Annchi terbangun dan menyadari bahwa dia tidak berada di rumah sakit melainkan di rumah reot. bukankah tadi dia jatuh dari tangga?? Dan siapa pula laki-laki tampan yang sedang berbaring di sampingnya ini??
"Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, Tunggulah beberapa hari lagi aku pasti akan menceraikan kamu, jangan berusaha untuk bunuh diri lagi" Ucap Xiao long sambil menatap Ancchi dengan muram.
Bercerai?? kenapa dia harus bercerai dengan suami yang tampan ini?
"Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ini menjadi kaya!"
Xiao long menatapnya dengan heran, bukankah perceraian adalah hal yang paling Fang Ying Inginkan selama ini?
Bisakah Annchi/Fang Ying mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anthy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
"Tolong ulurkan tangan paman" Pinta Fang Ying.
Xiao Bai langsung meletakkan tangannya ke atas meja, Fang Ying meletakkan jarinya di atas nadi Xiao Bai lalu terdiam untuk beberapa saat. Ternyata benar dugaannya kalau Xiao Bai terkena penyakit bronkitis. Di zaman modern, penyakit ini dapat disembuhkan setelah perawatan selama beberapa waktu. Namun sepertinya di zaman ini mereka belum memiliki cara untuk menyembuhkannya.
"Apakah kalian memiliki kertas dan alat tulis?" Tanya Fang Ying.
"Sebentar" An Yue gerak bergegas membuka laci. Tidak lama kemudian dia sudah menyerahkan selembar kertas dan juga kuas serta tinta pada Fang Ying.
Fang Ying menulis resep dengan lihai. Tulisannya terlihat sangat indah sehingga membuat semua orang di dalam ruangan terpana.
Xiao Long hanya bisa menghela nafas berat, ternyata istrinya memiliki banyak kejutan!.
"Bibi An, Apakah kamu bisa pergi ke kota untuk membeli obat-obatan yang aku tulis hari ini? Kalau sempat nanti malam aku akan datang untuk mengajarimu membuatnya" Kata Fang Ying.
"Baik" Jawab An Yue.
"Pergilah ke toko obat Jing, mereka tidak mungkin mencurangimu" Kata Fang Ying.
Setelah menyelesaikan semuanya, mereka berdua kembali berjalan menuju rumah kepala desa. Mereka berdua ingin membeli tanah milik keluarga Zhaoshan yang ada di samping rumah mereka.
"Xiao Long" Seorang pria tua menghampiri mereka ketika melihat mereka memasuki halaman.
"Kepala desa Huan" sapa Fang Ying dan Xiao Long secara bersamaan.
"Ayo, masuklah" Ajak Huan Li
Keduanya berjalan mengikuti Huan Li memasuki rumah. Rumah kepala desa Huan terlihat sederhana tapi tatanan barang-barangnya bagus dan rapi.
"Duduklah dulu" Kata Huan Li mempersilahkan mereka berdua duduk setelah memasuki ruang tamu. Kemudian pria berambut putih itu keluar untuk beberapa saat dan kembali bersama istrinya yang membawa teh.
"Silahkan" Kata Lin You ramah.
"Maaf sudah merepotkan" Kata Fang Ying tulus.
Lin You tersenyum lembut kepada Fang Ying. Dia masih terlihat cantik meskipun usianya sudah tua, sedikit keriput yang ada di wajahnya tidak dapat menyembunyikan kecantikannya.
menurut cerita Xiao Long, Huan Li memiliki dua anak laki-laki. Anak pertama mereka adalah seorang pemburu dan tinggal bersama mereka berdua, sedangkan istrinya meninggal saat melahirkan anak laki-laki mereka yang saat ini sudah berusia 8 tahun. hingga kini anak pertama Huan Li belum menikah lagi.
Sedangkan anak keduanya beserta istrinya, bekerja di Kabupaten sebagai pelayan di sebuah kediaman pejabat. Jadi mereka jarang pulang kecuali saat mendapatkan hari libur.
"Oh, ya Kami membawa sedikit oleh-oleh" Kata Fang Ying Seraya mengeluarkan dua potong daging babi berukuran besar.
Huan Li tampak terkejut. Daging babi merupakan makanan cukup mewah di desa mereka. Keluarga mereka bahkan hanya bisa memakan daging babi sebanyak tiga hingga empat kali saja selama setahun, dan lagi jumlahnya tidak sebanyak ini. Orang-orang Desa biasanya memakan daging buruan mereka.
Huan Li dan istrinya menerima pemberian dari Xiao Long dan Fang Ying dengan senang hati. Sepertinya rumor yang beredar itu benar, kehidupan Xiao Long dan istrinya sudah sangat makmur.
Setelah berbasa-basi sejenak, Xiao Long akhirnya memutuskan untuk membicarakan tujuan utama mereka berdua datang hari ini.
"Jadi, kepala desa Huan, Kami sebenarnya datang untuk membahas sebuah kepentingan" Kata Xiao Long memulai pembicaraan.
"Apa itu? Apa ada masalah? Aku akan berusaha semaksimal mungkin mencari solusi" Kata Huan Li.
"Tidak, tidak ada masalah" Jawab Xiao Long, "Kami hanya ingin menanyakan mengenai tanah milik keluarga Zhaoshan yang ada di sebelah rumah kami".
"Ada apa dengan tanah itu?" Tanya Huan Li sambil mengerutkan keningnya.
"Kami ingin membelinya!" Jawab Xiao Long.
"Apa?" Huan Li berseru saking terkejutnya. Dia lalu menatap pasangan suami istri yang ada di hadapannya dengan wajah serius, "Apa kalian yakin dengan hal ini? Tanah itu seharga empat puluh tael perak"
"Ya, kamu sudah mempertimbangkannya" Jawab Xiao Long.
Huan Li terdiam untuk beberapa saat. Dia kemudian menatap satu persatu orang yang ada di hadapannya lalu bernafas lega, "Aku ikut senang kalau keadaan kalian berdua sudah lebih baik. Kalau begitu, Besok aku akan mengantarkanmu ke Kabupaten untuk memproses surat kepemilikan tanah".
"Baik, Maaf merepotkan kepala desa Huan" Kata Xiao Long.
"Tidak masalah" Sahut Huan Li.
Keduanya mengobrol sebentar dengan kepala desa Huan sebelum akhirnya Pergi dari sana.
Sepanjang perjalanan, Xiao Long terus menggenggam tangan Fang Ying, membuat wajah putih Fang Ying yang terlihat sedikit kemerahan karena cuaca dingin semakin merona merah.
"Aku sangat senang" Kata Xiao Long tiba-tiba.
"Kenapa?" Tanya Fang Ying, "Apakah karena kehidupan kita semakin membaik?".
"Itu salah satunya, namun yang paling utama karena aku bisa menggenggam tanganmu sekarang" Jawab Xiao Long.
"Apakah semenyenangkan itu?" Tanya Fang Ying lagi.
"Tentu saja, aku sudah jatuh cinta kepadamu semenjak aku menemukan kamu di gunung" Jawab Xiao Long.
Fang Ying terdiam, terbesit perasaan kasihan di dalam pikirannya karena pemilik asli tubuh yang di tempatinya tidak memperlakukan laki-laki sebaik Xiao Long dengan baik selama ini. Dia semakin bertekad untuk membawa Xiao Long menuju kesuksesan dan kebahagiaan bersamanya.
Di kehidupan sebelumnya Fang Ying memang seorang pengusaha yang sukses, Namun karena berada di bawah asuhan dan pelatihan dari kakeknya yang ketat semenjak kecil, Fang Ying banyak menguasai kemampuan lainnya. Selain pengetahuan mengenai tanaman obat dan kemampuan pengobatannya, dia juga menguasai beberapa keterampilan lainnya, seperti memasak, kaligrafi, melukis, menyanyi, serta menguasai beberapa alat musik.
Fang Ying juga menguasai ilmu pertanian karena dia dan kakeknya sering menanam sayuran, tanaman obat, dan bunga. Mereka juga memelihara beberapa hewan ternak. Tapi satu yang tidak dikuasai oleh Fang Ying yaitu ilmu bela diri. Fang Ying merasa sedikit menyesal karena dia tidak pernah berlatih bela diri di kehidupan sebelumnya. Dia yakin kemampuan bela diri yang akan sangat berguna di zaman ini.
Sepertinya Fang Ying akan meminta suaminya untuk mengajarkan ilmu bela diri saat tubuhnya sudah semakin membaik. Bagaimanapun sekarang ini tubuhnya masih lemah kurus dan kurang bertenaga karena kekurangan nutrisi.
........
Keesokan harinya Xiao Long sudah siap bahkan sebelum matahari terbit. Dia segera berpamitan kepada Fang Ying untuk pergi mengurus surat tanah bersama kepala desa Huan.
Jarak Desa Fanrong ke Kabupaten sangat jauh. Mereka membutuhkan 3 jam perjalanan untuk sekali jalan. Oleh karena, itu kepala desa Huan meminta Xiao Long bersiap sebelum matahari terbit.
Xiao Long berpamitan kepada Fang Ying, dan Fang Ying segera menyerahkan enam buah bakpao daging berukuran besar kepada Xiao Long, "Makanlah bersama Kepala Desa saat masih hangat".
Xiao Long mengangguk pelan. Tidak lama kemudian Xiao Long sudah pergi meninggalkan Fang Ying sendiri.
Fang Ying menyibukkan dirinya dengan memasak, membersihkan, dan merapikan rumah. Hari bahkan belum beranjak siang ketika dia menyelesaikan semua pekerjaannya. Dia menatap rumahnya yang kosong dan tiba-tiba saja merindukan Xiao Long.
Ah, ini bahkan baru setengah hari dan dia sudah merindukan suaminya, apakah dia sudah benar-benar jatuh cinta pada suaminya ?
Barulah saat matahari terbenam, Fang Ying melihat sosok Xiao Long berjalan memasuki halaman dengan sebuah kertas di tangannya. Fang Ying segera menghampiri suaminya itu.
"Sudah beres" Kata Xiao Long terlihat senang dan lega.