Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Masa Lalu Suamiku
Menghadapi Bu Teri yang bermuka dua saja sudah membuat Mawar selalu menghela nafas kini hadir seorang wanita yang Mawar rasa bukan hanya sekedar berkunjung tapi memiliki niat tak baik dalam rumah tangganya bersama Ikhsan.
" kamu mau sama apa mas ?" tanya Mawar yang memang selalu menyiapkan nasi beserta lauk untuk Ikhsan suaminya.
" Sesil yang akan mengambilkan makanan untuk Ikhsan siang ini, kan Sesil lebih dekat duduknya dengan Ikhsan " ucap Bu Teri tanpa memperdulikan perasaan Mawar sedangkan Ikhsan yang notabene seorang anak penurut memilih diam dan membiarkan ibunya memutuskan segala hal dalam hidupnya.
Melihat Ikhsan tak membantah ibunya membuat Mawar hanya bisa menghela nafas meredam rasa kecewa yang semakin hari semakin menggunung.
Hingga selesai makan siang sikap yang Sesil tunjukan seolah dirinya lah istri dari Ikhsan meski Ikhsan terlihat risih tapi Ikhsan tak menolak apa yang Sesil lakukan pada dirinya yang bahkan di lakukan di hadapannya istrinya sendiri.
" Ikhsan kembali ke kantor " ucap Ikhsan yang memang terbiasa makan siang di rumah baru setelah itu kembali ke kantor yang memang tak begitu jauh dari rumahnya.
" mas bisa kita bicara sebentar " ucap Mawar yang ingin menanyakan satu hal.
" nanti saja ya setelah mas pulang kerja "
" mas sudah sangat terlambat " ucap Ikhsan.
" hanya sebentar Mawar janji " ucap Mawar yang tak bisa menunggu lebih lama lagi.
" apa kamu tak mengerti jika Ikhsan berkata nanti ?" tanya Bu Teri mencoba menghentikan Mawar.
" San, aku ikut dengan mu ya " ucap Sesil yang yakin ikhsan tak mungkin menolak dirinya.
" ikutlah, Ikhsan tak mungkin menolak mu" ucap Bu Teri yang membuat Mawar semakin merasa curiga siapa sebenarnya sosok Sesil ini.
Ikhsan yang tak mengatakan apapun membuat Mawar kembali kecewa tapi ada hal yang lebih membuatnya penasaran kenapa sikap ibu mertuanya begitu baik pada Sesil.
" Ikhsan berangkat ya Bu " pamit Ikhsan pada ibunya sedangkan Mawar memilih pergi menuju dapur demi menutupi rasa kecewanya hari ini yang terasa begitu bertubi tubi.
Bu Teri hanya melihat sekilas ke arah Mawar tapi tatapan sinis bercampur puas membuat senyum itu terlihat menyeramkan.
" sebenarnya siapa Sesil Bu ?" tanya Mawar memberanikan diri bertanya pada Bu Teri.
" apa kamu yakin ingin tau siapa Sesil ?" tanya Bu Teri yang kini sudah duduk di ruang keluarga dengan gaya angkuhnya, Mawar hanya mengangguk karena mawar tak ingin karena rasa penasaran nya membuatnya malah berpikir yang tidak tidak.
" dia mantan Ikhsan " ucap Bu Teri.
" mantan pacar ?" tanya ulang Mawar memastikan jika yang iya dengan tidak lah salah.
" ya, dia mantan pacar "
" oh salah salah bukan mantan pacar tapi masih menjadi pacar Ikhsan karena seingat ibu diantara Ikhsan dan Sesil tak pernah ada kata putus " ucap Bu Teri seolah apa yang iya ucapkan bukan lah sesuatu yang salah.
" maksud ibu apa ?"
" mas Ikhsan sudah menikah dengan Mawar jadi bagaimana bisa mas Ikhsan masih menjadi kekasih wanita lain ?" tanya Mawar yang tak ingin termakan hasutan yang belum tentu seperti yang Ikhsan pikirkan.
" karena memang tak pernah ada kata putus yang terucap dari mulut keduanya " ucap Bu Teri.
" dan jika kamu masih ingin menjadi istri Ikhsan dan bisa tinggal disini lebih baik kamu terima jika Ikhsan dan Sesil akan sering menghabiskan waktu bersama mulai saat ini " ucap Bu Teri.
" Bu... Bagaimana bisa ibu berkata seperti itu ?" tanya Mawar yang sudah tak bisa lagi menutupi rasa kecewanya pada sikap ibu mertuanya kali ini.
" apa ibu pernah berpikir jika ibu ada di posisi Mawar saat ini, apa ibu akan terima jika suami yang ibu nikahi dan ibu cintai menjalin kedekatan dengan wanita dari masa lalunya ?" tanya Mawar yang malah membuat Bu Teri marah dengan sikap lancang Mawar kali ini.
" apa ibu akan terima jika ayah dekat dengan wanita lain ?" tanya Mawar yang hanya ingin Bu Teri memikirkan perasaan nya sekali saja.
" diam kamu !!"
" jangan pernah bandingkan saya dengan kamu karena kita berdua berbeda "
" saya bisa mengendalikan suami dan anak saya tapi kamu !!" tunjuk Bu Teri tepat di wajah mawar.
" kamu tak akan pernah bisa mengendalikan anak saya, ingat itu " ucap Bu Teri yang kini sudah bangkit dari duduknya.
" dan satu lagi jika Sesil bersedia menjadi istri Ikhsan kamu tak boleh melarang Ikhsan, ingat itu " ucap Bu Teri yang kini membuat kemarahan yang selama ini Mawar pendam akhirnya meledak tak terkendali.
" tidak... !!"
" Mawar tak akan pernah mengijinkan mas Ikhsan menikah lagi dan Mawar juga yakin jika mas Ikhsan sudah tak memiliki perasaan apapun lagi untuk wanita itu !!" teriak Mawar penuh amarah.
" lancang kamu !!"
" kamu lupa dengan siapa kamu berbicara ?" tanya Bu Teri sambil menjambak rambut Mawar yang tentu saja berhasil membuat Mawar meringis kesakitan di buatnya.
" Mawar ingat dan Mawar tau siapa wanita di hadapan Mawar saat ini " ucap Mawar sambil meringis kesakitan sedangkan tangan kanannya mencoba menahan tarikan Bu Teri pada rambutnya.
" jika kamu tau harusnya kamu bisa menjaga ucapan mu " ucap Bu Teri sambil menghempaskan kepala mawar begitu kencang.
" harusnya bukan hanya Mawar yang harus menjaga lisan dan pikirannya tapi juga ibu " ucap Mawar.
" kita memang sama sama perempuan tapi ibu ingin menjerumuskan Mawar demi membuat mas ikhsan kembali dengan wanita itu " ucap Mawar yang hanya ingin mempertahankan haknya sebagai seorang istri.
" baiklah, kita lihat nanti apa Ikhsan akan membela kamu atau seperti biasa Ikhsan akan setuju dengan apa yang ibu katakan " ucap Bu Teri yang sepertinya sudah memiliki cara untuk bisa meyakinkan Ikhsan agar setuju dengan apa yang iya katakan tanpa harus membantah.
" cepat bereskan sisa makan siang tadi dan jangan sampai dapur terlihat kotor " ucap Bu Teri memerintah tapi bukan seperti pada menantu tapi memerintah pada seorang pembantu.
Lain halnya dengan yang terjadi di dalam mobil sejak meninggalkan rumah Bu Teri, baik Ikhsan dan Sesil sama sama diam hingga akhirnya Sesil buka suara yang malah membuat Ikhsan tiba tiba saja menghentikan laju mobilnya.
" apa kamu tak merindukan ku ?" tanya Sesil sambil memegang lengan Ikhsan yang sedang fokus mengemudikan mobilnya.
Ckittt
Mobil yang tiba tiba saja di hentikan mendadak oleh Ikhsan membuat Sesil cukup terkejut tapi malah di jadikan kesempatan oleh Sesil agar Ikhsan kembali pada dirinya.
" auh... " ucap Sesil yang malah sengaja mencondongkan tubuhnya tepat di lengan Ikhsan yang tentu saja membuat pepaya Bangkok Sesil menempel sempurna di lengan Ikhsan.
" maaf " ucap Ikhsan sambil menarik lengannya sedangkan Sesil kembali membenarkan posisinya.
" aku menyesal tapi aku memiliki alasan kenapa aku tiba tiba menghilang tanpa kabar" ucap Sesil yang dengan sangat berani menggenggam tangan Ikhsan begitu kencang hingga Ikhsan tak bisa dengan mudah menarik tangannya dari genggaman Sesil.
" tapi apapun alasan yang akan kamu katakan tak akan merubah jika saat ini aku sudah menikah "
" pernikahan kamu hanya sebuah pelarian dari rasa frustasi yang kamu alami karena kamu tak bisa menemukan ku "
" tapi kini aku telah kembali dan aku yakin ibu juga akan setuju jika kita kembali bersama " ucap Sesil sambil menatap penuh cinta ke arah Ikhsan.
" kita kembali ?" tanya Sesil yang kini sudah menggenggam kedua tangan ikhsan.
✍️✍️✍️ apa Ikhsan akan menerima ajakan Sesil untuk kembali bersama ? Atau Ikhsan akan menolak Sesil dan tetap menjaga janji sucinya untuk Mawar ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘