Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CINCIN MERAH DELIMA
Malam mulai dingin, jam sudah menunjukkan jam 9 malam, ratna dan dina yang sudah lebih dulu tidur karena sudah kelelahan akibat perjalanan hari ini.
Sari yang tinggal seorang diri yang bangun pun sedang memegang lilin akan bersiap untuk menyalakan menuruti pinta narin.
Sari memang sengaja menunggu teman-temannya tidur terlebih dahulu agar ratna dan dina tidak mengetahui tentang apa yang sedang ia perbuat dan juga agar tidak membuat teman-temannya takut.
Lilin pun menerangi kamar yang gelap.
sari pun perlahan meletakkan lilin tersebut di atas meja belajar sari seperti yang dipinta oleh narin.
Tak lupa sari pun juga meletakkan cincin akik merah delima tepat di samping lilin yang menyala.
Sari yang mulai mengantuk tak sanggup menunggu sampai lilin padam.
Sari pun berbaring ke kasur nya dan tak lama ia pun terlelap.
Namun sari memang merasa terlelap tapi anehnya sari masih bisa melihat ke arah lilin yang masih terang menyala.
Walaupun dengan mata yang masih kuyup namun sari bisa melihat sekelebat, kalau narin yang keluar dari asap lilin dan masuk ke dalam cincin yang kecil itu lalu lilin tadi yang masih menyala langsung padam seperti ada yang meniup.
Tapi sayang rasa kantuk sari sudah tak tertahankan lagi sehingga sari pun kembali terlelap.
Tak lama dina yang tengah tertidur lelap pun terbangun lantaran mendengar suara sebuah ketukan.
Awalnya dina tidak terlalu menghiraukan suara tersebut, dan memilih akan kembali tidur.
namun lambat laun suara ketukan tersebut makin cepat dan keras.
Sehingga membuat dina bangun dari kasurnya dan mencari suara ketukan tersebut.
Tapi entah kenapa ketika dina bangkit, suara ketukan tersebut seketika hilang.
"ahh salah dengar mungkin aku, nggak mungkin juga ada suara senyaring itu sari dan ratna tidak terbangun" batin dina.
Setelah itu dina pun kembali membaringkan tubuhnya di kasur dan akan kembali tidur.
Baru saja kepala dina tersentuh bantal, lagi dan lagi dina kembali mendengar suara ketukan.
Tanpa menunggu berlama-lama dina pun langsung bangkit melihat ke arah sumber suara.
Namun dina dibuat syok lantaran melihat ada sosok narin yang tengah berdiri tepat di atas meja belajar sari.
Narin yang tersenyum kepada dina sambil melambaikan tangan.
Memang tampak sekilas narin tidak lah menyeramkan bahkan narin tampak sangat cantik.
Tapi karena dina menyadari kalau sosok narin ini bukanlah manusia hanya bisa terdiam kaku dan melongo tanpa mengedipkan mata melihat narin.
Narin dan dina sempat beradu tatap cukup lama sampai akhirnya dina pun berusaha untuk melawan kaku badannya.
Tak lama akhirnya setelah dina bisa menggerakkan badannya dan berhasil mengedipkan matanya akhirnya narin pun menghilang bersamaan saat dina mengedipkan mata.
Dina yang masih digeluti dengan rasa takut pun akhirnya memilih untuk mengambil selimut nya dan berbaring di kasurnya sambil menutup sekujur tubuhnya dengan selimut.
Tapi sayang sikap usil narin tidak hanya berhenti di situ.
Dina yang masih meringkuk ketakutan berselimut, tiba-tiba narin berbisik di telinga kanan dina
"hai dina aku narin, kamu selalu tanya tentangku kan? "
Mendengar itu dina pun langsung menyingkap selimutnya dan menuju kasur sari yang sempit.
Sambil berbaring dina pun memeluk tubuh sari.
Sari yang terbangun karena terganggu pun tentu terkejut melihat tingkah dina "kenapa tidur di sini sih din, sempit tau".
"plis sar kali ini aja aku tidur di sini" mohon dina sambil terus bersembunyi dibalik selimut.
Sari yang masih mengantuk pun seolah tidak ada tenaga untuk bertengkar dengan dina.
Ia pun memilih mengabaikan dina dan melanjutkan tidurnya walaupun harus berhimpitan dengan dina.
...****************...
Keesokan pagi sari pun terbangun pukul 7 lantaran ia sedang libur sekolah jadi ia bisa bangun lebih siang.
Hari ini sari dan ratna akan berangkat ke terminal pukul 11 siang jadi ia masih mempunyai banyak waktu untuk bersiap.
Saat sari bangun ia teringat dengan kejadian tadi malam, entah mimpi atau nyata sari melihat narin masuk ke cincin melalui asap lilin yang ia nyalakan.
Sari pun beranjak dari kasurnya menuju meja belajar yang ia taruh lilin dan cincin.
Terlihat lilin yang ia nyalakan tadi malam pun tinggal setengah tapi sari tidak melihat perbedaan dari cincin yang ia letakkan.
Sari yang melihat cincin yang seperti biasa saja itu pun berbicara sendiri sambil memegang cincin akik merah delimanya.
"narin apa betulan masuk ke sini? ".