besar memasuki dirinya.

"Ohh..... Sh11t! Sangat sempit sayang!" Shazia dibuat tidak berkutik dan tak lama bibirnya mengeluarkan suara khas yang merdu seiring dengan serangan keluar masuk yang dilakukan oleh suaminya.

Bahkan kegiatan berbuka puasa Dominic diiringi dengan suara shower yang menambah suasana penyatuan mereka. Tidak sia-sia Dominic bersembunyi dan menunggu istrinya di sini, dia langsung dapat berbuka setelah kepala atas dan bawahnya berdenyut bukan main.

"Ahhhh, dom....." l3nguh Shazia seiring serangan dari belakang yang semakin intens itu.

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏

1
syh 03
pada shok sampai mau jantungan si nenek liat cucu manjanya masak 😆😆😊
爾妮
lanjut tor dabel up tor
Kastini
lanjuttt
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Kastini
di intip bola Bali kok blm up
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
seperti itu
Shai'er
hayoo loh🤭🤭🤭
Shai'er
👍👍👍👍👍
Shai'er
hadeuh
Shai'er
bermain ya......
Shai'er
agak laen
syh 03
aku sm iparku jg g cocok..iparku pdhl cowok semua tp sifatnya kya cewe...tukang nyinyir 😆😆😅
It's me: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Kastini
lanjuttt
Egga alain
lanjut thor
syh 03
Luar biasa
syh 03: sama2 thor 😊😊
It's me: terimakasih kakak
total 2 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh makasih up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!