Azura Saskirana adalah putri pertama dari tiga bersaudari keluarga kaya dan terpandang Yudhistira grup, kondisi azura yang buta sejak lahir membuat azura mendapatkan perlakuan yang semena mena dari ibu kandung dan juga saudari saudarinya.Namun penderitaan yang dialami oleh azura perlahan sirna ketika ia bertemu dan dilamar oleh CEO tampan yang bernama Aksa Delvin Arion yang datang ke rumah Yudhistira untuk melamar salah satu putri Yudhistira untuk dijadikan sebagai istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Maafin azura ya ma,karena azura yang terlahir buta membuat mama malu memiliki seorang anak seperti azura.Maafin azura... Karena tidak bisa menjadi anak yang mama inginkan selama ini.Azura benar benar minta maaf ma,tanpa sadar kelahiran azura sudah membuat hidup mama menderita." tangis azura tersedu sedu sembari menggenggam dan menciumi tangan ibunya dengan penuh kasih meskipun ibunya sendiri tidak ingin ia sentuh.
"Lepaskan tangan mama!!!" omel nyonya Dewi sembari melepaskan tangannya dengan paksa dari genggaman tangan azura dan membuat gadis yang malang itu terhempas ke lantai kamarnya dengan keras dan menambah luka di hati azura.
"Kamu ingat ini azura,kamu tidak mempunyai hak untuk menyentuh tangan mama!!!Hanya Catherine dan Cassandra lah yang berhak menyentuh tangan mama!Dari awal kamu lahir sampai detik ini juga,mama tidak pernah menganggap kamu sebagai anak mama.Kamu hanya anak pembawa sial yang tidak sengaja lahir di rumah ini.Apakah kau dengar???" teriak nyonya Dewi dengan penuh amarah dan membuat tangis azura semakin menjadi saat mendengar pengakuan ibunya yang lagi dan lagi membandingkannya dengan kedua adiknya dan tidak mau menganggapnya sebagai anak.
"Kenapa?....Kenapa mama melakukan hal ini kepada azura?Salahkah azura mengharapkan kasih sayang dari mama?Salahkah azura mengharapkan sedikit perhatian dari mama?Sejak azura kecil hingga sekarang,mama tidak pernah memberikan azura kasih sayang seperti yang mama berikan kepada Catherine dan Cassandra.Azura berpikir bahwa mama cuma merasa kecewa karena kebutaan yang azura miliki,namun azura berusaha untuk bersikap baik dan tidak pernah mengeluh terhadap perbuatan kasar yang mama lakukan kepada azura,azura selalu merasa yakin jika mama bisa menerima azura sebagai anak mama suatu hari nanti.Namun nyatanya,azura tidak pernah mendapat pengakuan itu.Mama....azura juga tidak ingin mendapatkan kebutaan ini!!!Azura juga tidak mau ini terjadi.Tapi apa yang bisa azura lakukan?Semua ini sudah tuhan gariskan untuk azura jalani.Azura hanya ingin mama bisa menerima kehadiran azura.Salahkah azura untuk mengharapkan hal itu dari mama?" tanya azura kepada ibunya dengan tangisannya yang pilu.
Nyonya Dewi yang mendapatkan berbagai pertanyaan dari putri buta nya segera menghampiri azura untuk menjambak rambutnya dan membuat azura terdongak kesakitan.Saat ini nyonya Dewi benar benar tidak peduli dengan keadaan putrinya yang entah saat ini merasa kesakitan atau tidak.
"Kamu dengarkan baik baik perkataan ku gadis buta....Sampai kapanpun dan sampai mama mati pun,mama tidak akan pernah menerima kehadiran kamu di rumah ini ataupun mengakui kamu sebagai anak.Enyah saja kau dari kehidupan mama!!!! Pergilah kau ke alam baka!!!" teriak nyonya Dewi sembari mendorong kepala azura dengan keras sebelum akhirnya ia secepatnya pergi dari kamar azura.
Luka fisik dan juga luka batin,kembali di dapatkan oleh azura dari mamanya.Delapan belas tahun!Azura harus menjalani kehidupannya dengan penderitaan.Delapan belas tahun,ia selalu menerima penghinaan dan juga kekerasan dari mamanya.Sampai kapan hal ini akan terus terjadi kepadanya?Azura merasa sangat lelah dengan semua yang terjadi di dalam hidupnya.
Kehidupannya tidak pernah bahagia, kehidupannya tidak pernah berjalan dengan baik seperti yang dirasakan oleh adik adiknya yang selalu diperhatikan dan juga dijaga oleh mamanya.Kapan tuhan akan berbelas kasih kepadanya dan mengubah semua penderitaannya menjadi kebahagiaan?
Sembari mencengkram erat rambutnya,azura pun menangis sejadi jadinya dan meluapkan rasa sedihnya terhadap nasib hidupnya yang menderita dan disia siakan oleh ibu kandungnya sendiri.
"Aaarghh!!!Kenapa tuhan kenapa?Kenapa kau membiarkan penderitaan ini terus terjadi kepadaku?" teriak azura dengan segenap luka di hatinya.
Azura yang merasa tidak tahan untuk menjalani kehidupannya, akhirnya segera menghentikan tangisannya,mengusap air matanya dan mencari tongkat tunanetra nya untuk pergi ke suatu tempat tanpa sepengetahuan dari kedua orang tuanya.