" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mobil kuning
Bara meringis melihat Aira menghabis semangkok bakso yang berkuah merah itu begitu juga dengan Vania .
" Kamu tidak papa kan ? " Bara mengelus kening Aira yang berkeringat " Minum dulu " Lanjut nya menyerahkan segelas air pada istri nya .
" Mau lagi " Ibu dan anak itu hanya bisa melongo mendengar ucapan Aira " Ra " Suara Bara tercetak di tenggorakan nya .
" Aku masih lapar kak " Rengek Aira manja .
" Bagaimana nanti lanjut lagi nak ,Ibu bukannya melarang tapi Ibu takut kamu sakit perut " Aira menggeleng cepat " Tidak Bu, Aira masih lapar " Keduanya saling menatap lalu mengaguk .
" Bibi tambah lagi " Aira memberikan mangkok bekas nya tadi untuk di sini kembali " Bibi yang keju 2 sama pedas ...."
" Yang keju sama yang biasa saja Bi " Aira langsung menatap Bara cemberut " Jangan protes kalau sakit gimana ? " Ujar Bara tegas .
" Tapi ..."
" Ya atau tidak sama sekali " Aira memanyunkan bibirnya kesal " Iya sudah " Jawabnya kesal .
" Maaf tuan berati yang keju sama yang biasa ? " Tanya pelayan pelan .
" Iya Bi " Jawab Bara .
" Kakak jahat " Bara hanya diam saja bersandar pada kursi nya sesekali dia memainkan rambut panjang Aira .
" Bunda ,Bumi mau bakso juga " Rengek Bumi menarik kursi yang di samping Bara begitu juga dengan Embun .
" Bibi buatkan lagi dua untuk anak² " Pintah Bara lembut .
" Baik tuan " Jawab Bibi menyerahkan bakso milik Aira .
" Bakso Bunda besar " Gumam Bumi menatap bakso milik Aira .
" Mas minta sama Bibi jangan minta punya Bunda " Jawabnya ,Bara menaikan alisnya sebelah " Kamu lagi tidak kesurupan kan Ra " Aira hanya diam saja fokusnya saat ini hanya menghabiskan bakso nya .
Selesai makan Aira kembali ke kamar langsung membersihkan diri lalu merebahkan dirinya di tempat tidur .
" Sayang ,kamu belum makan malam lo " Bara kembali memperingati Aira .
" Aku sudah kenyang " Jawabnya menarik selimut menutupi tubuh nya .
" Bangun " Bara menatap tajam Aira " Bangun atau aku seret ,lagian kamu kenapa sih Ra ,aneh banget " Ujar Bara heran .
" Aku ngantuk Mas " Rengek Aira cemberut.
" Kamu habis makan duduk dulu " Dengan malas Aira kembali bangun lalu bersandar di kepala tempat tidur.
" Aku ada buat salah Ra " Aira menatap Bara lalu menggeleng " Lalu ? " Aira menghela napas panjang " Duduk sini " Bara menuruti ucapan Aira duduk di samping wanita itu .
" Kangen Kaka " Rengek nya lalu duduk di pangkuan Bara menghadap ke arahnya sang suami.
" Aira " Bara yang tidak siap langsung melingkarkan salah satu tangan nya di pinggang Aira takut wanita itu jatuh .
Aira menyembunyikan wajahnya di leher Bara sedangkan kedua kakinya melingkar sempurna di pinggang sang suami .
" Ada yang ingin kamu beli ? " Tanya Bara ,biasanya Embun akan melakukan hal seperti ini jika menginginkan sesuatu jadi bisa saja Aira juga begitu cuma takut untuk mengatakan nya " Mau apa nanti aku belikan " Lanjut nya sambil mengelus punggung Aira naik turun .
" Aira ...Ra " Panggil Bara tapi tidak ada sahutan dari istri nya ,dengan pelan Bara memundurkan badannya .
Huh !!
" Tidur " Bara sampai kehilangan kata²nya " Secepat itu Ra " Lanjut nya menggeleng.
Bara memundurkan tubuhnya bersandar di kepala ranjang membiarkan istri nya tertidur dengan posisi itu nanti setelah mulai terlelap dia akan membaringkan Aira di tempat tidur .
" Kalau seperti ini aku seperti mengurus dua orang Embun " Gumam Bara menggeleng .
Pintu kamar terbuka pelan karena memang pintunya tidak tertutup rapat .
" Ssttt " Bara memberikan kode pada kedua anaknya untuk tidak bersuara .
Dengan patuh keduanya berjalan dengan berjinjit seperti seorang pencuri .
" Bunda sakit yah " Ujar Bumi sedikit berbisik .
" Tidak , Bunda hanya kelelahan " Jawab Bara mengelus kepala putranya .
" Main sama Ade di sana ya , takutnya nanti Bunda kebangun " Ujarnya lembut .
" Bunda kaya Embun " Ujar Embun cengengesan lalu mengikuti Bumi yang sudah duduk di karpet bulu dekat sofa.
💐
💐
💐
" Istri mu mana Bar ? " Tanya Radhi menatap putranya yang hanya turun bersama anak-anak nya .
" Tidur kekenyangan " Jawab Bara menarik kursi nya setelah mendudukkan kedua anaknya di kursi milik mereka .
" Iya sudah yang penting dia sudah makan " Ujar Radhi .
" Ayah tidak mau tanya dia makan apa ? " Radhi menatap Vania yang tertawa " Makan apa ? " Tanya Randi penasaran.
" Makan Bakso dua mangkok " Jawab Vania tertawa .
" Bakso " Beo si kembar .
" Masih ada Bu ? " Tanya Syafa cepat .
" Sudah habis,tadi Bibi buat nya cuma untuk Aira dan anak² " Ujar Vania lembut .
" Koh habis Bu ,kita juga kan suka bakso " Ujar Syifa cemberut.
" Sudah² nanti kan bisa beli " Ujar Radhi .
" Nanti kalau Aira pengen lagi nanti Ibu minta Bibi buat porsi banyak " Ujar Vania pelan .
" Iya Bu " Jawab keduanya.
" Mas mau makan apa ? Ade juga mau makan apa ? " Bara menatap kedua anak nya .
" Bumi mau udang crispy,telur dadar sama sayur " Bara mengaguk lalu menetap Embun " Sama kaya Mas " Bara menggelengkan kepalanya.
" Kenapa kamu selalu mengikuti mas mu ? " Tanya Bara namun hanya di Jawab senyuman oleh Embun .
Selesai makan mereka berkumpul sebentar sebelum akhirnya kembali ke kamar masing-masing.Bara mengantarkan kedua anaknya ke kamar mereka lalu menemani mereka istirahat.
" Good night sayang " Bara mencium kening Embun dan Bumi bergantian setelah itu kembali ke kamar .
" Kakak " Bara yang baru masuk langsung kaget lalu menatap ke arah tempat tidur di mana Aira sudah duduk di tengah² kasur .
" Sudah bangun " Aira mengaguk pelan " Buang air kecil " Jawabnya .
" Aku bersih² dulu " Aira hanya diam saja membiarkan suami nya masuk ke kamar mandi setelah itu berganti pakaian .
" Tidur lagi ya " Bara baru saja membaringkan tubuhnya tiba² saja Aira langsung menindihnya.
" Aira ,astaga anak ini "
" Kamu merasa aneh tidak sama dirimu sendiri "Sejak pagi tadi Bara di buat bingung dengan sikap istri nya .
" Iya " Jawabnya menyelesaikan wajahnya di dada sang suami .
" Aku kira kamu tidak sadar " Cibir Bara .
" Kakak " Rengek Aira .
" Hebm "
" Mau jalan² " Ujarnya mengakat kepalanya menatap Bara yang sudah melotot kan matanya kaget .
" Sekarang ? " Aira mengaguk polos " Iya sekarang " Jawabnya tersenyum memperlihatkan gigi putihnya.
" Koh aku merinding ya Ra " Bara memperlihatkan tangan nya " Kamu tidak papa kan Ra ? " Tanya Bara khawatir.
" Apa sih kak " Aira jadi kesal sendiri sejak tadi Bara selalu menanyakan hal yang sama padahal dia sendiri tidak papa " Iya sudah kalau tidak mau ,aku bisa sendiri " Lanjut nya sewot .
" Ok² kita jalan " Bara menahan tangan Aira yang akan turun dari tempat tidur " Pakai jaketnya " Titah nya menatap Aira .
" Iya " Aira langsung jalan ke ruangan ganti mengambil kagetnya lalu ke luar " Ini punya Kaka " Bara menerima jaket yang di berikan Aira lalu di pakai .
" Mau yang kuning " Bara menatap Aira mengerutkan keningnya " Kuning" Ulang Bara .
" Iya mau mobil kuning " Sekalipun bingung Bara tetap mengikuti keinginan wanita itu ,akan ribet urusan nya jika dia terus bertanya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...