Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #1
"Uhuk! Uhuk! Bai Qin, beraninya kau meracuniku!" ucap seorang wanita yang saat ini tengah sekarat di atas tanah.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang sudah membuat Yang Mulia Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Wanita bernama Yun Li An itu memegangi dadanya yang semakin sesak.
"Kerajaan ini tidak akan pernah menjadi milik Putra Mahkota! Dia adalah laki-laki yang hanya memikirkan kepuasan," ucap Yun Li An.
"Hahaha! Aku tidak peduli akan hal itu, karena yang aku inginkan adalah menggantikan posisimu sebagai Jenderal perang!"
Kedua tangan Yun Li An mengepal dengan kuat, "Aku bersumpah, sampai kapanpun kerajaan ini tidak akan pernah dimiliki oleh Putra Mahkota!"
Dada Yun Li An semakin terasa sesak, dan beberapa kali dia terbatuk sebelum akhirnya dia memejamkan kedua matanya.
Tubuh Yun Li An tergeletak di atas tanah, dengan darah yang keluar sangat banyak dari mulutnya.
"Buang mayat Yun Li An ke dalam hutan! Biarkan tubuhnya dikoyak dan dimakan binatang buas yang ada di sana!" ucap Bai Qin.
Setelah memerintahkan pasukannya untuk membuang tubuh Yun Li An, Bai Qin ang merupakan kepala pasukan, juga memerintahkan kepada semua pasukan untuk bersiap kembali ke ibukota.
"Bagus! Setelah ini, akulah yang akan menjadi Jenderal di kerajaan Choi, dan akan memiliki kekuasaan atas lebih dari 10.000 pasukan milik Yun Li An itu!"
Tubuh Yu Li An ditinggalkan begitu saja di dalam hutan, dengan darah yang masih membasahi mulutnya.
...----------------...
Tap tap tap
Di malam yang sepi, suara sepatu saling bersautan satu sama lain. Seolah tidak peduli dengan orang-orang yang sudah terlelap dan bermain di dalam dunia mimpi mereka.
Seorang wanita berlari dengan cepat di gelapnya malam, mencoba menghindari kejaran beberapa orang pria berbadan besar.
"S*alan! Mereka masih saja mengejar!" ucap wanita itu sambil terus berlari dan sesekali menoleh ke belakang.
Wanita itu melewati sebuah jalanan yang sepi, dia kemudian berbelok dan berlari ke salah satu gang yang ada di depannya.
"Ck, jalan buntu! Kalau begini sepertinya aku terpaksa melakukannya, agar mereka tidak mendapatkan senjata yang bisa menghancurkan dunia ini!" gumam wanita itu yang masih menatap dinding yang tinggi di depannya.
"Haahh, haahh. Kau sudah tidak bisa lari kemana-mana lagi, jadi lebih baik menyerah saja dan berikan cincin ruang penyimpanan yang kau miliki itu padaku!" ucap laki-laki paling depan, yang sejak tadi mengejar wanita itu.
Di gang yang tidak memiliki jalan lagi, wanita itu terlihat sangat terpojok karena lebih dari 8 orang laki-laki sudah berada di depannya.
Wanita itu tersenyum, "Heh, menyerahkannya pada kalian? Hahaha, bahkan jika aku mati pun, cincin ini akan ikut bersamaku. Dan aku pastikan itu tidak akan kalian miliki!"
"Tang Li An! Kau sudah akan mati, tapi masih saja keras kepala!"
"Hahaha, Kevin Lou. Apa kau tahu penyesalan terbesarku? Itu adalah menyelamatkan hidupmu dari para anjing liar, dan menjadikanmu orang kepercayaanku! Seharusnya aku biarkan kau mati dimakan anjing liar malam itu. Setidaknya para anjing itu akan berterima kasih padaku, dengan memberikanku jalan, tidak sepertinya dirimu!"
Kedua tangan laki-laki bernama Kevin Lou mengepal, dia sangat benci saat seseorang mengungkit akan hal itu. Karena baginya masa lalu itu merupakan hal yang sangat menjijikan.
Meskipun dulu Tang Li An menyelamatkan Kevin Lou, tetapi Kevin Lou menganggap semua yang telah dia lakukan untuk Tang Li An, adalah sebuah balas budi. Jadi, jika saat ini dia membunuh Tang Ki An demi mendapatkan semua yang wanita itu miliki, tidaklah salah.
"Dengar Tang Li An, kau memang telah menyelamatkanku. Tetapi semua yang aku lakukan untukmu tidaklah sedikit, dan aku rasa itu sepadan!" ucap Kevin Lou.
"Hahaha! Memang benar, lebih baik memungut anjing liar yang akan setia setelah diasuh dan diajari, dari pada menyelamatkan seseorang yang pada akhirnya akan membunuh sang penyelamatnya sendiri. Tuhan membuka kedua mataku dengan sangat terlambat!"
Kevin Lou mengeratkan giginya, karena terus dibandingkan dengan anjing liar oleh Tang Li An.
"Baiklah, karena aku juga pasti tidak akan bisa menciptakan senjata atau obat apapun lagi. Sebaiknya aku membawa kalian bersamaku, untuk menemui malaikat maut!" ucap Tang Li An lagi sambil mengambil sesuatu dari dalam saku celananya.
Tang Li An melepaskan jaket yang melekat pada dirinya dan tersenyum licik sambil menatap Kevin Lou.
Melihat di tubuh Tang Li An terdapat sebuah bom, kedua mata Kevin Lou membulat. Dia sangat tahu jenis bom apa yang ada pada tubuh Tang Li An saat ini.
Kevin Lou membulatkan kedua matanya, ketika melihat Tang Li An sudah bersiap menekan sebuah tombol yang ada di tangan kanannya.
"Bom itu. Lari! Semuanya lari!" teriak Kevin Luo.
Tang Li An tertawa melihat semua anak buah yang sudah mengkhianatinya lari dengan cepat.
"TERLAMBAT! Kalian semua akan menemaniku mati malam ini!" ucap Tang Li An seraya menekan tombol yang ada di tangannya.
"S*alan! Wanita ini ingin membawa kita semua mati bersamanya!" ucap Kevin Lou yang tengah berlari.
"Hahahaha, larilah Kevin Lou! Lari sejauh kau bisa!" teriak Tang Li An.
Pip!
"Terima kasih, dan maaf karena aku juga harus membawa kalian semua, orang-orang yang tidak mengetahui apapun tentang perselisihan ini," kedua mata Tang Li An terpejam sambil mendongakan kepalanya.
DUAAAARR!!!
Brak!
Prang!
Ledakan hebat terjadi, tubuh Tang Li An, Kevin Lou dan para anak buahnya yang sedang melarikan diri seketika terpental dan mati. Bangunan yang berjarak 100 meter dari tempat ledakan itupun ikut hancur.
Bom yang diciptakan oleh Tang Li An mengantar dirinya dan banyak orang ke dunia lain bersama-sama. Keadaan tempat itu pun seketika seperti habis dilanda peperangan yang sangat hebat.
Bangunan dan jalanan yang hancur akibat ledakan bom yang sangat hebat, membuat pihak kepolisian harus melakukan banyak upaya untuk mengevakuasi semuanya.
...----------------...
Ana : Maaf jika di awal cerita tidak cukup menarik, dan terdapat adegan pembunuhan orang-orang yang tidak terlibat, serta hancurnya beberapa bangunan, karena ledakan bom bunuh diri dari Tang Li An. Ini semata-mata hanyalah sebuah karangan untuk lebih mengembangkan alur cerita saja 🙏.
semangat terus Thor