Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21. BMS
setelah sampai di mansion utama, Barra masuk duluan disusul Bima dan Bastian.
"oh cucuku sudah datang" oma berjalan mendekati barra dan memeluknya.
"oma cucu mu yang lain juga datang, Kenapa tidak memelukku" ucap Bima yang akan ikut memeluk Oma. Oma segera menoyor kepala Bima.
"cucu apa yang tidak pulang-pulang, kau betah sekali di Amerika" oma membawa mereka berdua duduk di sofa sedangkan Bastian mengekor di belakang.
mendengar ucapan Oma, Bima hanya cengengesan sambil garuk-garuk kepala.
"ada apa kalian ke sini?, pasti ada sesuatu?"ucap Oma yang tahu pikiran cucunya, Kalau ada perlu baru datang berkunjung.
"di mana mommy?" tanya Barra, tak lama Lilyana pun turun menemui mereka setelah diberitahu pelayan di sana.
"Barra" Lilyana mendekati Barra dan memeluknya, saat Bima akan berdiri dan ingin ikut memeluk, tiba-tiba kerah bajunya ditarik seseorang.
"Kau mau apa, hah" Aldric menatap tajam Bima .
"eh, om Aldric" Bima malah memeluk Aldric .membuat semua orang disana tertawa .
"ada apa nak?" tanya Lilyana pada mereka, dia tahu kalau ada Bima pasti ada sesuatu yang penting.
Bima dan Barra saling pandang. mereka tidak ada yang membuka suara.
"Ayo kita ke ruangan kerja Daddy" Lilyana membawa mereka ke ruang kerja Aldric .
kini mereka berempat plus Bastian duduk di sofa ruang kerja .
"Tante pasti tahu kan maksud kedatangan ku kesini" ucap Bima langsung.
"kalau kau ingin membicarakan tentang organisasi itu, jawaban nya tetap tidak, tante tidak mau kejadian dulu terulang lagi, tante tidak mau kehilangan orang-orang terdekat" ucap Lilyana yang terlihat sedih mengingat masa lalunya.
"bima mengerti itu Tante, tapi asal tante tahu di Amerika kelompok itu makin menjadi, Mereka banyak mengorbankan orang-orang yang tak berdosa di luar sana untuk dijadikan eksperimennya, banyak juga yang mati karena gagal, apa Tante juga tidak kasihan, kali ini saja tante dengarkan Bima, kelompok Bima yang ada di negara Amerika juga akan membantu kita" bima terus meyakinkan Lilyana agar mau menghidupkan kembali organisasinya yang dulu.
Lilyana memandang Mereka bergantian, Lilyana sebenarnya yakin dengan kemampuan mereka tapi ada rasa takut di dalam dirinya.
"nanti Tante pikirkan lagi" ucap Lilyana tak ingin langsung mengambil keputusan.
"jangan lama-lama ya tante cantik" ucap Bima menggoda Lilyana yang memang masih cantik di usianya yang sudah hampir separuh abad.
"ehemmm" suara seorang pria di balik pintu. dialah Aldric yang tak pernah rela istrinya berdekatan dengan laki-laki lain.
"mampus aku"ucap Bima menepuk jidat nya, karena ketahuan oleh banteng pencemburu.
...****************...
setelah perbincangan serius tadi kini baru pulang menuju mansion, iya tetap ingin pulang ke mansion walaupun Omanya melarang.
sedangkan Bima langsung pulang ke apartemennya.
saat pulang, mansion sudah terlihat sepi, para pelayan sudah kembali ke paviliun belakang hanya ada beberapa penjaga saja yang masih berjaga di depan pintu.
semua lampu juga sudah dimatikan, karena sekarang sudah hampir tengah malam. saat melewati dapur Barra melihat ada sebuah sinar yang berasal dari bawah meja dapur. Karena penasaran bara pun mendekatinya diam-diam, ternyata yang ia lihat adalah Kirana yang sedang memainkan ponsel.
"aduh, bagaimana ini kata pak Eko tekan ini nanti muncul tapi kenapa tidak muncul juga, apa pak Eko membohongiku, akan ku datangi lagi dia besok" ucap Kirana berbicara sendiri dengan ponselnya.
"apa yang kau lakukan " suara Barra mengejutkan Kirana dan tak sengaja melempar ponselnya, untung Barra cepat tanggap dan ponsel nya pun tak jadi jatuh.
"hah, untung saja" Kirana mengelus dadanya beruntung ponsel yang baru ia beli tidak jatuh.
"kau sedang apa di sini?" tanya Bara melihat Kirana yang duduk di lantai dekat meja dapur.
"emm... itu tuan, saya sedang belajar memainkan ponsel, tadi pak Eko sudah mengajariku tapi sepertinya yang diajarkan pak Eko salah" ucap Kirana.
Barra melihat ponsel Kirana yang ada di tangannya, iya tahu ponsel itu harganya sekitar 2-3 jutaan. pasti Kirana mencari yang murah padahal Barra tadi memberinya uang 5 juta.
"Eko tidak salah, tapi Kau yang bodoh" ucap Barra.
membuat Kirana garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"sini aku ajarkan" Barra duduk di kursi dekat meja dapur dengan Kirana yang berdiri di sampingnya.
"kau ingin belajar apa dari ponsel ini" tanya Barra .
"Bagaimana cara kita mengambil foto, kenapa dari tadi tidak ada yang tersimpan" Kirana sedikit membungkuk mendekati Barra.
"lihat ini" Barra memperlihatkan cara mengambil foto. tanpa sadar Kirana makin lama makin mendekati wajah barra. hingga barra bisa mencium aroma tubuh Kirana yang menenangkan dan sedikit manis. Barra jadi betah berdekatan dengan Kirana. tapi tiba-tiba sesuatu yang lama tertidur kini malah terbangun.
"Kiran, kau memakai parfum apa, wangi mu seperti perempuan." tanya Barra penasaran.
"parfum? saya tidak parfum tuan" ucap Kirana sambil menciumi tubuh nya.
"ya sudah, aku mau tidur dulu" Barra berlari menuju kamar nya.
"ada apa ini? kenapa si Joni bisa bangun padahal cuma mencium aroma tubuh Kiran, apa aku sudah tak waras, tak mungkin aku menjadi belok" Barra menuju kamar mandi, dan menuntaskan sesuatu yang lama terpendam.
selamat ya bastian naomi sudah jadi mantan perjaka dan perawan 😁