Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 4
Sudah satu Minggu sejak kepulangan Reno, pria itu nampak selalu sibuk setiap hari dan sejak hari itu Sarah dan Reno sama sekali tidak pernah berbicara satu sama lain. Meski Dara sudah pulang sejak lama, Sarah sama sekali tidak ingin berbicara dengan suaminya. Terlebih Dina selalu menjadi kompor yang memanas manasi Sarah.
"Apa yang kau lakukan, kau bertindak seperti itu." Damini memaki Sarah setelah mendengar apa yang dilakukan oleh anaknya, wanita itu malah bersikap dingin kepada Reno.
Damini hanya ingin Sarah bisa memiliki anak dengan Reno dan memperkuat posisinya di keluarga itu, sehingga mereka tidak di usir dan bisa mendapatkan uang bulanan yang jumlahnya tidak sedikit.
"Pernikahan ku dengan Reno sudah tidak bisa di pertahankan lagi." Sarah menjelaskan semuanya, dan kondisi rumah tangga mereka yang sudah tidak harmonis lagi. Dan bagi Sarah, itu adalah waktunya untuk mereka berdua berpisah.
Dengan cepat Damini menggelengkan kepalanya, "Jika kau bercerai dengan Reno, bagaimana dengan biaya pengobatan ayahmu? Kita tidak bisa menanggungnya, biaya pengobatan yang mencapai jutaan dari sehari." Jelas Damini dengan tatapan serius.
"Aku bisa mencari pekerjaan." Jelas Sarah dengan rasa percaya diri.
Damini tertawa mengejek dengan wajah kesal, "Kerja? Jika kau kerja pun gajinya hanya UMR, apa kau pikir dengan gaji UMR kau bisa menanggung semua biaya yang besar itu." Jelas Damini dengan tatapan tajam.
Damini langsung pergi meninggalkan Sarah yang hanya duduk dengan perasaan kesal dan marah, tapi Sarah tidak bisa berbuat banyak. Di mata orang-orang ia adalah wanita yang jahat karena telah menjebak Reno dan menikah dengan pria itu.
Sarah lalu bangkit dari tempat duduknya, dan segera pergi begitu saja. Damini terus menekannya tanpa memikirkan perasaannya saat ini.
Kini Sarah berada di rumah, ia melihat Reno yang baru saja dengan membawa beberapa paper bag.
"Aku membeli beberapa pakaian untuk mu, hari ini ada pesta keluarga. Dan paman ku baru kembali dari luar negeri." Reno memberikan paper bag itu kepada Sarah.
Sarah menghela nafas panjang, "Reno, ibu ku menginginkan kita untuk segera memiliki anak." Ucap Sarah yang merasa sangat pasrah, ia tahu jawaban apa yang akan di berikan suaminya untuk nya.
Reno terdiam sejenak saat mendengar hal itu, "Tanpa ku jawab pun, kau juga tahu apa jawaban nya." Jelas Reno dengan tatapan dingin.
"Aku tahu dulu aku salah... Tapi mau bagaimana pun, aku sekarang adalah istri mu." Jelas Sarah dengan nada tinggi, ia lelah terus di campakkan oleh Reno.
Reno terdiam sejenak, ia lalu berjalan ke arah Sarah dan menatap wanita itu dengan tatapan dingin.
"Jika kau tahu kau salah, sebaiknya kau diam dan jangan meminta hal yang tidak masuk akal." Jelas Reno dengan tatapan dingin.
Sarah terdiam sejenak, ia mengambil paper bag dan langsung pergi begitu saja. Ini sudah pembicaraan yang kesekian kalinya, dan hasilnya tetap sama Reno sama sekali tidak ingin memberikan kesempatan untuknya.
Di saat Sarah berjalan ke kamar, ia berhenti sejenak dan melirik ke arah Reno yang hanya duduk seraya fokus ke layar ponsel miliknya.
Sarah kembali berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Reno.
Hari sudah berganti malam, Sarah menatap dirinya di pantulan cermin. Gaun berwarna hitam dengan model duyung dan bagian dada yang terbuka, sehingga menampilkan jelas lekuk tubuhnya yang indah.
Sarah menggelung rambutnya dan menyisakan beberapa helai rambut, yang menambah kesan cantik. Wanita itu terus menatap dirinya yang terlihat sangat sempurna, tapi di mata Reno. Tubuhnya saat ini sama sekali tidak menarik untuk di sentuh.
Sarah mengambil tas berwarna cream dan langsung keluar dari dalam kamar, ia melihat Dina yang sudah tampil cantik dengan balutan gaun berwarna pink.
"Pinki." Gumam Sarah yang merasa gaun itu tidak cocok untuk Dina, terlebih gadis itu kini sudah bukan anak berusia belasan tahun.
Sarah berjalan mendekati Dina dan Arini, keduanya sedikit terkejut melihat tampilan Sarah yang elegan namun terlihat sangat seksi.
"Wah.. Wah.. Kakak ipar, kau berniat untuk menggoda siapa?" Ejek Dina dengan tatapan mencemooh.
Sarah tersenyum halus, "Apa aku terlihat seperti akan menggoda seseorang?" Tanya Sarah dengan tatapan terkejut.
"Iya.." Jawab Dina dengan senyuman di wajahnya.
"Wah.. Wah.. Mau bagaimana lagi, aku memang sangat cantik dan tubuh ku sangat ideal. Wajar jika kau berpikiran seperti itu, tapi kau tenang saja. Aku wanita yang sudah menikah, dan pria-pria yang tergoda oleh ku. Akan ku arah kan kepada mu, aku kasihan melihat adik ipar ku yang belum menemukan pasangan." Jelas Sarah dengan tatapan yang sendu.
Dina merasa terhina saat mendengar hal itu, tapi ia memilih untuk bungkam dan langsung pergi. Arini menatap menantunya dengan tatapan tajam, "Sebaiknya kau jaga tingkah laku mu itu, jangan membuat keluarga ini malu." Jelas Arini sebelum wanita itu pergi meninggalkan Sarah.
😠😠😠
hehehe