NovelToon NovelToon
Love Delayed Mas Santri

Love Delayed Mas Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Pemain Terhebat / Romansa / Kontras Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

Sekuel Sincere Love My Husband.

"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.

"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.

Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.

Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.

Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka

..."Seseorang tidak akan bersikap dingin begitu saja kepada orang lain. Ia memiliki alasan dan sebab yang mengharuskannya menjadi sekarang ini. Bukan karena tidak ingin, tetapi semua telah terjadi."...

...~~~...

Sampai Azura ngambek pun, Mahendra tetap diam saja, tanpa membujuknya, seakan tertawa pun tidak terlihat dari wajahnya. Sungguh, pria satu ini sangat susah untuk dimengerti.

Dirasa tidak ada jawaban apa-apa dari Mahen, Azura pun memilih berjalan cepat saja, daripada harus menghadapi Mahen yang tidak memperdulikan dirinya.

Sesampainya kedua orang itu di rumah Kyai Harun yang tidak lain adalah kakeknya Mahendra. Gadis kecil itu cukup terkejut, melihat bangunan rumah yang cukup besar itu, seakan tidak menyangka di dalam sebuah pesantren itu, terdapat rumah mewah dan itu adalah rumah Kakek Harun.

"Jangan bengong! Cepat masuk," ucap Mahen dengan lebih dulu masuk ke dalam rumah kakeknya itu, serta mengucapkan salam terlebih dulu.

Tatapan mata Azura langsung menyipit, mendengar perkataan dari Mahen yang menurutnya menyebalkan. Bahkan, laki-laki itu malah meninggalkannya sendirian, bukannya diajak bareng masuk ke dalam rumah itu, ini malah ditinggal begitu saja.

"Ih, nyebelin banget si A Mahen! Dasar, enggak peka! Bukannya dipegang tangannya, diajak masuk ke dalam rumah. Ini malah ditinggalin aja," cetus Azura yang malah ngomel-ngomel sendiri di depan pintu rumah Kakek Harun.

"Azura cepat masuk!" teriak Mahen yang cukup keras dari dalam, sehingga membuat gadis itu hanya bisa memutar matanya malas.

"Iya-iya, ini Azura masuk ke dalam sekarang," sahut Azura dari luar rumah, sembari melangkah masuk ke dalam rumah Kakek Harun.

Dan detik kemudian, Azura tengah berdiri di hadapan semua anggota keluarga yang tengah berkumpul di ruang tamu. Dan gadis itu main masuk saja, tanpa mengucapkan salam karena terburu-buru.

Tatapan semua orang langsung menatap kepada gadis cantik yang memakai baju pengantin itu dengan keheranan, apalagi penampilannya itu nampak sedikit acak-acakan dari segi penampilan, dan juga makeupnya yang belum selesai.

"Kenapa semua orang di sini menatap Azura seperti itu?" tanya Azura dengan polosnya, karena tidak mengerti akan tatapan orang-orang di dalam rumah itu.

Dengan cepat, Mahen mendekati Azura dan mulai memintanya untuk duduk bersama di sofa, dengan berhadapan anggota keluarga yang seakan-akan ingin menginterogasinya satu persatu.

"A Mahen, ini ada apa? Kok semuanya menatap Azura seperti itu? Apa mereka tidak suka sama Azura?" tanya gadis itu dengan melontarkan banyak pertanyaan kepada Mahen.

"Diam saja! Mahen yang akan menjelaskan kepada mereka," ucap Mahen soraya memberikan harapan penuh kepada Azura.

"Tapi, A Mahen ...," kata Azura yang tidak sampai selesai, karena suara salah satu anggota keluarga di sana bertanya kepada Mahen.

"Dia siapa, Mahen?" tanya Azmi---pamannya Mahendra yang kebetulan tengah mengobrol bersama anggota keluarga yang lainnnya.

Mahendra kembali duduk di sofa yang sebelumnya ia tempat. "Ini namanya Azura, Paman. Dia sepupu aku, putri dari Paman Ibrahim dan Tante Safa," jawabnya dengan begitu santai.

"Oh, ini itu anaknya Ibrahim? Pantas saja dari wajahnya kayak enggak asing, soalnya gadis ini dulu enggak bisa diem sewaktu kecilnya. Sekarang sudah dewasa begini. Dan enggak terasa, waktu begitu cepat berlalu." Azmi berucap dengan mengingat masa kecilnya Azura.

Azura hanya bisa mengangguk saja sembari tersenyum malu-malu, karena seakan Paman Azmi itu membuka masa-masa kecilnya dulu yang sangat memalukan.

"Eh tapi, kenapa Azura itu pake baku pengantin begitu? Dan juga penampilannya agak berbeda. Ada apa ini sebenarnya, Mahen?" tanya Paman Adam yang sama-sama merupakan pamannya Mahendra, karena Adam, dam Azmi mempunyai ikatan saudara, sebab Arumi adalah adik dari keduanya dan paman dari Mahendra.

Azura bukanya menjawab, ia malah malu-malu dan takut, berada di dalam ruangan yang cukup asing baginya, tapi sudah diintrogasi seperti ini.

Mahen yang mengerti langsung menjawab pertanyaan dari Paman Adam yang sudah menunggu jawaban dari apa yang dilihatnya itu.

"Jadi begini, Om dan Kakek. Azura itu kabur dari rumahnya, karena hari ini dia akan menikah dengan laki-laki pilihan Paman Ibrahim. Maka dari itu, Azura memilih kabur dengan menaiki mobil pick up yang suka mengantar barang ke sini, mekanya penampilannya sekarang kayak begini," jelas Mahen agar tidak terjadi kesalah pahaman nantinya.

"Apa? Kabur dari pernikahan?" Hampir semua orang di sana terkejut, terutama Kakek Harun yang nampak tidak menyangka, jika gadis secantik dan sedewasa Azura melakukan hal yang seperti itu.

"Iya, Kek. Coba tanya saja kepada Azura nya langsung deh, biar enggak ragu lagi sama Mahen," ujar Mahen untuk memperkuat perkataannya itu.

"Benar itu, Azura? Kamu kabur dari penikahanmu itu begitu saja?" tahnya Kakek Harun yang mulai angkat suara, setelah awalnya banyak terdiam.

"Iya, Kek. Itu Azura, tapi ini juga salah Abi yang memaksa Azura untuk menikah dengan laki-laki yang Azura enggak suka," seru Azura yang malah menciptakan drama baru lagi.

"Tidak baik, Nak. Kabur dari rumah begitu saja. Pastinya Abi dan Ummi mu itu sudah menunggu kamu pulang. Segeralah pulang ke rumahmu yang berada di Jakarta itu," kata Kakek Harun yang membuat pengertian kepada gadis cantik itu.

"Enggak mau Kakek. Azura mohon kepada Kakek untuk jangan membuat Azura pulang ke rumah. Dan izinkan Azura tinggal di sini," sahut Azura cepat dengan rasa malu yang sudah sirna.

"Kamu enggak bisa tinggal di sini, Nak. Jika tidak ada izin dari Abi dan Ummi kamu itu. Kamu tidak bisa tinggal di sini, apalagi dengan cara kamu kabur dari rumah," ujar Kakek Harun yang masih berusaha membujuk gadis itu.

Dengan tindakan cepat dan tanpa aba-aba, Azura langsung menekuk lutut Kakek Harun, karena tidak menginginkan kembali ke rumah orangtuanya. Bahkan, semua anggota keluarga di dalam sana, dibuat sangat terkejut oleh tindakan Azura yang seperti itu.

"Kakek Harun, Azura mohon. Jangan pulangkan Azura ke rumah Abi dan Ummi. Azura mau di sini saja sama A Mahen," ucap Azura secara tidak langsung, membuat semua orang menatap kepada Mahendra.

"Eh maksudnya, mau belajar mengaji di sini sama A Mahen," lanjutnya yang baru ingat, jika ia telah salah berucap.

Tatapan mata yang pada awalnya menatap ke arah Mahendra, sekarang beralih kembali kepada Azura yang tertunduk di hadapan Kakek Harun, sembari memegang kakinya itu dengan begitu erat.

"Berdirilah, jangan seperti itu! Enggak baik untuk kamu," kata Kakek Harun yang tidak nyaman dengan tindakan dari Azura itu.

"Tapi izinin dulu Azura tinggal di sini ya? Kalau enggak mau diizinin, Azura mau tetap begini saja terus sampai besok pagi," ujar Azura yang tidak berpikir panjang dulu.

.

.

.

Hayo itu Kakek Harun maafin enggak ya? Udah penasaran, kan? Berikan like sama komentar kalian dulu per babnya yang banyak ya! Jangan sampai kosong, oke?

1
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mampir kakk...
lanjut....
Seuntai Kata: Terimakasih banyak Kak, udah mampir. Semoga suka ya sama ceritanya. Ini sebentar lagi muncul bab barunya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!