Regina, memilih bercerai dari sang suami yang telah menikahinya selama 5 tahun.
Dia selalu tidak terlihat di depan sang suami karena perempuan lain yang dicintai suaminya.
Namun setelah bercerai, ternyata malah menjadi awal dari kisah cintanya bersama sang adik ipar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Ucapan sang asisten
Sepanjang hari, Kevin berusaha fokus pada pekerjaannya karena banyaknya pekerjaan yang ditinggalkan direktur sebelumnya.
Dia bahkan tidak sempat mengecek ponselnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya agar dalam satu bulan dia bisa kembali ke posisinya.
Hal itu membuat Selena yang berada di rumah sakit terus berada dalam keadaan cemas, menggigit kukunya Sambil memandangi ponselnya.
Sudah belasan kali dia menelepon Kevin, tetapi pria itu tidak mengangkat panggilan teleponnya membuat Selena begitu khawatir bahwa Kevin mungkin telah mencampakkannya atau apapun itu.
Bagaimanapun, selama ini Kevin tidak pernah meninggalkannya sendirian di rumah sakit tanpa berpamitan dan tanpa meninggalkan pesan apapun. Bahkan pria itu tidak pernah tidak mengangkat panggilan teleponnya, tetapi sekarang sudah seharian, bahkan sebentar lagi malam dan pria itu benar-benar tidak mengabarinya sama sekali.
"Kenapa dia tiba-tiba berubah?" Gerutu Selena dengan perasaan cemas.
Tok tok tok...
Pintu kamar tiba-tiba diketuk seseorang diikuti pintu yang terbuka memperlihatkan asisten Kevin yang datang terburu-buru, pria itu membawa beberapa paper bag dan meletakkannya di meja.
"Di mana Kevin?" Tanya Selena dengan cemas, suaranya terdengar sedikit parau.
Sang asisten menatap Selena, lalu berkata, "tuan muda masih berada di kantor, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Bukankah aku sudah memerintahkan seorang perawat profesional untuk berada di sini?"
"Aku mengusirnya, Aku tidak suka ada orang asing di sekitarku. Memangnya sebanyak Apa pekerjaannya sampai mengangkat teleponku saja tidak bisa?" Tanya Selena dalam ekspresi kesalnya.
Sang asisten juga merasa kesal pada Selena, karena perempuan itu sama sekali tidak mau mengerti Bagaimana kondisi Kevin sehingga dia melangkah mendekat dan berkata, "jangan terlalu menekan tuan muda, dia harus menstabilkan posisinya di perusahaan dan keluarga terlebih dahulu baru mengurusi mu. Setelah terus berada di rumah sakit dan meninggalkan pekerjaannya, posisinya diturunkan ke direktur dan saat ini ada begitu banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Selain itu, dia tidak diizinkan lagi memasuki kediaman keluarga Taliban, dan semua itu karena tuan muda menghabiskan waktunya untuk merawat mu di rumah sakit! Kalau dalam satu bulan ini dia tidak bisa memperbaiki sikapnya dan menyelesaikan pekerjaannya, maka selama-lamanya dia mungkin tidak akan bisa kembali ke keluarga Taliban!" Tega sang asisten ingin memberitahu perempuan di depannya supaya berhenti bersikap terlalu manja dan memberi kesempatan bagi Kevin untuk bergerak leluasa.
"Apa?" Selena sangat terkejut, Bagaimana bisa posisi Kevin yang seorang CEO diturunkan menjadi direktur, dan bahkan diusir dari keluarga Taliban?
Kalau begini ceritanya berarti Kevin....
Selena menggigit Bibir bawahnya, tampak bergelut dalam pikirannya.
Asisten Kevin yang memperhatikan perempuan itu hanya bisa terdiam sesaat, berharap Selena akan mengerti atau akan lebih baik kalau perempuan itu menghilang selamanya dari kehidupan Kevin.
"Kalau begitu saya permisi dulu," kata Sang asisten segera keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Selena yang masih terdiam.
Setelah beberapa saat, Selena akhirnya sadar lalu berpikir untuk pergi ke perusahaan, setidaknya dia harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri tentang apa yang telah terjadi.
Lagi pula, asisten Kevin memang dari dulu tidak terlalu menyukainya, itu terlihat dari sikap pria itu yang seringkali berwajah datar di hadapannya meski sudah beberapa kali ditegur oleh Kevin.
"Padahal sudah dari dulu Aku mengatakan kalau asisten itu tidak menyukaiku, tapi Kevin terus mempekerjakannya, memangnya apa bagusnya dia?" Selena tanpa ragu mencabut selang infusnya, turun dari tempat tidur memakai sendal dan mengganti pakaiannya.
Dia harus ke perusahaan!
ya gak ada yg mau ama selwna yg pwnyakiran..
❤❤❤❤😉
begitu tau kepastian pisisi Kevin di perusahaan dan dan dikeluarga dia langsung berniat merebut Arvin
haa... betapa bodohnya kau Kevin
😀😀😀❤❤❤❤