PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PANGGILAN SAYANG
“Mbak..” Sapa Tristan saat dia baru tiba dan memarkirkan motornya di parkiran restoran tempat Ayana bekerja
Susi yang juga baru tiba dan sedang memarkirkan motornya, kaget melihat Tristan tak jauh dari dia berada sedang menyapanya.
Melihat Tristan turun dari motor dan menghampirinya, Susi gelagapan dan gugup.
Tangannya terus berusaha merapikan penampilannya dengan gaya khas centilnya
“Kamu temannya Ayana kan..?” Tanya Tristan memastikan setelah menghampiri Susi. Susi mengangguk pelan
“Saya Tristan temannya Ayana.. Masih ingat..?" Tanya Tristan lagi
Susi lagi lagi hanya mengangguk. Pandangannya tak lepas dari wajah tampan Tristan, membuat Tristan sedikit merasa risih
"Ayana masuk kerja gak hari ini..?” Tanya Tristan kemudian
Susi yang terpesona melihat wajah tampan Tristan, tidak menggubris Tristan yang sedang menunggu jawaban atas pertanyaannya. Tristan mencebikkan bibirnya melihat tingkah Susi
“Mbak.. Ayana masuk kerja gak..?” Tanya Tristan mengulangi pertanyaannya
“Dia kerja tapi hanya shift satu aja..” Jawab Susi tanpa sadar
“Ehhh bukan.. Ayana gak masuk kerja hari ini.. Ehh bukan, sudah 2 hari ini..” Ralatnya setelah sadar dari lamunannya karena terpesona melihat ketampanan Tristan
“Ayana gak masuk kerja..? kemana dia..?" Gumam Tristan pelan hampir tak terdengar
"Mbak tau gak dia kemana..?” Tristan menatap wajah Susi penuh selidik
“Saya juga gak tau Babang tampan.. Mungkin di rumahnya kali..” Jawab Susi malas karena sejak tadi Tristan hanya menanyai keberadaan Ayana
“Dia izin kerja karena apa..?” Tanya Tristan belum puas mendengar jawaban Susi
Susi menghembuskan nafasnya kasar
“Dia bahkan gak izin.. Gak tau alasan dia kenapa gak masuk kerja.. Tapi bisa aja karena anaknya sakit..” Jawab Susi menggerutu
Tristan terlihat sedang berpikir keras. Dia merasa gak masuk akal jawaban yang Susi berikan.
Karena Sejak pagi rumah Ayana kosong tanpa penghuni. Tristan lantas bergegas memakai helm dan menaiki motornya tanpa pamit pada Susi
Susi terlihat mencebikan bibirnya melihat Tristan mulai menjauh dari area parker restoran.
“Babang tampan oh babang tampan.. I love you..” Centil Susi dengan ekspresi seperti sedang mencium seseorang
***
Di tempat lain, Rayan yang sedang mendapati Ayana tidur pulas di kursi depan kamar inap Yuki, merasa heran.
Rayan mengintip sebentar ke dalam ruangan inap Yuki dari balik pintu.
Rupanya Ayana sejak sore tadi belum masuk ke dalam ruangan Yuki di karenakan mantan suaminya masih berada di dalam ruangan Yuki.
Ayana berusaha menghindari Arman yang terus mendesaknya untuk rujuk meski Ayana menolaknya.
Arman tidak pernah menyerah, karena menurutnya Ayana masih mencintainya
Rayan terus memperhatikan wajah cantik Ayana yang nampak lesu itu.
Rayan lantas berjongkok di samping Ayana, mengelus pucuk kepalanya dengan lembut.
Ayana yang merasakan usapan di kepalanya merasa terusik. Perlahan matanya pun terbuka.
Ayana Nampak diam menatap wajah Rayan yang tepat berada di depan matanya sedang tersenyum menatapnya
“Kok tidur disini..?” Tanya Rayan lembut
“Kepala ku terasa pusing..” Jawab Ayana pelan
"Sepertinya dia udah selesai dinas.." Monolog Ayana dalam hati mendapati Rayan tidak memakai jas putih kebanggaan para dokter
“Kamar Yuki udah siap.. Aku anter kesana ya biar istrahat disana..? Yuki biar aku yang urus..” Ucap Rayan lembut
Ayana bangun dan menegakkan tubuhnya duduk bersandar pada sandaran kursi.
Rayan menempelkan punggung tangannya di kening Ayana mengecek kondisinya
“Masih pusing..?” Tanya Rayan menatap wajah Ayana intens
Ayana hanya menganggukan kepalanya menjawab
“Ya sudah ayo.. Kamu kelelahan, nanti minum vitamin ya biar nanti aku ambilkan..” Ucap Rayan tersenyum
Ayana hanya diam menyenderkan punggungnya di sandaran kursi dengan mata terpejam
“Sayang.. Ayo..” Rayan menarik pelan lengan Ayana untuk berdiri mengikutinya
Ayana mendongakkan kepalanya menatap Rayan dengan kening berkerut.
Rayan tahu Ayana kaget dengan panggilannya itu. Namun dia berpura pura cuek
"Nanti setelah Yuki udah pindah kamar, aku balik ke rumah dulu sebentar.. Aku ikut nginap nemanin kalian disini.." Ucap Rayan santai
Ayana lagi lagi terkejut mendengar ucapan Rayan. Dia menggelengkan kepalanya tanda menolak
"Gak ada penolakan.. Yuki butuh pengawasan malam ini.. Aku gak mungkin biarin kamu dan ibu sendirian sementara kamu sendiri kurang fit gini.." Ucap Rayan menegaskan
Ayana hanya diam tak menjawab. Dia pasrah saja apa mau Rayan. Rayan menuntun tubuhnya untuk berdiri.
Dan di saat bersamaan dengan itu, Arman keluar dari ruangan rawat inap Yuki bermaksud mencari keberadaan Ayana yang belum kembali sejak pamit mau membeli sesuatu
**BERSAMBUNG..
TERIMA KASIH YA SUDAH MAMPIR MEMBACA NOVEL SAYA INI.. 😇🙏💞
MOHON DUKUNGANNYA DARI TEMAN TEMAN, UNTUK SAYA TETAP SEMANGAT BERKARYA LAGI..😇🙏🙏💞💞💞**
.