NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan ayah dari sahabatnya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Apakah dirinya dapat menjalani kehidupannya seperti biasanya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan berdua

Pov Dina

Benar saja, setelah aku mendapatkan ijin dari Papa, aku langsung mengabari kak Alex. Entah hatiku rasanya sangat berdebar, karena ini kali pertama aku keluar dengan laki-laki. Sebelumnya aku tak pernah menaruh hati kepada laki-laki manapun. Yah, Kak Alex bisa dibilang cinta keduaku setelah Papaku.

Setelah aku mengabari Kak Alex, aku gegas berdandan. Yah, walaupun dandananku tak serempong wanita lain pada umumnya tapi, karena kali ini aku jalan sama pacar, aku tak mau membuatnya kecewa dengan penampilanku.

Aku gemas setiap kali menyebut nama pacar. Tak menyangka aku kini memiliki pacar. Padahal sebelumnya, setiap berpapasan atau ngumpul bareng Kak Alex, aku biasa aja. Tapi, entah sejak aku mau jatuh dan ditolong olehnya aku merasa jantungku tak sehat, selalu berdebar hebat. Aku juga tak menyangka kalau Kak Alex menyukaiku dan mau menjadikan aku pacarnya.

Tak lama ada yang mengetuk pintu kamarku. Ku buka ternyata Mbok Nur, katanya Kak Alex sudah datang dan menungguku di bawah. Aku pun meminta Mbok Nur agar Kak Alex menungguku sebentar. Aku langsung mengambil tasku dan keluar kamar gegas turun ke bawah. Ternyata Kak Alex sudah bersama dengan Papa.

"Papa," Aku memanggil papa.

"Nah, ini anaknya sudah turun, jangan malam-malam ya nanti pulangnya, hati-hati." Ucap papa pada Alex.

"Siap, Om." Ucap Kak Alex.

Aku menaikkan sebelah alisku karena heran.

*Kenapa mereka terlihat akrab?* Batinku.

"Yuk, kita berangkat sekarang aja." Ajak Kak Alex padaku.

Aku pun menganggukkan kepala dan pamit pada papa.

"Om ,aku ajak Dina keluar dulu ya, Assalamu'alaikum" Ucap Kak Alex pada papa dan salim, aku pun mengikuti Kak Alex.

"Wa'alaikumussalam wa rahmatullah." Jawab Papa.

Lalu kita pun pergi. Kak Alex ternyata membawa motor. Untung aku memakai celana jadi mudah untuk menaiki motor.

"Pegangan sayang, nanti takutnya jatuh aku kena timpuk papa kamu." Ucap Kak Alex menyuruhku agar aku pegangan.

"Iya Kak," Jawabku singkat.

Aku yang terlihat canggung pun hanya perpegangan jaket Kak Alex. Kak Alex melajukan motornya dengan pelan, tiba-tiba tanganku berasa disentuh Kak Alex, ternyata dia menarik tanganku agar posisinya aku seperti memeluk dirinya. Aku pun diam dan menurut. Akhirnya kita jalan berdua.

Setelah menempuh jarak 25 menitan mungkin yah, aku diajak Kak Alex kesebuah tempat dan ternyata itu pasar malam. Aku sudah lama tak pernah mengunjungi pasar malam. Kak Alex lalu mengajakku turun dan masuk ke dalam. Banyak sekali wahana dan penjual. Di dalam begitu ramai sekali, segala usia ada disini. Kak Alex menggandeng tanganku dan mengajakku ke sebuah wahana kora-kora. Banyak sekali yang mengantri untuk menaiki wahana ini. Tiba giliran naik, aku merasa jantungku seakan mau copot. Kak Alex tak lepas menggenggam tanganku. Aku berteriak sekencang mungkin, begitupun dengan Kak Alex. Selesai dengan wahana itu, Kak Alex menaiki wahana lain, bermain game lempar bola, dan lain-lain. Setelah merasa lelah, Kak Alex mengajakku membeli jajanan pasar.

"Sayang, kamu tunggu disini saja ya, aku yang akan membeli makanannya." Ucap Kak Alex memintaku duduk dan menunggu dirinya membeli makanan.

"Iya, Kak." Jawabku singkat.

Lalu Kak Alex pun pergi ke beberapa penjual jajanan pasar. Aku menunggu Kak Alex dengan memainkan HP. Tiba-tiba ada yang mendekati dan menyapaku.

"Hai cantik, sendirian aja, boleh gabung." Ucap laki-laki yang tak aku kenal.

Aku pun menatap lelaki itu. Sebelum aku mengeluarkan suara, suara yang begitu aku kenal yang menjawab laki-laki itu.

"Jangan ganggu pacar gue klo elu gak mau gue hajar." Ucap Kak Alex tiba dengan membawa berbagai macam jajanan pasar dan juga minuman.

Seketika lelaki itu pun pergi.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan sayang?" Ucap Kak Alex.

"Enggak Kak, aku gak kenapa-kenapa kok." Ucapku.

"Ya udah, yuk kita makan ini, mumpung masih anget."

"Ya Allah, Kak. Ini banyak banget loh." Ucapku yang baru sadar kalau jajanan yang Kak Alex banyak sekali.

"Ini enak sayang, kalau cuma makan sedikit nanti kurang, percaya deh. Nih, cobain." Ucap Kak Alex.

Lalu Kak Alex menyuapiku jajanan telur gulung dan memang rasanya enak kalau dimakan pas suasana begini.

"Kak, kok tadi Papa dengan mudahnya memberi ijin kita keluar?" Ucapku yang sedikit heran.

"Oh, biasa, Alex gitu." Jawab Kak Alex dengan sedikit songong.

"Ih, Kak Alex, aku serius." Ucapku kesal.

"Haha, cie yang kesal. Kalau cemberut begitu kaya anak kecil. lucu." Ucap Kak Alex malah meledekku dan mencubit pipiku.

"Ih, Kak Alex nyebelin."

Kak Alex hanya tertawa. Tak terasa dengan kekesalanku makanan yang tadinya banyak telah habis tak tersisa. Aku yang menyadari itu jadi malu.

"Ternyata kecil-kecil makannya banyak ya." Ledek Kak Alex.

Aku yang mendengar ledekan Kak Alex pun merasa malu sekali. Aku yang udah penasaran banget malah dia jawabnya bercanda.

"Kak, kalau Kakak, sejak kapan suka sama aku?" Ucapku penasaran dengan perasaan Kak Alex.

"Entah, aku sendiri tak mengetahuinya, semuanya mengalir begitu saja." Jawab Kak Alex.

Aku pun mangguk-mangguk saja. Kak Alex orangnya cuek dan tak pernah berbincang dengan siapa pun kecuali orang yang dekat dengannya. Aku saja baru tahu kalau Mama Kak Alex sahabat Nenek Wulan. Mama Zaazaa sendiri juga baru mengetahuinya kemarin. Aku beruntung bisa menjadi salah satu orang yang mengenal dan dekat dengan mereka.

Tak terasa waktu begitu cepat, kini jam menunjukkan pukul 20.30 WIB. Kak Alex ingin mengajakku makan namun, aku sudah kenyang dengan memakan jajanan pasar tadi, mana semuanya aku sendiri yang makan. Tapi, karena aku gak tega aku iyakan saja karena Kak Alex sendiri pasti juga belum makan dan saat ini merasa lapar. Akhirnya kita menuju kesebuah tempat makan. Disana kita hanya makan dan setelah selesai makan kita langsung pulang. Sesuai janji Kak Alex mengantarku pulang tak melebihi batas yang diberi Papa. Setelah sampai dirumah. Aku mengajak Kak Alex untuk mampir dulu.

"Assalamu'alaikum," Sapaku.

"Wa'alaikumussalam wa rahmatullah, cie yang baru aja jalan." Jawab Mama Zaazaa yang sedang duduk santai di ruang tamu dengan papa. Karena ledekannya seketika wajahku merasa merah.

"Om, saya menepati janji." Ucap Kak Alex pada papa.

"Bagus bagus. Laki-laki bertanggungjawab. Kesinilah, duduk dulu, kita ngopi bareng." Ucap Papa mengajak Kak Alex.

"Em, sepertinya lain kali saja, Om. Saya langsung pulang saja." Ucap Kak Alex menolak Papa.

"Hm, oke baiklah, kalau begitu hati-hati. Salam untuk keluarga." Ucap Papa.

Lalu Kak Alex pun pamit. Setelah Kak Alex berlalu pergi. Aku ikut berkumpul dengan mama dan papa.

"Kemana saja nih, sepertinya ada yang mekar tuh bunga-bunganya." Ucap mama Zaazaa.

"Ih, apa sih, Zaa." Ucapku malu.

Aku memang belum begitu terbiasa memanggil mama Zaazaa dengan sebutan Mama. Tapi, jika ada yang bertanya aku tak pernah menyangkal kalau dia mamaku.

"Sudah, kamu langsung rehat sana, kita juga mau rehat." Ucap Papa.

"Iya, Pa." Jawabku singkat.

Lalu aku pun naik keatas meninggalkan papa dan mama menuju kamar dan membaringkan tubuhku disana. Rasanya begitu senang walau tadi sedikit kesal.

Saat aku akan memejamkan mata, terdengar suara notifikasi dari Hpku. Segera aku mengambil Hpku dan melihat siapa yang mengirimkan pesan. Ternyata Kak Alex.

{Sayang, aku sudah sampai, kamu lekas istirahat ya, jangan tidur malam-malam, terima kasih untuk hari ini. Good night}

{Iya Kak, Kakak juga ya} Aku mengirim balasan dengan menambahi emoticon love.

Lalu aku menaruh HPku, ketika aku ingin memejamkan mata, aku teringat kalau aku belum shalat Isya, gegas aku beranjak dari tempat tidur mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat Isya. Setelah selesai baru aku tidur.

Terdengar suara adzan subuh, berasa baru memejamkan mata tapi sudah subuh. Mataku begitu berat untukku buka. Dengan sedikit gontai aku ke kamar mandi untuk BAK dan mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat subuh. Setelah melaksanakan kewajiban, aku sedikit bersantai di kasur. Ternyata Kak Alex semalam membalas pesanku dengan memberi emoticon love juga. Aku yang baru pertama kali merasa jatuh cinta pun berbunga-bunga. Emang selebay inikah orang jatuh cinta?

Setelah itu aku lanjut mandi dan bersiap-siap turun ke bawah untuk sarapan.

Ternyata papa dan mama belum turun, aku pun duduk dan mengambil dua lembar roti dan memberinya selai. Aku pergi ke dapur untuk membuat susu. Karena Mbok Nur belum balik jadi semuanya aku lakukan sendiri. Setelah susu siap aku kembali ke meja makan. Entah kenapa perutku rasanya begitu lapar. Aku pun akhirnya sarapan duluan tanpa menunggu papa dan mama. Disaat aku menikmati roti mereka berdua turun.

"Eh, Pa, Ma, maaf ya, aku duluan sarapannya, abis laper banget nih." Ucapku.

"Iya gak apa-apa. Udah lanjutin aja. Tapi kok cuma makan roti, aku masak nasi goreng loh, cuma belum disiapin ke sini, hehe." Jawab Mama Zaazaa.

"Mas, duduk dulu, aku buatin kopinya dulu." Sambung Mama Zaazaa.

Papa pun duduk.

"Iyakah? Tau gitu aku nunggu tadi. hehe." Jawabku.

Mama Zaazaa setelah menikah dengan Papa menjadi tambah dewasa. Terlihat sekali dari sikapnya.

"Nah, nih, ayok jangan cuma makan roti, biar tambah kenyang." Ucap mama Zaazaa.

Dia melayani papa dan sekalian mengambilkan untukku.

"Terima kasih, sayang." Ucap papa pada mama Zaazaa.

"Maacih, Zaa. Mama Zaazaa memang the best." Ucapku mengacungkan dua jempol tanganku.

Mama Zaazaa membalas dengan senyum manisnya.

Kita pun sarapan dalam hening. Setelah selesai. Kami saling berpamitan. Papa berangkat bekerja, sedang aku dan mama Zaazaa ke Kampus.

1
nana supriyatna
Luar biasa
Ani
tidak Zahra.. karena Itu adalah sudah bagian mu..

kecuali kamu meminta yang bukan menjadi hak mu
Ani: bener itu kak

karena saudara saudaranya yang lain juga udah ada bagiannya masing masing
AgviRa: Jadi, bener ya, Kak.
total 2 replies
Ani
tunggu kehancuranmu Dewi dan Arkan 😠😠😠😠
AgviRa: Iya, ditunggu ya, Kak.
total 1 replies
Ani
aku baru ngeh ternyata Riko ini adiknya Azalea 😣😣😣😣.. bener bener faktor U ini
Ani: heemmm
AgviRa: sebentar lagi tamat, Kak.😅
total 4 replies
Ani
cih sombong amat kita lihat dan saksikan siapa yang bakal ngemis ngemis nantinya...
Ani: harus itu udah geregetan pengen nimpuk kepala mereka berdua
AgviRa: Iya, kita lihat nanti ya, Kak.😅🙏
total 2 replies
Ani
loh babnya kok diulang kak??
Ani: pantesan
AgviRa: kemarin gagal, ternyata dobel..🙏
total 4 replies
Ani
ceritanya menarik
peran pria dan wanitanya juga tegas
AgviRa: Terima kasih, Kak.😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!