Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15.
Andre memegang pipinya, yang terasa begitu sakit. Tamparan Robert sangat keras mengenai pipinya.
"Katakan! siapa yang mengajari kamu tidak sopan pada kakakmu?!" bentak Robert menatap tajam Andre.
"Eng.. Robert, suamiku... dengar.. ini hanya pertengkaran antara saudara saja, jangan di masukin ke hati, sudahlah.. Ayo kita makan, ini sudah semakin malam!" Lucy dengan gugup mencoba untuk menenangkan Robert, agar tidak mempermasalahkan pertengkaran Nella dengan Aleena.
"Pertengkaran saudara? apakah putra dan putrimu, menganggap aku kakak mereka, dengan bicara ketus padaku? apa kamu tidak mengatakan kepada ke dua anakmu itu, kalau mereka hanyalah anak tiri Papaku??"
Aleena tidak ingin Lucy memprovokasi Ayahnya, untuk menutupi kesalahan Nella, yang tidak sopan kepada Alfred.
"Aleena.. sudahlah!" Lucy terkejut mendengar perkataan Aleena, ia dengan cepat menghampiri Aleena.
"Jangan di teruskan lagi! cukup sudah! kalian bertiga kakak adik, dari dulu sampai sekarang.. maafkan lah Nella, dia masih labil!" Lucy mencoba menenangkan amarah Aleena.
Plakk!!
Satu tamparan di berikan Aleena ke pipi Lucy, membuat Lucy kembali terkejut bukan main.
"A.. apa yang kamu lakukan? aku Mamamu, sungguh berani kamu menampar ku!!" Lucy menatap tajam Aleena.
"Kamu bukan Mamaku!!"
"Papa.. lihatlah Aleena, sungguh berani menampar Mama, Papa harus mengambil tindakan, usir saja dia dan suami miskinnya itu dari rumah kita, kalau tidak.. dia akan semakin keterlaluan kepada kami!" rengek Nella menghampiri Robert, dengan raut wajah yang terlihat sedih sekali.
"Tutup mulutmu! berani sekali kamu bicara seperti itu kepada kakakmu! kamu memang tidak punya rasa sopan, kepada kakak dan kakak iparmu!!"
Plakk!!
Robert menampar Nella dengan kuat, membuat Lucy, Andre jadi membeku di tempatnya.
Tubuh Lucy gemetar menahan rasa geram pada Aleena, dan rasa takut pada Robert.
"Apakah kamu, yang mengajari anak-anakmu bersikap tidak sopan kepada putriku?!" sembur Robert menudingkan jari telunjuknya kepada Lucy.
Andre dan Nella diam mematung, melihat Robert memarahi Ibu mereka, dan mendengar kata-kata Robert, menyebutkan Aleena sebagai 'putriku', dengan tekanan dalam, kalau Aleena tidak boleh di singgung.
Lucy menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Robert.
Sudah bertahun-tahun ia menikah dengan Robert, belum pernah melihat Robert semarah ini sebelumnya.
Sementara Andre dan Nella, mulai mempertanyakan, tentang status mereka dalam hati.
Melihat Lucy tidak menjawab pertanyaannya, ia menoleh melihat Andre dan Nella.
"Katakan! dari mana kalian belajar untuk menindas kakakmu??" tanya Robert dengan nada bentakan menatap Andre dan Nella.
"Ka.. kami ti.. tidak... " Nella begitu gugup menjawab pertanyaan Robert.
"Papa... dia jahat! kenapa Papa membela dia, hanya anak seorang haram!!" teriak Andre tidak tahan lagi, melihat Robert membela Aleena.
"Apa??!" mata Robert terbelalak menatap Andre.
"Andre! jangan bicara lagii...!!" jerit Lucy ketakutan.
Brukk!!
Brakk!!
Dalam hitungan menit, Robert melemparkan tiga koper keluar rumah, dengan begitu kasarnya.
Dan, selanjutnya mendorong Lucy, Nella dan Andre juga keluar rumah dengan kasar.
Hingga Lucy terjerembab ke tanah, akibat kasarnya Robert mendorong wanita itu.
Brak!!
Robert melemparkan surat pernyataan cerai pada Lucy, "Besok pagi jam sepuluh, aku tunggu di kantor sipil!!" ujarnya dengan nada tinggi.
"Tidak! tidak! Robert... suamiku, maafkan aku.. maaf.. dengarkan aku dulu...!!" Lucy merangkak dengan cepat, menghampiri Robert dengan air mata yang mengalir deras.
"Papaaa... Papaaa...!!" Nella juga menangis dengan kencangnya, sama seperti Ibunya, menghampiri Robert yang berdiri di depan pintu rumah.
Brakk!!
Robert menutup pintu, tanpa tergugah sedikitpun dengan air mata Lucy dan Nella.
Ke dua perempuan itu pun menjerit, lalu menggedor pintu agar kembali di bukakan untuk mereka.
"Papaaa... buka pintunya, aku minta maaf, tidak akan bertengkar lagi dengan kak Aleena, aku janji... buka pintunyaaaa...!!" jerit Nella histeris.
Sementara Andre merasa shock dengan apa yang terjadi, yang akhirnya ia sadari, kalau mereka ternyata, bukan putra dan putri kandung Robert.
Melihat Ibunya yang tengah menangis, agar pintu di bukakan lagi untuk mereka, menyadari kalau selama ini, Ibunya berbohong pada mereka.
Bersambung.....