Istri Rahasia Sang Cassanova

Lila langsung masuk kamarnya dan membersihkan diri, dan setelah dua puluh menit dia keluar dari kamarnya dan masuk dalam kamar putrinya.

Pemandangan pertama yang dia lihat adalah dua orang yang saling berpelukan, tepatnya tubuh kecil Deeba diatas dada bidang Ray yang tanpa baju yang terlihat Ray memeluk tubuh kecil itu, sepertinya tergambar mereka takut terpisah.

" Astaga anak sama bapak sama aja kalau tidur.. "gumam Lila

Lila akhirnya melangkah keluar kamar sang putri dan kedapur kecilnya. Melihat bahan apa saja yang ada di dalam kulkasnya.

Namun saat Lila mencuci Ikan, terdengar suara tawa di kamar sang putri.

" Daddy... geli.. Hehehehe.. " ucap Deeba saat Ray menciumi wajahnya

" Lah.. kan daddy cuma cium Princes daddy" protes Ray pada sang putri.

" Daddy ..kumis daddy buat Deeba geli..!! " Ucap Deeba dengan menyingkirkan wajah sang ayah jauh darinya.

Panggilan Deeba pada Ray membuat Lila kaget, dan interaksi mereka terlihat sangat dekat.

" Astaga Deeba sudah tau kalau Ray daddy nya.. apa yang akan terjadi ya Allah " batinnya mendadak risau.

Lila dengan susah payah melangkahkan kaki nya kembali ke kamarnya. lalu menguncinya,dikamar itu dia menumpahkan air mata nya dengan pilu, apa yang akan di perbuat Ray pada dirinya juga anaknya.

Apakah Ray akan memisahkannya dengan buah hatinya?

Apakah, dia siap Deeba jauh darinya?

Apakah Deeba akan memaafkan nya saat dia tahu siapa daddy nya?

Banyak pertanyaan yang muncul dalam benaknya, bingung mau bagaimana caranya dia menahan Ray untuk tidak membawa Deeba jauh darinya.

Cuma Deeba yang dia punya, dan Apakah Ray akan merebut hak asuh Deeba?

tok tok tok

" Mommy... mom!! " seru Deeba di luar kamar Lila menyadarkan Lila dengan lamunannya.

" I... iya sayang, sebentar..!! "teriak Lila dalam kamar.

" Mom, lago sholat magrib yaa? " tanya Deeba dengan masih mengetuk pintu kamar sang mommy.

Cklek..

" Ada apa sayang?"tanya Lila melihat sang putri sudah rapih dengan mukenah nya.

" Dee mau ke masjid sama da.. eh.. maksudnya om Ray." ucap Deeba dengan senyuman lebar.

" Om Ray... bukannya tadi dia panggil Ray dengan daddy, kenapa Deeba berubah panggil Ray Om? " batin Lila bertanya-tanya

" Ya sudah kamu ke masjid sama om Ray, mommy mau sholat dirumah aja mau masak juga kan? ucap Lila dengan membelai kepala sang putri.

" Nggak usah masak, kita makan diluar.. ada hal yang ingin aku sampaikan. " ucap Ray tiba-tiba muncul dari pintu kamar sang putri.

" Ba.. baiklah kalian cepat ke masjid.. " ucap Lila dengan cepat menutup pintu kamarnya.

Setelah selesai sholat, Lila mempersiapkan diri untuk makan malam dengab suami juga anaknya.

Sementara Deeba dan Ray baru selesai sholat berjamaah di masjid dekat rumah Lila, Deeba sangat senang dan memamerkan sang daddy pada teman-temannya.

Hal itu membuat Ray bangga karena anaknya sangat bahagia dengan kehadirannya, dan sekaligus merasa tersayat hatinya kala sang putri bilang dulu selalu diejek tak punya ayah.

Sampe rumah Deeba langsung masuk kedalam rumah sudah nampak sang mommy duduk di meja makan dengan mengutak atik ponselnya.

" Assalamualaikum mommy." seru Deeba dengan lantang saat masuk rumah.

" Wa'alaikum salam. " jawab Lila dengan tak mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

" Woww... so beautyful baby. " ucap Ray dekat kuping Lila.

Lila mendengus kesal saat dia di panggil baby oleh sang suami. Lila memandang wajah Ray dengan sinis.

" Aku bukan ja*ang mu yang selalu kamu panggil baby.. " sungut Lila tak suka.

" Oke honey.. sorry?? " ucap Ray dengan senyuman menggoda.

" Honey.. honey.. emang aku pelakor yang selalu dipanggil oleh selingkuhannya dengan kata semanis madu mu itu..!! " ucap Lila sinis

" Astaga... kamu bukan pelakor lah, kamu istri ku satu satunya... Sayang... " ucap Ray..

" Sayang... jangan sampe kamu protes lagi aku panggil sayang, karna aku memang sayang kamu.. " ucap Ray sebelum Lila memprotesnya lagi.

" Sayang.. sayang... tapi, tetep aja dibuang.. huhh.. " dengus Lila dengan kesal

" Siapa...

" Ayo mom, Om... kita berangkat..!! " seru Deeba yang sudah berganti pakaian.

" Sebentar yaa.. Om mau ganti baju dulu. " ucao Ray melangkah ke dalam kamar sang putri.

" Deeba sini nak,mommy mau bicara sama kamu." ucap Lila memanggil sang putri untuk dekat dengannya.

" Ada apa mom? "tanya Deeba dengan senyumannya.

" Deeba bahagia ada daddy? apa Deeba sudah tau, om Ray itu...

" Iya mom, maaf.. maafin Dee kalau tanpa ijin mommy panggil Daddy di belakang mommy, di depan mommy panggil om, karena Daddy nggak mau kalau mommy marahin Dee ." ungkap Deeba dengan wajah tertunduk.

" Kenapa Dee bisa berpikir begitu, mommy nggak akan marah, mommy malah seneng kalau lihat Dee juga seneng. " ucap Lila meyakinkan sang putri

" Jadi, Dee boleh panggil Daddy di depan mommy? " tanya Deeba dengan masih tak percaya, Lila hanya mengangguk dan Deeba langsung memeluk Lila dengan memberikan ciuman bertubi-tubi di wajah mommy.

" Begitu bahagianya kamu sayang, saat mommy setuju kamu panggil daddy, memang benar kata kak Nadia dan kak Riko, Deeba sangat perlu sosok ayah kandungnya." batin Lila

Lila memeluk tubuh Dee dengan erat ,tak terasa air matanya menetes, dengan cepat dia menghapusnya.

Bersambung