Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Alana sedang berbelanja dengan intan di awasi oleh dua asisten Arthur yaitu Kevin dan Edgar. Namun Alana hanya ingin berbelanja untuk Intan melainkan bukan untuk dirinya. Bahkan Intan sedari tadi mengucapkan terima kasih kepada Alana yang sudah membelanjakannya peralatan make up serta pakaian.
" Kak Alana, aku pergi ke toilet sebentar. Apa kakak mau ikut?" tanya intan.
" Kamu pergi saja sendiri. Kevin tolong temani Intan ya." ucap Alana.
Alana melihat-lihat beberapa kaos yang cocok untuk intan. Lalu Edgar yang mengawasinya meminta bantuan untuk membayarkan belanjaan tersebut. Selagi Edgar tengah membayar, Alana justru keluar toko dan melihat-lihat.
" Nona Alana." sapa seseorang yang Alana pernah temui kemarin.
Alana hanya terdiam menatap pria tersebut.
" Apa kamu sudah lupa dengan ku? Maaf kemarin sudah menabrak ku."
Alana masih terdiam tak mau menjawab, dia tidak mau berurusan dengan pria yang dia tidak tahu siapa.
" Nama ku Daniel. Sebagai permintaan maaf kau hanya ingin..."
Edgar segera menghadang agar Daniel tidak mendekati Alana.
" Ini gimana sih, aku cuma ingin mengobrol dengan nona Alana.emangnya tidak boleh?" protes Daniel.
" Aku minta maaf, tapi nona Alana harus segera pergi. Mari, nona kita temui Kevin." ucap Edgar.
" Nona Alana. Aku hanya memberikan ini sebagai bentuk permintaan maaf ku kemarin. Bisakah kamu menerimanya?" ujar Daniel mengeluarkan sebuah amplop yang berukuran kecil.
Alana terdiam dan hanya memandangi amplop tersebut. Ada keraguan dalam hatinya untuk menerima amplop tersebut.
" Terimalah ini sebagai bentuk permintaan maaf. Aku tahu, kamu pasti ingin tahu tentang pekerjaan Arthur dan bisa apa yang Arthur jalani. Amplop ini yang akan menjawabnya." ujar Daniel.
" Maaf nona. lebih baik kita segera pergi menemui Kevin." ucap Edgar berusaha untuk mencegah.
Alana mengambil amplop tersebut. " Aku akan mengambilnya. Asal kamu jangan menggangguku lagi." ucap Alana lalu pergi.
" Aku akan berhenti mengganggu kalau Arthur sudah meninggal." ucap Daniel setelah Alana pergi menjauh.
***
" Anda tidak perlu khawatir. Karena di Australia, keuntungan tidak kurang dari 200 dollar."
Arthur tengah melakukan rapat dengan seorang investor dari Australia.
" Kami tidak akan mengecewakan mu. Kami seharusnya belajar banyak dari mu. Dan aku ingin sekali mengajak anda untuk berinvestasi bersama." ucap Arthur agar sang investor mau bekerja sama.
" Terima kasih. Kami mempercayai Arthur seperti kami mempercayai Gibran."
" Terima kasih sudah mempercayai ku." ucap Arthur.
Mereka lalu berdiri dan tak lupa berjabat tangan sebagai bentuk kerja sama mereka. Para investor dari Australia itupun pergi. Kini datanglah Bagas yang memberikan satu amplop berukuran kecil pada Arthur.
Arthur membuka amplop tersebut, terdapat sebuah kartu undangan. " Dia pikir aku tidak tahu tentang apa yang ingin ia coba lakukan."
" Tapi sebagian tamu yang hadir adalah para investor dan juga menteri."
" Daniel melakukan suatu hal yang lebih dari biasanya. Tapi karena dia sudah membuat acara sebesar ini tentu saja aku tidak akan melewatkannya." ujar Arthur yang tidak mau menolak kesempatan itu, meski dia tahu akan ada rencana apa yang telah Daniel rencanakan.
" Selain itu, sepertinya Daniel akhirnya menyadari bahwa investor Korea selatan kita telah memberikan dana talangan kepada mereka."
" Dia terlalu lambat untuk menyadarinya. Aku merasa jika dia tidak akan berani menganggu kita lagi." ucap Arthur sambil tersenyum penuh kemenangan.
semangat berkarya author 🥰