NovelToon NovelToon
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Roro Halus

Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.

Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.

Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.

Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.

Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Mengatur Rumah

Dan Ibu itu mengangguk, "Nak, sabar pasti akan berbuah indah, entah itu berhadiah surga atau suamimu berubah!" ucapnya lagi.

"Iya, Bu! Na akan sabar, entah itu surga atau suami yang Na dapatkan!" ucap Na sambil memegang tangan ibu itu.

'Bukankah hidup hanya sabar, dan menerima kekecewaan!' batinnya.

Melihat Ibu itu dengan keadaan yang seperti itu masih dengan pikiran dan kesabaran yang luar biasa membuat Ervina merasa malu.

Bahkan dia masih memakai baju bagus dan tinggal di rumah yang mewah, jauh berbeda dengan Ibu itu.

"Bu, nama Ibu siapa?" tanya Ervina.

"Nama saya Seruni, Neng!" jawabnya.

"Panggil Na aja, Bu! Nama sayang, Ervina!" ucapnya membuat Bu Seruni tampak mengangguk sebentar, "Apa Ibu ingin mencari pekerjaan lain?" tanyanya.

Melihat Bu Seruni yang memiliki pemahaman dan cara bicara yang bagus membuat Ervina tergerak untuk membuatnya menaikkan taraf hidupnya.

"Mau kerja apa lagi Ibu ini, Na! Ibu hanya wanita tua yang tidak punya kemampuan dan uang!" ucapnya.

"Kerja sama Na, Bu! kita buat lapangan pekerjaan untuk orang-orang seperti Ibu Seruni, bagaimana?" ucap Ervina.

Bu Seruni tampak terkejut, "Benarkah?"

Ervina mengangguk dan meminta alamat Bu Seruni, bertukar kontak.

Setelahnya Ervina berjalan dengan semangat untuk pulang ke rumah, dan memikirkan usaha apa yang bisa Ervina buat untuk para ibu-ibu.

Selain itu, Ervina ingin berdaya dengan dirinya sendiri. Toh, cepat atau lambat dia akan dibuang nantinya oleh suaminya, selain bersabar, Ervina tentu harus realistis dan berusaha menyiapkan diri saat nanti dicampakkan.

Satu jam setengah Ervina berjalan akhirnya sampai juga di Mansion, dan beristirahat sejenak karena kelelahan berjalan sejauh ini.

"Nyonya kenapa jalan kaki?" tanya Bi Arum membawakan air putih.

Ervina mengambil air putih itu dan menenggaknya sampai tandas, "Gak bawa tas dan ponsel, Bi!" jawabnya santai.

"Nyonya gak kenapa-napa?" tanya Bi Arum.

Ervina menggeleng sambil melegakan nafasnya beristirahat.

"Kenapa tidak minta antar Tuan terlebih dahulu, Nyonya?" tanya Bi Arum.

"Na tidak mau merepotkan, Bi!" ucapnya.

Bi Arum hanya bisa menghela nafas sambil menatap Ervina dengan pasrah, "Ya sudah, Bibi masuk ya!"

"Iya, Bi!" jawabnya kemudian beranjak menuju kamarnya untuk kembali bebersih setelah keringatnya kering, tidak mungkin Ervina kembali menjemput Calisha dengan bau matahari yang menempel seperti ini.

Setelah selesai mandi, Ervina melihat ponselnya sebentar takut ada yang menghubungi penting, namun Ervina justru melihat nomor tanpa nama mengirim pesan.

[Nyonya, kirimkan nomer rekening Anda, saya Bagas dan Tuan mengutus untuk mengirimkan uang nafkah pada Anda, Nyonya]

Ervina tanpa banyak tanya membalas dengan 10 digit no rekeningnya.

Nomer rekening yang sudah dia miliki saat mendapatkan KTP di kelas dua SMA, dari ayahnya untuk mengirim uang jajan Ervina yang mulai naik, Ervina tidak menampik jika saat SMA, Ayahnya sedikit lebih baik dan sedikit royal padanya walau tidak sebanyak sang kakak.

Tapi, uang itu ada di rekeningnya sampai saat ini, sudah cukup juga jika untuk memberikan modal usaha dengan Bu Seruni, karena Ervina bukan anak yang suka jajan.

Dan sekarang, dirinya mendapat uang nafkah yang sangat besar dari suaminya, 'Tidak apa menerima, kan? Na tidak meminta! Itu juga kewajiban Tuan Naren menafkahi istrinya!' batin Ervina menyakinkan diri setelah mengirim nomer rekening pada Bagas.

Tak menunggu lama!

Sesaat kemudian ada notifikasi uang masuk ke rekeningnya sebesar 800 juta, Ervina mengerutkan dahi, "Mungkin Mas Bagas salah, Na tadi jelas melihat 400 juta, bukan 800 juta!" gumamnya mengingat surat perjanjian dari suaminya.

Kemudian Ervina mengirim pesan pada Bagas, [Mas Bagas salah ya, Tuan Naren bilang nafkahnya 400 juta, bukan 800 juta! Saya kirim kemana ini yang 400 juta, Mas Bagas? ]

Setelah mengirim pesan itu, Ervina tampak mengetuk-ketuk nakas di sebelah ranjangnya menunggu jawaban Bagas.

[Itu dari Tuan, Nyonya! Memang segitu sekalian untuk biaya dapur yang Anda masak!]

Deg!

Jawaban Bagas membuat Ervina berdebar, seolah dia merasa dihargai sebagai istri dan diberi tanggung jawab dengan rumah,

"Kalau uang dapur sendiri, berarti 400 jutaku memang untuk jajanku saja?" gumamnya, "Banyak sekali!"

Ervina menjadi bingung dengan uang yang begitu banyak ini, "Apa memang nafkah dari orang kaya sebanyak ini?" tanyanya bergumam sambil mengirim pesan pada Bagas.

[Sampaikan terima kasih pada Tuan Naren, Mas Bagas]

Setelah mengirim itu, Ervina meletakkan ponselnya dan turun ke pantry untuk membuat brownies pesanan Calisha, karena masih ada waktu dua jam sebelum menjemput Calisha.

Dengan bermodalkan resep di youtube tentunya, Ervina mencoba membuat brownies coklat lembut untuk sang putri.

"Saya temani, Nyonya!" kata Bi Arum.

"Terima kasih, Bi!" jawabnya sambil menimbang bahan-bahan yang digunakan, "Oh iya, Bi, uang dapur satu bulan berapa ya? Biasanya tanggung jawab siapa?" tanya Ervina.

"Biasanya keuangan ada pada saya, Nyonya, tapi koki yang ke supermarket untuk berbelanja, sisa atau lebih dari koki masuk ke saya, dan saya yang datang ke Tuan Naren!" jawab Bi Arum.

"Sebulan kurang lebih berapa, Bi?" tanya Ervina.

"150 juta, Nyonya!" jawab Bi Arum.

"Sudah dengan stok di dapur kotor dan dapur paviliun karyawan, Bi?" tanya Ervina.

Bi Arum mengangguk, "Iya, Nyonya sudah semuanya!" jawab Bi Arum.

"Nanti minta ke saya saja uangnya, Bi, jangan ke Tuan Naren!" ucap Ervina, "Oh iya, minta tolong nanti suruh koki belanja untuk steak ya, Bi! Besok Na mau masak steak!" lanjutnya.

"Baik, Nyonya!" ucap Bi Arum.

Sedangkan di perusahaan, Naren tengah menatap ponselnya yang menampilkan CCTV- pantry dan mendengar ucapan istri kecilnya.

"Apa saya beritahu Nyonya saja, Tuan!" ucap Bagas takut-takut.

Bagas takut sejujurnya memang Naren akan memberikan 800 juta untuk istrinya, bukan dengan uang dapur, hanya uang dapur belanjaannya saja jika Ervina pengen membeli sesuatu yang dimasak.

Namun, justru Ervina mengatur tentang perdapuran Naren tanpa ijin dengan sang empunya rumah.

"Tidak usah! Terlihat bukan, dia sudah mulai ingin mengatur rumah dan orang-orang dirumahku!" ucapnya sambil menyeringai tajam juga menyeramkan, "Rupanya dia sudah sangat ingin menjadi Nyonya rumah itu!" sinisnya.

Bagas bergidik, sekaligus merasa bersalah tidak menjelaskan secara rinci maksudnya dengan uang masaknya!

'Bagaimana ini, Tuan terlanjur marah!' batin Bagas.

"Saya pulang cepat hari ini, Gas! Urus!"

Bersambung...

Horee, janji author dah lunas ya hari ini weekend author udah triple update 👏👏Happy weekend semua❤

Lope-lope sekebon petei 🫂

1
Endah Fitri
Luar biasa
Erlinda
sumpah deh kok aq ga suka sama karakter Ervina yg bodoh dan ga punya harga diri. udah dijambak rambut nya di celupin ke wastafel sampai mau mati tapi masih juga berharap ingin dicintai ..hadeeeeeh. sinetron ikan terbang lagi kayak nya .mulai malas aq membaca nya
Erlinda
Thor jgn bikin Ervina berharap sama suami jahat nya itu. bikin hati Vina mati rasa biar suami iblis nya itu yg gila dan bucin akut sendiri
Erlinda
jujur aq berharap Ervina pergi dari rumah itu biar tau rasa tuh di naren
Erlinda
suami an***†****Ng biadab. semoga kau mati ditabrak Fuso sampai hancur lebur. .dasar iblis bertubuh manusia. ih .benci banget aq Thor lihat lelaki model begini
Erlinda
selalu begitu jahat dan menyiksa istri ujung ujung nya nyesal dan bucinakut
Sastri Dalila
👍👍👍
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nurhayati Lubis
🤭🤭🤭...calisha gk jadi pindah sekolah ya Thor kok gk ada
Nur rai Punia
kok aku jd emosi dan dadaku berdebar²
pasti kelakuan nya si Candra itu
Nur rai Punia
kok ada yg mati sih thor😭
Ghani Malaikatku
kok g di kasih gambar pemerannya biar tambah oke
Isna Vania
ervina knpa Gk tinggalin narren, suami yg suka celap -celup
Mustaqim Namaqoe
Luar biasa
Isna Vania
bahasa mana Thor , kokop - mngkokop /Smirk/
Nurhayati Lubis
hmmm..mau revina yg dusel" 🤣🤣🤣
Nurhayati Lubis
beri pelajaran sih naren yg kejam itu biar tau rasa dia Thor ..gemes dan marah😠
Eva Marlina siboro
kejam😡😡😡😡😡
maa ida
Luar biasa
Pelangi Ms
ervina egois tidak fikirkan perasaan carlisha yang salahkan naren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!