Melihat pengkhianatan sang kekasih bersama dengan adiknya sendiri, membuat Sienna begitu terpukul. SIenna dikhianati oleh dua orang sekaligus, dan karena merasa begitu patah hati, Sienna memutuskan untuk pergi ke bar, bermaksud untuk melupakan rasa sakitnya. Tapi siapa sangka, datang ke club itu, justru mempertemukan Sienna dengan penguasa bisnis, Devano ALexanders, lelaki yang dingin dan misterius. Pertemuan itu membawa Sienna dan Devan pada malam panjang yang tidak pernah dilupakan oleh keduanya.
Pertemuan antara Sienna dan Devan, yang sama-sama memiliki sisi rapuh antara keduanya, membuat cerita ini menjadi penuh dramatis dan romantis. Pada akhirnya, pengkhianatan yang Sienna alami, mengantarkan Sienna menemukan cinta sejatinya, meskipun tidak mudah namun perjalanan cintanya wajib dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.prast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan kembali
Sienna akhirnya sampai di tempat acara, dirinya langsung disambut hangat oleh kedua orang tua Alvin.
"Sayang, akhirnya kamu sampai," ucap Anita dengan begitu ramah. Siena hanya bisa tersenyum canggung meski sebenarnya Sienna berusaha untuk bersikap normal.
"Ayo sayang, ikut Mama, biar Mama perkenalkan kepada teman-teman Mama yang lain," Anita membawa Sienna kepada teman-teman sosialitanya. Anita banyak mendapatkan pujian karena memiliki calon menantu yang masih muda dan cantik. Bukan hanya dari kalangan teman Anita, tapi Alvin juga mendapatkan pujian karena dinilai beruntung memiliki calon istri secantik Sienna.
Melihat begitu banyak pujian dan perhatian yang didapatkan oleh Sienna, membuat Felly semakin kesal, raut wajah murungnya tidak bisa lagi disembunyikan, dan hal itu juga disadari oleh Mayra.
"Jangan perlihatkan raut wajah murung kamu itu, Felly. Atau, malam ini kamu benar-benar akan mendapatkan amukan dari papa kamu," bisik Mayra mengancam Felly.
Felly hanya terdiam, dirinya mencoba untuk menetralkan perasaannya. "Sial, bagaimana bisa dia masih bisa tersenyum dan menyapa semua orang setelah apa yang sudah dirinya lihat waktu itu," batin Felly seraya menatap ke arah Sienna dengan kesal.
"Mama Anita, Sienna permisi duduk di tempat lain, boleh?" tanya Sienna meminta izin.
"Tentu sayang, nikmati pesta malam ini," ucap Anita.
Sienna merasa muak melihat sekumpulan orang yang terus saja memuji dirinya dan juga ALvin. Mereka semua menganggap bahwa Sienna adalah wanita paling beruntung karena akan menyandang status nyonya Abraham.
Dalam diam, Sienna menatap ke arah Alvin, lelaki yang akan menjadi pendamping hidupnya, meski Sienna sendiri tidak yakin. Sienna seolah tidak lagi mengenal sosok Alvin yang dulu. Alvin sahabat kecil Sienna, yang selalu ada disaat Sienna sedang rapuh. Sienna berpikir, Alvin akan bisa menjadi sandarannya, dan menjadi rumah bagi Sienna. Nyatanya, Alvin justru memberikan luka yang begitu dalam untuk Sienna. Sienna memejamkan matanya, tiba-tiba saja, suara bisik-bisik wanita mulai terdengar, membuat kedamaian Sienna sedikit terganggu.
"Bukankah, itu Devano Alexander?"
"Iya, apakah kita tidak salah lihat?"
"Benar itu Devano, untuk apa Devano di sini?"
Semua wanita bertanya tentang kehadiran sosok lelaki yang begitu tampan, Devano. Kali ini, kehadiran Devano sudah cukup mencuri perhatian semua wanita, terkecuali Sienna.
Disaat semua wanita menujukan pandangannya untuk Devan, berbeda dengan lelaki itu, mata elangnya mencoba mencari objek yang menarik. Devano menyunggingkan senyuman tipis, kala manik matanya tidak sengaja melihat keberadaan Sienna yang tengah duduk termenung sendirian.
"Sepertinya takdir memang sengaja mempertemukan aku dengan gadis manis itu," gumam Devano. Devano sebenarnya ingin segera menghampiri Sienna, tapi langkahnya terhenti karena kedatangan Pratama Abraham, ayah dari Alvin selaku pemilik acara malam ini.
"Selamat datang Tuan Devano, suatu kehormatan karena anda berkenan hadir dalam acara saya," ucap Pratama dengan ramah.
"Terimakasih juga atas udangannya," ucap Devan dengan singkat. Selanjutya Devan masih harus menemui beberapa rekan sesama pebisnis. Karena terlalu lama dan banyaknya orang yang mengobrol dengan Devan, sampai-sampai Devan sudah tidak lagi menemukan keberadaan Sienna.
"Sial, aku kehilangan jejaknya," gumam Devan. Saat Devan tengah mencoba untuk mencari keberadaan Sienna, langkahnya terhenti karena suara podium, ternyata acara akan segera dimulai.
"Kenapa wanita itu ada di sana?" akhirnya Devan menemukan keberadaan Sienna, namun anehnya Sienna berdiri di samping seorang pria, hal itu membuat Devan menjadi penasaran.
Acara sambutan dari kepala keluarga Abraham dimulai, namun Devan sama sekali tidak tertarik bahkan terkesan membosankan. Sampai akhirnya Tama Abraham memberikan tentang pengumuman rencana pernikahan putra tunggalnya, Alvino Narendra Abraham.
"Saya akan memperkenalkan, calon menantu saya, Sienna Daguise, putri sulung dari Tuan Jasson Daguise dan ny.Mayra," Pratama memperkenalkan kepadan semua tamu yang hadir, soal siapa Sienna dan keluarganya. Sienna juga memberikan sambutan beberapa kata. Bahkan, di acara itu, Pratama juga mengumumkan tentang rencana pernikahan Sienna dan Alvin yang akan dilangsungkan 2 bulan lagi. Semua tamu undangan bertepuk tangan, kecuali Felly dan Devan tentunya.
"Sialan, kau bisa-bisanya tersenyum begitu saja, padahal kau sudah tahu Sienna, bagaimana hubungan ku dan Alvin," gumam Felly.
"Jadi, Sienna namanya," batin Devan, "dan mereka akan menikah?" Devan manarik senyum tipis.
"Tapi, kenapa raut wajahnya begitu? Ini menarik," gumam Devan, setelah itu dia pun mengetik beberapa pesan kepada seseorang.
Acara malam itu terus berjalan, Sienna benar-benar merasa bosan, dirinya ingin segera pergi dari sana. Sampai akhirnya, Sienna mendapatkan sebuah ide.
"Alvin, aku rasa aku tidak enak badan, bolehkah aku pulang?" tanya Sienna, dirinya sengaja terlihat begitu lemah di depan Alvin.
"Sayang, kamu sakit? Kalau begitu aku antarkan kamu ke rumah sakit," ucap Alvin nampak khawatir. Sekarang ini, SIenna tidak bisa membedakan apakah Alvin benar-benar perduli padanya atau tidak.
"Ti-tidak, aku hanya perlu pulang dan istirahat, kamu tetaplah di sini, karena aku merasa tidak enak harus pulang lebih dulu, tolong sampaikan maaf ku pada mama dan papa," ucap SIenna. Akhirnya, Sienna benar-benar bisa pulang sendiri, setalah tadi dirinya membohongi Alvin bahwa Sienna pulang dengan diantar sopir.
Sienna memilih pergi ke suatu tempat, taman. Di dekat hotel ada taman yang cukup sunyi, itu jauh lebih baik dari pada SIenna harus terus berada di pesta itu dan bersandiwara di depan banyak orang. Karena semua itu, benar-benar menguras tenaga Sienna.
Sienna, masih terus merenungi semua keputusannya, Sienna sendiri ingin segera lepas dari perjodohannya dengan Alvin, tapi Sienna sendiri tidak berani untuk melakukannya.
"Kalau aku mengakhiri hubungan ku dengan Alvin, papa tidak akan suka, bahkan bisa saja papa membunuhku, hukuman ringannya adalah, aku akan diusir dari rumah," gumam Sienna dengan nada sendu.
"Lalu, aku harus kemana? Aku tidak punya tempat lain untuk berteduh," isakan Sienna terdengar pilu.
"Bukankah tidak baik, seorang wanita duduk di tempat seperti ini, sendirian?" Sienna yang tengah menundukkan wajahnya pun terkejut, dengan takut SIenna memberanikan dirinya untuk mendongakkan wajahnya.
"Siapa kau?" tanya Sienna, entah kenapa wajah lelaki di hadapannya terasa tidak asing.
"Devano Alexanders," Devano mengulurkan tanganya dan memperkenalkan diri.
Dengan ragu, Sienna mengulurkan tangannya. "Sienna."
"Saya sudah tahu," jawab Devan, membuat Sienna menautkan alisnya.
"Aku adalah salah satu tamu undangan calon mertuamu," jelas Devan, dan Sienna pun menganggukkan kepalanya.
"Kenapa calon menantu keluarga Abraham justru berada di sini? Bukankah seharusnya, kau sedang menikmati pesta mu itu?" tanya Devan, yang sebenarnya pertanyaan itu lebih mengarah kepada sindiran. Jelas sekali, selama pesta itu Sienna tidak nyaman dan tidak menikmatinya.
"Bukan urusan mu," jawab Sienna kesal. Sienna merasa kesal dengan Devan, karena baru pertemuan pertama, Devan sudah bertanya cukup privasi kepada Sienna.
Mendapatkan jawaban kesal dari Sienna, Devano justru tertawa. "Kau benar-benar manis," ucap Devan secara terang-terangan.
"Lakii-laki gila," ucap Sienna, dirinya memilih pergi karena merasa aneh dengan sikap Devan.
"Kenapa kau masih mau menjadi calon menantu keluarga Abraham? Bukankah, kau sudah tahu soal perselingkuhan Alvin dengan adik mu itu?" ucap Devan, membuat langkah Sienna terhenti.
Sienna menoleh, dan menatap Devan dengan tajam. "Siapa kau? Dan sejauh apa kau tentang aku?" tanya Sienna curiga.
ngehaluin perjalanan kisah cinta bang devan dan sienna yg penuh drama,seru,lucu,konyol,bikin emosi paket komplit intriknya 😘😘😘
cemburunya bang devan bikin gemesh athi thorrr 😅😅😅
gemesh pengen q tenggelamin ke laut thorrr🤪😂😂😂
bang devan masih waras dan gak nyakitin sienna dgn olah raga ranjang 😍😍😍
jangan khawatir ya bang karena sienna jodoh masa depanmu 😘😘😘
bang devan jgn di apa"in ya sienna 😅😅😅
mampir absen donk😉😍
boleh donk ikut ngehaluin kisah cinta sienna 🥰🥰
Devano galau 🤭🤭🤭🤭🤭