Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5.
Jadilah dari siang itu Sarah dibawa ke salon oleh Abimanyu untuk melakukan perawatan dan juga didandani. Tak lupa Abimanyu pun membelikan Sarah gaun malam yang serasi dengan jas yang akan digunakannya nanti. Tak ketinggalan perlengkapan dan juga aksesoris yang akan dipakai oleh Sarah.
Malam itu Sarah bermetamorfosis menjelma menjadi perempuan cantik yang anggun mendampingi Abimanyu. Para perempuan menatap iri pada Sarah yang digandeng mesra oleh Abimanyu. Bahkan Abimanyu tak segan-segan merangkul pinggang Sarah. Para pria menatap kagum dan terpesona oleh kecantikan Sarah juga menatap iri pada Abimanyu yang membawa perempuan secantik Sarah.
Selesai menghadiri acara itu, Abimanyu mengendarai mobilnya mengantarkan Sarah ke rumahnya. Tiba disana Abimanyu memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah Sarah. Baru saja keduanya turun dari mobil, mereka disambut oleh seruan kasar Dias yang duduk di teras rumah.
" jadi ini alasanmu meminta putus dariku tadi siang hah ? Dasar perempuan murahan, begini kamu membalas segala usahaku dan jasaku memberikanmu kehidupan yang lebih baik disetelah kedua orang tuamu mati ? Perempuan tak tau terimakasih, murahan !"
Suara Dias menggelegar sambil mencengkeram erat bahu Sarah hingga Sarah meringis kesakitan.
"Lepaskan aku Dias, sakit !" rintihan Sarah sambil berusaha melepaskan tangan Dias yang mencengkeram erat bahunya.
"Diam kamu perempuan tak tau diri. Pantas saja kamu siang tadi meminta putus dariku, rupanya telah menemukan pacar baru. Di bayar berapa kamu sama lelaki ini hah ? Hanya dibelikan baju dan tas juga sepatu macam ini saja kamu sudah mau diajak pergi ke hotel. Dasar perempuan kotor.Murahan." ucap Dias makin keras dan erat mencengkeram lengan Sarah. Matanya melotot dengan wajah memerah Dias tak memperdulikan keadaan sekitarnya.
"Dias... Lepaskan tanganmu dari Sarah ! Kamu menyakitinya." ucap Abimanyu sambil berusaha melepaskan cengkeraman Dias pasa Sarah.
"Diam kamu bajingannn ! Jangan ikut campur ! Ini masalah aku dan pacarku. Seenaknya saja kamu membawa pacarku pergi ke hotel. Dasar lelaki bang sat!" tungkas Dias pada Abimanyu.
Dias melepaskan cengkeramannya pada Sarah dan meluncurkan kepalan tangannya kearah Abimanyu. Alih-alih mengenai wajah Abimanyu, yang ada justru kepalan tangannya disambut dan di tangkap dengan gampang oleh Abimanyu.
"CUKUP DIAS, PERGI KAMU DARI SINI ! KITA SUDAH TIDAK ADA HUBUNGAN APA-APA LAGI. AKU SUDAH MUAK DENGAN SEGALA TINGKAH LAKUMU ITU. PERGI..." seru Sarah pada Dias.
"PERGI KATAMU ? MENGAPA AKU HARUS PERGI ? OOOOHHH.. AGAR KAMU BEBAS BERDUAAN DENGAN LELAKI SELINGKUHANMU INI ? SUDAH MERASA KAYA KAMU HINGGA KAMU SELINGKUH DENGANNYA ? DIBERI UANG BERAPA KAMU OLEH LELAKI INI HAH ? SEJUTA ? LIMA JUTA ? SEPULUH JUTA ?" Dias balas berteriak didepan wajah Sarah. Tangannya terangkat hendak memukul Sarah.
"Cukup, pulanglah Dias, apakah kamu tidak malu berteriak-teriak tengah malam di rumah orang ?" ucap Abimanyu geram dengan tingkah Dias.
""DIAM KAMU, LELAKI BUAYA MACAM KAMU JANGAN BERMIMPI BISA MENJADI PACAR SARAH. URUS SANA PACAR-PACARMU DAN SIMPANANMU. PERGI DARI SINI, JANGAN IKUT CAMPUR..."
Byuuurrr..
Belum sempat Dias menyelesaikan ucapannya, seember air dingin membasahi tubuhnya. Dengan wajah merah padam Dias berteriak-teriak mencaci dan mencari siapa yang telah menyiramnya dengan air dingin.
"Bang sat.... brengseeeeek... kurang ajar ! Siapa yang berani-beraninya menyiramku dengan air dingin. Keparaaaaaaatt, dasar manusia kurang ajar !"jerit Dias.
Sarah yang berdiri didepan Dias hanya bisa melongo melihat neneknya dengan santai menenteng ember kosong kemudian menukar ember kosong itu dengan ember penuh air yang disodorkan Tama.
"Nek, bacakan dulu jampi-jampi, baru diguyurkan ke tubuhnya bang Dias, biar setan kurang ajarnya pada ngacir Nek, tapi sebelum di guyur di sembur dulu sama air sirih pinang yang biasa nenek makan." saran Tama pada neneknya.
"Oh iya ya, nenek lupa. Sebentar nenek mau merapalkan mantranya dulu," ucap Nek Marni sambil bibirnya komat kamit, entah apa yang dibacanya. Lalu dengan sekuat tenaga Nek Marni membuang air yang ada di dalam ember itu ke arah Dias yang telah basah kuyup.
Byuuurr...
"Aaaahhhh dasar nenek sinting, apa yang kamu lakukan hah ? Kamu membuatku tambah basah kuyup. Dasar rua bangka si alan..." maki Dias sambil memburu Nek Marni yang terkekeh geli melihat Dias yang marah-marah.
"Hehehehe, seharusnya mulutmu sewaktu kecil oleh orangtuamu diberi cabe, agar tau bagaimana berbicara pada orang yang umurnya diatasmu. Atau mungkin orang tuamu tidak mengajarkan sopan santun dan adab berbicara ataupun berperilaku pada orang lain." ucap Nek Marni.
Mencekal tangan Dias, Abimanyu dengan cepat menarik tangan Dias dan menghalanginya. Sarah yang melihat neneknya hendak dipukul oleh Dias juga segera menghampiri Dias dan menampar Dias.
"Selama ini aku bertahan menghadapi sikap kasarmu padaku. Tetapi jangan harap aku akan memaklumi dan bersabar jika kamu mengusik nenekku dan adikku. Hubungan kita berakhir. Jangan harap aku akan memaafkan kelakuanmu. Terserah kamu mau berpandangan dan berpendapat seperti apa tentang diriku. Sekarang pergi dari rumahku dan jangan pernah menginjakkan kakimu lagi dirumahnya. Enyahlah.. Jangan pernah ganggu hidupku lagi."
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!