Alintha Clarissa•
Seorang gadis berparas cantik dan menawan,
di umur tepat ke 20 tahun nya. Ia di beri pilihan dua laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Degan berat hati ia menerima permintaan kedua orang tua nya untuk menikah dengan laki-laki anak dari sahabat nya
Siapakah yang akan menjadi suaminya?
Yuk baca!!!
Vote&komen cerita aku gays❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Angel?
Dua minggu berlalu. Di ruangan kini hanya terdapat Alvin yang terus menunggu sang istri yang belum kunjung tersadar dari koma nya itu.
Sementara itu semua sibuk dengan urusan nya masing-masing terkecuali Alvin yang tetap setia menunggu Alin di rumah sakit
Aiden kini di jaga oleh bi Lastri serta bunda Alin yang setia menjaga nya, namun tentu saja terkadang ia slalu merengek menanyakan momy nya yang tak kunjung ia lihat beberapa minggu ini
Namun untung nya saja Aiden adalah anak pintar yang tak terlalu cengeng, ia masih mau di jaga oleh bi Lastri meskipun terkadang ia slalu menanyakan keberadaan orang tua nya sekarang, tapi setelah itu ia asik bermain kembali dan lupa dengan itu lagi
Kini ia yang sudah terbangun pun terus meratapi wajah istrinya yang slalu ia rindukan itu, ia menggenggam lengan Alin yang terbaring lemah itu dengan penuh kerinduan, menatap istrinya yang tak kunjung tersadar itu membuat nya semakin merasa terpuruk.
“Aku sangat merindukan mu Alin, kumohon segera kembali sehat dan kita akan kumpul bersama lagi, kasihan Aiden tak bertemu denganmu sudah beberapa minggu. Aku sangat merindukanmu, aku tidak bisa hidup tanpamu Alin.”Alvin mencium telapak tangan sang istri yang terbaring lemah itu, berharap sang istri mendengar dan segera sadar dari koma nya. Perlahan Alvin meneteskan air mata nya karna ia benar-benar merasakan kerinduan itu tanpa bisa di jelaskan
“Kapan kau akan sadar sayang, aku benar-benar lemah tanpa kamu yang slalu membuat hidupku berwarna, aku benar-benar selemah ini tanpamu Alin, kumohon sadar dan cepat lah kembali bersama kita semua, aku rindu ceria mu, tawa mu dan sangat merindukan dimarahimu.”
_
Raka datang bersama Diva dan memasuki ruangan dimana Alin berada. Alvin kini sibuk mengelap tubuh Lita dengan kompresan air, ia yang melihat keduanya datang pun terkejut
“Kakak.”Ujar nya lalu menaruh air kompresan, Raka tersenyum sembari menghampiri adik nya yang masih terbaring lemah di kasur rumah sakit itu
“Kamu sudah makan vin?”Tanya Raka lalu di balas anggukan oleh Alvin. Raka meratapi adik nya yang belum kunjung tersadar itu, andaikan saja bisa di gantikan biarlah dirinya yang menggantikan posisi Alin. Pikir nya seperti itu, Raka meraih lengan adik nya dan mencium nya penuh dengan rasa kerinduan
“Kapan kamu sadar dek.”Ujar nya sembari mencium lengan Alin, Diva mengusap kepala Alin dengan lembut, melihat wajah ceria kini terbaring tak berdaya
“Alvin sungguh tidak kuat kak.”Ujar Alvin lalu menangis perlahan, Raka yang merasakan hal yang sama pun mengangguk sembari meneteskan air mata nya
“Kamu sabar Vin, kita semua harus slalu kuat buat Alin. Slalu mendoakan yang terbaik buat Alin, semangat ya”Diva mengelus punggung Alvin, Tentu saja mereka benar-benar tersiksa atas apa yang menimpa pada keluarga nya, seseorang yang sangat berperan ceria dan slalu ramai, kini hening terbaring dan entah kapan ia akan tersadar
Klekk
Suara pintu terbuka kembali, Luna dan Bryan datang dengan membawa bingkisan serta buah-buahan, menghampiri Alin untuk menjenguk nya
“Belum sadar Vin?”Alvin menggelengkan kepala nya, Luna mengarah ke Alin yang sedang terbaring itu dan menatap Alin penuh harapan
“Sadar boss, kau sudah terlalu lama terbaring, kami semua rindu canda tawa mu.”Ujar Luna sembari mengusap rambut Alin, kini mereka pun mengobrol di ruangan itu sembari menjaga Alin
Sementara itu Aiden sedang asik bermain bersama kedua orang tua Alvin, ia yang belum mengerti apapun hanya terus tertawa saat asik bermain
Namun kedua orang tua Alvin hanya meratapi anak sekecil itu yang belum tau apapun yang kini tengah asik bermain, keduanya merasakan sedih karna Aiden pun pasti merindukan ibu nya yang tak kunjung tersadar itu.
“Kasihan Aiden pa.”
“Iya ma, kita harus slalu kuat demi Aiden dan anak kita juga. Semoga saja Alin segera tersadar dan sehat kembali, papa benar-benar sedih melihat keadaan menjadi seperti ini.”
“Akek Nenek, tenapa angis, iden da nakal Akek. Map yah, angan angis dong.”Kedua nya pun sontak langsung tersenyum sembari mengusap air mata nya
“Kakek sama Nenek ga nangis kok sayang, kelilipan mata nya sakit.”Aiden pun tersenyum gemas lalu menunjukan sebuah mainan mobil-mobilan nya yang di belikan oleh Raka kemarin
“Liat akek”
“Waaah bagus yah”
“Ni di beyiin om Yaka”
“Iya sayang”Kakek nya tersenyum lalu bermain bersama dengan cucu nya itu
Kini Alvin yang baru saja meninggalkan kamar Rumah Sakit, ia menuju ke sebuah tempat bersama dengan Bryan dan Raka.
Tentu saja Alin ada yang menjaga nya, ada Luna dan Diva yang menemani di samping nya.
...***...
Wah ini sih beneran niat nunggu kesempatan buat nabrak Alin. Ujar Bryan yang melihat CCTV parkiran mobil di mall itu
“Plat nya, ah sial dia benar-benar seniat itu menyembunyikan semuanya.”Kata Raka yang kesal itu melihat CCTV rekaman video kecelakaan kemarin
“Apa mungkin ini perbuatan Angel?”
“Angle? Angle siapa Vin.”
Alvin merenung dan menunduk, ia sangat merasa bersalah tak pernah bercerita tentang Angle kepada keluarga nya, hanya Alin yang mengetahui ini selain keluarga nya
Saat Raka mendengar semua cerita Alvin, ia sangat terkejut dan sedikit kecewa kepadanya, mengapa tidak pernah bercerita soal ini. Sahut nya
Alvin merasa sangat bersalah dan sangat minta maaf atas apa kehadiran nya yang membawa kesialan untuk Alin.
Raka pun hanya memaklumi masalah ini, yang terpenting sekarang mencari tahu pelaku yang menabrak lari adiknya itu, itu yang paling penting. Ujar nya kepada adik ipar nya itu
Alvin sangat berterimakasih karna kakak ipar nya slalu mengerti penjelasan nya, lagi pula ini bukan salah nya, pikir Raka begitu
“Kak kita harus melakukan sesuatu.”
Raka mengkerutkan dahi nya dengan heran, tak lama itu ia pun membuntuti Alvin untuk menuju ke sebuah tempat yang entah kemana Alvin akan mengajak nya
Plakkkk
Suara tamparan terdengar di sebuah pipi wanita itu, Alvin yang sudah menemui Angle yang sedang duduk santai di cafe itu langsung menghampirinya dan menampar tanpa basa basi.
“Vin lakukan cara lain selain menyakiti nya.”Kata Raka sembari menahan Alvin yang mulai emosi itu
“Alvin tidak perduli kak, selagi dia berani benar-benar menyakiti Alin!”Alvin kembali menatap wajah yang ia benci itu yang sedang memegang pipi yang kemerahan akibat di tampar oleh nya
“Apa maksud mu Alvin!”
“Tidak usah berpura-pura, aku mengenal mobil ini.”Alvin menunjukan rekaman CCTV yang ia potret tadi lalu menunjukan nya kepada Angle
Tak membantah lagi, Angle tertawa keras dan membuat Alvin semakin geram dengan tingkah nya begitupun Bryan dan Raka.
“Jadi benar kau yang melakukan ini Angle!”Ketus Bryan sembari menatap Angle dengan geram.
Tentu saja. Sahut nya sembari menibas rambut nya dengan puas, “Kau benar-benar gila!”
Alvin pun segera menarik tangan nya dengan kasar, tentu saja Angle membrontak. Apa yang kau lakukan Alvin!
“Ayo, kau pantas mendapatkan hukuman!”
“Kau seharus nya sadar! Aku melakukan semua ini untukmu Alvin, karna aku mencintai mu.”Alvin meludah ke samping seolah-olah sangat jijik mendengar ucapan Angle itu
“Jangan membuat ku muak, aku benar-benar membencimu wahai wanita iblis.”
Raka menghampiri wanita itu dan menekan leher nya dengan kasar, ia sungguh tak terima dengan perlakuan nya terhadap Alin adik nya
“Perlu kau ketahui nona, kau telah mencelakai Adik ku sekaligus mencelakai ibu dari anak kecil yang sangat membutuhkan ibu nya, kau harus masuk ke dalam penjara seumur hidup atas perlakuan kejam mu ini.”Raka semakin mengeratkan lengan nya dan membuat Angle terbatuk-batuk akibat tekanan lengan Raka
Uhukk uhukk. Ia memegang leher nya yang terasa sakit itu, “Kau benar-benar iblis Angle.”Sahut Bryan dengan wajah benci nya, lalu Bryan pun yang menarik paksa Angle untuk membawa nya ke kantor polisi.
Angle yang berusa berontak pun berhasil menggigit lengan Bryan hingga kesakitan, lalu ia pun berhasil kabur dan lari kencang
“Aduhhh sial!!”Bryan memegang lengan nya yang kesakitan itu, lalu Alvin dan Raka pun segera mengejar nya
Brakkkkk
Mobil truk yang melaju kencang itu menabrak Angle yang berlari menyebrang tanpa melihat kanan kiri.
Angle terpental dan mendapatkan luka yang cukup serius, darah bercucuran di kepalanya, tentu saja berhasil membuat mereke terkejut.
Alvin dan Raka segera menghampiri, Bryan yang menyusul pun ikut terkehut melihat Angle yang sudah tergeletak di jalan
Alvin hanya terkejut namun tidak terlalu memperdulikan Angle yang telah tertabrak itu, ini balasan mu. Ujar nya sembari menggelengkan kepala nya
Tak lama, keadaan disitu pun mulai ramai dengan orang-orang yang melihat kejadian itu, sebuah ambulans pun datang menjemput Angle
Bryan dan Raka pergi mendampingi Angle, sementara Alvin ia memilih kembali ke rumah sakit untuk menemui istrinya lagi.
“Tiada yang mau pembalasan seperti ini Angle, aku hanya ingin melihatmu terhukum bukan ikut celaka seperti ini.”Alvin yang fokus menyetir itu terus memikirkan kejadian yang tak terduga ini, tapi di sisi lain ia cukup merasa puas dengan karma yang di dapatkan oleh perlakuan Angle sendiri.