Legenda Long Chu

Dang Liu tiba di Kota Xiao dimana Klan Ling adalah yang mendominasi dalam hal obat di kota itu..

Sesampainya didepan pintu besar, Dang Liu melihat dua orang penjaga yang sedang menjalankan tugasnya. segera dia melangkah pelan, Bisa saja dia langsung muncul didalam Klan dan bersembunyi. Namun itu tidak dianlakukan karna perintah yang diberikan kepadanya.

"Apakah Patriak Ling ada didalam?" Tanya Dang Liu

"Kalau boleh tau, Anda darimana? Agar kami bisa mengonfirmasi" Sahut salah satu penajaga kediaman Klan Ling

"Aku membawa perintah Raja Chu Yuan" Ucap Dang Liu langsung.

Mendengar itu satu penjaga yang sedari tadi diam dibelakang segera masuk kedalam dan melaporkan hal yang dia dengar sebelumnya.

"Patriak, Ada tamu dari kerajaan!" Kata penjaga itu

"Suruh dia masuk, Pasti ada hal yang penting" Ucap Patriak Ling.

Segera dia berbalik pergi dengan berlari kecil, Karna memang kakinya kecil. "Tuan disuruh langsung masuk" Ucap Penjaga itu dengan nafas yang tersengal.

Dang Liu berjalan santai sambil menyapukan pandangannya untuk mengetahui adakah kereta kuda kerajaan atau prajurit penjaga. Namun sepanjang jalan dia tidak menemukannya.

'Tidak mungkin jika mereka belum sampai kesini' batin Dang Liu "Salam patriak, Maaf jika mengganggu waktu santai anda" Ucap Dang Liu membungkuk dan menyapa.

"Jangan terlalu Formal, Duduklah!" Patriak Ling menunjuk tempat duduk dan Mereka pun duduk bersama saling berhadapan.

Dang Liu menatap serius wajah Patriak Ling yang selalu tersenyum. "Apakah Patriak sakit?" Tanyanya.

"Kenapa kau menanyakan hal itu? bukankah kau dapat melihat bahwa aku terlalu sehat" Sahut Patriak Ling dengan bingung.

"Aku mendengar kabar bahwa kau sakit. Kemudian Selir Ling pulang kesini dengan tergesa-gesa, Apakah ada orang yang sengaja membawa berita palsu? lalu dimana sekarang Selir Ling berada?"

"Aku tidak pernah sakit, Tidak pernah juga mengirim orang untuk mengabari hal itu.... Brengsek!! siapa yang berani mempermainkan anak dan calon cucuku"

Beng!!

Dia menggeprak meja dan mengumpat

Dang Liu terkejut melihat Reaksi dari Patriak Ling yang menghentak meja dan membuat barang-barang yang ada di meja berhamburan. "Ada yang berniat jahat dengan anakku, Sudah berapa lama dia pergi?" tanyanya dengan sedikit tinggi pada nadanya. dia tidak setenang biasanya, Karna menyangkut nyawa putri dan calon cucunya.

"Sudah dari satu hari yang lalu Patriak Ling. Kalau begitu, Aku akan kembali dan mengabari kepada Raja untuk melakukan pencarian, Kau juga harus melakukan hal itu" ucap Dang Liu bergegas bergerak dengan kekuatan penuh.

Kabar kehilangan Putri Ling Hua pun segera menyebar dan banyak orang yang membantu untuk mencarinya. namun hingga dua hari berlalu tidak menemukan jejak sedikitpun. Meski dibantu oleh pihak kerajaan yang menyusuri jalan dari Kota Raja ke arah Kota Xiao tempat Klan Ling berada.

Namun tidak juga menunjukan jejak, Bahkan kegemparan di kota raja terjadi yang menceritakan tentang hilangnya Selir Ling...

"Siapa sebenarnya yang melakukan hal ini? Aku tidak pernah menyinggung orang lain, Kenapa orang lain harus menyinggungku dengan menculik Istriku!" Teriaknya sambil menghamburkan barang-barang yang ada dimeja. "Apa yang sebenarnya kalian lakukan? sehingga tidak bisa mencarinya?" Teriak Chu Yuan dengan wajah merah padam, setelah itu dia menangis. dan semua orang mundur perlahan dan menghilang. Mereka tidak ingin mengganggu suasana hati raja yang lagi kemelut.

"Ling Hua, Kemana dirimu sayang!" Chu Yuan begitu kehilangan istri yang paling dia sayangi, Meski hanya selir tapi cintanya melebihi dari kasih sayangnya kepada Ratu Bai An, dia dengan Bai An menikah karna perjodohan. Sedangkan dengan Ling Hua, murni karna cinta yang dilandasi suka sama suka.

Dia terus meminum Arak hingga terdengar sendawa dari mulutnya, Dan bau Arak menyengat tercium.

dia mengira dengan minum banyak, siksaan batinnya akan berkurang! Namun nyatanya tidak.

Setelah sanggup berdiri dia yang sudah mabuk berat itu berjalan kearah kediaman Ratu Bai An, Dia menyuruh penjaga untuk minggir dengan mengibaskan tangannya pelan.

Penjaga yang mengerti langsung memberi jalan. Chu Yuan masuk kedalam rumah dan menuju kamar.

Braaak, Pintu didorongnya dengan keras. Chu Yuan berjalan dengan sempoyongan menuju ranjang Bai An. Namun pemandangan yang tak terduga terpampang didepan mata, Chu Yuan Yang Mabuk itu mengucek matanya untuk memastikan apa yang dia lihat hanyalah ilusi karna terlalu banyak minum.

Namun tidak ada perubahan setelahnya. Adiknya, Chu Lei sedang mencumbu istrinya, Apakah ini bisa diterima oleh akal?

"A-apa ya-yang kalian lakukan?" Tunjuknya dengan terbata.

"Aku tidak menyangka akan secepat ini ketahuan, Tapi itu tidak masalah Kakak, akan ku ceritakan, Aku dan Bai An adalah seorang kekasih sebelum kamu menikahinya. dan hingga saat ini, Bahkan anak itu, Adalah anak dari hasil perbuatan kami, Karna sebelum malam pertama denganmu, Dia memberikan yang pertama untukku" dia berkata Sambil menunjuk bayi yang ada dalam ayunan

Puah!! Darah kental menyembur dari mulut Raja Chu Yuan.

"Kalian sungguh brengsek!" Teriaknya dengan darah yang mengalir dimulut. lalu dia mengayunkan tangannya untuk memukul Chu Lei. Namun, Apalah daya jika yang dilawan bukan orang mabuk.

Dengan mudah Chu Lei menghindar dan mendorong Chu Yuan ke arah Dinding. Buk!! terdengar suara gedebuk, Dan itu kepala dari Chu Yuan.

Raja Chu Yuan tidaklah lemah, Meski dia menjadi Raja karna warisan tahta. Namun dia juga seseorang yang memiliki tingkat pemahaman yang tinggi tentang bela diri.

Akan tetapi, Karna hilangnya Ling Hua begitu mempengaruhi mentalnya, Ditambah minuman beralkohol membuat tubuhnya lemah, Dan ditambah lagi adegan dimana adiknya mencumbu Istrinya yang baru melahirkan, dan mendapati kenyataan bahwa anak itu bukan darah dagingnya.

Tekanan mental yang sangat berat menyerangnya hingga dia muntah darah sekali lagi dan meninggal.

"Dia meninggal" Ucap Chu Lei yang tidak menyangka hal itu akan terjadi seperti ini, dia pun tersenyum 'Jika ku tau dari awal, begitu mudah membunuhmu hanya dengan beberapa kalimat, Sudah kulakukan sejak dulu' Bathinya senang.

"Lantas kita harus bagaimana?" Tanya Bai An, Tersirat kepanikan diwajahnya.

"Kau jangan panik dulu! Ingat jika ada yang bertanya tentang hal ini, Katakan dia meninggal begitu saja karna mabuk dan tekanan mental karna kehilangan salah satu istrinya, Aku akan keluar dulu, setelah itu berteriaklah, biarkan penjaga masuk dan kau jangan menyentuhnya dulu! apa kau mengerti?" Tanya Chu Lei.

"Mm, Bergegaslah!" Sahut Bai An.

"Jangan sampai orang curiga!" Ucap Chu Lei sebelum menghilang.

Bai An langsung mengambil air dan menempel-nempelkan di pipinya seperti orang yang menangis, setelah itu dia berteriak histeris "Tolooooooong! Penjaga toloooong! Suamiku" teriaknya keras "Hiks Hiks Hiks..." isaknya terdengar

Para penjaga langsung bergegas masuk kedalam rumah itu dan menemukan Ratu Bai An yang terlihat menangis "Ratu! Ada apa dengan Raja Chu?" tanya salah satu dari mereka. setelah melihat Raja Chu terbaring dilantai

"Suamiku mabuk ketika datang kesini, setelah itu dia muntah darah dan langsung seperti yang kalian lihat" Ucapnya dengan air mata palsu.