NovelToon NovelToon
ISTRI BERCADAR MILIK KETOS TAMPAN.

ISTRI BERCADAR MILIK KETOS TAMPAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Nikahmuda / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:246.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: satria

Amira Khairunissa, tiba-tiba harus menerima kenyataan dan harus menerima dirinya menjadi seorang istri dari pria yang bernama Fajar Rudianto, seorang ketos tampan,dingin dan juga berkharisma di sekolahnya.

Dia terpaksa menerima pernikahan itu karena sebuah perjodohan setelah dirinya sudah kehilangan seseorang yang sangat berharga di dunia ini, yaitu ibunya.

Ditambah dia harus menikah dan harus menjadi seorang istri di usianya yang masih muda dan juga masih berstatus sebagai seorang pelajar SMA, di SMA NEGERI INDEPENDEN BANDUNG SCHOOL.


Bagaimanakah nantinya kehidupan pernikahan mereka selanjutnya dan bagaimanapun keseruan kisah manis di antara mereka, mari baca keseluruhan di novel ini....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon satria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24.

  Setelah menunaikan shalat dan sudah melewati sarapan pagi,pukul setengah 7, sepasang pasutri itu kini sudah berada di jalan menuju ke arah sekolah mereka seperti biasanya.

    " Kenapa?" tanya Fajar tanpa menoleh ke arah Amira, karena pandangannya tetap lurus ke depan jalan.

    Dia yang semula sedang fokus menyetir mobil, tiba-tiba saja fokusnya langsung terbagi, karena sejak awal dia sudah menyadari bahwa Amira sesekali selalu melirik ke arahnya, seolah dia ingin mengatakan sesuatu kepada dirinya, tetapi Amira seperti tidak berani untuk mengatakannya.

  

     " Ada yang mau kamu omongin sama, saya?" tanya kembali Fajar tanpa melirik ke arah Amira.

    Setelah mendengar Fajar berbicara seperti itu, kini barulah Amira berani menghadap kembali ke arah Fajar, yang ternyata dibalas samaan dengan lirikan lelaki itu.

    " Kemarin malam kamu kemana?" tanya Amira dengan perasaan sedikit ragu, begitu pandangan mereka langsung bertemu.

    Mulai dari semalam, bahkan saat tadi di meja makan, dia terus memikirkan hal itu, awalnya dia tidak ingin memikirkan hal itu, karena itu memang bukan urusannya.

    Namun, entah mengapa, pertanyaan itu selalu saja muncul di benaknya, bahkan sampai mereka di perjalanan seperti ini, pertanyaan itu terus menganggunya.

     " Kenapa emangnya?" tanya balik Fajar, tapa menjawab pertanyaan dari Amira sebelumnya.

    " Kemarin Bibi bilang, kalau kamu selalu keluar malam dan selalu pulang larut malam," ucap Amira, karena Fajar masih belum menjawab pertanyaan nya.

    " Iyah, lalu kenapa?" tanya kembali Fajar yang masih fokus mengemudi.

     Amira pun kini langsung menggelengkan kepalanya, dengan pandangan yang kini langsung kembali menatap ke arah depan.

    Dia sebenarnya ingin bertanya lebih lanjut, tetapi dia menyadari, bahwa dirinya itu tidak berhak bertanya hal itu kepada Fajar, apalagi kala dia mengingat persyaratan mereka sebelum pernikahan mereka di adakan.

    " Kamu penasaran, sama apa yang saya lakukan di luar sana setiap malamnya?" tanya Fajar, setelah terjadi keheningan beberapa saat di antara mereka.

    Mereka benar-benar terdiam, hingga yang terdengar hanyalah suara mobil dan motor yang berlalu lalang memadati jalanan di area itu.

    " Ehm, iya kalau kamu mau menjawabnya?" tanya Amira sambil melirik ke arah Fajar.

    Kali ini, Fajar pun langsung menjawab pertanyaan dari Amira itu.

    " Setiap malam, saat sudah pulang sekolah, saya bekerja bersama teman-teman saya," jawabnya, sambil menatap Amira sesaat.

    Amira yang mendengar itu sedikit kaget, Bekerja?, dia seperti tidak percaya, namun dia langsung berdehem pelan, sebelum bertanya lagi hal selanjutnya.

     Dari cara suaminya itu menanggapi obrolannya, Amira dapat menyimpulkan bahwa Fajar tidak akan keberatan oleh pertanyaan yang nanti akan di lontarkan nya.

    Justru malah sebaliknya, Fajar malah secara tidak langsung menggiring Amira untuk terus membicarakan tentang apa yang Fajar lakukan setiap malamnya.

    "Kamu kerja?, kalau boleh tau kamu kerja apa?" tanya Amira dengan hati-hati, supaya suaminya itu tidak tersinggung dengan pertanyaannya itu.

    Dia bukan sengaja ingin berpikir buruk tentang pekerjaan dari suaminya itu, melainkan dia hanya ingin memastikan pekerjaan apa dilakukanya setiap malamnya.

    " Bengkel, saya punya bengkel di sana jadi saya dan teman-teman saya bekerja di sana," jawab langsung Fajar.

    Jawaban itupun langsung membuat Amira mengangkat kedua alisnya, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

    " Kamu kerja di bengkel?" tanya Amira dengan eskpresi wajahnya yang terlihat sedikit terkejut mendengar hal itu.

    Fajar pun bergumam pelan, sebagai respon atas pertanyaan Amira, yang seolah tidak percaya dengannya.

    " Kenapa?, kamu malu punya suami yang kerjanya di bengkel?" tanya Fajar tanpa melirik ke arah Amira.

    Dan pertanyaan itupun sontak saja membuat Amira panik, dan langsung membuat Amira menggelengkan kepalanya dengan cepat.

    " B-bukan gitu maksud aku, aku cuman kaget aja kalau kamu kerja di sana." ucap Amira.

    Dia langsung meluruskan pemikiran Fajar yang sudah salah pikir tentang dirinya, mana mungkin dia malu dengan pekerjaan yang dijalani oleh Fajar yang seperti itu.

    Dia malah selalu mensyukuri setiap pekerjaan yang Fajar lakukan, mau apapun pekerjaannya selagi itu halal dilakukan dan tidak melanggar syarat yang sudah ditetapkan dalam agama mereka, maka dia akan senang dan sangat bersyukur, apalagi mengingat zaman sekarang yang sangat sulit bagi orang-orang untuk mencari pekerjaan.

    Namun, yang menjadi bingung bagi Amira sekarang adalah, tentang profesi Fajar yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga suaminya itu.

    Amira sudah sangat tau bagaimana kedua orang tua Fajar yang memiliki banyak perusahaan maupun di luar bahkan di dalam perusahaan orang-tuanya Fajar sudah sangat banyak, karena kedua mertua Amira itu adalah seorang CEO dan pengusaha yang sangat sukses.

     Bahkan Amira sendiri menjadi salah satu karyawan yang bekerja di perpustakaan keluarga mereka.

    Jadi jika Fajar memang ingin bekerja, lantas mengapa dia tidak bekerja di perusahaan kedua orang tuanya atau gak bekerja di perpustakaan milik keluarganya saja?.

    Begitulah pikir Amira.

    " Kenapa, kamu kaget karena saya bekerja di sebuah bengkel?" tanya Fajar, atas pertanyaan Amira sebelumnya.

    " Iya, soalnya itu bertolak belakang sama kepribadian kamu dan juga kondisi ekonomi keluarga kamu." jawab Amira jujur.

    "Itu karena saya tidak mau terus-terusan bergantungan kepada orang-tua, saya ingin memiliki bisnis sendiri dan bisa ngerasain kerja kerasnya membangun bisnis dari nol, lalu emang Kamu tau pribadi saya?" tanya Fajar yang langsung melirik Amira.

    Mendengar itu Amira benar-benar sangat kagum kepada Fajar yang mau ngerasain kerja kerasnya kehidupan dan membangun bisnis dari nol.

    "Aku kagum sama kamu di saat orang lain iri sama keadaan kedua orang-tua kamu, tapi kamu malah mau bekerja keras membangun bisnis dari nol tanpa bantuan dari kedua orang-tua kamu, aku tau kepribadian kamu tapi itu cuman yang kamu tunjukkin aja, yang enggak kamu tunjukkin, mana bisa aku tau itu." ucapnya panjang lebar.

    Fajar yang mendengar Amira telah memujinya dia tidak menjawab lagi, hingga hanya ada keheningan di antara mereka.

    "Ehm, emang bengkel kalau buka malam-malam, suka ada pelanggan nya, ya?" tanya Amira, yang entah kenapa pertanyaan itu tiba-tiba saja terlintas di pikirannya.

    Namun setidaknya, pertanyaan itu berhasil memecah keheningan di antara mereka.

    " Apa ramai bengkelnya kalau buka malam-malam?" tanya Amira kembali begitu penasaran.

    " Tergantung." jawab Fajar singkat dan padat dan tentu saja tidak jelas bagi Amira, yang membuat Amira tidak memahaminya.

    " Tergantung?" ulang Amira, karena masih bingung.

     Ditambah kebingungan nya itu semakin jadi, kala Fajar menjawabnya hanya dengan sebuah anggukan saja.

    Karena jam buka bengkelnya selalu dibuka pada malam hari, karena yang bekerja disana hanya dirinya dan teman-temannya saja, mengingat mereka yang masih sibuk dengan sekolah mereka masing-masing.

    " Kamu buka bengkelnya di malam hari aja?" tanya Amira kembali, entah sudah yang berapa kalinya dia sudah bertanya.

    Amira pun langsung mengangguk, Dia mendadak jadi sangat antusias membahas tempat bengkel Fajar bekerja.

   

     " Ada lagi?" tanya Fajar, seolah menyadari bahwa sepertinya masih ada yang belum tuntas Amira katakan.

    Amira menjawab nya dengan gelengan pelan, dia agak ragu ingin bertanya tentang hal lain, dan juga merasa tidak enak, karena dia sudah banyak sekali bertanya tentang hal pribadi dan kehidupannya Fajar.

    Walaupun mereka memang sudah menikah, tetapi jangan lupakan kalau pernikahan mereka terjadi karena hasil perjodohan.

    ' Sebaiknya aku jangan bertanya tentang hal itu.' batin Amira, memilih untuk mengabaikan pertanyaan yang sebelumnya ingin dia tanyakan.

    " Beneran, sudah cukup?" tanya Fajar sekilas menatap kedua manik-manik mata Amira.

    Amira pun langsung mengangguk, kemudian mengubah kembali pandangannya ke samping kiri.

    Melihat sorot mata Amira, Fajar bisa menebak bahwa masih ada sesuatu yang ingin lagi Amira bicarakan kepada dirinya.

    Dan Fajar mengetahui itu, namun dia memilih untuk mengabaikannya, hingga menunggu sejauh mana Amira bisa merendam hal itu untuknya.

    Menurutnya, Amira pasti akan mengatakan apa yang sedang tengah dia pikirkan itu, jika Amira memang ingin benar-benar mengetahuinya.

    TO BE CONTINUE.

1
vivi
lanjut thor semangat/Ok/
Asya_Firdian
Luar biasa
Baper kusut
Koq kaya liat visual jimmin ya🤣🤣🤣
Siti Nurbaidah
lanjut👍👍👌
Sri Musdalefi Indra
jangan lama" thor up,sehat slalu ya thor biar up busa banyak" /Drool//Drool/
Sifa Dini Eka Rizkiana
mimpi atau gimana thor
Siti Nurbaidah
lnjut 👍👍👌
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
eh gimana sih ngk ngerti aku mimpi kah apa gimna
Siti Nurbaidah
kok lama y update ny
Siti Nurbaidah: 👍👍👌d tunggu
SJR: insyaalah nanti agak maleman 🙏
total 2 replies
Susanti Susanti
Luar biasa
vivi
lanjut thor semangat 💪
Rini Maryani
lanjut
Radiansyah
bagus
Sri Musdalefi Indra
lanjut mir,..dikit amat upnya thor
Rini Maryani
lanjut thoor
Sri Musdalefi Indra
ah amira lanjut thor
Atik R@hma
udah pada bucin semua, pasutri😂😂😂
SJR: tinggal yang satu belum di resmikan 🤭
total 1 replies
Putrinw
halo aku juga mampir di karya kamu🥰
SJR: terima-kasih sudah mampir semoga betah ya🤗🙏
total 1 replies
Rini Maryani
ribet amat sih lapor polisi lah biar d tangkep orng
Atik R@hma
pasti yg iri dg fajar, gengnya Dennis kali😤😤
SJR: Denis kan sahabatnya Fajar?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!