# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi Buruk Di Siang Hari....???
Hari itu mendung bergelayut manja di langit pekat.
Seorang pemuda sedang merenung di tepi jalanan sunyi saat itu.
" Zelene maafkan aku. Tapi semua di luar kendali aku. Aku juga tidak menyangka semua yang terjadi. Tapi aku harus bisa mencari jalan keluarnya. Hmmm semua ini pasti tidak begitu saja. semua pasti ada niatan terselubung. Baiklah aku ikuti semua permainan hingga selesai. "
" Pagi pagi sudah hujan begini membuat aku sebenarnya malas untuk masuk kuliah . Hmmm tak terasa sudah sebulan lebih aku kuliah di sana. Dan itu sangat membosankan."
" Tapi aku harus datang. Aku selalu saja mengkuatirkan dia."
Dengan sepeda ontelnya, dan jas hujan yang dia kenakan pemuda tampan dan sederhana itu pun berangkat ke kampus tercintanya.
Tiba di pintu gerbang, dia melihat sebuah mobil datang dan berhenti tepat di sebelahnya.
" Selamat pagi. " ucap seorang gadis yang baru turun dari mobil itu tapi belum juga sang pemuda menjawab gadis itu pun sudah pergi meninggalkan dirinya.
" Selamat pagi princess." ucap lirih sang pemuda sambil menatap lekat punggung sang gadis yang semakin menjauh.
" Mungkin ini adalah yang terbaik bagi kita. Terima kasih untuk semuanya. " sambung lirih sang pemuda.
Saat masuk ke koridor kampus di salah satu tikungan kecil kampus itu, Xyan pemuda tampan sederhana itu mendengar sebuah bisik bisik yang merupakan rencana kejahatan dari beberapa anak buah si raja kampus.
Xyan langsung terdiam dan waspada. Dia tiba-tiba meninggalkan diam diam sebelum kehadiran dirinya di ketahui.
...****************...
Siang itu tidak terlalu banyak mahasiswa yang kuliah karena hari itu adalah hari pendek, banyak dosen yang biasa tidak hadir hati itu.
Zelene dengan langkah gontai meninggalkan ruangan kelas kuliahnya menuju ke sebuah toilet di ujung lorong tersebut.
Saat dia keluar, Zelene tiba tiba di hadang oleh beberapa anak buah Valdish.
" Hai cantik. baru pulang nih?"
" Siapa kalian. Jangan halangi jalan aku."
" Hah cantik cantik tapi galak juga nih cewek. Wah boss pasti tambah greget nih sama nih cewek."
" Jangan halangi jalan aku. Minggir!"
Zelene pun mengambil langkah untuk menjauh. Beberapa pemuda itu akhirnya membiarkan Zelene lewat pas di semua jalan yang zona aman CCTV, salah satu pemuda memberikan kode pada ketiga temannya.
Dengan sigap tiga pemuda itu langsung mengeluarkan saputangan yang sudah di beri obat bius dan Zelene pun di bekap dari belakang dengan dua tangannya yang di pegang kiri kanan.
Zelene yang menyadari bahaya itu berontak, tapi efek obat bius itu sangat kuat. Dan Zelene pun pingsan.
Zelene yang pingsan di bawa ke sebuah gudang kosong di bangunan kampus yang sudah lama Tidak digunakan karena perlu di renovasi.
Di sana sudah duduk dengan tenang Valdish yang menyeringai senang dengan smirk iblisnya melihat sang mangsa barunya di tangkap dan di dapatkan.
" Dia memang sangat cantik boss."
" Hahahaha adikku memang tidak mengecewakan aku. Kali ini lebih bagus dari sebelumnya Hahaha."
" Hari ini kita pesta bukan boss?"
" Kalian tunggu aku selesai. Jangan pernah menyela aku jika tidak ingin nyawa kalian lepas dari raga kalian. "
Valdish mulai mengikat kedua tangan dan kaki Zelene, Valdish sama sekali tidak pernah tahu jika Zelene adalah Adik dari sang musuh bebuyutan dia selama ini. Rival abadi selama dia di kampus itu.
Zelene yang baru sadar tiba tiba terkejut saat menyadari tangan dan kakinya terikat.
" Aah. lepas lepaskan ikatan ini. Siapa kalian sebenarnya hah kenapa dari tadi ganggu aku. Dan semua ini adalah tingkah licik dan pecundang kalian hah!!!" teriak Zelene.
" Wow wow wow kucing ku manis sekali dan buat aku semakin gairah saja lihat ketusnya mulutmu. "
" Siapa kamu!"
" Oke aku kenalkan dulu secara resmi. Aku si raja kampus. Kau pasti tahu siapa itu raja kampus!"
" Hah bedebah itu. Ada apa kau ikat aku!" bentak Zelene.
" Kau di ospek pertama sudah membuat adikku sangat membencimu. Semua orang di kampus ini yang buat adikku marah dan celaka pasti akan kami tandai. Begitu juga sebaliknya. Jadi karena ulah kamu itu kau harus menerima hukuman dari kami. Sang penguasa kampus ini. "
" Cih sombong sekali. " Zelene meludahi wajah Valdish.
Plak plak plak ... tamparan keras berulang kali pun Zelene terima, akibat dia yang sudah lancang meludahi wajah Valdish.
" Aoww... Sial. Lepaskan aku pengecut. Jika kau berani lepaskan aku. Jangan kau pakai cara pengecut seperti ini." bentak Zelene.
" Heh jalang kau semakin berani pada kami hah!!!" valdish pun langsung menghampiri Zelene.
Zelene yang didudukkan di sudut ruangan dengan tangan dan kaki yang terikat itu tidak lagi bisa bergerak saat Valdish datang dan mengunci tubuhnya di sudut ruangan. Zelene pun sudah mentok ke dinding gedung itu.
" Kau kau jangan dekati aku.jangan dekati aku pergi pergi pergi!!!" bentak Zelene Muali ketakutan saat dia sudah tidak ada lagi ruang untuk bergerak.
Valdish mulai menciumi wajah Zelene dan mulai menciumi bibir merah Zelene. Zelene semakin marah dan dia gigit bibir Valdish hingga berdarah.
Plak plak plak... Tamparan yang sangat keras kembali di terima Zelene.
" Jalang kurang ajar berani kau membuat bibir ku berdarah kau mau main kasar hah baik aku akan ladeni kamu . Mari kita main kasar." teriak Valdish.
Valdish yang sudah naik pitam mulai membuka paksa pakaian Zelene. Hampir semua pakaian Zelene terbuka.
Saat Valdish akan melancarkan aksi bejadnya tanpa di duga seseorang masuk menerobos pintu itu dan langsung memukul keras anak buah Valdish dan wajah Valdish.
Dengan gesit dan tanpa bicara pemuda bermasker hitam itu membuat semua orang disana babak belur. Valdish yang merasa kesenangan dia terganggu semakin marah dan memukul balik pemuda bermasker itu.
Perkelahian pun terjadi dengan sangat sengit. Sungguh pemuda itu tidak tanggung tanggung memukul balik serangan dan tendangan Valdish. Membuat Valdish pun akhirnya tersungkur dan muntah darah. Saat dadanya ditendang keras oleh pemuda bermasker itu.
Akhirnya Valdish mengeluarkan pisau lipatnya dan mulai menyerang balik pemuda bermasker itu dengan senjatanya.
Dengan indah sang pemuda menangkis dan berkelit. Membuat pisau lipat Valdish akhirnya mengenai kakinya sendiri.
Melihat Valdish yang sudah kesakitan dan anak buahnya yang sudah pingsan karena pukulan pukulan kerasnya itu, pemuda bermasker tersebut akhirnya menolong Zelene. Dia bopong tubuh Zelene yang sudah dia berikan jaketnya untuk menutupi tubuh Zelene yang sudah terbuka sana sini. Pemuda itu berlari dan mengendap endap menghindari area CCTV yang ada . Dia terus berlari.
Zelene hanya bisa terisak menangis di bahu sang pemuda.
Pemuda bermasker itu tiba di sebuah penginapan yang sederhana seperti homestay di dekat kampus itu. Dan membuka salah satu pintunya. membawa masuk Zelene yang sudah mulai tenang.
Setelah di dudukkan Zelene di ranjang dalam kamar itu. Pemuda itu pun langsung memeluk Zelene.
" Kau tidak apa apa? Jangan menangis lagi . Kau aman di sini. Princess. Kau tidur ya. Istirahat di sini. Jika ada apa apa , kau bisa pakai telpon itu pencet nomor satu maka akan ada pelayan homestay ini datang membawa keperluan kamu. cup jangan menangis lagi princess. "
" Aku ... Aku kotor... Aku aku sudah tidak bersih lagi dia ... Dia huaaaa dia sudah mencium dan melihat tubuh ku... Huaaaaaa... Bajingan akan aku bunuh mereka." Isak tangis Zelene di bahu sang pemuda.
"sssssttt... Cup jangan menangis lagi. Kau aman sekarang. Hati hatilah di kampus jangan sampai kau sendiri lagi bila Kemana mana. "
" Siapapun kamu aku ucapkan terima kasih. Aku akan balas kamu nanti. Kamu sudah selamatkan aku dan harga diriku. Tapi ... Tapi Kau juga sudah lihat tubuh ku. Apakah kau mau bertanggung jawab padaku???" tanya Zelene tegas.
" Baiklah baiklah aku akan bertanggung jawab nanti. Sekarang kamu tidur dulu oke?" di kecupnya kening Zelene untuk memberikan ketenangan di hati sang gadis cantik yang baru saja trauma itu.
Zelene pun memeluk erat tubuh pemuda bermasker itu. " Terima kasih jangan kau sebar berita ini."
" Aku akan simpan semua ini. Jika ada yang tahu pasti bukan dari aku. Tapi saran aku hati hatilah mulai sekarang. Oke!"
Pemuda itu pun akhirnya pergi meninggalkan Zelene yang sudah mulai tertidur. Efek bius itu belum sepenuhnya hilang sehingga kepala Zelene pening dan tertidur kembali.
" Syukurlah dia sudah tidur. Maafkan aku yang datang terlambat princess. Dan untuk janjiku... Aku tidak bisa pastikan... Jika kita memang berjodoh,kelak saat aku sudah berhasil dan menyelesaikan misiku, mungkin aku akan mencari kamu jika belum terlambat. See you again my princess...!"
Pemuda bermasker itu pun pergi.
Tak lama ponsel miliknya berdering.
" Halo."
" Sayang kamu dimana? Kenapa tadi tidak ke kampus ya?"
" Oh aku tidak ada kuliah hari ini dan aku bekerja. "
" Jadi tukang parkir lagi?"
" Ya begitulah. Kau tahu aku harus cari uang untuk bayar sewa kost aku!"
" Aduh kau ini asal kau selalu ada di sisiku , maka aku akan cukupi semua kebutuhan kamu. Sekarang kau siap siap aku jemput kamu!!!"
" Aduh Tidak usah. sudah malam aku tidak akan susahkan kamu."
" Jangan banyak bantah kau lupa kau harus ikuti semua perintah aku jika kau ingin dia selamat. Hanya aku yang bisa cegah kakak aku bertindak lebih dari yang bisa dia lakukan."
" baiklah baiklah ratu lakukan yang kau suka."
Pemuda bermasker tadi langsung menuju tempat kerja dia.
Tak lama sebuah mobil berwarna kuning terang datang dan berhenti di dekat dia.
" Xyan sayang kau buat aku kuatir. Aku tidak mau kau bekerja seperti ini lagi. Aku malu kalo kamu disini jadi tukang parkir. Kalo ada teman teman aku yang tahu mau aku taruh dimana wajahku yang cantik ini hah?"
" Apa yang kau mau?"
" Ikut aku. Temani aku jaga kakak aku yang cidera tadi sore."
" Hmmm baiklah."
Xyan pun ikuti Vara yang sudah menempel seperti cicak centil di lengan dan tangannya itu membuat Xyan jadi gatal gatal rasanya karena risih diperlakukan Vara seperti itu.
" Hmm lama lama aku sungguh Tidak tahan, aku harus cari cara lepas dari si kuntilanak centil satu ini!!!"
Bagaimanakah kelanjutan hubungan XYan dan Vara? Dan bagaimana keadaan Zelene Setelah peristiwa itu?
Bersambung...