"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Laki-laki menyebalkan
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tidak terasa tiga bulan sudah Aira hidup sendiri.
"Tidak ada penyesalan sedikitpun setelah aku memutuskan menyudahi semua nya, aku tetap menjadi wanita yang kuat, perlakuan mereka tidak membuat ku tumbang, aku sudah melupakan semua nya."
Ternyata semua nya harua di paksakan dulu, di paksa siap walau pun tidak siap.
Dipaksa ikhlas walau hati menolak.
"Aku sudah melupakan semua nya, kamu, kenangan kita. Aku sudah melupakan nya," Ucap Aira tersenyum.
Disore hari yang cerah, seorang wanita sedang duduk tersenyum manis melihat taman bunga yang sangat indah.
"Brukk."
"Aduh maaf, maaf saya lagi di kejar-kejar orang jahat," Ucap seseorang panik.
"Kamu, dimana-mana selalu ada kamu, kamu ngikutin aku ya sampe kesini," Ucap Aira kaget melihat laki-laki yang sering ia temui di tempat nya dulu.
"Sekarang saya tidak ada waktu meladeni wanita cerewet seperti kamu," Ucap laki-laki itu.
"Aku ga cerewet ya, setiap ketemu kamu, selalu saja menyebalkan," Ujar Aira.
Namun tidak disangka-sangka, laki-laki itu spontan menc!um Aira di bawah bunga-bunga yang indah itu.
Aira melotot kan mata nya, perasaan nya campur aduk.
"Kamu!" Hardik Aira marah.
"Maaf tapi tidak ada cara lain menghindari mereka, kalo mereka menemukan saya, tamat hidup saya, sekali lagi maaf," Ujar laki-laki misterius itu.
"Aku tidak akan memaafkan kamu sampai kapan pun, kamu sudah menodai aku, hiks." Ucap Aira menangis.
"Hanya berciuman, saya tidak melakukan hal lebih dari itu," Ujar laki-laki itu enteng.
"Plakk." Aira menampar laki-laki yang sudah mencium nya barusan.
"Kamu mungkin sudah biasa mencium wanita murahan sana-sini, tapi aku bukan wanita murahan!" Hardik Aira.
Lalu Aira pergi dengan perasaan kesal, namun laki-laki itu tetap menatap kepergian wanita yang barusan menampar nya. Lalu ia mencari ponsel di saku celana nya, ia menelpon seseorang di sebrang sana.
"Cari tahu wanita yang barusan bersama saya, cari informasi yang lengkap, dalam satu jam harus ada di ruangan saya." Ucap laki-laki itu menelpon seseorang.
"Tapi bos, wanita siapa, mana foto nya?" Tanya seseorang di sebrang telpon sana.
"Cek CCTV di taman bunga x sekarang, itu wanita nya," Jawab laki-laki itu, lalu ia menutup telepon itu sepihak.
"Wanita mana yang bisa menolak seorang laki-laki tampan dan gagah ini, apa dia tidak tau siapa laki-laki yang ia tampar ini," Ucap nya.
....
"Berani sekali dia mencium ku, mana aku tidak kenal dengan nya, huff menyebalkan sekali hari ini, tapi ciuman tadi..." Ucap Aira sambil memegang bibir yang tadi di cium laki-laki yang tidak ia kenal.
"Ahh apa sih aku ini, pokonya aku tidak mau bertemu laki-laki itu lagi."
Disisi lain.
"Mas apa sudah menemukan keberadaan mbak Aira?" Tanya Siska kepada sang suami nya Angga.
"Belum, aku sudah berusaha tapi Aira sangat pandai menyembunyikan jati diri nya," Jawab Angga bingung.
"Mbak Aira kemana ya, aku khawatir sekali," Ujar Siska.
"Sudah tiga bulan, berarti Aira benar-benar pergi," Ucap Angga.
"Aku akan mengikhlaskan Aira pergi, toh aku dengan Aira sudah bercerai, jadi kamu jangan menghawatirkan Aira, dia sudah memutuskan nya jadi aku yakin dia hidup baik-baik aja di luar sana," Ucap Angga.
Berbeda dengan laki-laki misterius itu, ia terus mengorek jati diri Aira.
"Apa alasan dia menyembunyikan identitas asli nya?" Tanya laki-laki itu.
"4Bulan yang lalu wanita itu bercerai dengan suami nya, wanita itu pergi tanpa sepengetahuan siapapun, suami nya menikah lagi dengan mantan kekasih nya dulu, wanita itu sudah menerima nya tapi ia sadar kalo ia tidak bisa menerima semua nya." Ucap seseorang itu lalu menjelaskan hal lain nya.
"Malang sekali nasib nya, mana masih muda," Ujar laki-laki itu.
"Ini bos alamat rumah nya," Ucap nya memberikan sesuatu.
"Kerja bagus," Jawab nya.
"Jadi itu alasan dia selalu menangis setiap kali bertemu saya, pantas saja," Ucap nya dalam hati.
Berbeda dengan Aira yang sedang siap-siap akan melakukan pekerjaan nya.
"Huf kalo mengingat hal kemarin, pasti emosi," Ucap Aira menatap diri nya di cermin.
"Tok...Tok...Tok..
Suara ketukan pintu terdengar, Aira heran siapa yang bertamu, kalo Aisyah atau Hendra pasti mereka ngabarin dulu.
" Sebentar,"Teriak Aira.
Lalu Aira membuka pintu, betapa kaget nya laki-laki yang mengetuk pintu itu adalah laki-laki yang menurut nya sangat menyebalkan.
"Kamu...Tau dari mana alamat rumah ku?" Tanya Aira heran.
"Hanya alamat rumah, itu urusan kecil," Jawab laki-laki itu.
"Apa mau kamu?" Tanya Aira
"Tidak ada," Jawab nya.
"Yasudah keluar sana, mengganggu kerjaan ku saja," Ujar Aira.
"Perkenalkan aku Samudra Mahendra Alexander," Ucap nya mengenalkan.
"Aku tidak ingin berkenalan dengan laki-laki menyebalkan seperti kamu, sana pergi," Ujar Aira mengusir laki laki yang bernama Samudra itu.
"Kamu tidak kenal sama saya?" Tanya Samudra heran.
"Tidak tau dan tidak mau tau siapa kamu, siapa nama kamu, aku tidak tertarik dengan kehidupan laki-laki menyebalkan seperti kamu!" Ucap Aira kehabisan kesabaran.
"Dasar wanita cerewet," Ujar Samudra.
"Aku memang cerewet, kenapa ga suka ya bodo amat, sana pergi," Ucap Aira mengusir Samudra.
"Kalo saya tidak mau pergi bagaimana?" Tanya Samudra sambil menatap Aira begitu dekat.
"K__Kamuu jangan kurang ajar ya," Ujar Aira.
"Pipi kamu merah merona, kamu gugup?" Ucap Samudra menggoda Aira.
Lalu Aira memegang pipi nya, lalu ia berkata,"Tidak,"Ucap nya gugup.
Samudra melepaskan pelukan nya dari Aira, ia tiba-tiba masuk ke dalam rumah, lalu ia duduk di kursi itu.
"Sudah menyebalkan, ditambah lagi tidak sopan," Ujar Aira.
"Kamu yang tidak sopan, ada tamu bukan nya di suruh masuk atau di kasih minum, malahan di usir," Jawab Samudra
"Tamu tidak di undang," Ujar Aira kesal.
"Sebenarnya kalo kamu tidak cerewet pasti cantik," Ucap Samudra menggoda Aira.
"Tidak minat," Jawab Aira ketus.
"Jadi penasaran, apa alasan kamu menyembunyikan identitas mu yang asli, apakah kamu seorang penj@hat," Ujar Samudra tiba tiba membuat Aira kaget.
"Maksud kamu?" Jawab Aira kaget, namun ia tetap tenang.
"Aira Putri Niranjana."
"Bukan kah itu identitas mu yang asli?" Ucap Samudra tersenyum.
"Kamu jangan ikut campur dengan kehidupan aku, aku tidak mengganggu kamu atau pun keluarga mu," Jawab Aira malas.
"Tapi saya suka mengusik kehidupan orang lain," Ujar Samudra tersenyum.
"Dasar laki-laki menyebalkan, sana pergi," Ucap Aira mengusir nya.
"Atau saya kasih tau mantan suami kamu alamat mu?" Ucap Samudra.
Aira bangkit dari duduk nya, lalu ia menghampiri Samudra.
"Jangan pernah ikut campur dengan kehidupan orang lain, kamu tidak pernah tau bagaimana kehidupan orang lain!" Ujar Aira yang sudah tidak bisa menahan amarah nya lagi.
"Tapi saya tau kehidupan kamu, tentang kamu yang bercerai, tentang alasan kamu pergi kesini, saya tau Aira Putri Niranjana," Jawab Samudra menatap Aira dengan senyuman khas nya.
"Apa mau kamu?" Tanya Aira bingung dengan laki-laki yang berada di depan nya sekarang.
"Saling menguntungkan, saya butuh kamu, dan rahasia kamu aman berada di saya," Jawab nya.
"Dalam hal apa? aku tidak mengenal mu," Ucap Aira bingung.