Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Tidak ada hubungan khusus dengn Alaska
Linda yang berada di restoran miliknya kini duduk bersama Indira, dan Indira menatap Linda dengan menahan emosinya.
"Kenapa tadi kau diam saja?! Kenapa tidak memaki perempuan itu?!" Gerutu Indira yang benar-benar kesal pada Linda, setiap kali ada pertengkaran maka Linda hanya diam saja dan membiarkan Bunga terus memainkan sandiwara untuk mendapat perhatian dari semua orang.
Sebenarnya, dalam segala hal Linda bisa menang dari bunga tetapi Linda hanya memiliki sikap yang begitu tenang dan pembawaan yang keras. Linda juga termasuk orang yang acuh tak acuh terhadap masalah keluarga dan percintaan hingga membuat perempuan itu menjadi buruk di mata semua orang.
Sementara Bunga, dia paling pandai memainkan peran lemah lembut dan mudah tersakiti, jadi orang cenderung lebih kasihan pada Bunga dari pada Linda.
"Sudahlah, aku sudah merelakan semuanya," ucap Linda dengan tenang sambil meraih cangkir teh yang terletak di depannya dan menikmati teh itu.
Indira mengerucutkan bibirnya, dia menghela nafas dengan kasar mendengar ucapan Linda, "padahal sudah bertahun-tahun, tapi kenapa mereka tidak bisa membiarkanmu bahagia?! Aku sangat kesal pada mereka yang tidak bisa berhenti dan terus datang mengganggumu setiap kali mereka punya kesempatan. Membuat kesal orang saja!" Gerutu Indira sambil berbalik mengambil kotak hadiah yang telah Ia siapkan sebelumnya.
Setelah memegang kotak hadiah tersebut, wajah Indira yang sebelumnya tanpa kesal dan penuh emosi langsung berubah menjadi tenang.
Dia berbalik menatap Linda dan tersenyum menyerahkan kotak hadiah di tangannya, "Aku terburu-buru membeli ini, tidak tahu apakah seleramu masih sama setelah 2 tahun menghilang ataukah sudah berubah," ucap Indira.
"Kau selalu repot-repot saja, terima kasih" Linda menerima hadiah tersebut dan membukanya, isinya adalah sebuah selendang sutra berwarna biru cerah dengan motif angsa putih di sana.
"Kau begitu cantik seperti angsa putih ini jadi aku harap langitmu akan selalu berwarna biru cerah," ucap Indira mengambil selendang dari tangan Linda dan membantu Linda memakainya.
"Jangan menyimpannya, kau harus menggunakannya! Kalau nanti rusak, aku bisa membeli yang baru untukmu," Indira memperingatkan Linda agar berhenti menyimpan hadiah yang ia berikan dan memakainya.
"Baiklah," ucap Linda sambil tersenyum.
"Jadi bukankah kau harus menceritakan sesuatu padaku?" Indira menatap Linda dengan mata berbinar-binar, dia begitu penasaran Bagaimana petualangan Linda selama 2 tahun ini sehingga perempuan itu bahkan lupa untuk mengabarinya bahkan tidak mengirim surat dan sama sekali tidak ada petunjuk tentang keberadaannya.
Linda tersenyum, Ia memperbaiki selendang yang ada di tubuhnya lalu dengan tenang berkata, "kau mungkin akan marah sampai meledak jika aku menceritakannya. Jadi kali ini aku tidak akan menceritakan apapun padamu kecuali sebuah keberuntungan yang kutemukan di salah satu desa. Aku sudah menemukan sebuah tempat untuk menanam tanaman herbal, tanah itu ialah tanah yang subur dan aku yakin seluruh jenis tanaman herbal bisa tumbuh di sana. Lain kali saat ada kesempatan aku akan mengajakmu ke sana, karena kau tidak pandai berkuda menjadi sulit untuk pergi ke sana, menggunakan kereta kuda membutuhkan waktu berhari-hari dan Kau pasti akan mengeluh di dalam kereta karena jalanan yang tidak bagus, jadi,,, lebih aku rasa kau harus menunggu sampai jalanan menjadi lebih baik," ucap Linda.
Indira mengerucutkan bibirnya, dia tampak memikirkan jalan keluar permasalahan tersebut, "Kalau begitu kau bisa mengajariku naik kuda terlebih dahulu."
"Ha ha ha...," Linda tertawa keras, "kau sedang menyuruhku mengajari orang yang trauma pada kuda untuk menunggangi kuda?" Tanya Linda.
"Mungkin suatu saat traumaku itu akan menghilang. Tapi ngomong-ngomong apa hubunganmu dengan tuan Alaska sehingga kau bisa punya kesempatan untuk makan bersamanya?" Tanya Indira dengan penuh rasa penasaran, saat ini matanya dipenuhi binar-binar kesegaran mendengarkan gosip yang sebelumnya telah Ia dengar di antara para pegawai restoran.
"Tidak ada hubungan khusus, hanya sekedar hubungan saling menguntungkan biasa," ucap Linda.
"Apa?!" Wajah Indira tampak sangat kecewa, "hanya hubungan biasa?! Kenapa? Kau tidak puas dengan keadaannya yang duduk di kursi roda? Atau wajahnya tidak memenuhi standar ketampanan yang kau inginkan? Atau dia kurang kaya? Atau,,,"
"Tidak seperti itu," Linda memotong ucapan Indira, "hanya saja tidak ada hubungan seperti yang kau pikirkan itu," ucap Linda.
Indira tampak sangat kecewa, "padahal kau sudah menjadi orang paling beruntung sei-ibukota bahkan se-negara ini bahkan sedunia, satu-satunya perempuan yang memiliki hubungan baik dengan pria suci seperti Alaska!" Gerutu Indira sambil menghempaskan tubuhnya di atas sofa dan berbaring meletakkan kakinya di pangkuan Linda.
Linda tersenyum melihat kelakuan Indira, dia mengulurkan tangan menyentuh kaki Indira untuk memeriksa keadaan tubuh Perempuan itu.
"Sepertinya kau mengalami banyak stress akhir-akhir ini," ucap Linda setelah beberapa saat.
"Hah,,, tentu saja stres, kau menghilang, dan banyak pekerjaan menumpuk di restoran ini. Sekarang karena kau sudah kembali, kau harus mengambil alih seluruh pekerjaanmu sebelumnya!" Ucap Indira sambil memejamkan matanya.
"Baiklah," kata Linda sambil tersenyum melihat ke arah meja kerja Indira yang penuh dengan tumpukan dokumen.
Restoran tempat mereka berada sekarang ialah restoran yang dibangun oleh Linda menggunakan sejumlah uang yang dikumpulkan Linda ketika masih berada di kediaman keluarga Gintara.
Dengan perencanaan yang begitu matang, maka hanya dalam waktu 2 tahun saja restoran yang ia bangun berubah menjadi restoran kelas atas di ibukota yang tidak muda dikunjungi oleh orang-orang biasa.
Meski begitu, tidak ada satupun orang yang mengetahui Siapa pemilik sebenarnya restoran itu karena semuanya dirahasiakan dengan baik.
Setelah beberapa saat keheningan, Indira teringat sesuatu, "Alaska belum meninggalkan restoran, pria itu memiliki sebuah pertemuan dengan seorang pria yang sepertinya berasal dari luar negeri. Mungkin saja dalam beberapa waktu ke depan akan ada sebuah proyek baru yang dikerjakan di sekitar ibukota. Apa kau punya informasi?" Tanya Indira sangat penasaran.
"Aku bilang hubunganku tidak sedekat Itu dengannya, jadi aku tidak tahu apapun," jawab Linda membuat Indira sangat kecewa.
"Kau benar-benar menyebalkan!" Gerutu Indira kembali memejamkan matanya.
biar makin semangat
thankyou ya Thor..