FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#13
Belle tiba di apartemennya dan langsung merebahkan dirinya di ranjang.
Belle tak bisa melupakan wajah Bryan yang baru dilihatnya tadi. Bryan merupakan sosok pria sempurna. Tak ada cela darinya.
Sikap cuek dan masa bodoh Belle tiba tiba menghilang. Belle merasa rendah diri jika dibandingkan dengan level Bryan.
"Aaahhh... Seharusnya aku tak memikirkannya. Stop it Bell!"gumam Belle pada dirinya sendiri.
Lalu ponsel Belle berbunyi. Dan Belle langsung mengangkatnya karena itu dari tuan Javier.
"Halo," kata Belle.
"Apa kau sakit Belle?" tanya Javier.
"Hanya sedikit pusing tuan," kata Belle.
"Aku harap kau bisa datang nanti malam di jamuan makan malam untuk lanjutan acara ini, kau bagian penting dari panitia inti Bell, berusahalah datang," kata Javier.
"Baik Tuan," jawab Belle yang tak bisa menolak perintah tuam Javier.
"Ya, semoga acara amal nanti malam juga berjalan lancar seperti acara ini," kata Javier.
"Ya Tuan," jawab Belle lalu menutup ponselnya.
Belle harus tetap bersikap profesional. Dia tak ingin hal ini mengganggu pekerjaannya.
Belle menyiapkan dirinya untuk datang ke jamuan makan malam itu. Belle memakai dress warna hitam dengan tetap menggunakan balzer hitam formal sesuai dress code untuk panitia.
Kali ini Belle memakai high heelsnya yang tingginya 10 cm. Belle bersiap pergi dan menunggu jemputan Maya.
"Kepalamu sudah tak pusing lagi Bel?" tanya Maya yang fokus menyetir.
"Hmm, aku sudah segar bugar," jawab Belle tersenyum.
"Kau cantik sekali Bell, kuharap kita mendapatkan jodoh konglomerat malam ini," kata Maya tertawa.
Bell hanya menanggapinya dengan tersenyum.
"Apa kau tetap tak ingin menikah, Bell?" tanya Maya.
"Hmm. Aku bahagia dengan hidupku yang seperti ini," jawab Belle.
"Aku tak akan bisa sepertimu, aku butuh sentuhan dan pelukan dari laki laki Bell. Aku ingin dicintai dan mencintai, aaah benar benar indah dan aku sangat gencar mencari kekasih baru saat ini," Maya tertawa pelan.
Belle hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Ya, tak dapat dipingkiri, Belle juga merindukan sentuhan Bryan. Dia bahkan merasa hampir gila karena hal itu.
Belle dan Maya sudah sampai di tempat acara. Jamuan makan malam ini diadakan di sebuah resort lumayan mewah.
Jadi para tamu memang menginap di resort itu.
"Maya, bisakah aku minta tolong sesuatu padamu?" kata Belle sebelum turun dari mobil.
"Hmm, ada apa Bell? Tentu saja aku akan membantumu," jawab Maya.
"Begini, bisakah kau tak memanggil namaku ketika jamuan makan malam berlangsung?" tanya Belle.
Maya menatapnya heran.
"Baiklah, tidak masalah," jawab Maya dan dia tak menanyakan alasannya.
Itulah kenapa Belle suka berteman dengan Maya. Maya tak pernah terlalu kepo dengan dirinya.
Belle dan Maya kemudian masuk ke area ballroom yang sudah disulap menjadi tempat jamuan makan malam mewah.
Belle dan Maya bertugas bersama malam ini. Mereka hanya mengawasi dan akan makan setelah acara selesai.
Tetapi Belle sudah makan sebelum berangkat tadi agar bisa fokus dengan pekerjaannya.
Belle melihat sosok Bryan dari jauh. Bryan baru memasuki ballroom sendirian. Dia tampak gagah dan tampan dengan setelan jas mewahnya.
Belle menggigit bibirnya dan merasakan dadanya berdetak kencang hanya karena melihatnya saja.
Belle menghembuskan nafasnya untuk tetap rileks. Belle sengaja menjauh dari posisi Bryan untuk menjaga kewarasannya.
"Bell, aku butuh bantuanmu, ikut aku," kata Deborah.
Lalu Belle mengikuti langkah Deborah dibelakangnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤