NovelToon NovelToon
KUTUKAN SANG IBLIS

KUTUKAN SANG IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: S. M yanie

Kisah satu keluarga yang memiliki ilmu spiritual dan memiliki khodam pendamping dari bangsa Jin. Namun tanpa diduga itu juga terus berlanjut hingga ke anak cucu mereka.

Lalu apakah yang terjadi pada anak cucu mereka? Apakah bisa terlepas dari perjanjian dengan bangsa Jin?

Simak terus ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERBEBAS

Ustadz Rizal, berusaha lari menuju pintu keluar, namun Nyi Geni langsung menutupnya, sampai akhirnya Ustadz Rizal mencari jalan keluar.

Nyi Geni mengubah wujudnya menjadi wanita cantik lagi, bahkan dengan pakaian yng begitu terbuka, untuk menjerat Ustadz Rizal.

Ustadz Rizal memalingkan wajahnya, agar tidak tertipu daya akan kecantikan dan keanggunan dari wanita jelmaan siluman.

"Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Astaghfirullah, ya Allah tolong hamba, bantu hamba," Sekuat tenaga Ustadz Rizal menutup matanya, karena Nyi Geni semakin mendekat.

Tiba-tiba pintu terbuka, rupanya sang kakek berhasil menyelamatkan Ustadz Rizal, "Cepat lari kearah utara, sampai kamu menemukan lorong, disanalah sukma Aji di tahan, biar wanita ini saya yang menghadapi."

Ustadz Rizal langsung berlari sekuat tenaga, agar bisa segera menemukan sukma Aji, di lihatnya matahari akan mulai terbenam itu tandanya di alam manusia akan memasuki waktu senja.

"Sudah tidak banyak waktu lagi, aku harus segera menemukan anak itu, tapi kemana aku harus mencarinya?" Sambil berlari ke arah utara, Ustadz Rizal berfikir bagaimana caranya dia bisa membebaskan sukma Aji?

***

"Ampun.. Ampun.. tolong lepaskan saya, Ibu.. Ayah, hiks.. hiks, Aji takut." Aji menangis meraung-raung ketika ia dibawa oleh dua Jin untuk di jadikan sesembahan bagi para penguasa, karena Jazadnya yang belum mati berbahaya untuk kerajaan Jin.

Terlihat sekumpulan Buaya putih yang seperti kelaparan, dan seperti ingin memangsa manusia, Aji yang melihat di depanya penuh dengan hewan buas, seketika ketakutan karena ia akan di lemparkan untuk menjadi santapan para siluman.

Ketika tubuh Aji akan dilemparkan, Ustadz Rizal mencoba mengalihkan perhatian para siluman, "TUNGGU.. tolong jangan lakukan itu, dia hanyalah anak kecil yang tidak tau apa-apa."

Ustadz Rizal mencoba untuk mengulur waktu agar Aji bisa terlepas oleh para Jin, yang sepertinya lebih berbahaya dari sebelumnya, karena mereka memiliki tubuh manusia namun berkepala buaya.

"Siapa kamu, menganggu tugas kami? rupanya kamu juga manusia yang masih bernyawa, tapi kenapa kamu bisa datang kesini?" Dengan sinis para Jin menatap ke arah Ustadz Rizal.

"Aku hanya manusia biasa, serahkan anak itu, anak itu masih hidup di dunia!"

"Kami tidak akan menyerahkan anak ini, karena itu sama saja kami menentang perintah Raja kami." Mendengar ucapan itu, akhirnya Ustadz Rizal duduk bersilah, karena tidak ada cara lain selain ia berdzikir.

"Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir."

Artinya: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung."

Ustadz Rizal terus berdzikir, sampai akhirnya mereka melepaskan genggamannya dari Aji, karena mereka merasakan kesakitan ketika Ustadz Rizal berdzikir.

Aji langsung lari menuju Ustadz Rizal, akhirnya Ustadz Rizal memegang tangan Aji untuk lari dari para Jin, tidak sampai disitu mereka juga harus menghadapi segala rintangan-rintangan yang lain agar bisa keluar.

"Jangan pernah lepaskan tanganku, dimanapun kamu harus selalu memegangnya mengerti?" Ustadz Rizal memegang erat tangan Aji.

Mereka berdua terus berlari, sampai akhirnya di depan pintu keluar, mereka di hadapkan oleh kehadiran Ibu Aji, tidak pada dasarnya itu hanyalah sihir yang di buat oleh para Jin.

"Nak, ini Ibu Nak, sini sayang sama Ibu, dia yang bersamamu adalah orang jahat." Dengan tatapan sinis sesosok yang menyerupai Ibu menatap Ustadz Rizal.

"Jangan dengarkan, dia bukan Ibu kamu."

"Tapi dia Ibu, wajahnya seperti Ibu, lepaskan aku hanya ingin sama Ibu."

"Bukan, dia bukan Ibumu, dia Jin yang menyamar sebagai Ibumu," Ustadz Rizal berusaha menyakinkan Aji, bahwa itu bukanlah Ibunya.

Ustadz berusaha membuka pintu istana, namun begitu sulit karena pintu itu sudah dilapisi dengan sihir, Ustadz Rizal melihat keatas, matahari semakin gelap.

Di lihatnya Aji sudah memegang dadanya merasakan sesak, sama halnya dengan dirinya yang merasakan sesak luar biasa.

Para Jin sudah berkumpul di depanya, rasanya keputus asaan sudah membayangi mereka, para Jin dari segala jenis rupa, mencoba mendekat ke arah Ustadz Rizal dan Aji.

"Ya Allah aku pasrahkan segala sesuatunya kepadamu, Allohumma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alike tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoshomtu. Allohumma inni a’udzu bi ‘izzatika laa ilaha illa anta an tudhillani. Antal hayyu alladzi laa yamuut wal jinnu wal insu yamuutun.

Artinya: “Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu –tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau– dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Maha hidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati.” (HR. Muslim, no. 2717)

Tiba-tiba istana berguncang dengan dahsyatnya, puing-puing berjatuhan sampai menimpa para budak yang menjadi tumbal dan juga menimpa para Jin.

Ketika pintu berhasil terbuka, dan pintu sihir sudah tidak menghalangi, Ustadz Rizal memegang tangan Aji kembali untuk lari, namun ketika hendak ke luar, "Tunggu om."

Aji berlari kearah budak yang sudah sangat parah bentuk wajahnya namun masih bisa di kenali, entah mengapa Aji berlari kearah budak itu, "Jangan lari kesini, cepat pergi, jangan mendekat kesini, cepat LARIIII."

Mendengar ucapan itu, Aji berhenti dan menangis melihat budak itu tertimpa oleh puing-puing istana.

"Sa... Sampaikan kepada kakekmu, a..agar bisa memaafkan Ayahnya."

Aji langsung di tarik oleh Ustadz Rizal, dan ternyata sang kakek sudah berada disana, "Cepat sebelum pintu ini tertutup, CEPAT KESINI." Teriak sang kakek.

Aji menatap ke arah wanita yang menyerupai Ibunya, namun Ustadz langsung menutup mata Aji, agar tidak tertipu oleh Jin yang menyamar menjadi Ibunya.

Istana mulai runtuh, dan para Jin banyak yang tertimpa oleh reruntuhan istana, akhirnya mereka berhasil ke luar, dan ketika pintu akan tertutup kembali di lihatnya sekilas wajah Raja Jin yang begitu murka.

"Tunggu aku, Tunggu aku akan membalaskan dendamku, dan mengambil barang milikku, sampai kapanpun, aku akan mengejar anak itu, ARRRGGGHHH.. " Begitu murkanya Raja Jin, yang melihat para anak buahnya banyak yang tertimpa oleh reruntuhan bagunan istana, yang sudah porak poranda sampai ambruk.

"Sudah tidak banyak waktu, kita harus menyelam ke sungai ini kembali."

"Bagaimana mungkin, airnya begitu keruh dan kotor."

"Ini hanyalah tipu daya Jin, cepat, kalau tidak kalian akan mati disini."

Mendengar ucapan sang kakek, Ustadz Rizal tidak memiliki pilihan lagi, Ustadz Rizal langsung menggendong Aji, lalu mereka bertiga mejeburkan tubuhnya ke sungai yang keruh dan bau busuk itu.

Mereka bertiga berhasil selamat dari kejaran para siluman, dan berhasil naik ke permukaan, Ustadz Rizal dengan masih menggendong Aji, mencoba untuk naik kedaratan.

TAPI...

Nah loh tapi apa nih? jadi lolos gak sih?

***

Note

Ketika kalian merasakan keputusasaan akan kepahitan hidup, percayalah Allah selalu bersama kita, Allah tidak akan pernah meninggalkan hambanya, yang butuh pertolongannya, karena pertolongan Allah amat sangat dekat.

"Am hasibtum an tadkhulul-jannata wa lamma ya'tikum matsalulladzina khalau ming qablikum, massat-humul-ba'sa'u wadl-dlarra'u wa zulzilu hatta yaqular-rasulu walladzina amanu ma‘ahu mata nashrullah, ala inna nashrallahi qarib."

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

( Al-Baqarah ayat 214 )

1
🌟~Emp🌾
Novel keren, belajar agama sambil membaca 🙏
🌟~Emp🌾: Smoga sukses karya nya thor🤲
S. M yanie: Alhamdulillah semoga bermanfaat
total 2 replies
🌟~Emp🌾
aku udah subscribe novel bagus nya. plus dua iklan 1 🌹👏👏👏
kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ sekalian takut lupa baca lagi novel seru nya 🙏
🌟~Emp🌾: masama thor 🙏
S. M yanie: terimakasih kak
total 2 replies
🌟~Emp🌾
hebat kamu thor, kita belajar agama sambil membaca 👏👏👏👍
S. M yanie: Alhamdulilah,, semoga menikmati alurnya
total 1 replies
🌟~Emp🌾
nah tuh, kabur kan luuu/Grin/
🌟~Emp🌾
enak aja lu setan,, gue bacain ayat kursi lu /Scream/
🌟~Emp🌾
Wah,, keren novel nya thor /Angry/
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
semoga Broto menuruti perintah ayahnya agar membawa mereka pergi dan kalo perlu aji dan Rani di masukan ke pondok pesantren
S. M yanie: InsyaAllah kak... hhheeee
total 1 replies
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
bagaimana Danu sekarang menyesalpun tak berguna ibumu yg gk tau apa² sudah jadi korbannya
S. M yanie: itulah kak ,,, meskipun jin datang menawarkan kenikmatan kita jgn smpe mau, krn dibagian terpelosok indo msih ada yg memiliki perjanjian dg jin, contoh pesugihan yg jdi korban anaknya.
total 1 replies
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
ohh pantesan mereka yg terbunuh datang menampakkan diri pada aji
S. M yanie: yupss,, itulah yg namanya jin nasab kak.
total 1 replies
Annisa
Lumayan
S. M yanie: terimakasih ka
total 1 replies
Andine Clarisa
up thor
Andine Clarisa
up banyak 5 bab
Andine Clarisa
next thorr
Andine Clarisa
up thorr
Andine Clarisa
ceritanya menarik
Andine Clarisa
next up
Rasya Saputra
keren dan seruu
Rasya Saputra
next thor
Rasya Saputra
keren banget
Rasya Saputra
semakin seru alur ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!