NovelToon NovelToon
Terbelenggu Oleh CEO Angkuh

Terbelenggu Oleh CEO Angkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Nikahmuda / Balas Dendam
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dnrfitri

Seorang gadis sederhana berusia 19 Tahun merupakan anak dari seorang petani yang menjadi mahasiswi kedokteran dan sudah menempuh semester 3. Mengejar cita-cita menjadi seorang Dokter, untuk menggapai cita-cita dengan membiayai pendidikannya ia harus bekerja di sela-sela kuliahnya. Namun, ada suatu hal yang sebenarnya ia sembunyikan dari semua orang!

Keinginannya menjadi seorang Dokter sirna ditelan ombak terjang oleh sebuah keterbelengguan dengan seorang pria. Yang di mana keluarga pihak pria datang meminta ia menikah dengan putranya dan sebelum hal itu terjadi ia sempat menolak.

Namun, Takdir tetap membawanya dalam perangkap itu sehingga harus menggugurkan cita-citanya yang tidak bisa dilanjutkan.

Dia terus terbelenggu dengan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang memiliki penyakit aneh disembunyikan dari semua orang!

Dia menjadi salah satu seorang wanita di dunia ini yang tidak membuat seorang Tuan tidak bereaksi pada penyakitnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnrfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06. Membeli Bunga

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama satu setengah jam, dan berkeliling sambil bertanya pada warga sekitar di mana rumah Dini. Pada akhirnya pak Barma dan Bu Amira menemukan rumah Dini yang sederhana.

"Assalamualaikum...."

"Siapa Din,,??" Tanya ibunya Dini dalam rumah

"Mungkin itu ibu dan suaminya yang ingin membeli bunga, Bu. Dini coba lihat." Jawab Dini

"Iya coba kau lihat, Jika benar ibu akan menyiapkan minuman dan camilannya."

Dini pun pergi membuka pintu.

"Wa'alaikumussalam,,, Ibu, sudah sampai!" Dini pun menyalami kedua orang tua itu

"Iya, Tadi kita kebingungan ya pak, mencari rumah mu di mana. Selama perjalanan di sini kami bertanya pada warga, dan banyak yang menunjukkan dan menjelaskan jalan ke rumah mu. Namun, kita masih saja tidak menemukannya dan pada akhirnya kami sampai diantar oleh salah satu warga di sini."

"Oh iya, Memang sering begitu, Bu. Ya maklum bukan perumahan jadi susah mencarinya, Pak, Bu. Silakan masuk, maaf rumahnya seperti ini." Kata Dini

"Tidak apa, Din. Yang terpenting masih bisa di tempati bersama keluarga semuanya."

"Iya, Bu. Alhamdulillah,,, Silakan duduk pak, Bu!"

Mereka pun duduk saat telah dipersilakan.

"Rumahnya sejuk juga ya, Enak sekali langsung tertuju pada pemandangan. Masih asri banyak tanaman di sini." Ujar Bu Amira

"Iya, Bu. Saya ambilkan minum dulu."

"Ah Tidak perlu repot-repot, Din..."

"Tidak apa, Bu. Maaf ditinggal sebentar."

Pergi ke dapur~

"Ramah ya Bu anaknya." Ucap Pak Barma yang langsung jatuh cinta pada pertama kali bertemu

"Iya, Pak. Ini sih sudah tidak bisa ditawar lagi, kita harus mendapatkan Dini untuk menjadi menantu kita."

"Eh...pak, Bu." Ibu Dini menyadari kedatangan tamu

"Ini pasti ibu nya Dini, yah." Tanya Pak Barma

"Em iya, Pak. Saya ibunya." Ujar Bu Lia pun ramah

"Salam kenal, Bu. Saya ibu Amira dan ini suami saya Pak Barma." Kata Bu Amira saling mengenal diri

"Owh iya salam kenal juga Pak,  Bu. Saya Lia ibunya Dini."

"Iya, Kedatangan kami kesini ingin membeli bunga, kebetulan kami butuh banyak ya pak, dan kebetulan juga saya kenal dengan Dini, dan tahu jika ayahnya menjual berbagai bunga."

"Iya, Bu. Itu memang pekerjaan suami saya, Petani."

"Iya, Bu. Jika boleh tahu berapa harganya, Ya?"

"Saya sendiri tidak tahu berapa harga jelasnya. Nanti coba saya tanyakan kepada suami saya."

Dini pun meletakkan air minum.

"Oh, lalu suaminya di mana ya, Bu." Tanya Pak Barma

"Seperti biasa beliau masih di kebun." Jawa Bu Lia

"Oh... Yasudah nanti kita kesana saja ya, Pak." Ucap Bu Amira

"Iya, sambil melihat pemandangan di sini juga kan." Balas Pak Barma

"Betul... Kita minum ya, Din. Kebetulan haus juga heheh..." Ucap Pak Barma

"Iya, pak, Bu. silakan."

"Kita berangkat sekarang saja." Pinta Bu Amira setelah meminum setengah

                            

***

Dini pun segera mengantarkan Pak Barma dan juga Bu Amira yang ingin bertemu langsung dengan ayahnya.

"Dini anaknya sederhana ya, Bu. Dilihat dari cara dia berpakaian dan sandal yang di pakai pun sandal swallow. Jarang sekali anak zaman sekarang pakaiannya sederhana seperti ini, Jika orang lain kan pasti glamornya minta ampun." Bisik Pak Barma

"Iya, Pak. Anaknya memang tidak pernah neko-neko sepertinya." Bisik Bu Amira

"Kita beruntung, Pak. Memiliki calon menantu seperti Dini."

"Pak, Bu. Itu kebun bapak saya." Ucap Dini

"Eh... Oh jadi itu kebun ayah mu, Nak? Jika boleh tahu ada berapa kebun, Din?" Tanya Pak Barma

"Bapak memiliki 3 kebun untuk digarap, Pak. Semuanya ditanam bunga lalu dijual." Kata Dini

"Tanahnya milik ayahmu?" Tanya Pak Barma

"Owh bukan Pak, Tanah ini milik orang lain, bapak hanya menyewa saja, karena oleh pemiliknya tidak dipakai ya lebih baik bapak sewa."

"Owh sewa, itu tandanya penghasilan dikebun itu dibagi dua dengan membayar sewa tanah juga." Ucap Bu Amira

"Iya Pak, Bu. Tapi Alhamdulillah hasil kerja keras bapak tidak sia-sia untuk kebutuhan anak, kebutuhan sehari-hari, dan biaya sekolah Alhamdulillah terpenuhi. Tapi memang ada dikala sedang turun yang akhirnya kami merasakan nasib orang lain di luar sana yang masih kerurangan. Tapi sekarang penjualan bapak meningkat sampai tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen, karena bapak mengatakan dalam sebuah kehidupan itu pasti ada pasang surutnya, mungkin apa yang terjadi dahulu akan berbeda di kehidupan yang akan datang." Ujar Dini

"Wah jika begitu bapak mu hebat yah, kami ikut senang usaha bapak mu sukses sekarang." Ucap Pak Barma

"Iya Alhamdulillah, Pak."

"Owh ya, Nak. Apa impianmu jika boleh tahu?" Tanya Pak Barma

"Setiap anak pasti menginginkan cita-cita yang mulia selain untuk dirinya dan keluarga. Terutama selain impian saya ingin menjadi Dokter, Saya ingin bisa membahagiakan kedua orang tua, menaikan derajat orang tua, Saya ingin selalu membuat mereka bahagia dan bangga. Semata-mata apa yang menjadi kebahagiaan dan kesuksesan saya nanti hanya untuk orang tua. Dan yang paling saya inginkan saat ini saya ingin membelikan tanah untuk bapak supaya mereka tidak perlu membayar sewa pada orang lain, jadi hasil kerja keras mereka milik mereka sepenuhnya." Kata Dini

"Kau ingin membelikan tanah untuk orang tua mu?" Tanya Pak Barma

"Iya Pak, karena kebetulan sumber kerja dan penghasilan bapak ada di sana, jika tidak memiliki tanah atau suatu saat nanti pemilik tidak menyewakan kembali, bapak bisa tanam bunga di mana."

"Iya juga, keinginanmu mulia sekali Din. Kau selalu memikirkan orang tuamu, orang tuamu pasti bangga memilikimu. Kami doakan semoga keinginan mu tercapai." Ucap Bu Amira

"Aamiin...."

                              

***

Pak Barma dan Bu Amira pun memperkenalkan diri pada ayahnya Dini, tanpa lama mereka membeli 6000 pohon bunga mawar dengan harga Rp.10.000, walaupun harga di bandrol Rp.7.000.

Ayah Dini terutama Dini sangat senang mendengarnya, Jarang konsumen yang menawarkan harga tinggi untuk bunganya. Pak Barma pun langsung membayar secara cash Rp.60.000.000 ditangan pada ayahnya Dini, betapa senangnya mereka.

"Alhamdulillah terima kasih, Pak, Bu. Padahal harganya hanya Rp.7000 tapi bapak dan ibu malah menawarkan harga tinggi. Saya terima uangnya, semoga barangnya pun bermanfaat bagi bapak dan ibu sekalian. Sekali lagi terima kasih, Pak." Ucap Bapak Dini

"Iya sama-sama, Pak." Jawab Pak Barma

1
watashi tantides
Qoutes of the day
watashi tantides
Ibu Ansel adalah Ibu Arsen juga nak🥹🫶
watashi tantides
Semoga Arsen mendapat hidayah sepenuhnya😭🫶❤️
watashi tantides
🥺😭 arsen
watashi tantides
Arya Anjinh
watashi tantides
Dini terbuat dari apa hati mu sayang😭❤️ please bikin mewek bangett😭
cetom😘😘
maksudnya gimana ya torr
Cinta Azza
Buruk
Herni Aulia
untung baca terakhirnya dulu,maaf g bisa lanjut baca
Yuni Martopo
Luar biasa
Nazhifa Salsabila
@@
Berdo'a saja
yah begitulah
Berdo'a saja
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
Berdo'a saja
baik banget sih si ibu
Berdo'a saja
baru baca
Berdo'a saja
biasa CEO begitu cuma di novel sihh, ga tau didunia nyata
Uni Mety
kejam sekali ,kasihan , Arya yg sombong , bikin Arya itu nyesel se humur hidup nya
Nadri Nadri
dini terlalu lemah jmn nau wanita gk ada yng lemah
Nadri Nadri
kalau boleh saya sarankan bikin certa jangan terllu menoto orang yng disakiti malahan yng mebaca bosen
Nadri Nadri
menurut saya certa ini terlalu menyiksa satu pemeran ini tidak baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!