Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Tersenyumlah sedikit
Embun mengulas senyum tipis. Tidak dapat ia pungkiri, Bu Jihan memang wanita yang sangat baik. Bukan hanya kepada keluarganya saja, tapi juga pada semua orang yang bekerja kepadanya.
Di tengah pembicaraan Embun dan Bu Jihan, terdengar suara motor mesin berhenti di depan rumah. Embun yang mengenali suara mesin motor tersebut segera keluar dari dalam rumah saat menebak siapakah yang datang berkunjung ke rumahnya saat ini.
"Kanya!" Embun tersenyum lebar menatap kedatangan teman baiknya.
Kanya yang baru saja turun dari atas motor ikut tersenyum. Kemudian ia melangkah dengan cepat ke arah Embun dan memeluknya erat.
"Selamat ya, nanti malam kau sudah sah diikat menjadi istri orang." Kata Kanya.
Embun tersenyum tipis. Walau ia tidak menginginkan pernikahan dengan David, namun semua orang nampak berbahagia dengan rencana pernikahannya itu.
"Terima kasih, Nya." Jawab Embun kemudian melepaskan pelukannya. "Oh ya, kenapa kau repot-repot datang ke sini?" Tanya Embun.
"Karena aku penasaran saja melihat wajah sahabatku menyambut acara lamarannya nanti malam. Jadi setelah pulang dari mengajar les tadi, aku berinisiatif datang ke sini."
"Kau ini..." Embun menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Kanya yang begitu bersemangat sejak kemarin karena acara lamarannya. Tidak ingin berlama-lama berada di luar rumah, Embun segera mengajak Kanya masuk ke dalam rumahnya dan melanjutkan pembicaraan mereka di dalam rumah.
**
Waktu sudah beranjak malam. Di kediaman Mom Meisya, semua orang nampak sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Bu Jihan. Danesh beserta keluarga kecilnya yang sudah datang pun menunggu keluarganya di ruang tengah rumah.
"Ayo kita berangkat. Semuanya sudah dimasukkan ke dalam mobil." Ajak Mom Meisya yang baru kembali dari depan rumah.
"Baik, Mom." Danesh segera beranjak dari posisi duduk dan menggendong Baby Daffa keluar dari dalam rumah.
David yang baru saja turun dari lantai atas pun segera keluar mengikuti keluarganya keluar dari dalam rumah.
"Wah, anak Mommy tampan sekali sih!" Mom Meisya dengan gemas mencium sebelah pipi putranya hingga menyisakan bekas lipstik di pipi David yang putih.
"Mommy..." David menghembuskan napas melihat sikap mommynya. Ia pun segera mengusap bekas lipstik tersebut menggunakan selembar tisu yang baru saja diberikan Calista.
Mommy Meisya tertawa tanpa dosa. Kemudian ia masuk ke dalam mobil diikuti anak-anak dan menantunya.
"Calista, kau sudah menghubungi Dad dan Mommymu belum jika kita sudah mau berangkat?" Tanya Mom Meisya pada Calista yang telah duduk di kursi depan mobil bersama Baby Daffa di pangkuannya.
"Sudah, Mom."
"Baiklah kalau begitu." Mom Meisya tersenyum. Ia jadi tidak sabar sampai di kediaman Embun dan melangsungkan acara lamaran untuk putra sulungnya.
Hingga beberapa saat telah berlalu, akhirnya mobil yang membawa rombongan Mom Meisya telah sampai di depan kediaman Embun yang nampak sudah ramai dengan kedatangan para tetangga yang turut diundang hadir di acara tersebut.
Beberapa orang di antara mereka segera menyambut kedatangan calon besan Bu Jihan dan mengambil alih beberapa kotak hantaran yang dibawa oleh Mom Meisya dan keluarganya.
"Terima kasih." Kata Mom Meisya sambil menyalimi satu persatu tetangga Bu Jihan yang menyambut kedatangannya dan keluarganya.
David yang kini menjadi pusat perhatian para tetangga pun nampak membalas sapaan para tetangga Embun dengan ekspresi datar yang tidak hilang dari wajah tampannya.
"Kak David, tolong tersenyumlah sedikit. Jangan sampai orang-orang jadi berpikir jika Kakak dipaksa untuk melamar Embun malam ini karena ekspresi tak mengenakkan Kakak itu." Bisik Danesh memperingati David.
***
Berikan giftnya dulu yuk sebelum lanjut. Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya SHy yang lainnya❤️
Terima kasyi❣️